SEJARAH AWAL PENEMUAN LAMPU LALU LINTAS JALAN

Penemuan Awal Lampu Lalu-Lintas - Awal inovasi ini diawali waktu suatu hari ia melihat tabrakan antara kendaraan beroda empat serta kereta kuda. Kemudian dia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur kemudian lintas yg lebih aman serta efektif. Sebenarnya ketika itu sudah terdapat sistem perngaturan lalu lintas dengan frekuwensi stop and go.
Sinyal lampu ini pernah digunakan pada London pada tahun 1863. Tetapi, pada penggunaannya sinyal lampu ini datang-datang meledak, sebagai akibatnya tidak digunakan lagi. Morgan pula merasa frekuwensi stop dan go mempunyai kelemahan, yaitu nir adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini mempunyai donasi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia membangun lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari 3 lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning).
Lampu kuning inilah yang menaruh interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan buat berhenti dan berjalan secara perlahan.
Perkembangan Lampu Lalu-Lintas
Pada 10 Desember 1868, lampu kemudian lintas pertama dipasang di bagian luar Gedung Parlemen di Inggris sang sarjana kemudian lintas, J.P Knight. Lampu ini menyerupai penunjuk ketika (jam) dengan bentuk seperti semapur serta lampu merah serta hijau buat malam hari. Lampu-lampu tadi berasal berdasarkan energi gas.
Pada 2 Januari 1868, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang polisi sebagai akibatnya wajib dioperasi.
Pada awal 1912 Lampu kemudian lintas modern ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt Lake City, seseorang polisi, Utah, menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan dengan energi listrik.
Pada lima Agustus 1914, American Traffic Signal Company memasang sistem lampu sinyal pada 2 sudut jalan di Ohio. Lampu frekuwensi ini terdiri berdasarkan 2 rona, merah serta hijau, serta sebuah bel listrik. Lampu ini pada desain oleh James Hoge. Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan apabila adanya perubahan nyala lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol sang polisi serta pemadam kebakaran bila terdapat dalam keadaan darurat.
Pada awal tahun 1920, lampu kemudian lintas dengan 3 warna pertama dibentuk sang seorang petugas polisi, William Potts, pada Detroit, Michigan.
Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan indera sinyal lampu lalu lintas.
Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan saling berafiliasi satu menggunakan yang lain. Interkoneksi antarlampu ini dijalankan dalam enam persimpangan yang dikontrol secara bersamaan menggunakan tombol manual.
Lampu kemudian lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis diperkenalkan dalam Maret 1922 di Houston, Texas.
Di Inggris, lampu lalu litas pertama dioperasikan di Wolverhampton dalam tahun 1927.
Tujuan Adanya Lampu Lalu-Lintas
Menghindari hambatan lantaran adanya disparitas arus jalan bagi pergerakan tunggangan. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama buat tunggangan serta pejalan kaki dengan jalan sekunder sebagai akibatnya kelancaran arus kemudian lintas bisa terjamin. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan sang goresan lantaran perbedaan arus jalan.
Warna Lampu Lalu-Lintas
Warna yg paling generik dipakai buat lampu kemudian lintas adalah merah, kuning, serta hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah pertanda bahaya, kuning menandakan hati-hati, serta hijau mengindikasikan boleh memulai berjalan menggunakan hati-hati. Biasanya, lampu warna merah mengandung beberapa corak berwarna jingga, dan lampu hijau mengandung beberapa rona biru. Ini dimaksukan supaya orang-orang yang buta warna merah serta hijau dapat mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu kemudian lintas memiliki pinggiran berwarna putih yang bisa menyala pada kegelapan. Ini bertujuan supaya orang yg mengidap buta warna bisa membedakan mana lampu kendaraan serta yang mana lampu lalu lintas menggunakan posisinya yang vertikal.
Pemilihan warna-rona tadi pun nir sembarangan .warna-warna ini dipilih menggunakan berbagai alasan pertimbangan.
Warna Merah
Warna merah merupakan larangan atau stop atau bahaya. Kenapa demikian ?
Warna merah identik menggunakan rona darah, semenjak jaman dulu insan seringkali berperang buat memperebutkan sesuatu dan lain hal. Berperang berarti saling membunuh, saling melukai serta saling menumpahkan darah. Banyak para korban perang tersebut ada yg terluka bahkan ada yg tewas. Baik korban terluka juga meninggal pasti tubuhnya mengeluarkan darah. Kita ketahui bahwa seluruh manusia darahnya berwarna merah. Kalau insan terluka pasti keluar darah serta terasa sakit. Dengan adanya perkembangan jaman terdapat suatu kelompok manusia yg anti peperangan, yang menyatakan bahwa perang itu membahayakan, maka disepakati serta dibuatlah aturan buat nir saling berperang, melukai serta saling membunuh sesama manusia lantaran sangat mem bahayakan. Dengan tahapan anggaran tersebut, yaitu awas mampu melukai , awas bahaya, dilarang melukai , dilarang / bahaya. Sehingga hingga sekarang rona MERAH pada jadikan symbol anggaran yg membahayakan/LARANGAN. Mungkin larangan warna merah pertama merupakan larangan bagi kaum pria untuk menggauli istrinya yg sedang mainpouse/heid.
Warna Kuning
Warna Kuning ialah hati-hati atau waspada, pelan-pelan. Kenapa demikian ?
Warna Kuning identik menggunakan warna API, api mempunyai sifat antara 2 pilihan yaitu api mini sanggup di kendalikan, sedangkan barah besar sulit dikendalikan serta sanggup membahayakan. Aturan rona kuning memiliki resiko mampu kondusif serta mampu tidak aman/bahaya, begitu pula barah, baik api kecil juga barah besar mempunyai sifat panas, dan insan akan selalu hati-hati menggunakan api. Jaman dulu di pada peperangan manusia selalu memakai api, baik untuk senjata, sinyal komunikasi, symbol / panji-panji serta penjelasan/obor .dalam situasi berperang, prajurit selalu dituntut untuk waspada serta hati- hati terhadap gerakan musuhnya, apalagi pada malam hari, mereka menggunakan barah buat segala sesuatunya, mereka akan mengamati pergerakan musuhnya menggunakan melihat barah yang dipakai, sebagai akibatnya apabila ada gerakan api atau obor musuhnya mereka akan bersiap-siap serta waspada buat menghadapi agresi musuhnya. Sehingga sampai kini warna kuning telah disepakati sebagai symbol aturan hati-hati / waspada / siap-siap.warna kuning sanggup pula diidentikan warna daun yg sudah tua / menguning yg sebentar lagi daun tadi akan gugur / jatuh /mangkat .warna kuning diartikan sebagai warna transisi / peralihan.
Warna Hijau
Warna Hijau merupakan bebas / boleh berjalan atau diperbolehkan/ aman. Kenapa demikian ?
Warna hijau identik menggunakan warna alam, hutan yaitu terutama warna DAUN tumbuh-tumbuhan. Hampir semua warna daun tumbuh- flora memiliki rona hijau, meskipun sebagian kecil tumbuh-flora berwarna lain. Lantas kenapa warna hijau diidentikan menggunakan kebebasan ?,Banyak tumbuh-flora di dunia ini tidak sinkron jenisnya, sifatnya, ragamnya, corak serta bentuknya, golonganya serta macam-macam yang lainnya. Namun hampir seluruh daunnya memiliki warna hijau, arti istilah seluruh bebas buat berwarna hijau, serta tak satupun ada yang melarangnya, baik berdasarkan tumbuh-tumbuhan itu sendiri serta yang dari menurut jenis yg tidak sama. Jadi warna hijau memiliki arti suatu kebebasan. Warna hijau pula memiliki sifat sensitif terhadap penglihatan kita, mempunyai warna yang menyegarkan mata terutama untuk terapi rona / rona refresh. Sehingga warna hijau tadi sangat aman bagi mata kita. Dan akhirnya rona hijau disepakati menjadi symbol aturan kebebasan serta kondusif atau boleh dan diperbolehkan.
Truz Mengapa lampu merah paling atas, hijau paling bawah, serta kuning pada tengah???
Sinyal pengatur lalu lintas sesungguhnya sudah muncul sebelum orang mengenal kendaraan beroda empat. Contohnya, frekuwensi yg terpasang di luar gedung Parlemen Inggris pada tahun 1868. Sinyal ini(dan beberapa variasi Amerika pada masa itu) memiliki dua lengan semafor,seperti frekuwensi kereta barah, yang bertindak menjadi penghalang fisik terhadap lalulintas yg akan melewatinya.
Perangkat versi Inggris dirancang buat mengendalikan arus pejalan kaki, dan beberapa tambahan diperlukan supaya bisa berfungsi pada malam hari. Cara paling gampang adalah merogoh model berdasarkan system yg sudah dipakai buat frekuwensi kereta api-lampu gas merah dan hijau akan member indikasi kapan orang boleh lewat(hijau) atau harus berhenti(merah). Prototip Inggris ini nir begitu sukses – lampunya terbakar tidak lama sehabis diperkenalkan, menyebabkan tewasnya seorang polisi London.
Orang-orang memiliki perbedaan pendapat tentang di mana frekuwensi kemudian lintas terbaru pertama yang dibuat untuk mengendalikan lalu lintas tunggangan bermotor dipakai. Walaupun Salt Lake City dan St. Paul mengaku sebagai yang pertama, sinyal hijau-merah yang dipasang di Euclid Avenue pada Cleveland, Ohio, pada tahun 1914 diakui secara generik sebagai yg pertama.
Walaupun rona-warni lampu lalu lintas secara sembarang ditiru menurut frekuwensi kereta api, konfigurasi yg kini diterapkan secara konsisten demi pertimbangan keselamatan. Sampai tahun 1950-an, banyak lampu kemudian lintas, terutama dipersimpangan perkotaan yang sibuk, dipasang horizontal, bukan vertical. Rancangan vertikal yg kini , menggunakan lampu merah paling atas dimaksudkan buat memudahkan penderita buta warna. Menurut Eugene W.robbins, ketua Texas Good Roads/Tranportation Association, merah dalam lalu lintas memiliki sedikit rona orange sedangkan hijau mempunyai sedikit rona biru agar lebih gampang lagi dibedakan oleh penderita buta warna.
Sistem Lampu Lalu-Lintas
Sistem pengendalian lampu kemudian lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang bisa berjalan baik secara otomatis serta bisa beradaptasi menggunakan kepadatan kemudian lintas dalam tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut menjadi actuated controller. Tetapi, para akademisi Indonesia sudah menemukan sistem baru buat menjalankan lampu kemudian lintas. Sistem ini dikenal menjadi Logika fuzzy. Metode nalar fuzzy digunakan buat memilih lamanya saat lampu lalu lintas menyala sinkron menggunakan volume tunggangan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem akal fuzzy ini memberitahuakn bahwa sistem lampu menggunakan akal ini dapat menurunkan keterlambatan tunggangan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan menggunakan sistem lampu konvensional. Lampu kemudian lintas dalam umumnya dioperasikan dengan memakai energi listrik. Tetapi, saat ini telah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan energi mentari .
Referensi:
//khairul-anas.blogspot.com/2012/02/sejarah-ditemukannya-lampu-lalu-lintas.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel