BANTUAN OLEH PRAMUKA PEDULI UNTUK KORBAN BANJIR

Andalan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat serta Siaga Bencana Kak Eko Sulistio Saat membantu Korban Banjir Bandang pada Garut(Foto: Humas Kwarnas)
Jakarta, Lebih berdasarkan satu pekan pencarian para korban banjir bandang pada Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut masih terus dilakukan. Pencarian melibatkan poly pihak, baik menurut BNPB, relawan, warga , dan juga anggota Pramuka. ‎
Andalan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Kak Eko Sulistio mengatakan, Tim Sar masih memperpanjang masa tanggap darurat sampai Rabu lima Oktober 2016.
“Sebenarnya masa tanggap darurat hingga Rabu kemarin, tapi lantaran masih poly korban yang belum ditemukan. Proses evakuasi diperpanjang satu minggu,” ujar Kak Eko saat dihubungi, Jumat (30/9/2016)‎
Kak Eko menuturkan, pada membantu korban banjir bandang Garut, tim campuran Gerakan Pramuka dari Kwarnas dan Kwarcab Garut dibagi menjadi 3 titik. Pertama, tim distribusi donasi, ke 2, rehabilitasi atau tim pembersihan berupa jalan, bangunan tempat tinggal dan sekolah.
“Ketiga, adalah tim seacrh and rescue atau pencarian korban hilang,” terangnya.
Banyak hambatan yang dihadapi sang para relawan selama dilokasi. Misalnya, Kak Eko menyebut pada pencarian korban hilang, Tim Sar ‎kesulitan lantaran cakupan Sungai Cimanuk begitu luas, lalu tebalnya lumpur, dan banyaknya sampah. “Belum lagi ditambah cuaca yg tidak menentu lantaran masih animo hujan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Kak Adhyaksa Dault menaruh apresiasi pada anggota Pramuka yg terlibat langsung membantu para korban banjir bandang. ‎Menurutnya, aksi ini merupakan wujud kepedulian Pramuka buat mau menolong antar sesama sinkron dengan nilai-nilai yang diajarkan.
“Saya memahami bagaimana kesulitan di lapangan, hormat saya untuk semua anggota Gerakan Pramuka yang turun langsung bahkan menginap sampai dua minggu buat membantu saudara-saudara kita di Garut. Salam Pramuka, Pramuka itu rela menolong serta tabah‎,” ucap Kak Adhyaksa.
‎‎
‎Hingga kabar ini diturunkan, tercatat terdapat 20 korban hilang yg belum ditentukan. Nantinya, jika sampai batas ketika yg telah ditentukan, korban belum juga ditmukan. Maka masa tanggap darurat akan permanen dilarang.
Relawan Pramuka sendiri mendirikan 3 Posko, mereka terlibat membantu korban banjir bandang semenjak awal. Beberapa bantuan yang telah distribusikan berupa, sandang, kuliner, minuman, alat-alat mandi, indera kesehatan dan juga uang. ‎ ‎(HA/ Humas Kwarnas)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel