ANALISIS NOVEL SOEKARNO KUANTAR KE GERBANG KARYA RAMDHAN K.H

SEBUAH KAJIAN  STILISTIKA

ANALISIS GAYA BUNYI, GAYABAHASA (MAJAS), DAN GAYA KATA  PADA NOVEL“SOEKARNO, KUANTARKE GERBANG” KARYA RAMDHAN, K.H  




A.Latar Belakang

 Manusia serta bahasa adalah dua hal yang nir bisa dipisahkan satu samalain, insan sebagai makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain tentumembutuhkan bahasa menjadi sarana berkomunikasi. Namun seiring bergulirnyawaktu fungsi bahasa semakin mengalami perkembangan, fungsi bahasa nir hanya sebatassebagai media berkomunikasi akan tetapi pula sebagai satu hal yg bisa dinikmatikeindahannya menggunakan kata lain bahasa kemudian menghasilkan produk berupakeindahan bahasa yang lalu diklaim menggunakan istilah sastra.
Banyak definisi mengenai sastra,sastra merupakan gambaran kehidupan, Sastra adalah cerminan berdasarkan realitaskehidupan konkret yg lahir berdasarkan khayalan. Sastra  adalah bentuk seni bahasa. Dan menurutTarigan, sastra merupakan obyek bagi pengarang dalam menyampaikan gejolakemosinya, misalnya perasaan murung , kecewa, senang dan lain sebagainya. Dalambukunya mengungkapkan bahwa karyasastra adalah hasil kreativitas pengarang yangmenggunakan manusia serta segala macam segi kehidupannya menjadi objek kajiannya.semi (1993 : 8). Dan ilmu sastra merupakan ilmu yg menyelidiki tentang sastradengan aneka macam permasalahannya.
Berbicara sastra maka berbicarabahasa, sastra merupakan bentuk hasil produk menurut keindahan bahasa. Pada ilmusastra kita mnegenal istilah stylistics ataudikenal menggunakan stilistika, stilistika merupakan ilmu yang mempelajari danmendekati bahasa dari sudut pandangan keindahan gaya bahasanya.  Pada bahasa dan gaya merupakan satu hal yangmelekat dalam kebiasaan manusia menjadi makhluk sosial, bahasa menjadi alatkomunikasi sudah menjadi kebutuhan alamiah insan dan gaya sebagai kebutuhanpenunjang yang memiliki tujuan estetis.
Menilik pulang gaya bahasa ataudikenal menggunakan ilmu stilistika, stilistika merupakan bagian berdasarkan ilmu sastra makastilistika nir terlepas menurut sastra dalam kajiannya. Kemudian sastra sebagaiproduk keindahan bahasa mempunyai aneka macam jenis seperti, cerpen, puisi, novel,pantun, dll.
Analisis  karya sastra nir dapat dilakukan secaramandiri tanpa mengaitkannya menggunakan kajian ilmu lain yang berkaitan(Nyoman KuthaRatna 2013:  ). Dalam kajian stilistikaini akan memakai novel sebagai objek yg dikaji buat diketahui gayabahasa yg dipakai dalam novel. Ada pun novel yg akan dianalisis adalahnovel karya Langlang Randhawa yg berjudul “Sangkala Lima” menggunakan menggunakankajian metafor.

B.Masalah

a.bagaimanakah gayabahasa dalam novel “Soekarno, Kuantar ke Gerbang” karya Ramdhan, K.H?
b.bagaimanakah gaya bunyidalam novel “Soekarno, Kuantar ke Gerbang” karya Ramdhan, K.H?
c.bagaimanakah gayametafora suara dalam “Soekarno, Kuantar ke Gerbang” karya Ramdhan, K.H?  

C.Teori

Stilistikaadalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa yg melihat bahasa berdasarkan segikeindahannya buat menerima pengaruh perasaan tertentu. Dalam stilistikadipelajari gaya yang terdapat macam-macam gaya bahasa didalamnya. Gaya bahasaterdapat pada karya sastra baik novel, puisi, cerpen, pantun, dll.
a. Stilistika serta Gaya Bahasa

Istilah stilistikaberasal menurut kata stylistics dalambahasa Inggris. Istilah stilistika atau stylisticsterdiri dari 2 istilah style dan ics. Stylistadalah pengarang atau pembicara yang baik gaya bahasanya, perancang atau ahlidalam mode. Ics atau ika adalah ilmu,kaji, jajak. Stilistika merupakan ilmu gaya atau ilmu gaya bahasa. Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia (1988:859), stilistika, ilmu mengenai penggunaan bahasadan gaya bahasa di pada karya sastra. Dalam Kamus Dewan (1996:1305), DewanBahasa serta Pustaka, Kuala Lumpur, Stilistik:
1)Kajian tentang penggunaan gaya bahasa secara berkesan dalam penulisan.
2)Berkaitan menggunakan stail atau gaya, terutama gaya bahasa penulisan.
            Dalam Kamus Istilah Sastra, Sudjimar(1990:79) menuliskan stilistika (Stylistics),ilmu yg menyelidiki penggunaan bahasa dan gaya bahasa pada dalam karya sastra.dalam Kamus Istilah Sastra, Zaidan dkk (1994:194) menuliskan stilistika ilmuyang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam karya sastra. DalamLeksikon Sastra, Yusuf (1995:277) menuliskan stilistika (Stylistics), ilmu yangmenyelidiki bahasa yg digunakan dalam karya sastra, perpaduan ilmu linguistikdan sastra. Kemudian pada Kamus Linguistik, Kridalaksana (1982:159) memaparkanpengertian stilistika:
1)Ilmu yang menilik bahasa yang digunakan dalam karya sastra;
   ilmu interdisipliner antara linguistik dankesusastraan.
2)Penerapan linguistik dalam penelitian gaya bahasa.
            Dapat dipahami bahwa stilistikamerupakan ilmu bahasa yg mengkaji bahasa dari segi gaya khusunya keindahangaya bahasa yang digunakan pada karya sastra. Gaya jua biasa diklaim denganistilah ‘Style’. Slamet Muljana danSimorangkir Simanjuntak, (TI 2O) pada Djoko Rahmat. P (2005) Memaparkan bahwagaya bahasa adalah susunan perkataan yg terjadi karena perasaan pada hatipengarang, yang menggunakan sengaja atau nir menumbuhkan perasaan tertentu dalamhati pembaca.
            Gaya bahasa terdapat pada karyasastra. Pada pengaplikasiannya, penggunaann gaya bahasa pada karya sastrasangat bergantung dalam masing-masing sastrawan yg dipengaruhi sang latarsosiohistoris masing-masing. Karenanya, gaya bahasa dapat dikatakan sebagaiciri spesial unik setiap sastrawan yg berbeda satu dengan lainnya. Umar Junusdalam konsepteorinya  menyatakan bahwagaya bahasa menjadi bungkus atau gagasan sehingga konsep itu membedakan bahasakarya sastra menjadi isi gagasan (subject matter/ content) dan bungkusnya(manner/ expession). Komunikasi terbaru, gaya bahasa bukan hanya dihubungkandengan penggunaan bahasa yang latif, melainkan juga merujuk pada isi didalamnya.
Kemudiangaya bahasa adalah cara eksklusif, menggunakan tujuan tertentu. Meskipun demikian,gaya tidak bebas sama sekali. Gaya lahir secara bersistem, menjadi tata sastra.memang benar terdapat kebebasan penyair, tetapi gaya permanen berada pada aturan,sebagai puitika sastra (Nyoman, 2009:386).
Gayabahasa bertujuan buat menghadirkan aspek keindahan. Tujuan ini terjadi baikdalam kaitannya dengan penggunaan bahasa menjadi sistem model pertama(linguistik), juga menjadi sistem contoh kedua (kreativitas sastra). Meskipundemikian, dari Wellek dan Warren, kualitas estetis menjadi pokokpermasalahan dalam tataran bahasa ke 2 sebab pada sastralah, melalui metodedan teknik diungkapkan secara rinci karakteristik-karakteristik bahasa yang dianggap indah,sebagai stilistika.(Nyoman, 2009:67).
Jenis-jenisgaya bahasa herbi unsur-unsur bahasa atau aspek-aspek bahasa itu adalah (a) intonasi, (b)bunyi, (c) istilah, dan (d) kalimat. Tetapi lantaran intonasi hanya ada pada bahasa verbal serta tidak tercatat dalambahasa tulis, maka gaya intonasi sukar diteliti.
Gayabunyi mencakup  kiasan suara, sajak(rima). Orkestrasi, dan irama. Gaya istilah meliputi gaya bentuk kata (morfologi),arti istilah (semantik): diksi serta bahasa kiasan, dan gaya berasal-usul kata(etimologi), dan gaya kalimat meliputi gaya bentuk kalimat serta sasaranretorika.



1)GayaBunyi

            Gaya suara mencakup penggunaanbunyi-suara tertentu buat mendapatkan pengaruh eksklusif, yaitu efek estetis. Gayabunyi berupa gaya ulangan bunyi. Asonansi, aliterasi, persajakan: sajak awal,sajak akhir, sajak pada, dan sajak tengah . Kombinasi itu membuat sajakmenjadi merdu, kombinasi bunyi yg merdu pada karya sastra, puisi khususnya.orkestrasi yang berbunyi merdu dianggap efoni (Euphony) dan yang nir berbunyi merdu atau parau diklaim kakofani(Cacophony), semuanya itu menimbulkangambaran angan serta memperjelas makna pada dalamnya. Kemudian pada  arti gaya bunyi buat memperjelas artidipergunakan simbolik bunyi (Klanksymboliek),metaora suara (Klank Metaphoor), danonomatofe (Slametmuljana, 1956:61) pada Djoko Rahmat. P (2005).
            Dalam gaya bunyi  dikenal istilah gaya ulangan bunyi yang padaumumnya berupa pola persajakan, diantaranya asosnansi, aliterasi, sajak awal,sajak akhir, sajak dalam, dan sajak tengah. Ulangan Aliterasi dan  Asonansi bunyi tiak hanya terjadi dalam puisitetap jua pada prosa. Secara lebih jelas   adalahsebagai berikut:
a)aliterasi
sajak awal (buat menerima efekkesedapan suara);  pengulangan suara konsonan berdasarkan kata-kata yangberurutan.
b)asonansi
               Adalah  ulanganbunyi vocal pada baris  sajak. Asonansiini di samping untuk kemerduan serta menmbulkan irama juga buat menyangatkanmengeraskan arti istilah-kata  atau kalimatbaris sajak atau jua buat membangkitkan suasana tertentu. Hal ini berhubungandengan simbolik bunyi atau lambang.
c)sajakawal
Adalah sajak yag berada pada awal barissajak, sajak akhir aDalah pola persajakan (ulangan suara) pada akhir (tiap-tiap)baris.
d)sajakakhir
Dapat dikatakan sajak akhir ini yangpaling poly dipergunakan pada sajak untuk mendapatkan dampak estetis berupahiasan, penyangatan (intensitas) makna, seringkali buat pertentangan anti, danuntk menyebabkan irama  yg menyebabkanliris (pencurahan perasaan) ataupun ekspresivitas. Pola sajak akhir ini palingbervariasi diantara pola-pola sajak yang lain. Sajak akhir ada yang berpolatetap serta nir.
e)sajaktengah
adalah pola sajak ditengah barisantara 2 baris atau lebih. Pada umumnya sajak tengah terdapat dalam pantun.
f)sajakdalam
adalah pola sajak  yang masih ada pada pada satu baris, gunanyauntuk    membuatsajak berirama.

Selanjutnya dalam gaya suara terdapatpula gaya kiasan suara, gaya kiasan bunyi berupa onomatope, metafora suara, dansimbolik bunyi.
a)onomatope
onomatope merupakan tiruan suara efekya untukmengkonkretkan gambaran angan.
b)metaforabunyi
Metafora suara adalah suara untukmengiaskan bunyi yang sesungguhnya, misalnya suara kuda: gedebuk-gedebukdikiaskan dengan suara: gdb-gdb-gdb.

Selanjutnya, simbolik bunyi  (klanksymbolk) diklaim juga lambang rasa. Simbolik suara ini buat menyimbolkanperasaan. Pada biasanya berupa kombinasi suara vocal menyimbolkan hal yg mini .bunyi tinggi umumnya terdapat dalam alfabet a,u serta o.orkestrasi suara konsonan, vocalyang berturut-turut: asonansi serta aliterasi. Efoni merupakan kombinasi suara yangmerdu yang bisa menimbulkan suasama menyenangkan. Bunyi ini berupa bunyisengau : m,  n, ng, ny serta suara bersuara(voiced): b, d, g, suara likuida. Kakofoni bunyi yg tidak merdu atau parau.kemdian irama, irama adalah efek yang ditimbulkan oleh adanya perulangan bunyiyang berturut-turut tekanan bunyi, panjang, pendek, lemah dan keras juga tinggirendah.


b.  Stilistika pada Gaya Kata

Karyasastra sebagai sasaran kajian stilistik diantaranya terwujud sebagai print-out ataupun tulisan. print-out tersebut dapat berupakata-istilah, indikasi baca, gambar, dan bentuk tanda lain. Dalam  yg dapat dianalogikan menjadi kata-kata.kajian sastra  adalah kegiatanmempelajari unsure-unsur serta hubungan antarnsur pada karya sastra denganbertolak dari pendekatan, teori, dan cara kerja tertentu. Dalam hal ini kitadapat menganalisis sebuah karya sastra dengan dengan suatu teori. Diibaratkanpendekatan atau teori serta cara kerja analisis sastra ini merupakan sebagai pisauanalisis sedangkan objeknya adalah karya sastra, dalam menyelidiki karya sastrakita dapat menggunakan teori-teori berikut:
a)GayaBahasa Berdasar Etimologi

            Gaya bahasa berdasar etimologi  meliputi asal-usul istilah serta penciptaan katabaru, pada antaranya prokem, slang, danjargon. Salah satu misalnya kata merdeka yang berasal menurut kata mahardika, artinya rahib akbar.pendeta akbar itu bebas menurut  pajak.bebas berdasarkan pajak ini kemudian sebagai bebas. Mula-mula maha ardika ini menjadikata kiasan metafora. “Anda ini maha ardika”, dalam arti “bebas menurut pajak”, sebagai“bebas”. “mahardika” menjadi “mardika” lalu sebagai “merdeka” yg berarti bebas, bahkan lalu berarti“bebas” .
Adajargon pada sepak bola “nol-nol” atau “satu-satu” ialah “sama-sama”, tidakada ada yg kalah serta tidak ada yang menang lalu jargon ini sebagai  prokem  pada kehidupan sehari-hari, perkara-masalahdalam arti nir terdapat yang berdosa, hilang dosa, lantaran telah slaing memaafkan.

b) Gaya Bahasa Morfologi

            Gaya bahasa ini berafiliasi denganpembentukan kata-kata secara gramatikal yaitu menciptakan istilah berdasarkan akta dasarnyadengan memebri imbuhan atau menghilangkan imbuhan. Disamping itu, jugaembentukan nonsense, yaitu kata-kata yang nir terdapat dalam kamus, secralinguistic nir merupakan, contohnya membalik suku ucapnya (metatesis),memotong-motong istilah menjadi suku istilah suku kata- suku kata disuusn ke bawa,menggabungkan-menggabungkan kata, memebnetuk adjektiva yang langsung menurut katabenda pada kalimat tanpa memberi awalan tanpa akhir, semacam ini pula termasukgaya bahasa morfologi. Contoh pembalikan kata serta suku istilah dalam  sajak karya Remi Syaldo dan penyair tahun1970-an berikut.
     Tuhan
                 tu
                     han
                             tu
                               han
                                    tu
                                         hantu !
kata tuhan, berartiyang mahabaik kalau dimetatesisikanmenjadi hantu berarti jahat.

c) Gaya Bahasa Semantik

            Gaya bahasa semantik meliputipenekanan atau makna kata. Di anatranya merupakan gaya kosa kata diksi ataupemilihan kata, gaya kiasan, dan gaya sarana retorika yg menekankanpenggunaan istilah (bukan penggunaan kalimat).
(a)Gayakosa istilah eksklusif buat mendapatkan imbas kepuitisan eksklusif.
(b)Gayapemilihan kata (diksi) digunakan buat mendapatkan arti (makna)setepat-tepatnya untuk intensitas pernyataan (ekspresi). Dikemukakan Bafrella(1952:41) bahwa kata-kata dipilih setepat-tepatnya dengan acara sedemikian rupahingga ialah menimbulkan khayalan estetik, maka hasilnya itu dianggap diksipuitik.
(c)Gayabahasa kiasan merupakan penggunaan bahasa kiasan (figurative language), yaitu menyatakan suatu hal secara tidaklangsung dengan menyamakan suatu hal dengan hal lain. Sesungguhnya tidakselamanya atau menyatakan suatu hal dengan hal dengan hal lain untukmendapatkan citra angan (imaji) yang kentara.


c.Majas

Majas ialah bentukkiasan atau bahasa yg latif yang ditujukan untuk menaikkan imbas tertentu.majas acapkali pula diklaim gaya bahasa. Majas terbagi menjadi empat golongan berikut ini
a)Majasperbandingan

1.Personifikasiadalah majas yang membandingkanbenda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat misalnya manusia.

Contoh: badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
                  Daun kelapa melambai-lambai pada tepi pantai
2.Metafora,adalah majas perbandingan yangdiungkapkan secara singkat serta padat. Contoh : anak emas itu mulai buat ulah

3.Perumpamaan,adalah perbandingan 2 hal yang padahakikatnya tidak sinkron, tetapi sengaja dianggap sama.

Contoh: Semangatnya keras bagaikan baja

Wajahnyabagai bulan purnama

4.Alegori,adalah majas perbandingan yang bertautansatu dengan yg lainnya pada kesatuan yang utuh.
Contoh: berhati-hatilah engkau dalam mendayung perahu rumah tangga, mengarungi lautankehidupan yg penuh badai serta gelombang. Apabila suami istri. Antara nahkodadan jurumudinya. Itu sekata dalam melayarkan bahteranya, pasti dia akan sampaike pulau tujuan.
b)MajasPertentangan

1.Hiperbola,adalah majas yg mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengn maksuduntuk memperhebat, menaikkan kesan serta pengaruhnya.
2.Litotes,adalah majas yg ditujukan buat mengurangi atau mengecilkan kenyataan yangsebenarnya, tujuannya merendahkan diri.
3.Ironi,adalah majas yg menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untukmenyindir atau memperolok-olok.
4.Oksimorom,adalah majas yg antarbagian-bagiannya menyatakan sesuatu yg bertentangan.
c)MajasPertautan
1.Metonimia,adalah majas yang menggunakan nama ciri ataunama hal yg ditautkan dengan nama orang, barang, atau nama hal lainnyasebagai penggantinya.
2.Sinekdoke,adalah majas yg mengungkapkan bagian sebagai pengganti nama holistik, atausebaliknya.
3.Alusi,adalah majas yg pertanda secaratidak eksklusif pada suatu insiden yang telah diketahui beserta,
4.Elipsi,adalah majas yang didalamnya terdapatpenghilangan istilah atau bagian kalimat.
5.Invers,adalah majas yang dinyatakan olehpengubahan susunan kalimat.

d)MajasPerulangan
1.Aliterasi, adalahmajas yg memanfaatkan kata-kata yang permukaannya berbunyi sama.

2.Antanaklasis,adalah majas yg mengandung ulangankata sama dengan makna yang tidak selaras.
3.Repetisi,adalah majasyang pengulangan istilah-kata sebagai penegasan yg diurut dalambaris tidak sama.
4.Pararelisme,adalah majas pengulangan sepertirepetisi yang spesifik masih ada pada puisi.
5.Kiasmus,adalah majas yg berisi perulangan dansekaligus adalah inverse.














D.Isi Pembahasan

Analisisnovel “Soekarno, Kuantar ke Gerbang” karya Ramdhan, K.H  ini akan memakai teori gaya suara, gayakata, dan gaya bahasa majas sebagai pisau analisis.

1.Analisis Gaya GayaBunyi

No

Kata/Kalimat

Kategori

Halaman

1
pujian serta pengharapan

aliterasi lantaran permukaannya berbunyi sama /n/


18
2
aku pun terdiri menurut, daging dan darah, insan yg, bisa luluh, oleh kesepian serta musnah

aliterasi  terdapat   pengulangan suara konsonan berdasarkan kata-kata yang berurutan yaitu,  /h/
21-22
3
Lebih mengepungku, mengalahkan segala kesunyian serta segala keakuanku, beliau ulagi pernyataan sukanya padaku

asonansi akhir sajak karena terdapat perulangan suara vokal dalam baris  sajak yg  membangkitkan suasana tertentu, melalui suara /u/ pada akhir sajaknya
31
4
Sungguh aku bersujud dihadapan-Nya, …doa-doaku rupanya didengar-Nya, sembahyang-sembahyangku diterima-Nya
asonansi akhir sajak lantaran terdapat iterasi suara vocal dalam baris  sajak yang  membangkitkan suasana tertentu, melalui bunyi /a/ pada akhir sajaknya
50
5
Greek! Jendela ditutup
Metafora bunyi   lantaran mengiaskan bunyi yg sesungguhnya
127





Rasanya seperti yg lalu, poly orang yg menghindari aku. Apakah ini hanya perasaanku?
asonansi akhir sajak lantaran terdapat iterasi suara vocal dalam baris  sajak yang  membangkitkan suasana tertentu, melalui bunyi /u/ pada akhir sajaknya
152


2.Analisis Bahasa Majas

No

Kata/Kalimat

Kategori

halaman

1
Dengan pidato-pidatonya ia bisa meruntuhkan gunung dan menimbun lembah-lembah.

Majas berlebihan lantaran masih ada  pernyataan yang berlebih-lebihan dengn maksud buat memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.

2
ketika matahariSoekarno telah karam, sang bulan Inggit masih tetap cemerlang lantaran kesederhanaan kasih serta pengorbanannya.

Majas alegori karena saling bertautan satu menggunakan yang lainnya pada kesatuan yg utuh.


3
tanpa terasa, saat-waktu sepi telah direnggut oleh lautan asmara yg menjalar serta naik jadi pasang dan kami dengan tiada sadar telah tenggelam karenanya.

Majas alegori karena saling bertautan satu menggunakan yang lainnya pada kesatuan yg utuh.

20
4
Gerr terdengar gemuruh menyambutnya
Metafora bunyi   lantaran mengiaskan bunyi yg sesungguhnya
24
5
Heyne yang telah merah mukanya karena terik surya dan terbakar pidato Soekarno
Majas ironi lantaran terdapat   perumpamaan yg bertujuan menyindir atau menerima efef tersindir dari istilah terbakar yang bukan terbakar api akan tetapi terbakar pidato
25
6
Singa podium
Majas perumpamaan lantaran masih ada istilah  yang  bukan makna sebenarnya.
25


7
Oleh singa beringas yang mendambakan kemerdekaan itu
Majas perumpamaan karena masih ada istilah  yg  bukan makna sebenarnya.
244
8
Dari setiap bunga yg ada pada sekliling rumah ini. Dari setiap daun yg ada di pohon-pohon itu.

Majas ironi lantaran terdapat   perumpamaan yg bertujuan menyindir atau menerima efef tersindir dari istilah bungadandaun sebagai kiasan menurut makna sebenarnya.

334
9
Datanglah halilintar dan guruh…membawa warna baru pada kehidupan
Majas perumpamaan karena masih ada istilah  yg  bukan makna sebenarnya.
347




3.Analisis Gaya Kata

No

Kata/Kalimat

Kategori

Halaman

1
Sipatahoenan

gaya istilah berdasar etimologi, berdasarkan bahasa sunda
156
2
AID de Preanger-bode

gaya istilah berdasar etimologi, menurut bahasa belanda
156
3
Kasep

gaya istilah berdasar etimologi, berdasarkan bahasa sunda
155
4
Volksraad

gaya istilah berdasar etimologi, menurut bahasa belanda
137
5
College van Gaedelegereerden

gaya istilah berdasar etimologi, menurut bahasa belanda
137
6
Jong Celebes

gaya istilah berdasar etimologi, menurut bahasa belanda
99
7
Radical Concentratie

gaya istilah berdasar etimologi, menurut bahasa belanda
22










E.Simpulan

Stilistika sebagaibagian dari ilmu sastra yg mendekati bahasa menurut segi keindahannya sebagaiproduk nyata dari estetika bahasa, melihat keindahan bahasa menurut beberapaaspek, yaitu gaya suara, gaya istilah, gaya bahasa (majas). Kemudian stilistikaberkaitan dengan karya sastra menjadi objek kajiannya harus memiliki pisauanalisis pisau analisis tersebut adalah yang telah disebutkan diatas karenapada dasarnya dalam menganalisis atau menyelidiki suatu karya sastra tidak dapatdilakukan secara mendiri dengan kata lain harus mengaitkan dengan ilmu yangberkaitan jua. Dalam hal ini novel karya Ramadhan, K.H berjudul “Soekarno, kuantar ke Gerbang ”dianalisis dengan pisau gaya istilah, gaya suara, dan gaya bahasa (majas).
            Setelah dianalisis novel karyaRamadhan, K.H berjudul “Soekarno, kuantarke Gerbang ” merupakan novel sastra bergenre serius menggunakanbahasa-bahasa formal lantaran impak isi cerita, tetapi unsur-unsur sajak sastramelekat didalamnya penggunaan kata-istilah yg latif menunjang efek tertentu danpenimbulan bayangan atas apa yg digambarkan sang pengarang. Pengarangberusaha menggunkan istilah-istilah asing bahasa Belanda buat memperkuat imajipembaca.










F.Daftar Pustaka

Djoko pradopo. Rachmat. 2005. Kajian Stilistika. Yogyakarta.universitas Yogyakarta.
Ratna Nyoman Kutha.2013. Stilistika Kajian Puitika, Sastra serta Budaya.pustaka Pelajar. Yogyakarta.
                                           .2009. Stilistika kajian puitika bahasa,sastra danbudaya. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Semi, Atar.1989. Kritik Sastra. Bandung.angkasa.

Teuww. A. Sastra serta Ilmu Sastra.
Yunus,umar. 1989. Stilistika satu pengantar. SelangorDarul Ehsan. Dewan Bahasa Pustaka. Kuala Lumpur.
K.H,Ramadhan.2014. Soekarno Kuantar KeGerbang. PT Bentang Pustaka. Yogyakarta.
Sulistyowati.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.cv Buana Raya. Jakarta.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel