PENGERTIAN SEL DAN BAGIANBAGIAN SEL

Sel merupakan organisasi kehidupan yg terkecil dan lengkap, atau unit struktural serta unit fungsional yg sebagai satu kesatuan hereditas pada pertumbuhan makhluk hayati. Dalam ilmu hayati, terdapat cabang yang secara khusus mempelajari tentang sel, mulai menurut struktur sel, fungsi sel, serta bagian bagian sel. Cabang ilmu hayati tadi populer menggunakan sebutan biologi sel atau sitologi.
Dalam sebuah sel yg adalah bagian terkecil dalam kehidupan sudah mewakili kehidupan  dalam organisasi kehidupan yg lebih tinggi. Sebuah sel bisa berkembang biak, memperoleh nutrisi, menghasilkan tenaga, serta melakukan fungsi kehidupan yang lainnya. Sehingga, setiap makhluk hayati niscaya memiliki sel, minimal satu sel saja, sehingga makhluk tadi bisa hayati secara mandiri. Apabila makhluk telah kehilangan fungsi selnya, maka makhluk tersebut sudah berubah menjadi makhluk mati.

Pengertian Sel dan Teori Sel
Apa itu sel? Dalam ilmu hayati, sel dipelajari dalam materi dinamakan hayati sel. Sel sendiri ditemukan secara tidak sengaja oleh Robert Hooke walaupun waktu itu beliau hanya mengamati sel mati menurut jaringan gabus.
Oleh karenanya, dia menamakannya cella atau ruang kosong yang kemudian dalam bahasa Inggris disebut cell yg selanjutnya diserap kedalam bahasa indonesia sebagai sel.
Dapat anda sadari bahwa istilah sel, memang terkesan analogi yg tidak baik bagi makhluk hidup terkecil yang fungsional ini. Bayangkan saja, ruangan kosong, bahkan ruangan yang dimana para pidana ditahan tak jarang disebut menjadi sel tahanan.
Sel pertama kali diamati oleh Robert Hook dalam tahun 1665. Ia mengamati sayatan gabus dengan memakai mikroskop sederhana daMathias Schleiden dan Thomas Schwann mempelajari bagian-bagian flora serta hewan. Kedua ilmuwan tadi mengamati bahwa flora dan hewan tersusun atas sel. Berdasarkan pengamatannya, mereka menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun organisme atau sel merupakan bagian terkecil makhluk hidupn melihat adanya ruangan kecil yg berderet. Ruangan kecil itu dinamakan sel. Pada tahun 1839,
Pengertian sel yg paling mashyur dikenal merupakan berdasarkan duo peneliti yaitu Schleiden serta Schwann yg memberikan teori sel yg adalah adonan dari beberapa penelitian sebelumnya oleh bebeberapa peneliti tentang sel seperti Robert Virchow, H.J. Dut Rochet, Max Schultze, Robert Brown, Antony van leeuwenhoek. Terdapat 3 teori sel dari duo peneliti ini yaitu:
All living organisme are composed of cell or cells. An important definition of a cell is that it is a unit of protoplasm surrounded by a thin plasma membrane. The protoplasma of all cells contain a nukleus. The rest of the protoplasma is called cytoplasm or cytosol.
The cytoplasm contains many cell organelles. Artinya seluruh makhluk hayati tersusun atas sel baik tunggal (uniseluler) atau banyak (multiseluler). Pengertian sel yang paling primer adalah bahwa tiap sel merupakan unit protoplasma yang diselubungi oleh membran plasma (membran tipis). Protoplasma pada seluruh sel hidup mengandung nukleus atau inti sel. Selain menurut inti sel, terdapat sitoplasma pada sel atau bisa dianggap sitosol. Dalam sitoplasma sel, terdapat beberapa organel sel.
Cell are the functional unit of life. Artinya, sel adalah unit fungsional dalam makhluk hidup. Setiap makhluk hayati di dunia ini hingga sekarang tersusun oleh sel atau banyak sel sehingga bisa melaksanakan ciri cirinya menjadi makhluk hayati. Sel sel dalam organisme multiseluler saling berinteraksi serta bekerja sama membangun jaringan serta lalu membangun organ dan seterusnya hingga sebagai satu unit individu makhluk hayati. Sedangkan dalam sel tunggal, organel organel sel yang ada melaksanakan fungsinya secara efisien dan terkendali sang inti sel (nukleus) sebagai akibatnya bisa melaksanakan cirinya sebagai makhluk hidup (dijelaskan lebih rinci nanti) serta tiap uniseluler sejenis serta bahkan tidak sejenis sanggup melakukan komunikasi dan interaksi
Each cells arise from pre-existing cells. Artinya, setiap sel yang telah ada sekarang ini ada dikarenakan adanya sel yg membentuknya. Kalimat diatas menyebutkan tentang kemampuan sel dalam memperbanyak diri atau membelah baik secara seksual, aseksual ataupun paraseksual. Kemampuan ini membuat sel sel yang terdapat sanggup lestari. Hal ini tetap mendukung teori abiogenesis modern yaitu adanya protobion sebelum sel yg kemudian menghadirkan sel yang misalnya anda lihat sekarang ini. Pernyataan diatas tidak membenarkan teori biogenesis, sebagai akibatnya anda jangan salah paham bahwa teori sel ketiga diatas menyatakan bahwa seluruh jenis sel telah terdapat sebelumnya. Tidak sama sekali, teori sel diatas membenarkan adanya evolusi sel dan lebih mengarahkan kepada kemampuan sel buat memperbanyak diri. Selain itu, teori sel ketiga ini jua menjelaskan mengenai kemampuan sel sel eksklusif untuk melakukan gabugan atau penggabungan misalnya pada sel telur dan sel sperma buat menciptakan zigot, serta kemampuan sel buat membentuk sel lain seperti sel diploid sebagai 4 sel haploid pada spermatogenesis.


Berdasarkan teori sel sang Schwann serta Schleiden diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sel adalah
Sel adalah unit fungsional kehidupan yg adalah makhluk hayati ataupun penyusun makhluk hidup yg tersusun atas protoplasma yg diselubungi sang membran tipis dan bisa memperbanyak diri baik secara seksual ataupun lainnya sebagai akibatnya menciptakan sel anakan baik identik ataupun tidak.

Berdasarkan pengertian sel diatas, maka telah jelas bahwa beberapa temuan sekarang ini misalnya virus dan mitra kawannya misalnya prion pula bukan merupakan makhluk hidup dikarenakan nir sesuai dengan pengertian sel diatas. Jika virus dikatakan sebuah sel maka mutlak sudah, virus adalah makhluk hayati. Jadi, kalian jangan bilang “sel virus” yah, cukup virus saja.

Setiap sel yang hayati mempunyai membran serta cairan yang diklaim sitoplasma. Selain memilIki membran dan sitoplasma, setiap sel mempunyai Inti (nukleus) atau bahan inti. Berdasarkan terdapat tidaknya membran yang melindungi bahan inti, sel bisa dibedakan sebagai 2, yaitu:
  • Prokariot, merupakan sel yang tidak mempunyai membran inti, misalnya bakteri serta alga biru.
  • Eukariot, merupakan sel yang mempunyai membran inti, misalnya sel-sel dalam fauna serta tumbuhan.
Baik sel prokariot maupun eukariot ukuran sangat mini (4-20 µm). Di pada tubuh kita terdapat lebih kurang 200 jenis sel serta berjumlah Iebih dan 50 miliar sel.Berdasarkan banyaknya sel yg menyusun tubuh, organisme dibedakan sebagai dua grup, yaitu :
  • Organisme bersel tunggal (uniseluler) Pada organisme uniseluler, semua aktivitas hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup itu misaInya bernapas, makan, mengeluarkan zat residu, berkembang biak, dan beranjak. Contoh organisme uniseluler merupakan bakteri serta protista.
  • Organisme bersel poly (muiseIuler) Pada organisme multiseluler, sel-sel penyusun tubuhnya mengadakan pembagian tugas. Ada yang bertugas pencerna makanan, berkiprah, mengeluarkan zat residu, dan berkembang biak. Oleh karenanya, tubuh organisme multiseluler mempunyal berbagai macam organ. Misalnya organ pencernaan kuliner, pernapasan, reproduksi, serta indra.
Struktur Sel
Organisme yg beraneka ragam pada dasarnya memiliki struktur sel yg hampir sama. Secara generik, sel tersusun atas membran dan protoplasma. Protoplasma terdiri atas cairan sel (sitoplasma) serta organel-organep sel. Organel adalah bagian sel yang mempunyal fungsi spesifik. Organel yang masih ada pada dalam sel merupakan sebagai berikut.


a. Membran sel (membran plasma)
Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, serta protein. Membran sel berfungsi untuk melindungi dan mengatur kemudian lintas zat yg keluar masuk sel. Membran sel bersifat semipermeabel yg artinya, membran sel hanya bisa dilewati oleh zat tertentu. Zat yg bisa melewati membran sel misalnya, air, oksign, dan zat yang larut pada lemak dan ion eksklusif. Contoh zat yg nir sanggup melewati membran sel merupakan gula (glukosa) dan protein.
b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel. Sitoplasma mengandung berbagai macam zat, diantaranya protein, lemak,karohidrat, zat-zat anorganik, enzim, vitamin, serta hormon. Sitoplasma berfungsi menjadi loka berlangsungnya reaksi metabolisme sel lantaran organel sel terdapat pada sitoplasma.
c. Inti sel (Nukleus)
Nukleus tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti (nukleolus). Cairan inti tersusun atas air, protein, serta mineral. Kromosom merupkan pembawa sifat menurun yg tersusun atas benang-benang kromatin. Nukleus berfungsi buat mengatur seluruh kegiatan sel.
d. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel bermembran yg berfungsi sebagai loka penghasil tenaga. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak mitokondrianya.
e. Ribosom
Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yg menempel dalam membran retikulum endoplasma serta terdapat jua yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi buat membuat (mensisntesis) protein.
f. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yg membentang berdasarkan inti sel menuju ke sitoplasma. Ada 2 tipe Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum endoplasma kasar serta halus. Pada Membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum endplasma berfungsi buat membuat dan menyalurkan bahan-bahan yg dibbutuhkan sang oragnel-organel sel.
g. Badan golgi (Kompleks golgi)
Badan golgi berbentuk misalnya gugusan kantong yang bertumpuk-tumpuk. Badan golgi berperan buat memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma serta menyalurkannya ke organel-organel yang membutuhkan.
h. Lisosom
Lisosom merupakan organel berbentuk kantong yg berisi enzim pencernaan. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat sisa, kuliner, atau zat asing. Jika lisosom pecah, enzim di dalamnya akan mencerna atau menghancurkan organel sel dan akibatnya sel akan tewas. Lisosom hanya masih ada dalam sel hewan dan tidak masih ada pada sel flora.
i. Sentriol
Sentriol berperan pada pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki sel fauna jadi nir ada pada sel tumbuhan.
j. Vakuola
Vakuola berarti ruangan sel. Pada flora yang sudah tua, vakuola berukuran besar serta berisi cadangan kuliner. Sedangkan dalam fauna vakuola ukuran mini . Pada protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola kuliner berfungsi untuk mencerna kuliner sedangkan vakuola kontraktil berfungsi buat mengeluarkan zat residu dan mengatur ekuilibrium air dalam sel.
k. Plastisida
Plastisida hanya masih ada pada tumbuhan. Plastisida mengandung pigmen tertentu. Kloropas merupakan plastisida yang berwarna hijau lantaran memiliki klorofil serta berperan dalam proses fotosintesis. Kromplas berwarna kuning lantaran mempunyai pigmen xantofil. Leukopas berfungsi menjadi tempat cadangan kuliner.
l. Dinding sel
Membran sel flora dilindungi sang dinding sel. Selain melindungi sel, dinding sel juga menjaga bentuk sel flora tidak berubah dan tetap kaku.
Jadi kesimpulannya sel mempunyai struktur sebagai berikut: Membran sel (membran plasma), Sitoplasma, Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom, rtikulum endoplasma, badan, golgi (kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola, plastisida dan dinding sel yang mempunyai fungsi serta kiprah masing-masing bagi sel.

Bentuk Sel
Bentuk sel sangat bervariasi, terdapat yang kotak, bulat, lonjong, dan ada yang tidak beraturan. Ukurannya jua sangat bervariasi. Umuninya berkisar antara lima mikron hingga 15 mikron (1 mikron = 0,001 mm).

Sel tumbuhan tidak selaras dengan sel fauna, baik bentuk juga susunannya. Perbedaan itu terletak pada selaput plasma serta organel-organel di dalamnya. Pada sel hewan, selaput plasma hanya merupakan lapisan tipis yg tersusun serta lipoprotein. Di dalam plasma sel fauna masih ada organel yg nir dijumpai pada plasma sel tumbuhan, yaitu sentrosom yang mengandung 2 sentriol.

Organel ini berfungsi menjadi kutub-kutub pembelahan serta pengatur arah mobilitas kromosom pada waktu pembelahan sel. Berbeda menggunakan sel hewan, selaput plasma dalam sel flora dilindungi oleh dinding sel yg terbuat serta selulosa. Bentuknya tebal dan kaku, berpori-pori halus buat jalan keluar masuknya zat. Sitoplasma pada sel tumbuhan mengandung plastida yg merupakan butir-buah pembawa zat rona, sedangkan pada sel fauna tidak mengandung plastida. Plastida yg mengandung butir-butir hijau daun atau klorofil di sebut kioroplas. Rongga sel atau vakuola pada sel flora gampang dijumpai. Semakin tua sebuah sel, semakin besar vakuolanya. Sebaliknya, dalam sel fauna multiseluler rongga mi tidak dijumpai.
Sekian Penjelasan singkat mengenai Sel,  Semoga Bermanfaat bagi kita seluruh. Sekian serta terima kasih.
Pustaka : 
Ipa Terpadu, Hal : 77-81, Penerbit : Erlangga, Penulis : Eka Purjiayanta, M.pd, Percetakan : PT. Gelora Aksara Pratama.
Ipa terpadu, Hal 224, Penerbit : Aneka Ilmu, Penulis : Sri Rahmini.dkk, Percetakan CV.aneka Ilmu, Semarang. 2007. Jilid 3

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel