POLA PENGEMBANGAN NARASI

Narasi diartikan menceritakan peristiwa cerita sehingga perlunya dikembangkan narasi tadi, pola-pola pengembangan narasi dibagi dalam urutan waktu dan urutan loka yakni urutan ketika disebut dengan pola kronologis, serta urutan loka diklaim pola spasial. Kedua pola tadi merupakan cara-cara pada menyebarkan narasi, Untuk mengetahui penerangan tentang ke 2 pola-pola dalam pengembangan narasi, ayo kita lihat penjelasannya seperti yg terdapat dibawah ini.

Pola-Pola Pengembangan Narasi 
a. Urutan Waktu disebut jua Pola kronologi. Dalam pola ini, peristiwa-insiden yang diceritakan disampaikan menggunakan urutan waktu, misalnya menurut pagi sampai pagi lagi, dari zaman dulu hingga zaman sekarang, berdasarkan permulaan sampai terselesaikan, dan sebagainya. 

Contoh : 
Tak seorang pun dapat sungguh-benar-benar tidur panjang sepanjang malam itu. Ketika bunyi kokok ayam hutan berderai-derai menandakan pagi sudah dekat, mereka pun segera bangun. Kini, mereka memandangi rimba sekililingnya dengan lebih awas dan cermat. Mereka mengolah air serta kuliner, mengambil air sembahyang, serta sembahyang. Sebagian pancaindra mereka mengusut serta mengamati rimba pada sekelilingnya, rimba yang sekarang mengandung ancaman dan maut. 

b. Urutan ruang diklaim pola khas.Dalam pola ini, kejadian-peristiwa dalam paragraf disusun mengikuti bagian-bagian dari suatu loka misalnya, berdasarkan barat ke timur, dari pinggir ke tengah, menurut pada ke bagian luar, serta sebagainya. 

Contoh : 
Jika beberapa tahun yg lalu tuan tiba ke kota kelahiranku dengan menumpang bus, tuan akan berhenti pada dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya ke barat maka kira-kira sekilometer dari pasar, akan sampailah tuan di jalan kampungku,. Disamping kecil ke kanan, simpang yg kelima, membeloklah, ke jalan sempit itu. Di ujung jalan itu, nanti tuan akan temui sebuah surau tua. Didepannya ada kolam ikan yg airnya mengalir melalui loka buah pancuran mandi.

Pola pengembangan artinya metoda yg digunakan buat menciptakan sebuah paragraf naratif.
Pola pengembangan paragraf deskriptif terdiri atas:
  1. Pola pengembangan kronologis (waktu) Menceritakan urutan insiden secara runtut menurut awal sampai akhir, tidak meloncat-loncat.
  2. Pola pengembangan spasial (ruang) Menceritakan kejadian secara rambang tetapi bisa menggabungkan cerita dengan latif. Selain itu, pada pola pengembangan spasial cerita kebanyakan berdasarkan loka serta ruang, tapi terdapat jua yg menurut ketika.
Contoh 1
Selepas adzan subuh, Tito bergegas mengambil segala alat-alat yang telah disiapkan buat embarkasi ke Yogjakarta guna menempuh ujian tulis pada sebuah PTN ternama. Dilepas Orang tuanya pada terminal, tepat pukul 06.30 keretapun meluncur membawanya. Bila tak ada aral melintang, esok hari dia telah sampai pada sana.

Paragraf di atas termasuk paragraf deskriptif kronologis lantaran menjelaskan saat kejadian cerita secara urut.
  1. Selepas adzan subuh, Tito bergegas mengambil segala alat-alat yang sudah disiapkan buat embarkasi ke Yogjakarta guna menempuh ujian tulis pada sebuah Perguruan Tinggi Negeri ternama.
  2. Dilepas Orang tuanya pada terminal, tepat pukul 06.30 keretapun meluncur membawanya.
  3. Bila tidak terdapat aral melintang, esok hari dia telah hingga di sana. Selepas adzan subuh sempurna pukul 06.30 esok hari
Contoh 2
Tidak terasa, kami pun datang pada stasiun Yogyakarta. Kami eksklusif mencari hotel terdekat menggunakan stasiun. Syukurlah, kami dapat hotel dengan cepat, namanya Dafami Hotel. Wisata pada Yogya ini, kami mulai menggunakan menyisir loka-loka sekitar hotel, yaitu Malioboro, Alun-Alun kota, serta Mall Yogyakarta. Barulah kemudian kami mengunjungi loka yg jauh dari hotel, yaitu candi Borobudur. Candi itu megah berdiri di kabupaten Magelang yang berjarak puluhan kilometer dari hotel kami.


Paragraf pada atas termasuk paragraf deskriptif spasial lantaran menceritakan urutan insiden menurut loka.
1. Tidak terasa, kami pun tiba di stasiun Yogyakarta.
2. Kami pribadi mencari hotel terdekat dengan stasiun
3. Syukurlah, kami bisa hotel menggunakan cepat, namanya Dafami Hotel.
4. Wisata pada Yogya ini, kami mulai menggunakan menyisir tempat-loka lebih kurang hotel, yaituMalioboro, Alun-Alun kota, dan Mall Yogyakarta. 
5. Barulah kemudian kami mengunjungi loka yang jauh berdasarkan hotel, yaitu candi Borobudur. Candi itu megah berdiri di kabupaten Magelang yg berjarak puluhan kilometer dari hotel kami.
Contoh 3
Sesampainya di Yogyakarta Tito bersegera mencari lokasi ujiannya dengan naik Angkutan Umum. Di tengah jalan beliau teringat akan no ujian yang beliau taruh pada atas meja belajar. Dia takut lupa menaruhnya pada pada tas. Diingatnya balik apa saja yang beliau lakukan selepas subuh kemarin saat tengah menyiapkan alat-alat buat ke sini. Cepat-cepat dibuka tasnya. Untung saja angka itu telah ditaruhnya pada dalam binder.
Paragraf pada atas termasuk paragraf naratif spasial karena menceritakan urutan peristiwa yang melompat-lompat.
6. Sesampainya di Yogyakarta Tito bersegera mencari lokasi ujiannya dengan naik angkot.
7. Di tengah jalan dia teringat akan no ujian yang dia taruh di atas meja belajar.
8. Dia takut lupa menaruhnya pada dalam tas.
9. Diingatnya balik apa saja yang dia lakukan selepas subuh kemarin saat tengah menyiapkan peralatan buat ke sini.
10. Cepat-cepat dibuka tasnya.
11. Untung saja nomor itu telah ditaruhnya pada pada binder

Kata yang dicetak tebal mengindikasikan pola pengembangan spasial.
Poin Penting
Pola pengembangan artinya metoda yg digunakan buat menciptakan sebuah paragraf naratif.
Pola pengembangan paragraf deskriptif terdiri atas:
  1. Pola pengembangan kronologis (waktu) Menceritakan urutan insiden secara runtut menurut awal sampai akhir, tidak meloncat-loncat.
  2. Pola pengembangan spasial (ruang) Menceritakan kejadian menurut urutan tempat.
(Pustaka: Cerdas Berbahasa Indonesia, Hal : 83-84, Penerbit : Erlangga. 2006. Jakarta, Penulis : Engkos Kosasih)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel