PENGERTIAN UMUM VIRUS DAN CIRICIRI VIRUS DALAM ILMU BIOLOGI
Tuesday, October 25, 2016
Edit
Secara umum Pengertian virus merupakan parasit ukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para pakar hayati virus adalah peralihan antara makhluk hidup serta benda mangkat . Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai karakteristik-ciri misalnya makhluk hidup yaitu menggunakan memiliki DNA serta mampu berkembang biak dalam sel hayati dan memiliki ciri-karakteristik benda meninggal yaitu nir memiliki protoplasma serta bisa dikristalkan.virus pada bereproduksi dengan memerlukan sel inang, sebagai akibatnya virus bersifat parasit obligasi. Virus hanya mempunyai salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) yang diselubungi oleh pelindung yg terdiri atas protein, lipid, glikoprotein. Pengertian virus secara etimologi adalah kata virus asal berdasarkan bahasa latin yaitu virion yg artinya "racun". Virus merupakan organisme subseluler karna ukurannya yg sangat mini , dimana virus hanya dapat dicermati menggunakan memakai mikroskop elektron. Virus berukuran lebih mini dari dalam bakteri.
Istilah virus biasanya merujuk dalam partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag dipakai untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang nir berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hayati lantaran dia nir dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Lantaran ciri khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (contohnya virus influenza serta HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau flora (misalnya virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hayati serta benda mati. Dikatakan peralihan karena virus memiliki karakteristik-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) serta bisa berkembang biak pada sel hayati. Memiliki ciri-ciri benda meninggal misalnya nir mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) dalam flora tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort serta Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik dalam tembakau. Pengetahuan mengenai virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang hayati yg menyelidiki virus dianggap virology.
Penemu-Penemu Virus
Para penemun virus yang sekarang sebagai secara bagi inovasi virus merupakan misalnya D.iwanoski (1892) menemukan virus dalam tanaman bakau, lalu berlanjut menggunakan M. Bejentrick (1898), dan Loffern dan Frooch (1897) yang menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit dalam verbal serta kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) yang berhasil menemukan virus penyebab kuning atau yellow ever, Twort dan Herelle (1917) yg menemukan bakteriofag, Wendel M Stanley (1935) yang berhasil mengkristalkan virus mosaik yang ada dalam tembakau. Hal ini menciptakan perkembangan virus semakin berkembang sehingga melahirkan cabang ilmu hayati yang menilik virus yang dianggap menggunakan virology.
Istilah virus biasanya merujuk dalam partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag dipakai untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang nir berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hayati lantaran dia nir dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Lantaran ciri khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (contohnya virus influenza serta HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau flora (misalnya virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hayati serta benda mati. Dikatakan peralihan karena virus memiliki karakteristik-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) serta bisa berkembang biak pada sel hayati. Memiliki ciri-ciri benda meninggal misalnya nir mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) dalam flora tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort serta Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik dalam tembakau. Pengetahuan mengenai virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang hayati yg menyelidiki virus dianggap virology.
Penemu-Penemu Virus
Para penemun virus yang sekarang sebagai secara bagi inovasi virus merupakan misalnya D.iwanoski (1892) menemukan virus dalam tanaman bakau, lalu berlanjut menggunakan M. Bejentrick (1898), dan Loffern dan Frooch (1897) yang menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit dalam verbal serta kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) yang berhasil menemukan virus penyebab kuning atau yellow ever, Twort dan Herelle (1917) yg menemukan bakteriofag, Wendel M Stanley (1935) yang berhasil mengkristalkan virus mosaik yang ada dalam tembakau. Hal ini menciptakan perkembangan virus semakin berkembang sehingga melahirkan cabang ilmu hayati yang menilik virus yang dianggap menggunakan virology.
Struktur serta anatomi Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri menurut:
a. Kepala - Kepala virus berisi DNA serta bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid - Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid pula dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri berdasarkan rantai polipeptida. Fungsi kapsid buat memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus menurut syarat lingkungan yg merugikan virus.
c. Isi tubuh - Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yg dikandungnya, virus dapat dibedakan sebagai virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di pada isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor - Ekor virus merupakan alat buat menempel dalam inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar ditinjau dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus bisa terdiri berdasarkan DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat buat yg terkecil sampai menggunakan beberapa ratus buat yg terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus fauna serta insan berupa DNA, serta pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yg beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi sang suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut diklaim kapsid. Bergantung dalam tipe virusnya, kapsid mampu berbentuk bundar (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yg lebih kompleks dan terdiri atas protein yg disandikan sang genom virus. Kapsid terbentuk menurut poly subunit protein yg disebut kapsomer.
Ciri-Ciri Virus
Jika dibandingkan dengan makhluk lainnya virus memiliki ciri-ciri atau ciri tersendiri. Ciri-karakteristik virus adalah sebagai berikut...
- Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
- Berukuran sangat mini atau mikroskopik yaitu kurang lebih 20-300 milimikron
- Hanya hidup pada pada sel hayati
- Pada umumnya virus berupa hablur (krital)
- Virus hanya bisa bisa memiliki keliru satu macam berdasarkan asam nukleat RNA atau DNA saja.
- Tidak melakukan aktivitas metabolisme
- Bentuk bervariasi, mulai menurut bentuk lonjong, silinder, polihedral, serta kompleks
- Virus nir berkecimpung, tidak membelah diri.
- Virus bisa dikristalkan
Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yg terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus dalam sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang dalam dinding bakteri buat memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke pada tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mensugesti DNA bakteri buat mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di pada sel bakteri yg nir berdaya itu disintesis virus dan protein yg dijadikan menjadi kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, sang bakteri akan dirakit sebagai virus sempurna. Jumlah virus yg terbentuk lebih kurang 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri menggunakan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, lalu DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tadi. Dengan istilah lain, pada pada DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus nir aktif dianggap profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi buat melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan buatan buat membangun bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membangun bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke pada akan membangun virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas menurut inang akan mencari inang baru
Klasifikasi Virus
Menurut penjabaran Bergey, virus termasuk ke pada divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur serta komposisi tubuh, yakni dari kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas 2 golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa keluarga:
1. Famili Parvoviridae misalnya genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae misalnya genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae misalnya genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae misalnya genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA memiliki beberapa keluarga:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae misalnya genus Reovirus
3. Famili Togaviridae misalnya genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae misalnya genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae misalnya genus Arenavirus
5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang menguntungkan, berfungsi buat:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen
b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yg ditimbulkan virus antara lain:
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik dalam kentang Potato Mozaic Virus
2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru dalam biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu simpanse Monkey Mammary Tumor Virus
4. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus
6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus buat mengakibatkan penyakit diklaim virulensi. Virulensi virus dipengaruhi oleh:
a. Keberadaan dan kegiatan reseptor dalam permukaan inang yang memudahkan virus buat melekat
b. Kemampuan virus menginfeksi sel
c. Kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. Kemampuan sel inang dalam menahan agresi virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui lisan dan hidung, kulit yang luka. Apabila terdapat virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan menggunakan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)
Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia
Umumnya, virus memiliki dua macam peranan dalam kehidupan insan yaitu peranan yg menguntungkan dan peranan yg merugikan.
Demikianlah artikel tentang Virus serta Ciri-Ciri Virus semoga dapat berguna bagi kita semua. Sekian serta terimakasih.
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yg terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus dalam sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang dalam dinding bakteri buat memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke pada tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mensugesti DNA bakteri buat mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di pada sel bakteri yg nir berdaya itu disintesis virus dan protein yg dijadikan menjadi kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, sang bakteri akan dirakit sebagai virus sempurna. Jumlah virus yg terbentuk lebih kurang 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri menggunakan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, lalu DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tadi. Dengan istilah lain, pada pada DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus nir aktif dianggap profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi buat melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan buatan buat membangun bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membangun bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke pada akan membangun virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas menurut inang akan mencari inang baru
Klasifikasi Virus
Menurut penjabaran Bergey, virus termasuk ke pada divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur serta komposisi tubuh, yakni dari kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas 2 golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa keluarga:
1. Famili Parvoviridae misalnya genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae misalnya genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae misalnya genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae misalnya genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA memiliki beberapa keluarga:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae misalnya genus Reovirus
3. Famili Togaviridae misalnya genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae misalnya genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae misalnya genus Arenavirus
5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang menguntungkan, berfungsi buat:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen
b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yg ditimbulkan virus antara lain:
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik dalam kentang Potato Mozaic Virus
2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru dalam biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu simpanse Monkey Mammary Tumor Virus
4. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus
6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus buat mengakibatkan penyakit diklaim virulensi. Virulensi virus dipengaruhi oleh:
a. Keberadaan dan kegiatan reseptor dalam permukaan inang yang memudahkan virus buat melekat
b. Kemampuan virus menginfeksi sel
c. Kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. Kemampuan sel inang dalam menahan agresi virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui lisan dan hidung, kulit yang luka. Apabila terdapat virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan menggunakan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)
Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia
Umumnya, virus memiliki dua macam peranan dalam kehidupan insan yaitu peranan yg menguntungkan dan peranan yg merugikan.
- Peranan virus yg menguntungkan; Berikut beberapa peranan virus yang menguntungkan bagi kehidupan manusia yaitu membuat antitoksin, menghasilkan vaksin, serta menyerang pathogen.
- Peranan virus yg merugikan; Berikut beberapa peranan virus yang merugikan bagi kehidupan insan yaitu berbagi penyakit seperti AIDS, SARS, flu burung, dan influenza.
Demikianlah artikel tentang Virus serta Ciri-Ciri Virus semoga dapat berguna bagi kita semua. Sekian serta terimakasih.