PENGERTIAN UMUM BUDAYA POLITIK CIRICIRI DAN MACAM BUDAYA POLITIK

Pengertian Budaya Politik adalah pola perilaku suatu masyarakat pada kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, aturan, norma tata cara, dan norma kebiasaan yang dihayati terhadap semua anggota rakyat setiap harinya. Budaya politik diartikan menjadi suatu sistem nilai bersama suatu warga secara sadar buat berpartisipasi dalam mengambil kepetusan kolektif dan kebijakan publik untuk rakyat seluruhnya. Secara generik, Pengertian Budaya politik merupakan nilai-nilai yg berkembang serta dipraktikan suatu rakyat tertentu pada bidang politik 

Pengertian Budaya Politik Menurut Definisi Para Ahli
Banyak sarjana ilmu politik yang menyelidiki mengenai budaya politik sebagai akibatnya terdapat beragam konsep budaya politik. Tetapi berdasarkan konsep tadi memiliki derajat disparitas yg tidak begitu besar , sehingga dapat tetap dalam satu pemahaman serta rambu-rambut yang sama. Hal ini tadi terjadi dalam pengertian budaya politik yang dimana banyak para ahli ilmu politik yg mendefinisikan budaya politik diantaranya sebagai berikut... 
  • Austin Ranney: Menurut Austin Ranney, pengertian budaya politik merupakan seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yg dipegang secara beserta-sama; sebuah pola oreintasi-orientasi terhadap objek-objek politik. 
  • Gabriel A. Almond serta G.bingham Powell, Jr. : Menurutnya, pengertian budaya politik adalah perilaku, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi semua populasi, juga kecenderungan dan pola-pola spesifik yg masih ada pada bagian-bagian tertentu berdasarkan populasi. 
  • Sidney Verba: Menurut Sidney Verba, budaya politik merupakan suatu sistem agama empirik, simbol-simbol ekskpresif dan nilai-nilai yg menegaskansuatu situasi dimana tindakan politik dilakukan. 
  • Moctar Massoed: Menurut Moctar Massoed, pengertian budaya politik adalah perilaku serta orientasi rakyat suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.  
  • Miriam Budiardjo: Menurut Mirriam Budiardji, budaya politik merupakan keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, misalnya kebiasaan-kebiasaan, pola-pola orientasi terhadap politik dan etos pada umumnya. 
Bagian-Bagian Budaya Politik - Secara umum, budaya politik terbagi dalam 3 jenis diantaranya menjadi berikut
1. Budaya politik apatis (masa bodoh, pasif, dan acuh)
2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja di mobilisasi) 
3. Budaya politik partisipasif (aktif)

Macam-Macam Budaya Politik
Budaya politik dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan menurut oritentasi politiknya. Macam-macam budaya politik atau tipe-tipe budaya politik merupakan menjadi berikut...
a. Budaya Politik Parokial
Pengertian Budaya Politik - Budaya Politik Parokial merupakan budaya politik menggunakan taraf partisipasi politik yg sangat rendah. Budaya politik parokial umumnya masih ada dalam masyarakat tradisional dan lebih bersifat sederhana. Berdasarkan pendapat Moctar Masoed dan Colin Mc. Andrew, yg berkata budaya politik parokial merupakan orang-orang yang nir mengetahui sama sekali adanya pemerintahan serta politik.
Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial
  • Apatis 
  • Lingkupnya sempit serta mini  
  • Pengetahuan politik rendah 
  • Masyarakatnya yang sederhana serta tradisional
  • Adanya ke tidak peduli dan jua menarik diri dari kehidupan politik 
  • Anggota masyarakat condong nir berminat terhadap objek politik yg luas 
  • Kesadaran anggota rakyat mengenai adanya pusat wewenang serta kekuasaan dalam masyarakatnya rendah
  • Tidak terdapat peranan politik bersifat khusus 
  • Warga negara tidak sering berhadap dalam sistem politik 
b. Budaya Politik Kaula/Subjek
Pengertian Budaya Politik Kaula - Budaya politik kaula merupakan budaya politik dengan warga yang suda nisbi maju baik sosial maupun ekonominya, tetapi masih relatif pasif. Budaya politik kaula atau subjek berada dalam orang secara pasif patuf dalam pejabat-pejabat pemerintahan serta undang-undang, akan tetapi nir melibatkan diri pada politik ataupun memberikan bunyi dalam pemilihan. Budaya politik kaula memiliki taraf perhatian dalam sistem politik sangat rendah.
Ciri-Ciri Budaya Politik Kaula/Subjek
  • Masyarajat menyadari sepenuhnya otoritasi pemerintah 
  • Sedikit rakyat memberi masukan serta tuntutan kepada pemerintah, namun bisa mendapat apa yg berasal berdasarkan pemerintah 
  • Menerima putusan yg dipercaya menjadi sesuatu yang tidak bisa dikoreksi, terlebih lagi ditentang. 
  • Sikap rakyat menjadi aktor politik merupakan pasif, merupakan masyarakat nir bisa berbuat poly buat berpartisipasi pada kehidupan politik. 
  • Warga memberikan keadaran, minat, serta perhatian dalam sistem politik secara umum serta spesifik terhadap objek output, sedangkan buat kesadarannya terhadap input dan kesadarannya sebagai aktor polirik masih rendah. 
c. Budaya Politik Partisipan
Pengertian Budaya Politik Partisipan - Budaya politk partisipan merupakan budaya politik yg ditandai adanya pencerahan politik yang sangat tinggi. Budaya politik partisipan dapat dikatakan suatu bentuk budaya yang anggota masyarakatnya condong diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan serta terhadap struktur dan proses politik dan administratif. Budaya politik yang ditandai dengan adanya pencerahan dirinya atau orang lain menjadi anggota aktif pada kehidupan politik. Umumnya warga budaya politik partisipan sadar bahwa betapapun mini partisipasi pada sistem politik, permanen saja merasa berarti dan berperan dalam berlangsungnya sistem politik. Begitu pun dengan budaya politik partisipan, masyarakat tidak mendapat langsung keputusan politik, karena merasa menjadi anggota aktif dalam kehidupan politik yang mempunyai hak dan tanggung jawab.
Ciri-Ciri Budaya Politik Partisipan
  • Warga menyadari hak serta tanggung jawabnya serta bisa mempergunakan hak serta menanggung kewajibannya 
  • Tidak begitu saja mendapat keadaan, tunduk dalam keadaan, berdisiplin namun bisa menilai dengan penuh pencerahan semua objek politik, baik secara holistik, input, output, maupun posisi dirinya sendiri. 
  • Kehidupan politik sebagai wahana transaksi, contohnya penjual dan pembeli. Warga mendapat berdasarkan kesadarannya tetapi bisa menolak menurut penilainnya sendiri. 
  • Menyadari menjadi rakyat negara yang aktif serta berperan sebagai aktivis. 

Ciri-Ciri Budaya Politik 
  • Terdapat pengaturan kekuasaan 
  • Perilaku menurut aparat-aparat negara 
  • Proses pembuatan kebijakan pemerintah 
  • Adanya aktivitas partai-partai politik 
  • Adanya gejolak masyarkat terhadap kekuasaan yg memerintah 
  • Mengenai pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat
  • Adanya budaya politik tentang kasus legitimasi. 

Budaya Politik Indonesia 

Budaya politik pada Indonesia merupakan perwujudan menurut nilai-nilai dianut sang bangsa Indonesia menjadi pedoman aktivitas-kegiatan politik kenegaraan. Setelah era reformasi orang menyebut Indonesia telah memakai budaya Politik partisipan karena sudah bebasnya Demokrasi, partisipatifnya warga serta nir tunduk dari keputusan atau kinerja pemerintah baru etika. Ketika era orde baru demokrasi dikekang, baik segala bentuk media dikontrol serta diawassi oleh pemerintah melalui departemen penjelasan agar nir mempublikasikan kebobrokan pemerintah.
Budaya politik Indonesia terus mengalami perubahan mengikut perkembangan zaman. Namun berubahnya terjadi di wilayah perkotaan serta pedesaan yg sudah maju tetapi pada daerah-daerah terpencil nir terjadi perubahan lantaran kurangnya pendidikan dan kabar.
Saat ini budaya politik Indonesia adalah campuran berdasarkan parokial, kaula serta partisipan lantaran di Indonesia masih ada karakteristik-ciri parokial dan ciri-karakteristik budaya politik partisipan.
Demikianlah artikel sederhana mengenai Pengertian Budaya Politik, Ciri-Ciri dan Macam-Macam. Sekian serta terima kasih.
Pustaka :
Muhaimin, Yahya. Collin Mc Andrew. 1995. Masalah-masalah Pembangunan politik. Yogyakarta: Gajah mada Universiyy Press.
Hartono mardjono, SH.1997. Politik Indonesia. Jakarta: Gema Insani Press.
Lubis, M. Solly. 1993. Ketatanegaraan Republik Indonesia. Bandung: mandar maju.
Magnis-suzeno, Frans. 2001. Etika Politik. Jakarta:Gramedia.
Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila. Bogor: Ghaliia indonesia
Setiadi, Elly m. 2009. Ilmu Sosial serta Budaya Dasar. Jakarta: kencana.
Taliziduhu Ndraha, 2003. Kybernologi : Ilmu Pemerintahan Baru. Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel