SEJARAH AWAL MULA BERDIRI PERUSAHAAN ADIDAS
Tuesday, November 15, 2011
Edit
Perusahaan Adidas Didirikan di Kota Herzogenaurach, Jerman pada tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler serta Rudolph Dasslerdi ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler menciptakan proyek mini -kecilan dengan menciptakan sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yg dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tadi mulai mengakibatkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan 'Dassler Brothers OGH' yg nantinya menjadi cikal bakal Adidas kini .
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers menjadi penghasil sepatu berkualitas tinggi, sehingga acapkali dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu buat Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses dalam Olimpiade Berlin dalam tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Walaupun banyak sekali kemajuan yg diraih, pada 1948 pertarungan antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” serta mengkombinasikannya menggunakan potongan nama belakangnya sebagai akibatnya menjadi “adidas”, ia pun mendaftarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain berdasarkan kota itu serta mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang sebagai icon olahraga tinju dalam ketika itu, telah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 menurut 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga dalam tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis dalam awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya dalam tahun 1986 waktu Run D.M.C, sebuah kelompok rap berdasarkan New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yg mereka pakai tanpa memakai tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang poly ditiru sang fans-fans mereka.
Pada dasa warsa 90-an terutama pada Alaihi Salam serta Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yg orang tua mereka gunakan, termasuk pada urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike serta reebok, yang dulu digunakan sang orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket,…) yg telah berumur 20 tahun-pun datang-datang sebagai barang koleksi yg mahal harganya serta dicari-cari sang poly orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas buat memproduksi serta mengeluarkan pulang (re-issue) beberapa contoh sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, menurut sekedar produk olahraga sebagai semacam lambang gaya hidup yang baru.
Saat ini, Adidas mempunyai 3 brand anak: The Originals Adidas-yang dikenal menjadi Heritage Line, Adidas Performance- Produk untuk atlit kelas atas, serta Adidas Y-tiga-yang merupakan kolaborasi menurut olahraga dan fashion dengan desainer Yohji Yamamoto.
Referensi:
//erie80.multiply.com/reviews/item/12
//www.facebook.com/topic.php?Uid=121235405715&topic=6642
//p2wtc.web.id/sejarah-berdirinya-perusahaan-adidas/
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers menjadi penghasil sepatu berkualitas tinggi, sehingga acapkali dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu buat Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses dalam Olimpiade Berlin dalam tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.
Walaupun banyak sekali kemajuan yg diraih, pada 1948 pertarungan antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” serta mengkombinasikannya menggunakan potongan nama belakangnya sebagai akibatnya menjadi “adidas”, ia pun mendaftarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain berdasarkan kota itu serta
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang sebagai icon olahraga tinju dalam ketika itu, telah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 menurut 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga dalam tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis dalam awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya dalam tahun 1986 waktu Run D.M.C, sebuah kelompok rap berdasarkan New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yg mereka pakai tanpa memakai tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang poly ditiru sang fans-fans mereka.
Pada dasa warsa 90-an terutama pada Alaihi Salam serta Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yg orang tua mereka gunakan, termasuk pada urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike serta reebok, yang dulu digunakan sang orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket,…) yg telah berumur 20 tahun-pun datang-datang sebagai barang koleksi yg mahal harganya serta dicari-cari sang poly orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas buat memproduksi serta mengeluarkan pulang (re-issue) beberapa contoh sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, menurut sekedar produk olahraga sebagai semacam lambang gaya hidup yang baru.
Saat ini, Adidas mempunyai 3 brand anak: The Originals Adidas-yang dikenal menjadi Heritage Line, Adidas Performance- Produk untuk atlit kelas atas, serta Adidas Y-tiga-yang merupakan kolaborasi menurut olahraga dan fashion dengan desainer Yohji Yamamoto.
Referensi:
//erie80.multiply.com/reviews/item/12
//www.facebook.com/topic.php?Uid=121235405715&topic=6642
//p2wtc.web.id/sejarah-berdirinya-perusahaan-adidas/