SEJARAH AWAL PERKEMBANGAN ADANYA GELAS DI DUNIA

Sejarah Awal Perkembangan Adanya Gelas Di Dunia - Kemasan gelas adalah bahan kemas tertua dan sudah populer sejak 3000 SM. Kemasan gelas sudah dipakai sang bangsa Mesir Kuno. Pada zaman perunggu, kepala anak panah menggunakan sejenis gelas yang dibentuk dari bahan yg asal menurut gunung api. Pliny melaporkan pada abad permulaan pelaut Venesia yang berlabuh di suatu pulau menciptakan tungku perapian di tepi pantai yang dipakai buat mengatasi rasa dingin serta kegelapan malam. Tungku perapian ini dibentuk pada atas pasir pantai memakai bongkahan soda abu (muatan kapal mereka). Keesokan harinya dalam sisa pembakaran itu ditemukan gumpalan bening. Dari sini diketahui bahwa soda serta pasir pada suhu yg tinggi akan melebur membangun gelas.

Dari hasil penelitian diketahui unsur-unsur yg terdapat dalam gumpalan bening tersebut adalah silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO) dan natrium oksida (Na2O). Dari proses kejadiannya yaitu tanur pada atas pasir putih yang banyak mengandung kulit kerang, dan bongkahan soda abu, maka diketahui bahwa bahan gelas bisa dibentuk menggunakan cara mereaksikan atau meleburkan bahan adonan pasir pantai sebagai asal silika (SiO2), kulit kerang menjadi asal kapur (CaO), serta abu kayu atau soda abu sebagai asal natrium (Na2O). Atas dasar penemuan itu, bangsa Asiria serta Mesir Kuno membuat gelas dari pasir kuarsa, kulit kerang dan arang kayu. Tetapi gelas yang dihasilkan ternyata sangat kental sebagai akibatnya sangat sulit dibentuk menggunakan cara tiup, sebagai akibatnya hanya dapat digunakan buat menciptakan manik-manik serta gelang buat perhiasan. Hal ini kemudian diketahui bahwa pada arang kayu yang mereka gunakan mengandung unsur kalium oksida (K2O) dan bukan natrium oksida (Na2O).

Bangsa Venesia mengembangkan pembuatan gelas memakai arang rumput bahari sebagai sumber natrium oksida, sebagai akibatnya gelas yang dihasilkan lebih encer dan mudah dibuat menggunakan cara ditiup. Oleh karenanya, bangsa Venesia dapat menciptakan bejana menurut gelas buat keperluan sehari-hari dan gelas seni yg indah. Pada saat itu gelas masih berwarna hijau dan coklat yg disebabkan karena tingginya kadar besi dan adanya pewarna lain dalam bahan baku. Perkembangan teknologi pada proses peleburan gelas memakai suhu yang lebih tinggi, karena adanya inovasi bahan tahan barah buat bejana peleburan gelas. Dengan adanya penemuan ini maka pembuatan berkembang menggunakan pesat dan menggunakan bahan-bahan lain seperti pasir kuarsa, batu kapur serta bahan kimia lainnya.

Kota-kota pusat gelas di global adalah Alexandria, Tyre dan Sidon. Seni menciptakan gelas berkembang pada pemerintahan Julius Caesar di Romawi , dimana pada zaman itu barang-barang gelas biasa digunakan di tempat tinggal tangga. Pada abad ke XVI perdagangan glass blower yaitu alat untuk menciptakan perkakas gelas secara tradisional sangat maju. Gelas yang dihasilkan dari alat ini dianggap flint glass yaitu gelas menurut silika murni hasil karya pengrajin Venezia. Saat ini penggunaan glass blower terbatas di laboratorium aau industri kerajinan. Di beberapa negara glass blower ini sudah dimusiumkan buat promosi parawisata misalnya gelas atau kristal Stourbridge di Dudby yg diiklankan untuk parawisata tahun 1908. Wadah gelas pada bentuk botol dikenalkan oleh seseorang dokter buat sistem distribusi susu segar yang bersih serta aman pada tahun 1884. Mekanisasi pembuatan botol gelas besar -besaran pertama kali tahun 1892. Wadah-wadah gelas terus berkembang hingga ketika ini, mulai berdasarkan bejana-bejana sederhana hingga berbagai
bentuk yg sangat menarik. Sebagai bahan kemasan, gelas memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
kemasan gelas adalah :
- Kedap terhadap air, gas , bau-bauan serta mikroorganisme
- Inert serta nir bisa bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan
- Kecepatan pengisian hampir sama menggunakan bungkus kaleng
- Sesuai buat produk yg mengalami pemanasan serta penutupan secara hermetis
- Dapat didaur ulang
- Dapat ditutup balik sehabis dibuka
- Transparan sehingga isinya bisa diperlihatkan dan dapat dihias
- Dapat dibentuk sebagai aneka macam bentuk dan warna
- Memberikan nilai tambah bagi produk
- Rigid (kaku), bertenaga dan bisa ditumpuk tanpa mengalami kerusakan

Kelemahan bungkus gelas :
- Berat sehingga porto transportasi mahal
- Resistensi terhadap pecah dan memiliki thermal shock yang rendah
- Dimensinya bervariasi
- Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu berdasarkan pecahan kaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel