JENISJENIS TANAH DI INDONESIA

Tanah berperan sebagai loka kita perpijak dan tanah pula berfungsi buat menanam flora atau pohon-pohon tetapi ada jenis-jenis tanah tersendiri yang bisa ditanami pohon serta flora yg eksklusif, nir semua tanaman atau pohon-pohon bisa ditanami tumbuhan dan tumbuhan atau pohon-pohon dikarenakan banyak hal-hal terendiri yg menciptakan tumbuhan serta pohon tidak bisa ditanam ditanah itu, Untuk itu mari kita cermati pembahasan berikut :
Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia
Perbedaan syarat tanah disebabkan karena susunan mineral pada dalamnya yang bhineka. Karena tanah dari serta output pelapukan batuan induk (anorganik) yg terbentuk dan bahan-bahan organik tumbuhan serta hewan yang telah membusuk.
Ciri-ciri tanah pada Indonesia: 
  • Banyak mengandung unsur hara 
  • Struktur tanahnya baik, adalah susunan buah-buah tanah tidak terlalu padat serta nir terlalu lenggang 
  • Cukup mengandung air yang bermanfaat buat melarutkan unsur hara 
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak 
Upaya buat melestarikan asal daya tanah: 
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos 
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung 
  • Membuat terassering / sengkedan di wilayah-wilayah miring 
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada wilayah yang gundul, dan sebagainya.

JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA
1. TANAH VULKANIS
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yg dimuntahkan gunung brapi. Jenis tanah ini sangat fertile serta cocok buat pertanian. Jenis tanah ini poly masih ada di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, serta Sulawesi.
a. Tanah Andosol
  • Proses terbentuknya : berdasarkan abu vulkanis yang sudah mengalami proses pelapukan 
  • Ciri-ciri : warna kelabu sampai kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur 
  • Pemanfaatannya : sebagai huma pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi 
Karakteristik
Warna menurut tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya menggunakan mineral, unsure hara, air serta mineral sebagai akibatnya sangat baik buat tanaman . Tanah ini sangat cocok buat segala jenis flora yg terdapat di dunia. Persebaran tanah andosol umumnya terdapat di daerah yg dekat dengan gunung berapi.

andosol

b. Tanah Regosol
  • Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang mempunyai butir kasar 
  • Ciri-karakteristik : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah 
  • Pemanfaatannya : buat pertanian padi, palawija, tebu serta kelapa 
  • Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai serta bukit pasir pantai yg mencakup pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara 
c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan) merupakan tanah yg terbentuk lantaran pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan. 
  • Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-wilayah dataran rendah 
  • Ciri-karakteristik : rona kelabu dan peka terhadap erosi 
  • Pemanfaatannya : sebagai huma pertanian sawah dan palawija 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi serta Papua bagian selatan 
2. TANAH ORGANOSOL
a. Tanah Humus adalah tanah hasil pelapukan tanaman (bahan organik), berwama hitam, sangat fertile, cocok buat pertanian. Banyak masih ada pada Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : menurut hasil pembusukan bahan-bahan organik 
  • Ciri-ciri : rona kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat fertile 
  • Pemanfaatannya : menjadi lahan pertanian 
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan serta Sulawesi Tenggara 
Organosol

b. Tanah Gambut adalah tanah yang berasal menurut bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) serta kurangnya unsur hara, peredaran udara yg nir lancar, proses penghancuran yang jelek atau sempuma, kurang baik buat pertanian. Banyak masih ada pada Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : berdasarkan hasil pembusukan flora / bahan organik pada daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa) 
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak fertile 
  • Pemanfaatannya : buat pertanian pasang surut 
  • Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

Tanah Gambut

3. TANAH LITOSOL (tanah berbatu-batu) 
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum paripurna) sehingga butirannya besar / kasar 
  • Ciri-karakteristik : tekstur tanahnya beranekaragam dan dalam umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil serta kesuburan bervariasi 
  • Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa buat hutan 
  • Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera 
4. TANAH PODZOL merupakan tanah yg terjadi lantaran temperatur serta curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, serta fertile apabila terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok buat perkebunan. Banyak terdapat di pegunungan tinggi. 
  • Proses terbentuknya : pada wilayah yang memiliki suhu rendah serta curah hujan tinggi 
  • Ciri-ciri : rona pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur 
  • Pemanfaatannya : buat pertanian palawija 
  • Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua 
Podsol

5. TANAH LATERIT merupakan tanah yg terbentuk lantaran temperatur dan curah hujan yg tinggi. Namun jenis tanah ini kurang subur serta poly terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. 
  • Proses terbentuknya : Tanah yg tercuci air hujan, sebagai akibatnya unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah 
  • Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur 
  • Pemanfaatannya : buat huma pertanian 
  • Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara 
6. TANAH MERGEL adalah tanah adonan menurut batuan kapur, pasir, dan tanah liat yg dikarenakan hujan yang nir merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah seperti pada Solo, Madiun, Kediri, serta Nusa Tenggara. 
  • Proses terbentuknya : dari output adonan pelarutan kapur, pasir serta tanah liat lantaran insiden air hujan 
  • Ciri-karakteristik : tidak subur 
  • Pemanfaatannya : buat hujan jati 
  • Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan pada Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara 
7. TANAH TERAROSA (Kapur) merupakan tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini poly masih ada di wilayah dolina dan adalah wilayah pertanian yg subur. Daerah persebarannya mehiputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, serta Sumatra.
a. Tanah Renzina adalah tanah yang terbentuk berdasarkan bahan induk kapur yang mengalami laterisasi lemah. Banyak terdapat pada Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra. 
  • Proses terbentuknya : menurut pelapukan batuan kapur di daerah yg memiliki curah hujan tinggi 
  • Ciri-karakteristik : rona putih hingga hitam, miskin unsur hara 
  • Pemanfaatannya : buat palawija, hutan jati 
  • Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta 
Terarosa

b. Tanah Mediteran 
  • Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen 
  • Ciri-ciri : Warna putih agak coklat, keras, tidak fertile 
  • Pemanfaatannya : buat pertanian tegalan, hutan jati 
  • Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera 
8. Tanah pasir merupakan tanah hasil pelapukan batuan bekudan sedimen serta tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. 

9. Tanah Entisol : Tanah entisol adalah saudara berdasarkan tanah andosol tetapi biasaya merupakan pelapukan menurut material yang dimuntahkan sang letusan gunung berapi misalnya debu, pasir, lahar, serta lapili.
Karakteristik :Tanah ini jua sangat fertile dan adalah tipe tanah yg masih muda. Tanah ini umumnya ditemukan nir jauh menurut area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yg belum mempunyai lapisan tanah dan berupa gundukan pasir misalnya yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran : Persebaran tanah entisol ini umumnya masih ada disekitar gunung berapi misalnya di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang mempunyai gunung berapi.

10. Tanah Grumusol : Tanah grumusol terbentuk berdasarkan pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi bisa disimpulkan tanah ini nir subur serta nir cocok untuk ditanami tumbuhan.
Karakteristik : Tekstur tanahnya kering dan gampang pecah terutama ketika animo kering serta mempunyai rona hitam. Ph yang dimiliki netral sampai alkalis. Tanah ini umumnya berada pada permukaan yg tidak lebih menurut 300 meter berdasarkan permukaan laut serta memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu dalam daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran : Persebarannya di Indonesia misalnya di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan indah apabila ditanami vegetasi bertenaga misalnya kayu jati.
Sekian Artikel mengenai Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia, Sebagai berguna. (Sumber : Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu, Hal : 14-15, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sri Sudarmi serta Woluyo.2008. Jakarta)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel