PENGERTIAN KOMET SECARA UMUM ADALAH

Sekarang saya akan menyebarkan artikel sederhana mengenai Komet. Secara generik komet merupakan benda langit yg diselubungi kabut tipis panjang dan menyerupai ekor. Komet biasa dianggap bintang berekor. Komet Halley yg populer muncul setiap 76 tahun sekali. Hal-hal yg perlu diingat tentnag komet merupakan bagian fisik komet yakni nuklus ( bagian inti yg terdiri atas debu, metana beku, karbondiosida beku), koma (gas yg terlihat di sekeliling nuleus), lapisan hidrogen (lapisan yg menyelubungi koma), dan ekor komet (gas bercahaya yg memanjang dan panjangnya bisa mencapai satu satuan astronomi (1 SA = jarak antara bumi serta mentari ). Komet mengelilingi surya menggunakan garis edar berbentuk lonjong. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun buat menyelesaikan satu kali mengorbit mentari . Komet berbentuk kumpulan debu serta gas yang membeku pada saat berada jauh dari surya. Namun saat mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas serta ekor.
Bagian-bagian komet.
Bagian-bagian komet terdiri berdasarkan inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa kilometer, serta terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yg lalu berubah menjadi gas.
Koma, adalah daerah kabut atau wilayah yg mirip tabir pada sekeliling inti.
Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yg menyelubungi koma, tidak tampak sang mata insan. Diameter awan hidrogen kurang lebih 20 juta kilometer.
Ekor, yaitu gas bercahaya yg terjadi saat komet lewat pada dekat Matahari.
Inti komet merupakan sebongkah batu serta salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh menurut Matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri menurut dua macam, yaitu ekor debu serta ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta waktu mendekati Matahari yaitu waktu sebagian inti meleleh sebagai gas. Angin Matahari lalu meniup gas tadi sebagai akibatnya menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang ketua komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar menurut bumi. Sebuah komet kadang memiliki satu ekor dan terdapat yg 2 atau lebih.
Saat bersinar pada langit, sebuah komet yang terperinci mempunyai ketua dengan inti seperti bintang yang disebut nukleus. Nukleus dilingkupi oleh halo yang berpendar yg dianggap koma serta ekor transparan yg panjang. Nukleus ukuran beberapa kilometer. Koma panjangnya bisa mencapai 100 ribu km atau lebih keluar berdasarkan nukleus. Ekor dapat ukuran sepanjang jutaan kilometer pada antariksa.
Pengamatan ultraviolet berdasarkan pesawat luar angkasa menampakan awan hidrogen akbar yg menyelimutinya. Awan hidrogen ini dapat tumbuh mencapai puluhan juta kilometer. Awan ini tidak bisa dicermati dari bumi.
Asal-Usul Komet
Komet asal berdasarkan awan Oort yang terletak di sisi luar sistem rapikan surya. Awan Oort berisi triliunan komet. Seiring berjalannya ketika, komet-komet berpisah menurut awan dan terlempar ke surya. Inti komet terletak pada sentra, terbuat menurut gas serta debu batuan serta adalah benda padat yang stabil. Pada ketika komet mendekati surya, sebagian materi tadi terlempar berdasarkan bagian atas inti komet.
Ekor ion, bisa mencapai 100 juta kilometer, terbentuk menurut proses ionisasi gas pada saat berinteraksi dengan angin matahari; serta ekor komet selalu menjauhi mentari . Hal ini ditimbulkan sang angin matahari menerpa awan gas yg melingkupi komet. Ketika komet mendekati mentari , ekornya terbentang ke belakangnya.
Komet baru yang waktu ini teramati sepertinya asal dari selubung benda es yang besar yang berada lebih kurang satu tahun cahaya berdasarkan Matahari. Model ini dikembangkan tahun 1950-an sang astronom Belanda Jan Oort (1900–1992). Awan Oort yang belum teramati tadi bisa memuat 100 miliar benih komet.
Gangguan gravitasi dari bintang lain pada lebih kurang Matahari dapat mengganggu keseimbangan awan ini dan mengirimkan beberapa komet secara rambang menuju Matahari. Komet tadi akan sebagai komet periode panjang, yg orbitnya hampir parabola serta periode revolusinya mengelilingi Matahari mencapai 200 sampai jutaan tahun.
Komet dengan periode yang lebih pendek mengorbit misalnya planet serta dari dari Sabuk Kuiper. Sabuk ini berada lebih dekat ke Tata Surya dalam daripada Awan Oort.
Bila sebuah komet lewat pada dekat sebuah planet-planet besar , terutama Yupiter, komet akan ditentukan sang gravitasi planet tadi. Komet dapat jatuh ke planet; atau dipercepat lajunya dan keluar menurut Tata Surya, atau berkecimpung dalam orbit lonjong lebih dekat lagi ke Matahari.
Banyak teori yg telah dicetuskan pada seabad terakhir ini tentang berasal mula komet, namun keliru satu yg paling luas diterima ketika ini menyebutkan bahwa komet terbentuk pada saat yg sama dengan saat terbentuknya rapikan surya. Pada tahun 1950, Jan Oort, seorang astronom Belanda mengajukan teorinya bahwa Matahari dilingkupi oleh “kabut” akbar yg terdiri berdasarkan material komet pada jeda sekitar 1000 kali garis terngah rapikan mentari yg kita ketahui. Teori ini lalu diikuti menggunakan teori berdasarkan Gerard Kuiper, dalam tahun 1951 yg menggagas bahwa sabuk material komet tersebut terletak dalam suatu daerah yg berjarak beberapa ratus kali jarak Bumi-Matahari. Gangguan yg asal berdasarkan objek pada luar tata surya dapat menyebabkan beberapa di antara material tadi keluar dari sabuk komet serta memasuki rapikan mentari bagian dalam menjadi sebuh komet, di mana komet menggunakan periode pendek diduga muncul menurut sabuk ini, yg lalu dinamai menjadi sabuk Kuiper.
Kedua teori ini bisa diterima secara luas dikalangan para astronom. Sebuah benda angkasa yg dinamai Chiron, pernah dipercaya sebagai sebuah asteroid, sekarang dikelompokkan sebagai komet Kuiper-belt, serta ad interim itu beberapa anggota dari sabuk Kuiper sudah dapat diamati sejak 1992. Keberadaan “sabuk” tadi dapat dibuktikan secara langsung dalam tahun 1995 melalui hasil pengamatan lewat Teleskop Antariksa Hubble yang berhasil mengamati 30 objek seperti komet yg berada di luar orbit planet Pluto. Para astronom dewasa ini memperkirakan sejumlah 70.000 objek berukuran relatif besar –dan tidak terhitung jumlahnya yang berukuran lebih kecil–menghuni daerah sabuk Kuiper dengan jeda antara 30 hingga 50 SA.
Banyak di antara komet, khususnya yg tergolong mempunyai periode pendek, pecah secara perlahan-lahan, terutama karena impak kekuatan gravitasi Matahari. Beberapa di antaranya telah diamati “tercebur” kedalam Matahari. Pengurangan kecerlangan berdasarkan komet berperiode pendek pula dapat kita amati. Komet jua membentuk buangan pada belakang orbitnya, dalam bentuk jutaan meteoroid. Saat Bumi melintasi orbit sebuah komet, dapat disaksikan hujan meteor.

Jenis-jenis komet
Berdasarkan bentuk serta panjang lintasannya, komet bisa diklasifikasikan sebagai 2, yaitu menjadi berikut.
  • Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yg sangat dingin pada angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yg dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tadi melepaskan gas sehingga menciptakan koma serta ekor yg sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yg melintas dekat Matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
  • Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sebagai akibatnya kurang memiliki kesempatan buat menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tadi melepaskan gas yg sangat sedikit sebagai akibatnya hanya membentuk koma serta ekor yg sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yg melintas mendekati Matahari setiap tiga,tiga tahun sekali.
Komet merupakan fenomena alam yang amat menarik untuk diamati. Pada tahun 1705 Edmond Halley memperkirakan bahwa komet terlihat pada tahun 1531, 1607, 1682, dan 1758. Komet Halley—begitu nama komet tadi—terakhir terlihat pada tahun 1986 silam. Inti atau sentra berdasarkan Komet Halley di perkirakan lebih kurang 16 × 8 × 8 km. Inti berdasarkan Komet Halley sangat gelap.
Diperkirakan Komet Halley akan nampak lagi tahun 2061, lantaran kemunculan Komet Halley ini 76 tahun sekali. Komet-komet lain yang relatif dikenal merupakan Komet West, Komet Encke (ada tiga tahun sekali), Komet Hyakutake, serta Komet Hale-Bopp.
Komet adalah benda kecil yg sangat sulit buat ditinjau. Meskipun demikian, benda tadi merupakan satu-satunya planetoida yang dikenal semenjak zaman purbakala. Ketika komet mendekati mentari , terjadi efek visual yg spektakuler. Komet tersebut menguap dan mempunyai ekor yang terperinci, membentang sampai puluhan juta kilometer pada belakangnya. Saat ini diketahui masih ada poly komet yg telah menghantam planet-planet. Komet mungkin turut berperan pada menyebarkan kehidupan pada Bumi. Komet tidak sinkron dengan asteroid, benda tersebut berbahan primer es serta debu. Para ahli berpendapat bahwa komet adalah bola salju kotor.
Komet atau benda beranjak pada langit jumlahnya banyak sekali. Masing-masing komet memang telah diberi nama, sekalipun masyarakat awam tak akan mengenal semua nama-nama komet tersebut. Salah satu nama komet yg mungkin sering didengar merupakan komet Halley. Masing-masing komet nir saja diberi nama yang berbeda tetapi sebenarnya jika diamati menggunakan akurat, memiliki ciri-ciri yg tidak sama jua satu sama lainnya.
Komet merupakan galat satu benda langit yg acapkali diartikan menjadi bintang jatuh. Tetapi sebenarnya komet bukanlah bintang, dia merupakan benda langit yg mengitari mentari dan mempunyai orbitnya sendiri seperti planet. Dengan demikian komet seperti jua planet akan terus berputar mengitari surya pada orbitnya.
Hal unik berdasarkan benda langit ini merupakan saat komet mendekati surya, komet akan menciptakan suatu atmosfer di sekelilingnya. Ketika komet melaju dengan sangat cepat, atmosfer ini bahkan sanggup membentuk sebuah ekor sebagai akibatnya komet terlihat sangat latif. Pada ketika membangun ekor inilah seringkali terlihat berdasarkan bumi menjadi sebuah bintang berekor, sebagai akibatnya terdapat jua yg berkata komet menjadi bintang berekor.
Pengamatan lebih detail tentang komet tentu saja menggunakan menggunakan teropong bintang, sebagai akibatnya sanggup mengamati lebih detail mengenai bentuk dan ciri-ciri khususnya. Seperti sudah disinggung sebelumnya selain memiliki nama yg berbeda, masing-masing komet ini pula mempunyai ciri serta karakter yang tidak sinkron.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel