METAGENESIS TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT
Friday, June 3, 2016
Edit
Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut
1. Metagenesis pada Tumbuhan Lumut
Pada flora lumut daun misalnya, spora tumbuh sebagai protonema, protonema tumbuh sebagai tanaman lumut, tumbuhan lumut akan membentuk anteridium (indera perkembangbiakan jantan) serta arkegonium (alat perkembangbiakan betina). Kedua organ ini bisa berada dalam satu tumbuhan (berumah satu), bisa pula berada dalam flora yg berbeda (berumah 2). Anteridium akan membentuk sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum. Karena itulah tanaman lumut diklaim menjadi gametofit (bersifat haploid), n) atau tumbuhan produsen gamet.
Pertemuan antara sperma serta ovum akan menghasilkan zigot yg akhirnya berkembang menjadi sporofit (bersifat diploid, 2n) atau tumbuhan produsen spora. Pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tanaman lumut. Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel induk dalam sporangium. Sedangkan pembentukan sporofit dimulai menurut pertemuan sperma dan ovum.
2. Metagenesis pada Tumbuhan Paku
Metagenesis tumbuhan lumut sedikit tidak sama menggunakan metagenesis tanaman paku. Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium. Protalium tumbuh membuat alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni antreridium dan arkegonoium. Lantaran itulah protalium disebut menjadi gametofit. Apabila anteridium serta arkegonoium didapatkan pada satu protalium, maka diklaim berumah satu, sedangkan bila didapatkan pada protalium yang berbeda dianggap berumah dua.
Sperma serta ovum yg didapatkan berdasarkan kedua indera perkembangbiakan tersebut bertemu serta menghasilkan flora paku. Tumbuhan paku yg dewasa akan memiliki daun yg menghasilkan spora, yg disebut sporofil. Oleh karna itu tumbuhan paku diklaim sebagai sprofit. Untuk detail, lihat skema metagenesis antara tanaman lumut dengan tumbuhan paku.
Sekian artikel tentang Metagenesis Tumbuhan Paku serta Lumut semoga bermanfaat