SEJARAH BERDIRI BAND QUEEN
Thursday, June 27, 2013
Edit
Band QUEEN merupakan rock band menurut Inggris. Dibentuk pada London dalam tahun 1970 sehabis kematian Band Smile, QUEEN terdiri menurut vokalis Freddie Mercury, gitaris Brian May, bassist John Deacon serta drummer Roger Taylor. Band ini menjadi terkenal pada khalayak karena lagu-lagu hit mereka, pertunjukan live, orisinalitas, dan kecakapan olah panggung. Pada tahun 1985pertunjukan Live Aid mereka terpilih menjadi rock live terbaik sepanjang masa sang sesama artis, wartawan serta para eksekutif industri musik pada telaah pendapat industri musik tahun 2005 . Tahun 2009 ini, album QUEEN sudah terjual lebih dari 300 juta album secara internasional.
Sejarah Band Queen
Pada era 1970an nir banyak band yg berekses genre murni misalnya grup musik Queen. Kuartet dari Inggris yg beraliran progressive rock, heavy metal dan beragam genre lainnya ini berhasil memadukan musik yang bombastis serta membentuk permainan opera dengan alunan gitar serta teknik vokal yg berlapis. Selama bertahun-tahun gerombolan Queen membanggakan album mereka dengan motto “nir ada satu pun album Queen yg merupakan output rekayasa imbas synthesizer”. Brian May dkk mengeluarkan pernyataan tadi lantaran mereka tidak ingin disamakan seperti gerombolan band hard rock pasca Led Zeppelin, yang poly mengandalkan dampak synthesizers.
Sang vokalis, Freddie Mercury mencoba membangkitkan karya musik Queen dengan bobot humor sentimentil serta aransemen yang mendekati aransemen musik klasik. Kombinasi yang relatif unik ini dapat didengar pada karya grup Queen yang berjudul “Bohemian Rhapsody”. Sementara itu, Freddie Mercury, yang dilihat sebagai sosok flamboyan, ternyata menyimpan misteri kontroversial. Hal ini tertuang jelas sekali pada musik Queen, mulai menurut judul lagu yang dipilih hingga ke pengungkapan cita-cita secara tidak pribadi yang tertulis pada lirik lagunya. Tak lama berselang sesudah Freddie mengakui hal tersebut, pada tahun 1992 dia mati global dampak penyakit AIDS yang dideritanya. Memang aneh bila kita mengetahui bahwa lagu pujaan kaum gay misalnya “We Are The Champion”, justru menjadi lagu yg dipakai buat merayakan momen kemenangan di bidang olahraga. Namun hal tadi bisa terjadi karena kepiawaian mengolah tampilan musik yang dimiliki Freddie Mercury, menjadi sosok yg sangat bergerak maju serta karismatik dalam sejarah musik rock. Berkat talenta Freddie juga lah, grup Queen berhasil menjadi galat satu gerombolan terkemuka di global dalam pertengahan tahun 1970an.
Di Inggris sendiri, gerombolan Queen harus puas sebagai band nomer dua, karena dikalahkan oleh popularitas dan koleksi musik The Beatles dalam tahun 1990an. Saudara, meskipun menyandang popularitas, pada tahun 1979 majalah musik Rolling Stones pernah menyebut album Queen yang diberi judul Jazz, menjadi album fasis. Boleh saja kritik tajam datang menghujam, tetapi popularitas gerombolan Queen nir tampak terguncang. Pada penghujung tahun 1980an, gerombolan yang digawangi sang Freddie Mercury, John Deacon, Brian May, dan Roger Taylor ini permanen mempunyai pengikut yg fanatik, kecuali pada negara Amerika Serikat.
Tokoh yang berperan sebagai pendiri kelompok musik Queen adalah oleh penabuh drum Roger Taylor serta gitaris Brian May. Pada tahun 1967, Roger Taylor serta Brian May pernah tergabung pada gerombolan musik beraliran rock psychedelic yg bernama Smile. Setelah vokalis utama Tim Staffel hengkang berdasarkan gerombolan Smile tahun 1971, Brian May serta Roger Taylor menciptakan gerombolan musik bersama Freddie Mercury. Freddie Mercury sendiri merupakan mantan vokalis kelompok Wreckage. Beberapa bulan kemudian, John Deacon bergabung sebagai pemain bass pada grup yang dibentuk Brian, Roger serta Freddie dan mulai berlatih beserta. Dalam kurun saat dua tahun, sehabis keempat personil menuntaskan kuliahnya, mereka mulai menggelar sejumlah pertunjukan.
Beberapa ketika sebelum album Queen II dirilis, grup Queen pernah tampil pada kontes musik Top of Pops, mereka tampil membawakan lagu “Seven Seas of Rhye”. Baik lagu serta kehadiran Queen pada kontes tersebut sahih-benar membuat kesuksesan yg relatif memuaskan. Single “Seven Seas of Rhye” sukses melesat ke tangga lagu Top Ten, di mana album Queen II berhasil mencapai tangga lagu urutan ke lima. Saudara, sebelum hingga di penghujung tahun 1974, gerombolan Queen merilis album mereka yg ketiga, yang diberi judul Sheer Heart Attack. Salah satu single di album tadi yg berjudul “Killer Queen” berhasil menempati urutan ke 2 tangga lagu pada blantika musik Inggris, sekaligus menghantar album Sheer Heart Attack ke urutan yang sama.
Kesuksesan album Sheer Heart Attack menembus pasar musik pada Amerika Serikat, ternyata sebagai pembuka jalan bagi kesuksesan album A Night at the Opera pada tahun berikutnya, atau tahun 1975. Namun memang, kesuksesan yang diraih ini, bukanlah tanpa usaha. Banyak keterangan yang membenarkan bahwa kelompok Queen bekerja sangat keras serta membutuhkan ketika yang cukup usang untuk memproduksi album A Night at the Opera, dan sanggup dikatakan bahwa album tersebut merupakan album rekaman termahal yg pernah dirilis saat itu. “Bohemian Rhapsody”. Single ini merupakan salah satu rekaman yang masih ada pada album A Night at the Opera, yang kemudian menjadi lagu simbolis bagi gerombolan dari London, Inggris ini. “Bohemian Rhapsody” memiliki nuansa selingan opera yg masih cukup kental namun jua diselingi ciri spesial musik metal.
Kelompok Queen membutuhkan saat tiga minggu untuk merekam lagu tadi, serta pengambilan suaranya pun sampai beberapa kali. Video musik konseptual diproduksi buat memberikan dukungan popularitas bagi lagu “Bohemian Rhapsody. Hasilnya, lagu ini berhasil menjadi single nomer satu serta bertahan selama 9 minggu pada Inggris, serta memecahkan rekor menjadi single terlama yang berada di tangga lagu Inggris. Lagu “Bohemian Rhapsody” dan album A Night at the Opera jua sama-sama menuai keberhasilan di Amerika Serikat. Album A Night at the Opera sendiri sukses berada pada jajaran Top Ten chart album Amerika Serikat dan tidak lama kemudian meraih penghargaan platinum.
Setelah sukses menggunakan A Night at the Opera, Queen meraih predikat superstar serta berkat predikat superstar tersebut, Queen langsung menjadi legenda dunia musik rock. Meskipun sudah menjadi legenda, tetapi grup Queen tetap bekerja keras menekuni karirnya. Pada trend panas pada tahun 1976, Queen tampil pada konser gratis di Hyde Park, London serta konser ini berhasil memecahkan rekor jumlah pengunjung.
QUEEN menikmati kesuksesan pada Inggris dalam awal sampai pertengahan tahun 1970-an dengan album QUEEN serta QUEEN II, dengan merilis Sheer Heart Attack pada tahun 1974 dan tahun berikutnya dengan album A Night at the Opera - yang sudah diklaim sebagai band terbaik danQUEEN layak sebagai band komersial dan menerima pengakuan internasional serta ini sebagai penentu keberhasilan QUEEN. Mereka telah merilis 5 belas album studio, 5 album live dan sejumlah album kompilasi. Sejak kematian Freddie Mercury serta Deacon purna tugas, May dan Taylor telah tampil jarang bersama dan hanya pada program-acara khusus serta acara-program musik lain menjadi personel tamu. Antara 2004-2009 duo May dan Taylor bekerja sama menggunakan Paul Rodgers, pada bawah moniker Queen + Paul Rodgers. Album QUEEN itu bertahan pada urutan 13 pada tangga lagu di daftar VH1's 100 Greatest Artists of Hard Rock .
Referensi :
//www.facebook.com/note.php?Note_id=200896085405
//arsyasmpn13.blogspot.com/2009/04/sejarah-queen.html