KILAS PRAMUKAKU
Wednesday, January 9, 2019
Edit
Salam Pramuka…….
sumber: www. Pramukanet.orgdisini saya mencoba mengembangkan sedikit pengetahuan tentanng pramuka semoga bisa berguna buat kita anak-anak pramuka diseluruh global…..
PERTAMA
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
A. Pendahuluan
Kalau kita menilik sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pelatihan remaja pada negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang lalu tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seseorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yg mangkat saat Stephenson masih mini .
Pengalaman Baden Powell yg berpengaruh dalam aktivitas kepramukaan poly sekali serta menarik antara lain :
a. Lantaran ditinggal bapak semenjak kecil, maka mendapatkan training tabiat ibunya.
b. Dari kakaknya menerima latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga serta lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang serta menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman pada India menjadi pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang pada zenit gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer pada kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari serta kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu pada Afrika serta mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam kitab “Aids To Scouting” yang adalah petunjuk bagi Tentara belia Inggris supaya dapat melaksanakan tugas penyelidik menggunakan baik.
William Smyth seseorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai daerah Inggris, diajak berkemah serta berlatih di pulau Browns Sea pada lepas 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames serta dianugerahi tiga orang anak. Beliau mendapat titel Lord menurut Raja George dalam tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 pada Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya buat acara latihan kepramukaan yg dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibentuk kitab menggunakan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat beredar pada Inggris serta negara-negara lain yg kemudian berdiri organisasi kepramukaan yg semula hanya buat laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk perempuan menggunakan nama Girl Guides yg lalu diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga menggunakan nama CUB (anak serigala) menggunakan kitab The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita mengenai Mowgli si anak rimba yg dipelihara pada hutan sang induk serigala.
Tahun 1918 beliau menciptakan Rover Scout bagi mereka yg sudah berusia 17 tahun. Tahun 1922 dia menerbitkan kitab Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini mendeskripsikan seorang pemuda yg wajib mengayuh sampannya menuju ke pantai senang .
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yg pertama pada Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara serta pada ketika itu Baden Powell diangkat menjadi Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II pada Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI pada Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X pada Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI pada Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII pada Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV pada Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII pada Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII pada Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX pada Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 2007 Jambore XXI pada Hylands Park Inggris
Tahun 2011 Jambore XXII pada Rikaby, Swedia
Tahun 15 Jambore XXIII pada kirarahama, Jepang
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk buat kursus Pembina Pramuka serta baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yg bernama W.F. De Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah pada Chingford yang lalu digunakan menjadi tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota serta Biro Sekretariatnya di London, Inggris serta tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan menurut London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 hingga 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yg dalam tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi sang DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai lima tempat kerja tempat yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss serta Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas pada London dengan lima kantor tempat di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika serta Amerika Latin.
Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan pada Indonesia adalah keliru satu segi pendidikan nasional yang penting, yg adalah bagian berdasarkan sejarah usaha bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan pada Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yg cemerlang serta menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia serta didirikan organisasi oleh orang Belanda pada Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yg bertujuan membentuk manusia Indonesia yg baik serta menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul beragam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional selesainya Sumpah Pemuda, maka dalam tahun 1930 organisasi kepanduan misalnya IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) dalam tahun 1938.
Pada ketika pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yg masuk Keibondan, Seinendan serta PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia dalam tanggal 28 Desember 1945 pada Sala menjadi satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun pada tiga federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 serta PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yg ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu menggunakan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan sang pihak komunis supaya menjadi gerakan Pioner Muda misalnya yg masih ada pada negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya serta dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka usaha membentuk Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di pada Keppres ini gerakan pramuka sang pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yg menyerupai serta sama sifatnya menggunakan gerakan pramuka tidak boleh keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan pada Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yg pelaksanaannya misalnya tersebut pada atas ternyata poly membawa perubahan sebagai akibatnya pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya serta cepat berkembang menurut kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yg dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai taraf Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal pada pedesaan serta 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan agar para pramuka mengadakan kegiatan pada bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur serta Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian serta Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara serta Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang ada maka dalam tahun 1970 menteri Transmigrasi serta Koperasi bersama menggunakan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi beserta mengenai partisipasi gerakan pramuka pada dalam penyelenggaraan transmigrasi serta koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan menggunakan berbagai kerjasama buat peningkatan kegiatan serta pembangunan bangsa dengan banyak sekali instansi terkait.
Ditulis sang : Drs. Ringsung Suratno, M.pd
Gerakan Pramuka lahir dalam tahun 1961, jadi bila akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, peristiwa serta peristiwa pada sekitar tahun 1960.dari ungkapan yang sudah dipaparkan pada depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan pada Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota serikat itu.
Peraturan yg timbul dalam masa perintisan ini merupakan Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 mengenai planning pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini bisa ditemukan Pasal 330. C. Yg menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan merupakan Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) serta pendidikan kepanduan supaya diintensifkan serta menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan agar dibebaskan dari residu-residu Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh serta pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yg terdapat harus diperbaharui, metode serta kegiatan pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang terdapat dilebur sebagai satu yang dianggap Pramuka. Presiden jua menunjuk panitia yg terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P serta K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh serta Menteri Transmigrasi, Koperasi serta Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu ratifikasi. Dan lalu terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 lepas 5 April 1961, mengenai Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan misalnya yang dianggap sang Presiden pada lepas 9 Maret 1961. Ada disparitas sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih pada bulan April itu jua, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 mengenai Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi serta Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yg lalu memasak Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, menjadi Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Peraturan yg timbul dalam masa perintisan ini merupakan Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 mengenai planning pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini bisa ditemukan Pasal 330. C. Yg menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan merupakan Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) serta pendidikan kepanduan supaya diintensifkan serta menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan agar dibebaskan dari residu-residu Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh serta pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yg terdapat harus diperbaharui, metode serta kegiatan pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang terdapat dilebur sebagai satu yang dianggap Pramuka. Presiden jua menunjuk panitia yg terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P serta K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh serta Menteri Transmigrasi, Koperasi serta Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu ratifikasi. Dan lalu terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 lepas 5 April 1961, mengenai Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan misalnya yang dianggap sang Presiden pada lepas 9 Maret 1961. Ada disparitas sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih pada bulan April itu jua, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 mengenai Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi serta Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yg lalu memasak Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, menjadi Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai menggunakan serangkaian peristiwa yg saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh serta pimpinan yg mewakili organisasi kepanduan yg terdapat pada Indonesia dalam lepas 9 Maret 1961 pada Istana Negara. Peristiwa ini lalu disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
- Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang tetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yg ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak serta pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yg dijadikan panduan, petunjuk serta pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka mempunyai arti khusus serta merupakan tonggak sejarah buat pendidikan pada lingkungan ke tiga. Peristiwa ini lalu dianggap menjadi HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
- Pernyataan para wakil organisasi kepanduan pada Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini lalu diklaim menjadi HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
- Pelantikan Mapinas, Kwarnas serta Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, serta kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini lalu diklaim menjadi HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden dalam tanggal 9 Maret 1961 jua menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada serta dikenal oleh rakyat. Oleh karenanya Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus serta anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka serta Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan merogoh angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang serta dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tadi pada Keppres RI No.447 Tahun 1961, lepas 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang menggunakan rincian menurut 70 anggota itu 17 orang pada antaranya sebagai anggota Kwarnas serta 8 orang pada antara anggota Kwarnas ini sebagai anggota Kwarnari.mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta Wakil Ketua II Brigjen Tentara Nasional Indonesia Dr.A. Aziz Saleh.sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua serta Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja pada Ibukota Jakarta, tapi pula di tempat yg krusial di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan serta defile di depan Presiden serta berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas serta Kwarnari, di Istana negara, serta menyampaikan pemberian tanda penghargaan serta kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan lepas 14 Agustus 1961 ini lalu dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yg setiap tahun diperingati sang seluruh jajaran serta anggota Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja pada Ibukota Jakarta, tapi pula di tempat yg krusial di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan serta defile di depan Presiden serta berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas serta Kwarnari, di Istana negara, serta menyampaikan pemberian tanda penghargaan serta kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan lepas 14 Agustus 1961 ini lalu dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yg setiap tahun diperingati sang seluruh jajaran serta anggota Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yg dilaksanakan pada Indonesia. Kata “Pramuka” adalah singkatan berdasarkan praja belia karana, yang mempunyai arti warga muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yg meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir serta Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah serta di luar lingkungan famili pada bentuk aktivitas menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yg dilakukan di alam terbuka menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan serta Metode Kepramukaan, yg target akhirnya pembentukan tabiat, akhlak serta budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang diubahsuaikan menggunakan keadaan, kepentingan serta perkembangan rakyat serta bangsa Indonesia.
Sifat
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yg dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (buat perempuan ). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi laki-laki , tunas kelapa berada pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (menurut provinsi) dijahitkan pada lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan memiliki 3 sifat atau karakteristik khas, yaitu :
- Nasional, yg berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu menggunakan keadaan, kebutuhan serta kepentingan rakyat, bangsa serta negara.
- Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di global ini wajib membina serta mengembangkan rasa persaudaraan serta persahabatan antara sesama Pandu serta sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan /agama, golongan, tingkat, suku serta bangsa.
- Universal, yg berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan pada mana saja buat mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu memakai Prinsip Dasar serta Metode Kepanduan.
Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan memiliki fungsi sebagai berikut:
- Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yg menyenangkan serta mengandung pendidikan. Lantaran itu permainan wajib mempunyai tujuan serta aturan permainan, jadi bukan aktivitas yang hanya bersifat hiburan saja. Lantaran itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
- Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yg memerlukan keikhlasan, kerelaan, serta pengabdian. Orang dewasa ini memiliki kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
- Alat ( means ) bagi masyarakat serta organisasi
Kepramukaan adalah alat bagi warga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, serta juga alat bagi organisasi buat mencapai tujuan organisasinya. Jadi aktivitas kepramukaan yang diberikan sebagai latihan bersiklus dalam satuan pramuka itu sekedar indera saja, serta bukan tujuan pendidikannya.
Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak serta pemuda Indonesia menggunakan prinsip-Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan menggunakan keadaan, kepentingan serta perkembangan bangsa serta rakyat Indonesia menggunakan tujuan agar;
- anggotanya sebagai manusia yang berkepribadian serta berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti serta bertenaga keyakinan beragamanya.
- anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan serta keterampilannya.
- anggotanya menjadi insan yang bertenaga serta sehat fisiknya.
- anggotanya sebagai manusia yg sebagai masyarakat negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia serta patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik serta berguna, yg sanggup serta sanggup menyelanggarakan pembangunan bangsa serta negara.
Tujuan tadi adalah impian Gerakan Pramuka. Lantaran itu semua kegiatan yg dilakukan sang seluruh unsur pada Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tadi.
Tugas Pokok
Tugas utama Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak serta pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sebagai akibatnya bisa membentuk energi kader pembangunan yg berjiwa Pancasila serta sanggup serta bisa menyelenggarakan pembangunan warga , bangsa serta negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tadi Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan serta minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka mobilitas serta aktivitas Gerakan Pramuka diadaptasi menggunakan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum pada Garis Besar Haluan Negara, yang adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu aplikasi GBHN tadi selalu mengikuti kebijakan Pemerintah serta segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup serta berkiprah di tengah rakyat serta berusaha menciptakan energi kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, norma serta harapan rakyat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama dalam satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sinkron dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya serta masyarakat pada lingkungannya.
Kelompok umur serta tingkatan
Kelompok umur
Kelompok umur adalah sebuah strata dalam kepramukaan yang dipengaruhi oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
- Kelompok umur 7-10 tahun disebut menggunakan Pramuka Siaga
- Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
- Kelompok umur 16-20 tahun diklaim menggunakan Pramuka Penegak
- Kelompok umur 21 – 25 tahun dianggap dengan Pramuka Pandega
Ada jua Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yg ditujukan buat orang yg memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan buat orang dewasa yg memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, merupakan anggota Pramuka yg mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir pada Pramuka. Contoh lainnya merupakan Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir serta Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah strata yang dipengaruhi oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu dianggap dengan Syarat-kondisi Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga serta penggalang, masing-masing Kelompok umur mempunyai 3 Tingkatan. Untuk Penegak mempunyai dua strata. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu strata.
- Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
- Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
- Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah strata khusus yang disebut menggunakan Pramuka Garuda, yaitu strata tertinggi dalam setiap gerombolan umur dalam kepramukaan.
Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-prinsip Dasar serta Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi belia melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu berdasarkan dalam aktivitas anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar serta Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian menurut prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan bertumpu pada:
- Keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- Kepedulian terhadap bangsa serta tanah air, sesama hidup serta alam seisinya;
- Kepedulian terhadap diri pribadinya;
- Ketaatan pada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seseorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan serta ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh serta buat diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sebagai akibatnya aplikasi serta pengamalannya dilakukan menggunakan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai eksklusif maupun anggota rakyat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
- Belajar sembari melakukan;
- Sistem berkelompok;
- Kegiatan yang menantang serta meningkat serta mengandung pendidikan yg sinkron dengan
Perkembangan rohani serta jasmani pesertadidik;
- Kegiatan di alam terbuka;
- Sistem indikasi kecakapan;
- Sistem satuan terpisah untuk putera serta buat puteri;
- Sistem among.
Metode Kepramukaan dalam hakikatnya nir bisa dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak dalam aplikasi Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan pula digunakan sebagai sebagai suatu sistem yg terdiri atas unsur-unsur yang adalah subsistem terpadu serta terkait, yang tiap unsurnya memiliki fungsi pendidikan yang khusus serta saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya serta Ketentuan Moral yg diklaim Darma merupakan satu unsur berdasarkan Metode Kepramukaan serta indera aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya merupakan :
- Janji yg diucapkan secara sukarela sang seseorang calon anggota Gerakan Pramuka sehabis memenuhi persyaratan keanggotaan;
- Tindakan langsung buat mengikat diri secara sukarela menerapkan serta mengamalkan janji;
- Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna menyebarkan visi, intelektualitas, emosi, sosial serta spiritual, baik menjadi eksklusif juga anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi sebagai dua, sesuai dengan gerombolan umur peserta didik, yaitu Dwisatya serta Trisatya”
Dwisatya
Dwisatya merupakan satya yg digunakan spesifik buat Pramuka Siaga. Selengkapnya berbunyi menjadi berikut :
Trisatya
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengikuti tatakrama famili.
- setiap hari berbuat kebajikan.
Trisatya merupakan janji serta 3 kode moral yang digunakan pada Gerakan Pramuka. Disebut trisatya lantaran mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik buat program lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yg berupa pembacaan trisatya di depan oleh saka merah putih. Kode Moral Trisatya dipakai sang pramuka golongan penggalang, penegak serta pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya buat Penggalang serta Trisatya buat Penegak, Pandega, serta anggota dewasa.
- Trisatya buat penggalang selengkapnya berbunyi menjadi berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hidup serta mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati Dasadharma
- Trisatya buat Penegak, Pandega, serta anggota dewasa selengkapnya berbunyi menjadi berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hayati serta ikut serta menciptakan masyarakat
- menepati Dasadarma.
Dharma
Dharma adalah :
- Alat proses pendidikan sendiri yg progresif buat membuatkan budi pekerti luhur.
- Upaya memberi pengalaman simpel yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki warga dimana ia hidup serta menjadi anggota.
- Landasan gerak Gerakan Pramuka buat mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yg kegiatannya mendorong Pramuka bersatu menggunakan rakyat, bersikap demokratis, saling menghormati, mempunyai rasa kebersamaan serta gotong royong;
- Kode Etik Organisasi serta satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun serta ditetapkan beserta aturan yang mengatur hak serta kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab serta penentuan putusan.
Dharma dibagi sebagai dua, sinkron menggunakan kelompok umur siswa, yaitu Dwidharma serta Dasadharma”
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga
- Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
- Siaga berani serta nir putus asa.
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi menjadi berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
- Taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta alam serta afeksi sesama manusia.
- Patriot yang sopan serta kesatria.
- Patuh serta suka bermusyawarah.
- Rela menolong serta sabar.
- Rajin, terampil, serta gembira.
- Hemat, cermat, serta bersahaja.
- Disiplin, berani, serta setia.
- Bertanggungjawab serta bonafide.
- 10.suci dalam pikiran, perkataan serta perbuatan
Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya wajib diadaptasi dengan keadaan, kepentingan serta perkembangan bangsa serta rakyat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, rakyat negara serta anggota masyarakat yg sesuai serta memenuhi keadaan serta kebutuhan bangsa serta masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan serta pembinaan watak, mental, jasmani serta rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman serta kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among serta Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan.
Tanda Pengenal
Macam-macam Tanda Pengenal
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka yg telah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya: – Tanda tutup ketua, – setangan / pita leher, – indikasi pelantikan, – pertanda harian, – indikasi WOSM.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir eksklusif, tempat seseorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, – gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, – saka, – Lencana daerah, – satuan serta lain-lain.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan serta tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka serta lain-lain.
Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, perilaku, taraf bisnis seorang Pramuka pada bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda serta indikasi keahlian lain bagi orang dewasa.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan pada seorang atas jasa, darma baktinya serta lain-lain yg cukup bermutu serta bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, warga , bangsa, negara serta umat insan.
Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Tanda Jasa
Sistem Among
Sistem among merupakan sistem pendidikan yang dilaksanakan menggunakan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik buat dapat berkecimpung serta bertindak menggunakan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik juga bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud buat menumbuhkan serta mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas serta oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan merupakan salah satu indera bagi Gerakan Pramuka buat mewujudkan tujuan yg ingin dicapai sang Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan adalah suatu cara yg ditata serta suatu cara memakai tanda-tanda buat menandai serta mengakui kecakapan-kecakapan, baik yg bersifat teknis (praktis) juga yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki sang anggota yang menggunakan tanda-tanda itu.
- Tanda Kecakapan Umum.
- Tanda Kecakapan Khusus.
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang Gerakan adalahtanda pengenal tetap yang mengkiaskan asa setiap anggota
Bentuk
Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. (lihat gambar pada samping) Penjabaran mengenai Lambang ini ditetapkan pada SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 mengenai Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan menjadi berikut:
- Buah nyiur pada keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hayati bangsa (tunas penerus bangsa).
- Buah nyiur tahan lama . Ini mengandung arti, Pramuka merupakan orang yang jasmani serta rohaninya kuat serta giat.
- Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi pada syarat apapun
- Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki hasrat yg tinggi.
- Akar nyiur bertenaga. Mengandung arti, Pramuka berpegang dalam dasar-dasar yg bertenaga.
- Nyiur pohon yg serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa serta kepercayaan .
- Lambang keris melambangkan senjata tradisional Jawa Tengah
- Lambang 10 barah yg berkobar melambangkan dasadarma
- Padi serta kapas melambangkan kesuburan dibidang pangan serta sandang
- Kode wilayah melambangkan wilayah kota daerah
- Nama kabupaten melambangkan kota cabang
- Bintang melambangakan lima sila pancasila
Penggunaan
- Lambang Gerakan Pramuka bisa dipergunakan dalam Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal serta indera administrasi Gerakan Pramuka
- Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai indera pendidikan buat mengingatkan serta menanamkan sifat serta keadaan misalnya yg termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu dalam setiap anggota Gerakan Pramuka.
- Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan sanggup mengamalkan serta mempraktekkan ilmu pengetahuan serta teknologi yang dimilikinya pada masyarakat pada sekelilingnya. Sebab generasi muda yg tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak sanggup sebagai kader pembangunan yg berjiwa Pancasila
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yg dilaksanakan pada Indonesia. Kata “Pramuka” adalah singkatan berdasarkan praja belia karana, yang mempunyai arti warga muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yg meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir serta Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah serta di luar lingkungan famili pada bentuk aktivitas menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yg dilakukan di alam terbuka menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan serta Metode Kepramukaan, yg target akhirnya pembentukan tabiat, akhlak serta budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang diubahsuaikan menggunakan keadaan, kepentingan serta perkembangan rakyat serta bangsa Indonesia.
TANDA KECAKAPAN KHUSUS (TKK)
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) merupakan tanda yang diberikan pada peserta didik menjadi bentuk apresiasi atas kemampuan seseorang siswa pada suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang siswa dapat mempunyai TKK yang berbeda dari siswa lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, serta kemungkinan akan ditambah seiring menggunakan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu merampungkan Syarat-syarat Kecakapan Khusus pada bidang tadi.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, menggunakan 2 pilihan pemasangan, yaitu
- Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
- Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, 2 buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, serta satu butir dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan pada baju seragam, paling banyak merupakan lima butir. Jika memiliki TKK lebih menurut 5 buah, maka seorang Pramuka harus
Pengenaan
Selempang
Selempang (diklaim pula tetampan) secara umum hanya dikenakan dalam saat upacara resmi, pelantikan, serta momen penting lainnya. Pada kegiatan-aktivitas biasa atau dalam waktu latihan rutin biasa, selempang tidak perlu dipakai. Selempang dipasang menunjuk menurut kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di seluruh strata peserta didik (penggalang, penegak serta pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan serta memiliki 3 strata.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tadi ditandai menggunakan warna dasar TKK yang berbeda, serta digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan serta Ketangkasan menggunakan rona dasar putih, mencakup:
TKK Bidang Kesehatan serta Ketangkasan menggunakan rona dasar putih, mencakup:
- TKK Gerak Jalan
- TKK Pengamat
- TKK Penyelidik
- TKK Perenang
- TKK Juru Layar
- TKK Juru Selam
- TKK Pendayung
- TKK Ski Air
- TKK Pencak Silat
- TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, serta Watak dengan rona dasar kuning, mencakup:
- TKK Sholat
- TKK Khatib
- TKK Qori
- TKK Muadzin
- TKK Penabung
- TKK Doa
- TKK Gereja
- TKK Pelayanan
- TKK Saksi Kristus
- TKK Terang Alkitab
- TKK Suluh Gereja
- TKK Bhakti
- TKK Dharmapala
- TKK Wicaksana
- TKK Dana Punia
- TKK Bhakti
- TKK Pendididkan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan menggunakan warna dasar hijau, mencakup:
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan menggunakan warna dasar hijau, mencakup:
- TKK Penjilid Buku
- TKK Juru Potret
- TKK Juru Kulit
- TKK Juru Logam
- TKK Penenun
- TKK Penangkap Ikan
- TKK Juru Kebun
- TKK Peternak Ulat Sutera
- TKK Peternak Lebah
- TKK Peternak Kelinci
- TKK Filateli
- TKK Pengumpul Lencana
- TKK Pengumpul Mata Uang
- TKK Pengumpul Tanaman Kering
- TKK Pengumpul Tanaman Hidup
- TKK Juru Masak
- TKK Pecinta Dirgantara
- TKK Pembuat Pesawat Model
- TKK Pengenal Cuaca
- TKK Komunikasi
- TKK Penjelajah
- TKK Juru Peta
- TKK Juru Navigasi Laut
- TKK Juru Isyarat Bendera
- TKK Pelaut
- TKK Pengembara
- TKK Petani Padi
- TKK Penanam Tanaman Hias
- TKK Petani Cabai
- TKK Juru Bambu
- TKK Juru Anyam
- TKK Juru Kayu
- TKK Juru Batu
- TKK Peternak Itik
- TKK Peternak Ayam
- TKK Peternak Sapi
- TKK Peternak Merpati
- TKK Pengumpul
- TKK Pengumpul Benda
- TKK Pengumpul Hewan
- TKK Juru Semboyan
- TKK Penjahit
- TKK Pengendara Sepeda
- TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
- TKK Juru Mesin Pesawat Udara
- TKK Juru Navigasi Udara
- TKK Juru Evakuasi Mesin
- TKK Pengenal Pesawat Udara
- TKK Juru Isyarat Elektronika
- TKK Juru Isyarat Optika
- TKK Perencana Kapal
- TKK Perahu Motor
- TKK Berkemah
- TKK Petani Bawang
- TKK Petani Tanaman Jalar
- TKK Peternak Belut
- TKK Peternak Lele
- TKK Statistika Keluarga Berencana
- TKK Pengatur Ruangan
- TKK Pengatur Rumah
- TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, serta Lingkungan Hidup menggunakan warna dasar biru, mencakup:
- TKK Pemadam Kebakaran
- TKK Pengatur Lalu Lintas
- TKK Pengamanan Lingkungan
- TKK Penunjuk Jalan
- TKK Juru Bahasa
- TKK Juru Penerang
- TKK Korespondensi
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- TKK Penyuluh Padi
- TKK Keadaan Darurat Udara
- TKK Keadaan Darurat Laut
- TKK Pembantu Ibu
- TKK Pengasuh Anak
- TKK Penerima Tamu
- TKK Pendaki Gunung
- TKK Juru Ukur
- TKK Kependudukan
- TKK Pendataan Keluarga Berencana
- TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme serta Seni Budaya menggunakan warna dasar merah, mencakup:
- TKK Dirigen
- TKK Penyanyi
- TKK Pelukis
- TKK Juru Gambar
- TKK Pengarang
- TKK Pembaca
Tingkatan TKK
Tingkatan TKK pada Gerakan Pramuka dibagi sebagai 3. Untuk mencapai strata selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yg ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap strata SKK yg lebih tinggi akan tidak selaras persyaratannya menggunakan SKK yg mempunyai strata lebih rendah walaupun buat TKK yg sama.
Dari kiri ke kanan, model TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat taraf Madya, TKK PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tadi merupakan:
- Purwa; adalah strata terendah pada TKK, berbentuk lingkaran.
- Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
- Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi 5.
Yang membedakan TKK antar golongan siswa merupakan rona tepian TKK yg tidak selaras.
- Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau serta hanya mempunyai satu bentuk yaitu segitiga
- Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
- Tingkat Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa TKK jua sebagai keliru satu persyaratan yg wajib dipenuhi seorang peserta didik yg akan melanjutkan ke strata Pramuka Garuda sebagai strata tertinggi dalam golongannya.
Tanda Kecakapan Umum
TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian berdasarkan sistem pertanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus).
Tanda Kecakapan Umum diberikan sesudah seseorang anggota Gerakan Pramuka merampungkan Syarat-kondisi Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan serta anggota dewasa lainnya.
Bentuk, tingkatan serta pemakaian
Pramuka Siaga
- Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau menggunakan gambar “bunga kelapa” berwarna putih.
- TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) serta TKU Siaga tata (3 susun).
- TKU Pramuka Siaga dikenakan pada lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penggalang
- Berbentuk seperti huruf “V” berwarna dasar merah menggunakan gambar “bunga kelapa bertangkai 3” berwarna putih.
- TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: TKU Penggalang Ramu (satu susun), TKU Penggalang Rakit (dua susun) serta TKU Penggalang Terap (3 susun).
- TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri.
Pramuka Penegak
- Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau menggunakan gambar bintang, sepasang tunas kelapa serta tulisan “Bantara” atau “Laksana” berwarna kuning.
- TKU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan “BANTARA” pada bagian bawah tunas kelapa) serta TKU Penegak Laksana (bertuliskan “LAKSANA” pada bagian bawah tunas kelapa).
- TKU Pramuka Penegak dikenakan pada masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
Pramuka Pandega
- Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau menggunakan gambar bintang, sepasang tunas kelapa serta goresan pena “Pandega” berwarna coklat.
- Tingkatannya hanya satu tingkatan.
- TKU Pramuka Pandega dikenakan pada masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka taraf penggalang berusia dari 10-15 tahun.
Tingkatan dalam Penggalang
Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu :
- Ramu
- Rakit
- Terap
- Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga mempunyai Syarat Kecakapan Umum (SKU) serta Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang wajib dipenuhi buat menerima kenaikan tingkat atau pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
Sistem Kelompok Satuan Terpisah
Satuan terkecil pada Penggalang dianggap regu. Setiap regu diketuai sang seseorang Pimpinan Regu (PINRU)yg bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yg bisa berisi lebih dari satu regu putra/putri, masih ada siswa yg bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, siswa itu diklaim Pratama (buat putra) atau Pratami (buat putri).
Regu dalam penggalang memiliki nama-nama buat mengidentifikasi regu tadi. Nama Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, serta sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil berdasarkan nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Trisatya
Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) tidak selaras menggunakan Siaga serta Penegak/Pandega. Berikut isi Trisatya Penggalang:
TRISATYA Demi kehormatanku, saya berjanji akan bersungguh sungguh:
- Menjalankan kewajibanku pada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup serta mempersiapkan diri menciptakan masyarakat
- Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma
adalah sepuluh janji seseorang pramuka
DASA DHARMA
- Taqwa kepada tuhan yg maha esa
- Cinta alam serta afeksi kepada manusia
- Patriot yang sopan serta kesatria
- Patuh serta suka bermusyawarah
- Rela menolong serta tabah
- Rajin,terampil,dan gembira
- Hemat cermat serta bersahaja
- Disiplin,berani serta setia
- Bertanggung jawab serta bisa dipercaya
- Suci pada pikiran perkataan serta perbuatan
WARNA DAN ARTI KIASAN TKU
a. Kelopak bunga kelapa yg mulai merekah, mendeskripsikan pertumbuhan tanaman , mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh sebagai tunas calon bangsa.
b. Kelopak bunga diletakkan miring, mendeskripsikan bunga kelapa yang selalu memberitahuakn sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga menggunakan keluarga serta orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, latif serta menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah serta bersikap menarik, menjadi calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya menggunakan jiwa Pramuka yg berlandaskan dalam Trisatya.
d. Mayang terurai yg mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, serta mendapat pengaruh yang baik menurut lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut 5 mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa serta Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yg berpasangan mengibaratkan keselarasan serta kesatuan gerak Pramuka Penegak serta Pandega, putera serta puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial serta mahluk Tuhan, menuju keinginan bangsa yang tinggi, dengan tinggi bintang di langit, buat lalu mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana serta Pandega diletakkan di atas pundak kiri serta kanan, mengibaratkan hadiah tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka serta kader pembangunan bangsa serta negara.
Arti rona:
1) rona hijau melambangkan kesegaran hayati sesuatu yang sedang tumbuh.
2) rona merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3) rona kuning serta kuning emas melambangkan kecerahan hayati yg menuju ke keagungan serta keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani serta rohani, kedewasaan serta keteguhan.
POKOK POKOK PENJELASAN DAN PENJABARAN DASA DARMA
Pokok-pokok Pengertian1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Lantaran itu, Dasadarma memuat utama-pokok moral yg harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi insan berwatak, warga Negara Republik Indonesia yg setia, serta sekaligus mampu menghargai serta menyayangi sesame insan serta alam kreasi Tuhan Yang Mahaesa. 2. Republlik Indonesia merupakan Negara aturan yg menurut falsafah Pancasila, Lantaran itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi klasifikasi dari Pancasila pada kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laris merupakan wahana buat melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama merupakan ketentuan pengamalan berdasarkan Trisatya serta lalu dilengkapi menggunakan nilai-nilai luhur yg bermanfaat pada rapikan kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa pada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di pada Trisatya mengenai menjalankan kewajiban terhadap Tuhan serta yang masih ada pada Dasadarma pertama telah wajib sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu adalah janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yg terdapat pada dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret pada tingkah laris ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang terdapat di dalam Trisatya itu adalah sesuatu yg terdapat di pada batin serta yang masih ada pada pada pengabdian merupakan yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang masih ada pada dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, namun penekan
2. Pengertian
1.takwa
1. Pengertian takwa merupakan bermacam-macam, diantaranya: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yg primer serta meninggalakan yg tercela, hati-hati, terpelihara, serta lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha serta kegiatan seorang yg sangat utama pada perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang sebagai tujuan hidupnya merupakan keselamatan, perdamaian, persatuan serta kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hayati ini hanya bisa dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hayati, berkubu serta berperisal buat memelihara diri berdasarkan dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik serta berguna serta menjauhi segala yang buruk serta yang nir bermanfaat bagi dirinya juga bagi warga serta semua umat insan.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala pengabdian bakti serta amal usahanya untuk mendapatkan evaluasi; sebagaimana Tuhan menghendaki perilaku ini adalah perilaku seseorang pada langsung lain yang dipercaya mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sebagai akibatnya seseorang menyatakan hormat serta baktinya, serta memuji, meluhurkan serta lain-lain terhadap eksklusif lain yg dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita bisa mencoba memahami pengertian kita mengenai Tuhan baaik berpangkal dari humanisme yg diantaranya dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat pada buku suci yang diturunkan pada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (logika budi), Tuhan adalah zat yang ada secara absolut yg ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau karena adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau karena pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan menggunakan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, serta menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan pada kita melalui firman atau sabdaNya pada dalam Kitab suci, kita bisa mengetahui bahwa Dia merupakan pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa merogoh suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini sebagai ada. Yang semula tidak ada menjadi terdapat, berdasarkan tingkat yg paling rendah hingga taraf yang paling tinggi serta luhur. Dari yg tiada bernyawa pada yg bernyawa serta berjiwa, Dari output karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi serta mengatasi apa yang masih ada di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita pula bisa memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak bisa membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala kecil. Hal ini pula termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Tetapi menjadi insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung merupakan satu yg dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah absolut. Satu/tunggal yg nir bisa dibagi-bagi serta dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa pada Tuhan Yang Mahaesa tidak bisa dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, serta akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak merupakan perilaku yang digerakan oleh jiwa yg mengakibatkan tindakan serta perbuatan insan terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, serta terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mencakup cinta, takut, harap, syukur, taubat, nrimo terhadap Tuhan, mengasihi atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, serta berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap warga mencakup berbakti pada orang tua, hubungan baik antara sesame, memalukan, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, serta lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan humanisme yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hayati ataupun benda mati meliputi belas kasih, suka memelihara, beradab, serta sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka 2 sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, serta sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yg luhur, berani mawas diri, serta sanggup menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai menggunakan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan murid sebagai insan yg berkepribadian serta berwatak luhur, serta juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia menurut Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan berdasarkan masing-masing anak didik itu diperdalama serta diperkuat.iman murid pada Tuhan itu bellum cukup jikalau hanya kita berikan pengajaran verbal/tertullis tanpa terdapat perwujudan kongkret pada tingkah lakkku kehidupan siswa.
Maka, apa yg diimani dari kepercayaan serta kepercayaan mengenai Tuhan haruslah dijabarkan pada perilaku hidupnya yg konkret serta bisa dirasakan sang llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan bila Gerakan Pramuka hanya bisa mengemukakan ajaran mengenai takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan serta kesempatan pada siswa buat melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan impian Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran serta metode yg bisa dilaksanakan, sesuai menggunakan taraf umur serta kemampuan siswa serta kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, namun tujuannya kiranya hanya satu, artinya terciptanya insan Indonesia yg utuh serta sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yg tersimpan dalamajaran agama (misalnya tertera dalam darma-pengabdian yg berikut)seharusnyalah dikembangkan pada sikap hidup murid. Darma-darma itu adalah bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya pada Tuhan pada samping doa, sembahyang, serta bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta serta kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,serta lain-lain adalah merupakan pengejawantahan serta perwujudan dari ketakwaan seseorang pada Tuhan. Sulit buat mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa pada Tuhan, tetapi dalamhidupnya beliau bertindak serta bersikap membenci, curang, nir adil, serta sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, pada prakteknya, mengembangan ketakwaan pada Tuhan bisa dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai menurut bermain dampai kepada bekerja sama serta hayati beserta.
Dalam kegiatan permainan, kita telah bisa menamkan sifat-sifat amanah, patuh, setia serta sabar.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian misalnya itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur serta berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa serta negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya pada Tuhan.
3. Menuntun anak buat melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari akbar kepercayaan .
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma ke 2: Cinta alam serta kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah membangun seluruh alam semesta yang terdiri menurut insan, hewan, tumbuhan-tanaman , serta benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, serta tumbuh-tumbuhan tadi diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.karena itu, telah selayaknya hadiah Allah ini dikelola, dimanfaatkan, serta dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan logika budi, rasa, karsa serta karya, serta dengan kelima inderia insan patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar serta pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta pada alam sekitarnya (benda alam, satwa, serta tumbuh-tumbuhan), afeksi kepada sesama insan serta sesama hayati serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, serta tumbuh-tumbuhan perlu dijaga serta dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, serta flora serta bahari merupakan asal alam yang perlu dikembangan buat menunjang kehidupan generasi sekarang serta dipelihara kelestariannya buat kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan daerah pesisir serta samudera yg sekaligus memelihara kelestarian sumber ala kecil menggunakan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau serta hutan payau, serta pengembangan budi daya bahari menduduki loka yang krusial pula.
2. Yang dimaksud menggunakan cinta serta kasih saying jika insan bisa empati senang serta derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-gerombolan insan ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang masih ada pada global ini. Jika kita ingindan mau mengerti serta bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita menggunakan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian serta persahabatan antar insan maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik serta Indonesia juga berdasarkan bangsa lain menjadi saudaranya kaarena masing-masing memiliki satya serta darma menjadi ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi insan yang berkepribadian serta berwatak luhur sudah sepantasnyalah apabila ia berusaha meninggalkan tabiat yg dapat menjauhkan beliau dengan kreasi Tuhan lainnya dengan mempunyai sifat-sifat yg penuh rasa cinta serta kasih saying.
3. Darma ini merupakan tuntunan buat mengamalkan sila ke 2 dari Pancasila
b. Pelaksanaan pada hidup sehari-hari.
1) Membawa siswa kea lam bebas kebun raya supaya mengetahui serta mengenal berbagai jenis tumbuhn-tanaman , Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan buat mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu jua halnya perilaku kita terhadap hewan, perkenalakan siswa dengan sifat masing-masing jenis binatang buat mengetahui keuntungannya. Anjurkan jua memelihara menggunakan baik binatang yang mereka miliki.
1.kasih sayang sesama insan nir lepas berdasarkan perwujudan kerendahan diri insan menjadi makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa harus dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu menciptakan watak primer antara lain, nir mementingkan diri langsung, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa serta seagama. Demikian jua, bersaudara menggunakan Pramuka sedunia.
2.siapa pun yang kita kenal serta kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam serta kasih saying sesama insan. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena nir terhalang oleh rasa benci, murka serta sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan serta ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seseorang Pramuka merupakan putra yg baik, berbakti, setia serta siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan merupakan tingkah laku yang halus serta menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah serta bersahabat bukan pembenci serta selalu disukai orang lain.
3. Ksatria merupakan orang yg gagah berani serta jujur. Ksatria pula mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani serta jujur. Jadi, istilah ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, serta kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi pengabdian ini, bersma-sama menggunakan masyarakat Negara yang lain mempunyai satu istilah hati serta satu perilaku mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan buat mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan pada Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan serta mendorong anggota Pramuka untuk:
1. Menghormati serta tahu serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih serta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. Mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, serta lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, serta sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan serta mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-adat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan generik dari dalam kepentingan diri pribadi. Selalu membantu serta membela yg lemah serta yg sahih.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah serta membenaarkan yg sahih.
5. Menghormati orng tua, pengajar serta pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh serta suka bermusyawarah.
1. Pengertian
-
-
Patuh berarti setia serta bersedia melakukan sesuaaatu yg sudah disepakati serta dipengaruhi.
-
Musyawarah merupakan laris utama seorang democrat yg menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar menurut perilaku yg otoriter serta semau sendiri. Dalam setiap mobilitas serta tindakan yg menyangkut orang lain, seorang lain baik menggunakan orang-orang yg terikat pada pekerjaan atau pada bentuk-bentuk organisasi.
-
Darma merupakan tuntunan buat mengamalkan Pancasila keempat.
-
2. Pelaksanaan pada Hidup Sehari-hari
-
-
Membiasakan diri buat menepati janji, mematuhi peraturan yg ditetapkan di gugusdepan serta mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung serta desa, sekolah serta peratur perundang-undangan yg berlaku.
-
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan kemudian llintas serta lain-lain.
-
-
Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
-
Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan menggunakan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
-
Membiasakan diri buat bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu aktivitas (contohnya akan berkemah, widyawisata serta lain-lain.
-
5. Darma kelima: Rela menolong serta tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung serta rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat merampungkan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau giat merupakan suatu perilaku jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi beliau nir mundur serta tidak ragu.
3. Darma ini merupakan tuntunan buat mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan pada Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan buat orang tua, perempuan .
3. Memberi loka pada loka umum kepada orang tua serta wanita.
4. Membiasakan secara bertahap buat mengatasi masalah-perkara pada kehidupan sehari-hari pada rumah, serta dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, serta gembira
a. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hayati yg lain kaarena dia diciptakan mempunyai logika budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, serta belajar, Dengan perkataan lain, beliau menjalani proses kodrati pada mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua buat mendorong murid (pula orang dewasa) buat selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, serta selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap insan haarus beeerupaya buat dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yg sebagai kondisi utama adalah keahlian serta keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat serta sempurna menggunakan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup serta menghidupi menggunakan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu dia wajib bekerja mencari nafkah, serta beserta-sama dengan orang lain dia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, serta kendala yg dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk menerima motivasi ini adalah insan wajib dapat berfikir cerah, berjiwa damai, serta seimbang.
Hal ini bisa dicapai bila insan selalu mencari hal-hal yang positip serta optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laris yang riang sehingga menyebabkan suasana gembira. Kegembiraan merupakan perasaan senang serta bangga yang menimbulkan aktivitas serta bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, serta gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha serta kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.biasakan membaca buku yang baik.
2.biasakan buat membuaat karya tulis.
3.selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; memasak pikiran, mengemukakan pendapat.
4.tentukan jadwal harian yang tetap buat belajar.
Belajar selama 2 jam sehari merupakan layak.
5.atur aktivitas dengan menyesuaikan dengan kegiatan pada sekolah, di rumah serta Gerakan Pramuka.
6.membiasakan buat menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, serta kekewaan selalu masih ada hal-hal yg baik serta berguna.
2. Biasakan bekerja dari manfaat serta diadaptasi menggunakan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai serta atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban serta tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha buat bekerja dengan planning.
7. Bergembiralah pada tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran serta keahlian yang sesuai menggunakan talenta.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan menurut orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yg diberikan dalam Saudara.
Laksanakan tugas menggunakan sebaik-baiknya sinkron dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ke 7: Hermat, cermat, serta bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” namun lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan serta mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nadfsu insan menurut keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri serta orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi buat lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu serta sebagainya) yg lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) dari keperluan sehingga usaha nir berguna dapat dibendung sebagai akibatnya dapat berguna bagi beliau sendiri serta ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka wajib senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga beliau senantiasa waspada.
Hal ini bisa dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, serta mempertimbangkan segala sesuatu, buat berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar menurut kekeliruan serta kesalahan.
Ia wajib berusaha buat berbuat sesuatu menggunakan bersiklus serta yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang masuk akal serta nir berlebih-lebihan sehingga bisa memberi kemungkinan penggambaran jiwa buat (penampilan diri) serta menimbulkan kemampuan buat hayati menggunakan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri serta ornag lain. Ia wajib bisa menyerasikan antara keinginkan serta kemampuan, Bersahaja pula dapat berarti keberanian buat menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan pada Hidup Sehari-hari
.
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani serta Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yg luas berarti paaaaaatuh serta mengikuti pemimpin serta atau ketentuan serta peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih spesifik, disiplin berti mengekang serta mengendalikan diri.
3. Berani merupakan suatu perilaku mental buat bersedia menghadapi serta mengatasi suatu perkara serta tantangan.
4. Setia berarti tetap dalam suatu pendirian serta ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin nir secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan serta peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang wajib berani berbuaaaat menurut pertimbangan serta nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan pada Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha buat mengendalikan serta mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah kepercayaan ,
4. Belajaaar untuk menilai fenomena, bukti serta kebenaran suatu keterangan (liputan).
5. Patuh menggunakan pertimbangan serta keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab serta dapat dipercaya
a. Pengertian serta Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.yang dimaksud dengan bertanggungjawab adalah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yg diperbuat baik atas perinnntah juga nir, terutama secara langsung bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, warga serta keluarga contohnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, wajib dilakukan menggunakan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka wajib berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yg diambil, pada luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tadi nir bisa atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka nir akan mengelakkan suaatu tanggungjawab menggunakan suatu alasan yg dicari-cari,
Tujuannya merupakan mendidik serta memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya artinya: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya juga perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dianggap itu berarti juga amanah, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap murid serta terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi serta lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya serta lain sebagainya, apa yg dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan buat melaksanakan sesuatu, maka dia bonafide bahwa dia niscaya akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana serta kapan pun jua Pramuka bonafide bahwa beliau tidak akan berbuat sesuatu yang buruk, meskipun nir ada orang yg tahu atau yg mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang telah ditentukan,
Tujuan merupakan mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur serta yang bonafide akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci pada pikiran Perkataan serta perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, apabila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laris yang kudus dalam pikiran, perkataan serta perbuatan
2. Suci pada pikiran berate bahwa Pramuka tadi selalu melihat serta memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya serta tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yg jelek.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yg sudah dikatakan itu sahih, amanah seerta bonafide menggunakan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci pada peerbuatan sebagai dampak berdasarkan pikiran serta perkataan yang kudus, maka Pramuka itu wajib bisa serta sanggup berbuat yang baik serta benar buat kepentingan Negara, bangsa, kepercayaan serta keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan serta perbuatan yg suci akan mengakibatkan pengertian serta kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sebagai akibatnya Pramuka itu memukan dirinya sinkron dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian serta berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati serta bertenaga keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan pada Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, serta tidak boleh memiliki perilaku-sikap yg teercela serta selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga ada salaing haarga menghargai sesame insan pada kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati serta berusaha sekuat energi buat mengendalikan diri aterhadap ucapannya, serta menjauhkan diri menurut perkataan-perkataan yg nir pantas serta menyebabkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi model eksklusif dalam segala tingkah lakunya serta menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yg tidak baik yang terdapat dalam kehidupan warga .
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, kentara pada sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya pada pikiran serta perkataan belaka, namun keberagamaan Pramuka tercermin juga dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu pada kata serta perbuatannya.
Kegiatan Pramuka Penggalang
Kegiatan pada tingkatan penggalang antara lain:
-
Jambore
-
Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang pada bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba taraf dilaksanakan secara berjenjang dimulai berdasarkan tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
-
Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), merupakan rendezvous Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) serta Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan menaruh pengetahuan serta pengalaman di bidang manajerial serta kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan sang gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah serta Kwartir Nasional bisa menyelenggarakan Dianpinru jika dicermati perlu.
-
Penjelajahan (Wide Game), merupakan rendezvous Pramuka Penggalang pada bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan pertanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi serta dibagi pada pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali serta sejenisnya.
Dalam membuat peta, pramuka penggalang mempunyai teknik tersendiri misalnya peta pita. Peta pita dibuat oleh 2 atau tiga orang yang umumnya mencatat posisi atau titik menurut kompas bidik, lalu orang yang lain akan mencatat syarat kurang lebih pada sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yg kemudian ditempel kertas yg digulung panjang
-
Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari 2 atau lebih gugusdepan yang berada pada datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir wilayah dengan tujuan buat saling tukar menukar pengalaman. Latihan adonan ini bisa dilaksanakan dalam bentuk lomba, misalnya baris-berbaris, PPPK, senam pramuka serta sejenisnya.
-
Perkemahan, merupakan rendezvous Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, buat mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan pada bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum”at Sabtu Minggu), perkemahan liburan serta sejenisnya.
-
Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang pada bentuk keterampilan pada hadapan rakyat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak serta lagu, membuat konstruksi sederhana berdasarkan tongkat/bambu serta tali (pioneering), serta sejenisnya.
-
Pameran, merupakan kegiatan yg memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
-
Darmawisata, merupakan aktivitas wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, serta sejenisnya.
-
Pentas Seni Budaya, merupakan aktivitas yg menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.
-
Karnaval, adalah aktivitas pawai yg menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.
Pramuka Penegak
Penegak merupakan anggota gerakan Pramuka yg sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.
Tingkatan pada Pramuka Penegak
Ada beberapa tingkatan pada Penegak yaitu :
- Penegak bantara
- Penegak laksana
- penegak Pandega
Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak diklaim Sangga yg terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin galat seseorang Penegak yang dianggap Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yg dipimpin Pradana. Didalam Ambalan masih ada struktur organisasi yg lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat serta Anggota. Setiap Ambalan memiliki nama yg bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan serta lain sebagainya. Contohnya merupakan nama Ambalan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) serta “Srikandi” (Ambalan Putri).
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan buat Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) serta Ketentuan Moral (Dharma)
Janji Pramuka Penegak dianggap Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut suara Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hayati serta ikut serta menciptakan masyarakat, menepati Dasa Darma.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-benar-benar menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hayati serta ikut serta menciptakan masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
- Taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam serta afeksi kepada manusia
- Patriot yang sopan serta ksatria
- rela menolong serta tabah
- patuh serta suka bermusyawarah
- Rajin, trampil serta gembira
- Hemat cermat serta bersahaja
- Disiplin, berani serta setia
- Bertanggung jawab serta bisa dipercaya
- Suci pada pikiran, perkataan serta perbuatan
Kegiatan-kegiatan Penegak
Kegiatan Pramuka Penegak merupakan perwujudan berdasarkan sumpah pada atas. Berikut ini acara-program rendezvous Penegak:
- Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan pada masing-masing Ambalan)
- Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
- Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
- Raimuna (Rover Moot)
- Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
- Perkemahan Bhakti (sama menggunakan Perkemahan Wirakarya namun merupakan program Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) serta Jamboree On The Internet (JOTI)
Tambahan
- Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan serta anggotanya berbaris misalnya umumnya(berbanjar)
- Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing jua bisa bergabung pada Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan sang Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan sang Perhutani) serta lainnya.
Pramuka Siaga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan menurut Siaga)
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yg berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga lantaran sesuai menggunakan kiasan masa usaha bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya buat mencapai kemerdekaan menggunakan berdirinya Boedi Oetomo dalam tahun 1908 menjadi tonggak awal usaha bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdapat dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), serta yg kedua diklaim Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
Demi kehormatanku, saya berjanji akan bersungguh-sungguh
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, serta mengikuti tata krama keluarga
- setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
- Siaga berbakti kepada ayah serta ibundanya
- Siaga berani serta nir putus asa
Dua Kode Kehormatan yg disebutkan di atas adalah baku moral bagi seorang Pramuka Siaga pada bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau terdapat seseorang anggota Pramuka Siaga yg tingkah lakunya nir sinkron dengan baku moral ini, beliau belum sanggup dianggap Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan
Satuan terkecil pada Pramuka Siaga dianggap Barung setiap 4 Barung dihimpun pada sebuah Perindukan. Barung diberi nama menggunakan rona semisal, Barung Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga serta dipimpin sang seseorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan menentukan satu orang menurut mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang diklaim Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin sang Sulung itu tadi.
Syarat Kecakapan
Syarat Kecakapan Umum
Syarat Kecakapan Umum (SKU) merupakan kondisi harus yg harus dipenuhi sang seorang Pramuka Siaga buat mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU pada Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
- Mula
- Bantu
- Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah indikasi barung. TKU buat Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil menurut kebiasaan para pahlawan dulu buat menandakan pangkat seorang).
Syarat Kecakapan Khusus
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) merupakan syarat wajib yang wajib dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga buat menerima Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK taraf Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm serta tingginya 2 centimeter. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah bulat pada sekeliling indikasi Kwarda menggunakan zenit menghadap ke bawah.
Lain-lain
- Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda serta Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda.
- Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik serta Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
- Bentuk barisan pada Upacara Siaga merupakan lingkaran dengan Pembina berada pada tengah bundar. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
- Kegiatan buat Siaga keliru satunya merupakan Pesta Siaga yg berupa Perkemahan satu hari tanpa menginab.
Kegiatan Pramuka
Dalam Kepramukaan masih ada poly kegiatan. Pada prinsipnya semua aktivitas yg sesuai menggunakan PDK serta MK adalah aktivitas kepramukaan, akan tetapi terdapat aktivitas-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.
Kegiatan yg bisa diikuti semua golongan Pramuka
- Jamboree On The Air (JOTA) serta Jambore On The Internet (JOTI), adalah rendezvous Pramuka melalui udara, berafiliasi dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) serta pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di taraf nasional serta internasional.
- Estafet Tunas Kelapa ETK, merupakan kirab Pramuka secara estafet menggunakan membawa obor, Bendera Merah Putih serta Panji Kepramukaan yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah pada rangka menyambut Hari Ulang Tahun Pramuka. Estafet dimulai berdasarkan beberapa titik pemberangkatan serta berakhir pada arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK umumnya dari Pramuka Penggalang, Pramuka penegak serta Pramuka Pandega.
- Perkemahan dan/atau upacara Hari Ulang Tahun Pramuka.
Kegiatan Pramuka Siaga
Selain kegiatan latihan rutin, Pramuka Siaga memiliki kegiatan:
Pesta Siaga adalah pertemuan buat golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan pada dan/atau adonan berdasarkan bentuk: Permainan Bersama (aktivitas keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yg diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).
Kegiatan Pramuka Penggalang
Jambore
- Jambore adalah rendezvous Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yg diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore Regional serta Jambore se-Dunia.
Lomba Tingkat
- Lomba Tingkat (LT) merupakan pertemuan Pramuka Penggalang pada bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan pada bentuk perkemahan. Lomba taraf terdiri atas: LT-I (taraf gugus depan), LT-II (taraf Kwartir Ranting), LT-III (taraf Kwartir Cabang), LT-IV (taraf Kwartir Daerah) serta LT-V (taraf Kwartir Nasional).
Perkemahan Bhakti
- Perkemahan Bakti (PB) adalah aktivitas Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yg umumnya berwujud kiprah serta dalam kegiatan pembangunan.
Dianpinru
- Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru adalah aktivitas Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), serta Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan menaruh pengetahuan di bidang manajerial serta kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan sang gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Perkemahan
Perkemahan, merupakan pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara reguler buat mengevaluasi output latihan pada gugusdepan dalam satu periode, misalnya Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (menurut Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau berdasarkan Penggalang Rakit ke Penggalang Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, serta sejenisnya. Perkemahan jua merupakan gerakan penghibur serta pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal global luar. Selain itu perkemahan pula dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah yang tak jarang diklaim HIZBUL WATHAN.
Forum Penggalang
- Forum Penggalang merupakan pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu pertarungan serta merumuskan output kajian serta memecahkan masalah secara beserta. Inti berdasarkan kegiatan ini merupakan untuk pengenalan demokratisasi serta pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai kapital bagi para Pramuka Penggalang di masa yg akan datang.
Penjelajahan
- Penjelajahan, merupakan pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, pada rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas serta survival.
Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega
Raimuna
Raimuna merupakan pertemuan Pramuka Penegak serta Pandega pada bentuk perkemahan akbar yang diselenggarakan sang kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna asal berdasarkan bahasa suku Asli di daerah Yapen Waropen-papua, yang asal berdasarkan istilah Rai serta Muna yang merupakan rendezvous ketua suku dalam suatu forum yg membentuk suatu tujuan suci buat kepentingan bersama.
Raimuna Nasional VIII yang diadakan dalam tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar “kebiasaan” , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA – CIbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yg akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali pada BUPER WILADATIKA – Cibubur-Jakarta Timur .
Gladian Pimpinan Satuan
Gladian Pimpinan Satuan, adalah aktivitas Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, serta Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial serta kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah serta Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir nasional…………….
Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, serta sejenisnya.
Perkemahan Wirakarya
Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat serta ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.
Perkemahan Bhakti
Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan serta pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)
Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan akbar, yg diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka mempunyai tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan jika diikuti minimal sang 2 Satuan Karya Pramuka.
Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas serta survival.
Latihan Pengembangan Kepemimpinan
Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk menanamkan serta mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir serta diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
PPDK
Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan serta pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif serta efisien.
Kursus Instruktur Muda
Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan serta Penanggulangan Bencana.
Penataran, Seminar serta Lokakarya
Penataran, Seminar, serta Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan serta merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
Sidang Paripurna
Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega dalam satu tahun serta akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
Musppanitera
Musyawarah Pramuka Penegak serta Pandega Puteri serta Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja serta akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
Ulang Janji
Ulang Janji merupakan upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega serta Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.
Kegiatan Pramuka Dewasa
Pramuka Dewasa merupakan Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan serta anggota Majlis Pembimbing. Kegiatannya diantaranya:
- Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD)
- Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML)
- Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD)
- Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)
- Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) serta Musyawarah Nasional (Munas)
- Ulang Janji
Berkemah merupakan sebuah aktivitas rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan buat beristirahat menurut ramainya perkotaan, atau berdasarkan keramaian secara umum, buat menikmati keindahan alam. Berkemah umumnya dilakukan menggunakan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, pada bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal serta sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; dua himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah menjadi kegiatan rekreasi mulai terkenal pada awal abad ke-20. Kegiatan ini jua biasanya disertai menggunakan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, misalnya mendaki gunung, berenang, memancing, serta bersepeda gunung.
Berkemah dalam Kepramukaan
Pramuka Penggalang tengah berkemah
Berkemah atau Perkemahan merupakan galat satu macam kegiatan dalam kepramukaan yg dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan keliru satu media pertemuan untuk Pramuka.
Tujuan Perkemahan
- memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam serta kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan serta mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
- Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak terdapat sesuatu yg berlebih di pada dirinya, menemukan balik cara hidup yg menyenangkan dalam kesederhanaan.
- Membina kerjasama serta persatuan serta persaudaraan.
Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan dipandang menurut beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
- Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk pada Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
- Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
- Perkemahan lebih berdasarkan tiga hari
Ditinjau berdasarkan Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
- Perkemahan Menetap
- Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau berdasarkan Tujuannya, yaitu:
- Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
- Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu serta lain-lain
- Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
- Kemah Rekreasi
- Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (taraf Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (taraf Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (taraf Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (taraf Kwartir Nasional / se-Indonesia).
- Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau menurut jumlah pesertanya, yaitu:
- Perkemahan satu regu/sangga
- Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
- Perkemahan taraf Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
Tambahan
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik serta ideal, yaitu:
- Tanahnya rata atau sedikit miring serta berumput serta terdapat pohon pelindung
- Dekat dengan asal air
- Terjamin keamanannya
- Tidak terlalu dekat serta tidak terlalu jauh dari kampung serta jalan raya
- Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan serta pos kesehatan
- Memiliki pemandangan menarik
Menjelang kekalahannya di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan menciptakan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada lepas 1 Juni 1945, Bung Karno menerima giliran buat mengungkapkan gagasannya tentang dasar negara Indonesia Merdeka, yg dinamakannya Pancasila. Pidato yg tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi sang segenap anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.
Selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan serta menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno itu. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, HA Salim, Achmad Soebardjo serta Muhammad Yamin) yang bertugas : Merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, serta menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Demikianlah, lewat proses persidangan serta lobi-lobi akhirnya Pancasila penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan serta dinyatakan sebagai dasar negara Indonesia Merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dalam kedudukan sebagai pemimpin bangsa, Bung Karno tidak pernah melepaskan kesempatan untuk tetap menyosialisasikan Pancasila. Lewat bebagai kesempatan, baik pidato, ceramah, kursus, serta kuliah umum, selalu dijelas-jelaskannya asal-usul serta perkembangan historis masyarakat serta bangsa Indonesia, situasi serta kondisi yang melingkupinya, serta pemikiran-pemikiran serta filosofi yang menjadi dasar serta latar belakang “lahirnya” Pancasila. Juga selalu diyakin-yakinkannya tentang benarnya Pancasila itu sebagai satu-satunya dasar yang bisa dijadikan landasan membangun Indonesia Raya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke, yang merdeka serta berdaulat penuh, demokratis, adil-makmur, rukun-bersatu, aman serta damai untuk selama-lamanya.
Meskipun telah menjadi dasar negara serta filsafat bangsa, pada sidang-sidang badan pembentuk Undang-Undang Dasar (Konstituante) yang berlangsung antara tahun 1957 sampai dengan 1959, Pancasila mendapat ujian yang cukup berat. Tapi berkat kuatnya dukungan sebagian besar rakyat Indonesia, lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Pancasila tetap tegak sebagai dasar negara serta falsafah bangsa Indonesia.
Tetapi ternyata pihak neo-kolonialis serta pihak yang anti-Pancasila tidak tinggal diam. Setelah meletusnya G30S dalam tahun 1965, tidak hanya Sukarno yang harus “diselesaikan” serta “dipendhem jero”, bukan hanya Republik Proklamasi yang harus diberi warna serta diperlemah, tetapi juga roh bangsai yang bernama Pancasila itu harus secara halus serta pelan-pelan ditiadakan dari bumi Indonesia.
Dengan melalui segala cara dilakukanlah upaya buat menghapuskan nama Sukarno pada kaitannya dengan Pancasila. Misalnya, dinyatakan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai hari lahir Pancasila, bukan 1 Juni 1945. Demikian juga disebutkan, konsep utama Pancasila dari menurut Mr. Muh. Yamin, yg berpidato lebih dahulu berdasarkan Bung Karno.
Tetapi kebenaran nir bisa ditutup-tutupi buat selamanya. Ketika pemerintah Belanda menyerahkan dokumen-dokumen asli sidang BPUPKI, terbuktilah bahwa pidato Yamin tidak terdapat pada dalamnya. Dengan demikian gugur pulalah teori bahwa Yamin adalah konseptor Pancasila. Maka polemik tentang Pancasila pun berakhir dengan sendirinya.
Tapi sebagai akibat akumulatif dari polemik Pancasila itu, akhirnya orang menjadi skeptis terhadap Pancasila, kabur pemahaman serta pengertian-pengertiannya, serta menjadi tidak yakin lagi akan kebenarannya. Pancasila semakin hari semakin redup, semakin sayup, tak terdengar lagi gaung serta geloranya.
Apalagi bersamaan dengan kampanye “menghabisi” Bung Karno itu dipropagandakan tekad untuk melaksanakan Pancasila “secara murni serta konsekuen”. Padahal di balik kampanye itu, sistem serta praktek-praktek yang dilaksanakan justru penuh ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekejaman, penindasan serta penginjak-injakan hak asasi manusia; penuh dengan korupsi, kolusi serta nepotisme; penuh dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta tindakan-tindakan yang anti-demokrasi serta a-nasional. Kesemuanya itu akhirnya membawa bangsa ini serba terpuruk serta mengalami krisis di segala bidang (krisis multidimensional) yang menyengsarakan rakyat serta mengancam kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sangat jauh dari cita-cita segenap bangsa Indonesia.
Yang menyedihkan, krisis itu menimbulkan kesimpulan, bahwa yang salah selama ini adalah dasar negara serta falsafah bangsa Pancasila, serta bukannya kesalahan pelaksana atau dalam pelaksanaannya.
Menyadari akan semuanya itu, maka dirasa sangat perlu untuk menyebarluaskan kembali Pancasila ajaran Bung Karno ke segenap lapisan masyarakat serta terutama generasi muda Indonesia, agar kita semua bisa memahaminya secara utuh, meyakini akan kebenarannya, serta siap untuk memperjuangkan serta melaksanakannya.
Untuk itu dalam himpunan ini, selain pidato Lahirnya Pancasila, juga disertakan ceramah, kursus atau kuliah umum yang pernah diberikan oleh Bung Karno dalam berbagai kesempatan. Misalnya kursus-kursus Pancasila yang berlangsung selama beberapa bulan di Jakarta, ceramah pada seminar Pancasila di Yogyakarta, serta pidato peringatan Pancasila di Jakarta.
Kami yakin, bahwa kehadiran sebuah buku yang berisi pidato “Lahirnya Pancasila” beserta rangkaian uraian yang menjelaskannya, yang berasal dari tangan pertama ini akan sangat diperlukan oleh segenap putera tanah air yang terus berusaha menjaga serta mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
Semoga bermanfaat.
Ditulis pada Jakarta, 11 Maret 2005, Penghimpun : Drs. Soewarno, melalui situs Yayasan Bung Karno di //www.yayasanbungkarno.or.id
Satuan Karya (Pramuka)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan menurut Satuan Karya)
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan serta teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak serta Pandega, serta para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yg bisa diperoleh Pramuka yg bergabung menggunakan Krida eksklusif di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka serta kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu terdapat 7, dalam saat ini satu lagi satuan karya pramuka yg dibentuk merupakan satuan karya pramuka Wira Kartika yg merupakan hasil kolaborasi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada ketika ini terdapat 8
Saka Dirgantara
Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan serta klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi tiga krida, yaitu:
- Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
- Krida Pengetahuan Dirgantara
- Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
- Terbang Bermotor
- Terbang Layang
- Aeromodelling
- Terjun Payung
- Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
- Aerodinamika
- Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
- Meteorologi
- Fasilitas Penerbangan
- Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
- Teknik Mesin Pesawat
- Komunikasi
- Aerial Search And rescue
- Struktur Pesawat
–
Saka Bhayangkara
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan praktis dalam bidang keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar serta paling berkembang di Indonesia.saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia serta terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
- Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
- Krida Lalu Lintas (Lantas)
- Krida Pencegahan serta Penaggulangan Bencana
- Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan serta Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
- Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
- Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
- Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
- Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, serta Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), serta Junaedi (Cipayung).
Saka Bahari
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif serta bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta serta menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut serta perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata serta Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
- Krida Sumberdaya Bahari
- Krida Jasa Bahari
- Krida Wisata Bahari
- Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada
SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman serta pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka serta masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan serta satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia serta kemampuan jasmani serta rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan serta kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yg telah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega
4. Pamong Saka serta Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada mencakup 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
6. Krida Perilaku Hidup Bersih serta Sehat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas lima (5) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan serta Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi serta Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, memiliki 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
9. SKK HIV / AIDS
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK pada Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, mencakup 5 (5) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan serta Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Krida Bina PHBS, mencakup 5 ( lima ) SKK :
1. SKK Bina PHBS pada Rumah
2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
Hasil yang diperlukan sehabis mengikuti aktivitas Saka Bakti Husada merupakan :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan serta pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu serta mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
a. Kesehatan lingkungan
b. Kesehatan keluarga
c. Penaggulangan banyak sekali penyakit
d. Gizi
e. manfaat serta bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan mengenai kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap serta perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan serta pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis serta bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera serta Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang berafiliasi dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana mencakup 4 krida, yaitu :
- Krida Bina Keluarga Berencana serta Kesehatan Reproduksi (KB serta KR)
- Krida Bina Keluarga Sejahtera serta Pemberdayaan Keluarga (KS serta PK)
- Krida Advokasi serta Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi serta KIE)
- Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Taruna Bumi
Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan serta mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata serta produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, serta Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
- Krida Pertanian serta Tanaman Pangan
- Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
- Krida Perikanan
- Krida Peternakan
- Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif serta bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam serta lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani serta LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti mencakup 4 (empat) krida, yaitu :
- Krida Tata Wana
- Krida Reksa Wana
- Krida Bina Wana
- Krida Guna Wana.
Saka Wira Kartika
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 serta 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina serta pengembangan pendidikan bela negara serta kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh tidak sinkron dengan Satuan Karya pada umumnya. Tetapi Demikian Saka Wira Kartika ini mempunyai Program Pendidikan yang dibuat dalam Satuan Krida antara Lain :
- Krida Survival
- Krida Pioner
- Krida Mountainering
- Krida Navigasi Darat
- Krida Bintal Juang
Daftar kata kepramukaan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Daftar kata dalam kepramukaan adalah sebagai berikut:
Daftar ini belumlah lengkap. Anda dapat membantu menggunakan mengembangkannya.
A
Istilah
Pengertian
Adik
Panggilan buat Pramuka yg lebih muda usia/tingkatannya
Ambalan Penegak
Satuan Pra-muka Penegak yg terdiri atas 4 – lima sangga atau lebih kurang 40 orang penegak.
Andalan
Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik
(sing.) Anak Didik. Sebutan buat siswa Pramuka.
Apel
Upacara singkat. Biasaya buat mengecek kesiapan anak butir.
Api unggun
Kegiatan dalam perkemahan menggunakan berkumpul di kurang lebih api buat bergembira. Biasanya diawali menggunakan upacara penyalaan.
B
Istilah
Pengertian
Bahari
Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim serta kelautan.
Bakti Husada
Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis serta kesehatan
Bantara
(bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.
Bantu
Tingkatan kedua SKU Siaga.
Barung
(bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang.
Bhayangkara
Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yg diselenggarakan berhubungan dengan Kepolisian RI menggunakan penambahan ketrampilan spesifik bidang ketertiban masyarakat
Brownie
(inggris) Siaga putri.
Bucik
Sebutan buat Pembantu Pembina Siaga Putri
Bunda
Sebutan buat Pembina Siaga Putri
C
Istilah Pengertian Candradimuka Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas). Candrabirawa Nama Lemdikada Jawa Tengah Crew (inggris) Ambalan Cub (inggris) Siaga Putra Cubmaster (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.D
Istilah Pengertian D Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega. Dasa Dharma Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega serta anggota dewasa. Dewan Ambalan; Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga serta Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pradana. Dewan Kerja Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak serta Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak serta Pandega. Dewan Penggalang Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru serta wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu. Dewan Saka Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida serta wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka. Dianpinru (sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya. DKC (singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) DKD (sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi). DKN (sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional. DKR (sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan). Dwi Dharma Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga. Dwi Satya Satya (Janji) untuk Siaga.E
Istilah Pengertian ETK (Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati HUTnya, melakukan bepergian kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang sudah ditentukan.G
Istilah Pengertian G Kode atau singkatan buat Penggalang Gang (inggris) Sangga Gladi Tangguh Kegiatan pada alam bebas yg bertujuan menguji ketrampilan peserta didik. Group (inggris) Gugusdepan / Gudep Guide (inggris) Penggalang Putri Guider (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri Gudep (sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka serta anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.I
Istilah Pengertian Instruktur Orang dengan ketrampilan pada bidang eksklusif yang ikut membantu di Kepramukaan, umumnya di pada lingkungan Satuan karya. Instruktur Muda Instruktur yg masih berusia belia; Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak dalam Penggalang)J
Istilah Pengertian Jambore Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang Jamcab (sing.) Jambore Cabang. Jambore pada taraf Kwartir Cabang (Kabupaten) Jamda (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) Jamnas (sing.) Jambore Nasional. Jambore pada taraf Kwartir Nasional. Jamran (sing.) Jambore Ranting) Jambore pada taraf Kwartir Ranting (Kecamatan)K
Istilah Pengertian Kabaret Topi Pramuka Putra; Kakak Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega serta anggota Pramuka Dewasa lainnya. Kemah Safari Kemah berpindah tempat. Kerani Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan / Dewan Penggalang / Dewan Saka) KIM Permainan dengan panca indera. KMD (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. KML (sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Kompas Alat untuk menentukan Arah mata angin. Korsa (sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran. KPD (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar. KPL (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan. Krida Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu. Kurvey Jaga tenda secara bergantian. Kwarcab (sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda. Kwarcari Pengurus harian Kwartir. Kwarda (sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas. Kwarnas (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat Kwarran (sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab. Kwartir Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur serta mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan.L
Istilah Pengertian Laksana Tingkatan kedua pada SKU Pramuka Penegak. Lemdikacab (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Kabupaten) Lemdikada (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi) Lemdikanas (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional. LT (Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV serta LT V.M
Istilah Pengertian Mabi (sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah serta masyarakat guna mengatur bimbingan serta bantuan pada Gerakan Pramuka. Mabicab (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten. Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi. Mabigus (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep. Mabinas (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat. Mabiran (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan. Madya (bhs) Tengah; Tingkatan ke 2 TKK Penggalang, Penegak serta Pandega. MCK (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi serta WC. Mugus (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali. Munas (sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali. Mula Tingkatan pertama SKU Siaga. Manggar Bunga Kelapa; Sebutan buat TKU Penggalang. Maping Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi. Muscab (sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan lima tahun sekali. Musda (sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan lima tahun sekali.() Musyawarah Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Putri Putra. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja serta pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Musran (sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali. MWT (sing.) Memanfaatkan Waktu Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.
P
Istilah Pengertian Pack (inggris) Perindukan Siaga. Padvinder sebutan buat Pramuka dalam masa penjajahan Belanja. Pakcik sebutan atau panggilan buat Pembantu Pembina Siaga Putra. Pamong Saka Pembina Saka Pandega Pramuka usia 21-25 tahun. Pandu Sebutan buat Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan sang KH. Agus Salim sesudah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi. Panorama Sketsa Pemandangan; keliru satu materi kepramukaan yaiti dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan pada bentuk gambar sketsa. Pasukan (bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yg terdiri atas 40 orang atau 4-lima regu. Patrol (inggris) Regu. Penegak Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun. Penggalang Pramuka usia 11-15 tahun. Pembantu Pembina Sebutan buat para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan. Pembina Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka. Pembina Gudep Pengelola Gugusdepan yg dipilih dalam Musyawarah gugusdepan. Pembina Satuan Pembina yang mendidik sinkron dengan golongan usia didik (Siaga / Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan / Ambalan / Racana) Perindukan Siaga (bhs) loka berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yg terdiri atas 40 orang atau 4-5 barung. Persabhara (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara. Pesta Siaga Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat mendidik serta menyenangkan. Pesta Karya Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama. Pinsa (sing.) Pimpinan Sangga. Pinru (sing.) Pimpinan Regu. Pinrung (sing.) Pimpinan Barung Pionering (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat. Pita Leher Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah baju Pramuka putri. Pradana (sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua Dewan Saka. Pramuka (sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yg senang Bekerja, Sebutan buat anggota Gerakan Pramuka. Pramuka Utama Pramuka tertinggi; di jabat sang Presiden RI Pratama (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang]. PW (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti. Purwa (bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak serta Pandega.R
Istilah Pengertian Racana Penegak (bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang. Raicab (sing.) Raimuna Cabang Raida (sing.) Raimuna Daerah. Rainas (sing.) Raimuna Nasional. Raimuna Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak. Rairan (sing.) Raimuna Ranting. Rakit Tingkatan Kedua SKU Penggalang. Ramu Tingkatan pertama SKU Penggalang. Ranger (inggris) Pramuka Penegak Putri. Regu (bhs) gardu/loka ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang Rover (inggris) Pramuka Penegak Putra.S
Istilah Pengertian Saka (sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal pengetahuan serta ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan / instansi lain. Sandi Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu. Sangga (bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10 orang, dipimpin oleh seorang Pinsa. Sangga Kerja Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia Kegiatan. SAR (sing.) Search and Rescue; Cari serta selamatkan; Salah satu krida dalam Saka Bhayangkara. Setangan Leher Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra; Scout (inggris) Pramuka Penggalang Putra Scouter (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra. Siaga Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun. Sistem Among Metode kepemimpinan yg digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kehendak) serta Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan) Six (inggris) Barung. SKK (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi buat mendapatkan TKK. SKU (sing.) Syarat-kondisi Kecakapan Umum; kondisi yg harus dipenuhi buat menerima TKU. Sulung Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga. Survey Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan. Survival Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan serta cobaan.T
Istilah Pengertian T Singkatan atau kode buat Pramuka Penegak. TAKANAS (sing.) Pesta Karya Nasional. TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah. TAKACAB (sing.) Pesta Karya Cabang. TAKARAN (sing.) Pesta Karya Ranting. Tata Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga Tekpram (sing.) Teknik Kepramukaan, misalnya tali temali, semaphore, maping dll. Terap Tingkatan ketiga SKU Penggalang. Tetampan Selendang/selempang yg dipasangi TKK dikenakan dalam seragam Pramuka. Tigor (sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali. Tiska (sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan sehabis mengikuti suatu aktivitas. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yg dikenakan di baju Pramuka hingga batas ketika eksklusif. TKK (sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah merampungkan SKK. TKU (sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah merampungkan SKU. Topografi Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan sebenarnya. Trisatya Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega serta Pramuka dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya. Troop (inggris) Pasukan Penggalang. Turba (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.U
Istilah Pengertian Ulang Janji Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak, Pandega serta anggota dewasa. Utama Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak serta Pandega.W
Istilah Pengertian WAGGGS (sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi Pramuka Putri se-Dunia. Wide Game Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yg dilaksanakan secara masal. WOSM (sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka Putra se-Dunia.Y
Istilah Pengertian Yanda Sebutan atau panggilan buat Pembina Pramuka Siaga Putra.(SK Kwarnas Nomor: 224 Tahun 2007)
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA
(SK Kwarnas Nomor: 224 Tahun 2007)
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA
(SK Kwarnas Nomor: 224 Tahun 2007)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Kwartir Ranting Gerakan Pramuka disingkat Kwarran merupakan lembaga
kepemimpinan kolektif di taraf kecamatan yg diketuai seorang
ketua yang dalam menjalankan tugas serta kewajibannya bertanggungjawab
kepada Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka.
b. Pengurus Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra serta putri serta Ketua
dan Wakil Ketua DKR secara ex-officio menjadi Andalan Ranting.
c. Kwarran adalah ujung tombak Gerakan Pramuka yang berhubungan
langsung dengan pembinaan gugusdepan serta satuan karya pramuka.
d. Organisasi kwarran diadaptasi dengan keperluan perkembangan Gerakan
Pramuka di kecamatan serta situasi serta kondisi, baik tenaga, sarana maupun
luas wilayah kerja untuk melaksanakan fungsi kwarran yang efektif serta efisien.
e. Untuk keseragaman pada pengelolaan organisasi kwarran, diperlukan adanya
petunjuk penyelenggaraan yg ditetapkan sang Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka menjadi pedoman yang standar.
a. Kwartir Ranting Gerakan Pramuka disingkat Kwarran merupakan lembaga
kepemimpinan kolektif di taraf kecamatan yg diketuai seorang
ketua yang dalam menjalankan tugas serta kewajibannya bertanggungjawab
kepada Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka.
b. Pengurus Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra serta putri serta Ketua
dan Wakil Ketua DKR secara ex-officio menjadi Andalan Ranting.
c. Kwarran adalah ujung tombak Gerakan Pramuka yang berhubungan
langsung dengan pembinaan gugusdepan serta satuan karya pramuka.
d. Organisasi kwarran diadaptasi dengan keperluan perkembangan Gerakan
Pramuka di kecamatan serta situasi serta kondisi, baik tenaga, sarana maupun
luas wilayah kerja untuk melaksanakan fungsi kwarran yang efektif serta efisien.
e. Untuk keseragaman pada pengelolaan organisasi kwarran, diperlukan adanya
petunjuk penyelenggaraan yg ditetapkan sang Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka menjadi pedoman yang standar.
2. Maksud serta Tujuan
a. Petunjuk ini dimaksudkan buat digunakan sebagai dasar/pedoman pada mengatur
organisasi, tugas, fungsi, serta tata kerja kwarran.
b. Tujuannya merupakan buat mengklaim adanya keselarasan, kelancaran, dan
kesinambungan dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab kwarran.
a. Petunjuk ini dimaksudkan buat digunakan sebagai dasar/pedoman pada mengatur
organisasi, tugas, fungsi, serta tata kerja kwarran.
b. Tujuannya merupakan buat mengklaim adanya keselarasan, kelancaran, dan
kesinambungan dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab kwarran.
3. Dasar
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan.
b. Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 109 Tahun 2004 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 185 Tahun 2006 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Ranting Gerakan Pramuka.
e. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang
Pokok-utama Organisasi Gerakan Pramuka.
f. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 222 Tahun 2007 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka.
g. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223 Tahun 2007 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan.
b. Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 109 Tahun 2004 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 185 Tahun 2006 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Ranting Gerakan Pramuka.
e. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang
Pokok-utama Organisasi Gerakan Pramuka.
f. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 222 Tahun 2007 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka.
g. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223 Tahun 2007 tentang
Organisasi serta Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.
4. Ruang Lingkup
Petunjuk penyelenggaraan ini diatur dengan rapikan urut menjadi berikut:
a. Pendahuluan.
b. Tugas Pokok, Fungsi, serta Organisasi.
c. Tugas serta Fungsi Andalan Ranting.
d. Organisasi Pelaksana Kwarran.
e. Badan Pemeriksa Keuangan Ranting.
f. Tata Kerja.
g. Musyawarah.
h. Hubungan Kerja.
i. Pemekaran Kwarran.
j. Penutup.
Petunjuk penyelenggaraan ini diatur dengan rapikan urut menjadi berikut:
a. Pendahuluan.
b. Tugas Pokok, Fungsi, serta Organisasi.
c. Tugas serta Fungsi Andalan Ranting.
d. Organisasi Pelaksana Kwarran.
e. Badan Pemeriksa Keuangan Ranting.
f. Tata Kerja.
g. Musyawarah.
h. Hubungan Kerja.
i. Pemekaran Kwarran.
j. Penutup.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI
1. Tugas Pokok
a. Kwarran mempunyai tugas pokok memimpin serta mengendalikan organisasi dan
kegiatan Gerakan Pramuka di wilayah kecamatan, dengan tugas serta tanggung
jawab sebagai berikut:
1) Memimpin Gerakan Pramuka pada wilayahnya.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Musyawarah Nasional, Keputusan Kwarnas, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Kwartir Daerah, Keputusan Musyawarah Ranting serta Keputusan
Kwarran.
3) Membina gugusdepan serta satuan karya pramuka di wilayahnya.
4) Mengadakan hubungan serta kerjasama dengan Majelis Pembimbing Ranting.
5) Mengadakan hubungan serta kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta, dan
organisasi rakyat di taraf kecamatan yang sejalan menggunakan tujuan
Gerakan Pramuka serta melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing
Ranting (Mabiran).
6) Menyampaikan laporan mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di
wilayahnya secara berkala ke Kwartir Cabang minimal 3 bulan sekali dan
menyampaikan tembusannya pada Kwartir Daerah.
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarran pada Musyawarah
Ranting.
Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan buat disampaikan
kepada Mabiran serta Rapat Kerja Ranting.
9) Mengkomunikasikan visi, misi, renstra, serta program Gerakan Pramuka di
wilayahnya pada warga .
10) Mengkoordinasikan serta melaksanakan kegiatan yang bersifat bakti masyarakat.
b. Dalam melaksanakan tugasnya kwarran bertanggungjawab kepada Musyawarah
Ranting.
a. Kwarran mempunyai tugas pokok memimpin serta mengendalikan organisasi dan
kegiatan Gerakan Pramuka di wilayah kecamatan, dengan tugas serta tanggung
jawab sebagai berikut:
1) Memimpin Gerakan Pramuka pada wilayahnya.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Musyawarah Nasional, Keputusan Kwarnas, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Kwartir Daerah, Keputusan Musyawarah Ranting serta Keputusan
Kwarran.
3) Membina gugusdepan serta satuan karya pramuka di wilayahnya.
4) Mengadakan hubungan serta kerjasama dengan Majelis Pembimbing Ranting.
5) Mengadakan hubungan serta kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta, dan
organisasi rakyat di taraf kecamatan yang sejalan menggunakan tujuan
Gerakan Pramuka serta melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing
Ranting (Mabiran).
6) Menyampaikan laporan mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di
wilayahnya secara berkala ke Kwartir Cabang minimal 3 bulan sekali dan
menyampaikan tembusannya pada Kwartir Daerah.
7) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarran pada Musyawarah
Ranting.
kepada Mabiran serta Rapat Kerja Ranting.
9) Mengkomunikasikan visi, misi, renstra, serta program Gerakan Pramuka di
wilayahnya pada warga .
10) Mengkoordinasikan serta melaksanakan kegiatan yang bersifat bakti masyarakat.
b. Dalam melaksanakan tugasnya kwarran bertanggungjawab kepada Musyawarah
Ranting.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut kwarran berfungsi sebagai
penanggungjawab penyelenggaraan manajemen aktivitas, baik operasional maupun
administratif pada taraf kwarran, yang meliputi:
a. Pembinaan gugusdepan serta satuan karya pramuka.
b. Pengelolaan kegiatan kepramukaan bagi anggota muda serta anggota dewasa.
c. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana serta aset milik kwarran serta
pembinaan organisasi.
d. Pengelolaan hubungan dengan lembaga pemerintah, swasta serta masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut kwarran berfungsi sebagai
penanggungjawab penyelenggaraan manajemen aktivitas, baik operasional maupun
administratif pada taraf kwarran, yang meliputi:
a. Pembinaan gugusdepan serta satuan karya pramuka.
b. Pengelolaan kegiatan kepramukaan bagi anggota muda serta anggota dewasa.
c. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana serta aset milik kwarran serta
pembinaan organisasi.
d. Pengelolaan hubungan dengan lembaga pemerintah, swasta serta masyarakat.
3. Organisasi
a. Di taraf kecamatan, Gerakan Pramuka dipimpin sang kwarran yg disusun dalam
satu kepengurusan yang bersifat kolektif, serta terdiri atas para Andalan Ranting
untuk masa bakti 3 (tiga) tahun.
b. Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra serta putri yang disebut Andalan Ranting
yang disusun menjadi berikut:
1) Seorang Ketua.
2) Wakil Ketua.
3) Sekretaris.
4) Beberapa anggota.
c. Kwarran tidak membentuk Bidang menjadi pengelompokan fungsi tapi langsung
dilaksanakan sang Andalan Ranting Urusan.
d. Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting dibentuk dari keputusan
Musyawarah Ranting, personilnya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Ranting,
unsur kwartir ranting, serta unsur gugusdepan.
e. Jika ditinjau perlu buat menangani sesuatu hal yang memerlukan keahlian
khusus, Ketua Kwarran bisa mengangkat Pembantu Andalan Ranting.
f. Dalam melaksanakan tugas serta kegiatan, pengurus kwarran dibantu oleh badan
kelengkapan, yg terdiri atas:
1) Dewan Kehormatan Ranting.
2) Koordinator Gugusdepan.
3) Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting.
4) Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Ranting termasuk Pamong Satuan
Karya Pramuka.
5) Badan Usaha Kwarran.
6) Satuan kegiatan.
g. Dalam operasional sehari-hari, kwarran didukung sang staf kwarran.
a. Di taraf kecamatan, Gerakan Pramuka dipimpin sang kwarran yg disusun dalam
satu kepengurusan yang bersifat kolektif, serta terdiri atas para Andalan Ranting
untuk masa bakti 3 (tiga) tahun.
b. Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra serta putri yang disebut Andalan Ranting
yang disusun menjadi berikut:
1) Seorang Ketua.
2) Wakil Ketua.
3) Sekretaris.
4) Beberapa anggota.
c. Kwarran tidak membentuk Bidang menjadi pengelompokan fungsi tapi langsung
dilaksanakan sang Andalan Ranting Urusan.
d. Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting dibentuk dari keputusan
Musyawarah Ranting, personilnya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Ranting,
unsur kwartir ranting, serta unsur gugusdepan.
e. Jika ditinjau perlu buat menangani sesuatu hal yang memerlukan keahlian
khusus, Ketua Kwarran bisa mengangkat Pembantu Andalan Ranting.
f. Dalam melaksanakan tugas serta kegiatan, pengurus kwarran dibantu oleh badan
kelengkapan, yg terdiri atas:
1) Dewan Kehormatan Ranting.
2) Koordinator Gugusdepan.
3) Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting.
4) Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Ranting termasuk Pamong Satuan
Karya Pramuka.
5) Badan Usaha Kwarran.
6) Satuan kegiatan.
g. Dalam operasional sehari-hari, kwarran didukung sang staf kwarran.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI ANDALAN RANTING
TUGAS DAN FUNGSI ANDALAN RANTING
1. Ketua Kwarran
a. Ketua Kwarran disingkat Ka Kwarran, bertugas:
1) Memimpin kwarran sinkron masa baktinya.
2) Memimpin serta mengendalikan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kwarran.
3) Menentukan kebijakan pelaksanaan keputusan Musran serta pelaksanaan
pendidikan serta kegiatan kepramukaan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
dan Program Kerja Kwarran.
b. Ketua Kwarran memiliki fungsi menjadi berikut:
1) Pembina serta pengembang fungsi kwarran.
2) Pemimpin para Andalan Ranting pada melaksanakan tugas kwarran.
3) Pengambil keputusan pada menentukan kebijakan kwarran.
4) Pembina hubungan dengan lembaga pemerintah serta swadaya masyarakat di
wilayahnya.
a. Ketua Kwarran disingkat Ka Kwarran, bertugas:
1) Memimpin kwarran sinkron masa baktinya.
2) Memimpin serta mengendalikan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kwarran.
3) Menentukan kebijakan pelaksanaan keputusan Musran serta pelaksanaan
pendidikan serta kegiatan kepramukaan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
dan Program Kerja Kwarran.
b. Ketua Kwarran memiliki fungsi menjadi berikut:
1) Pembina serta pengembang fungsi kwarran.
2) Pemimpin para Andalan Ranting pada melaksanakan tugas kwarran.
3) Pengambil keputusan pada menentukan kebijakan kwarran.
4) Pembina hubungan dengan lembaga pemerintah serta swadaya masyarakat di
wilayahnya.
2. Wakil Ketua Kwarran
a. Tugas Wakil Ketua Kwarran adalah membantu serta mewakili Ketua Kwarran dalam
melaksanakan tugas Ketua Kwarran.
b. Wakil Ketua Kwarran memiliki fungsi menjadi berikut:
1) Pembantu fungsi Ketua Kwarran.
2) Pemimpin Andalan Urusan yang dipimpinnya.
3) Perumus kebijakan kwarran sesuai menggunakan tugasnya.
c. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Kwarran bertanggungjawab kepada
Ketua Kwarran.
a. Tugas Wakil Ketua Kwarran adalah membantu serta mewakili Ketua Kwarran dalam
melaksanakan tugas Ketua Kwarran.
b. Wakil Ketua Kwarran memiliki fungsi menjadi berikut:
1) Pembantu fungsi Ketua Kwarran.
2) Pemimpin Andalan Urusan yang dipimpinnya.
3) Perumus kebijakan kwarran sesuai menggunakan tugasnya.
c. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Kwarran bertanggungjawab kepada
Ketua Kwarran.
3. Sekretaris Kwarran
a. Sekretaris Ranting, disingkat Ses Kwarran, bertugas menyelenggarakan pembinaan
organisasi serta ketatalaksanaan, serta administrasi terhadap seluruh unsur di
lingkungan kwarran.
b. Ses Kwarran mempunyai fungsi menjadi berikut:
1) Penyaji gagasan serta materi untuk pimpinan.
2) Koordinator serta konsultan penyusunan program.
3) Pembina serta pengatur fungsi staf.
4) Pengawas serta pengendali pelaksanaan fungsi staf.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, Ses Kwarran bertanggungjawab kepada Ketua
Kwarran.
a. Sekretaris Ranting, disingkat Ses Kwarran, bertugas menyelenggarakan pembinaan
organisasi serta ketatalaksanaan, serta administrasi terhadap seluruh unsur di
lingkungan kwarran.
b. Ses Kwarran mempunyai fungsi menjadi berikut:
1) Penyaji gagasan serta materi untuk pimpinan.
2) Koordinator serta konsultan penyusunan program.
3) Pembina serta pengatur fungsi staf.
4) Pengawas serta pengendali pelaksanaan fungsi staf.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, Ses Kwarran bertanggungjawab kepada Ketua
Kwarran.
4. Andalan Ranting Urusan
a. Andalan Ranting Urusan mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam suatu urusan
tertentu yg ditetapkan oleh Ketua Kwarran.
b. Andalan Ranting Urusan mempunyai tugas serta tanggung jawab sebagai berikut:
1) Merencanakan serta menyusun program kegiatan dalam urusannya masingmasing.
2) Mengawasi serta memberi bimbingan dalam pelaksanaan program kegiatan sesuai
dengan urusan masing-masing.
3) Bertanggungjawab pada Ketua Kwarran.
c. Kwarran menciptakan Andalan Ranting Urusan, terdiri atas:
1) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putra.
2) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putri.
3) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putra.
4) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putri.
5) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak serta Pandega Putra.
6) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak serta Pandega Putri.
7) Andalan Ranting Urusan Satuan Karya Pramuka.
Andalan Ranting Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putra.
9) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putri.
10) Andalan Ranting Urusan Pengabdian Masyarakat serta Hubungan Masyarakat.
11) Andalan Ranting Urusan Keuangan, Usaha, serta Sarana Prasarana.
d. Penetapan Andalan Ranting Urusan diubahsuaikan menggunakan kebutuhan kwarran.
a. Andalan Ranting Urusan mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam suatu urusan
tertentu yg ditetapkan oleh Ketua Kwarran.
b. Andalan Ranting Urusan mempunyai tugas serta tanggung jawab sebagai berikut:
1) Merencanakan serta menyusun program kegiatan dalam urusannya masingmasing.
2) Mengawasi serta memberi bimbingan dalam pelaksanaan program kegiatan sesuai
dengan urusan masing-masing.
3) Bertanggungjawab pada Ketua Kwarran.
c. Kwarran menciptakan Andalan Ranting Urusan, terdiri atas:
1) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putra.
2) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putri.
3) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putra.
4) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putri.
5) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak serta Pandega Putra.
6) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak serta Pandega Putri.
7) Andalan Ranting Urusan Satuan Karya Pramuka.
9) Andalan Ranting Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putri.
10) Andalan Ranting Urusan Pengabdian Masyarakat serta Hubungan Masyarakat.
11) Andalan Ranting Urusan Keuangan, Usaha, serta Sarana Prasarana.
d. Penetapan Andalan Ranting Urusan diubahsuaikan menggunakan kebutuhan kwarran.
5. Pembantu Andalan Ranting
Pembantu Andalan Ranting mempunyai fungsi menjadi pembantu pelaksanaan tugas
Andalan Ranting.
Pembantu Andalan Ranting mempunyai fungsi menjadi pembantu pelaksanaan tugas
Andalan Ranting.
BAB IV
ORGANISASI PELAKSANA KWARRAN
ORGANISASI PELAKSANA KWARRAN
1. Badan Pelaksana serta Kelengkapan Kwarran
Kwarran dalam melaksanakan tugas serta kegiatannya membentuk Badan Pelaksana dan
Kelengkapan Kwarran yg terdiri atas :
a. Dewan Kehormatan Ranting.
b. Koordinator Gugusdepan.
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting.
d. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka) Tingkat Ranting
e. Badan Usaha Kwarran
f. Satuan Kegiatan
Dalam melaksanakan tugasnya, kwarran didukung sang staf kwarran.
Kwarran dalam melaksanakan tugas serta kegiatannya membentuk Badan Pelaksana dan
Kelengkapan Kwarran yg terdiri atas :
a. Dewan Kehormatan Ranting.
b. Koordinator Gugusdepan.
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting.
d. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka) Tingkat Ranting
e. Badan Usaha Kwarran
f. Satuan Kegiatan
Dalam melaksanakan tugasnya, kwarran didukung sang staf kwarran.
2. Dewan Kehormatan Ranting
a. Kwarran membangun Dewan Kehormatan, dengan tugas menjadi berikut:
1) Menilai sikap serta perilaku anggota Gerakan Pramuka berkaitan dengan
pelanggaran Kode Kehormatan serta merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
2) Menilai sikap, perilaku serta jasa seseorang untuk mendapatkan tanda
penghargaan.
b. Keanggotaan Dewan Kehormatan, diupayakan terdiri atas:
1) Majelis Pembimbing Ranting.
2) Andalan Ranting.
3) Anggota Kehormatan (jika ada).
4) Dewan Kerja Ranting (bila perlu).
c. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Kehormatan dibantu sang staf kwarran.
d. Dewan Kehormatan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Kwarran.
a. Kwarran membangun Dewan Kehormatan, dengan tugas menjadi berikut:
1) Menilai sikap serta perilaku anggota Gerakan Pramuka berkaitan dengan
pelanggaran Kode Kehormatan serta merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
2) Menilai sikap, perilaku serta jasa seseorang untuk mendapatkan tanda
penghargaan.
b. Keanggotaan Dewan Kehormatan, diupayakan terdiri atas:
1) Majelis Pembimbing Ranting.
2) Andalan Ranting.
3) Anggota Kehormatan (jika ada).
4) Dewan Kerja Ranting (bila perlu).
c. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Kehormatan dibantu sang staf kwarran.
d. Dewan Kehormatan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Kwarran.
3. Koordinator Gugusdepan
a. Koordinator Gugusdepan, disingkat Korgudep dibuat buat mengkoordinasikan
dan penghubung kwarran dengan gugusdepan serta satuan karya pramuka yang ada
di suatu daerah kelurahan/desa.
b. Korgudep yaitu seorang Pembina Pramuka yg dipilih sang para Pembina
Gugusdepan pada wilayah kelurahan/desa yg bersangkutan.
c. Untuk efisiensi, pemilihan Korgudep dapat dilaksanakan dalam saat penyelenggaraan
Musran.
d. Korgudep lantaran jabatannya berkedudukan menjadi Andalan Ranting.
e. Korgudep bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran.
a. Koordinator Gugusdepan, disingkat Korgudep dibuat buat mengkoordinasikan
dan penghubung kwarran dengan gugusdepan serta satuan karya pramuka yang ada
di suatu daerah kelurahan/desa.
b. Korgudep yaitu seorang Pembina Pramuka yg dipilih sang para Pembina
Gugusdepan pada wilayah kelurahan/desa yg bersangkutan.
c. Untuk efisiensi, pemilihan Korgudep dapat dilaksanakan dalam saat penyelenggaraan
Musran.
d. Korgudep lantaran jabatannya berkedudukan menjadi Andalan Ranting.
e. Korgudep bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran.
4. Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting
a. Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting (DKR)
merupakan wadah pembinaan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang
mempunyai tugas mengelola serta menggerakkan Pramuka Penegak serta Pandega
dan mengajukan saran usul aktivitas sinkron menggunakan fungsinya.
b. DKR mempunyai fungsi menjadi berikut:
1) Pelaksana kebijakan kwarran tentang kegiatan Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega termasuk aktivitas satuan karya pramuka;
2) Perencana serta penyelenggara pembinaan Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega sesuai menggunakan keputusan Musppanitera Ranting;
3) Pemberi sumbangan pikiran serta laporan kepada kwarran tentang perencanaan
pengorganisasian serta pelaksanaan pengembangan kegiatan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega;
4) Penggerak Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega dalam pelaksanaan kegiatan
di taraf ranting;
5) Persemaian kader pimpinan.
c. Ketua serta Wakil Ketua DKR karena jabatannya berkedudukan sebagai Andalan
Ranting.
d. Ketua DKR dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab pada Ketua
Kwarran.
a. Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega Tingkat Ranting (DKR)
merupakan wadah pembinaan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega yang
mempunyai tugas mengelola serta menggerakkan Pramuka Penegak serta Pandega
dan mengajukan saran usul aktivitas sinkron menggunakan fungsinya.
b. DKR mempunyai fungsi menjadi berikut:
1) Pelaksana kebijakan kwarran tentang kegiatan Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega termasuk aktivitas satuan karya pramuka;
2) Perencana serta penyelenggara pembinaan Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega sesuai menggunakan keputusan Musppanitera Ranting;
3) Pemberi sumbangan pikiran serta laporan kepada kwarran tentang perencanaan
pengorganisasian serta pelaksanaan pengembangan kegiatan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega;
4) Penggerak Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega dalam pelaksanaan kegiatan
di taraf ranting;
5) Persemaian kader pimpinan.
c. Ketua serta Wakil Ketua DKR karena jabatannya berkedudukan sebagai Andalan
Ranting.
d. Ketua DKR dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab pada Ketua
Kwarran.
5. Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Ranting
a. Pimpinan Satuan Karya (Saka) Tingkat Ranting termasuk Pamong Saka mempunyai
tugas meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan serta pengalaman
anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan saka yg diminati.
b. Pimpinan Saka Tingkat Ranting memiliki fungsi:
1) Perencana serta penyelenggara kegiatan saka.
2) Pemberi sumbangan pikiran serta laporan kepada kwarran tentang perencanaan,
pengorganisasian serta pelaksanaan pengembangan kegiatan saka.
3) Pembina aktivitas saka.
4) Pengevaluasi serta pelapor serta pemantau kegiatan saka.
5) Pembina kegiatan saka termasuk bantuan teknis, dana, serta fasilitas.
c. Ketua Pimpinan Saka Tingkat Ranting lantaran jabatannya berkedudukan sebagai
Andalan Ranting.
d. Ketua Pimpinan Saka Tingkat Ranting pada melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran.
a. Pimpinan Satuan Karya (Saka) Tingkat Ranting termasuk Pamong Saka mempunyai
tugas meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan serta pengalaman
anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan saka yg diminati.
b. Pimpinan Saka Tingkat Ranting memiliki fungsi:
1) Perencana serta penyelenggara kegiatan saka.
2) Pemberi sumbangan pikiran serta laporan kepada kwarran tentang perencanaan,
pengorganisasian serta pelaksanaan pengembangan kegiatan saka.
3) Pembina aktivitas saka.
4) Pengevaluasi serta pelapor serta pemantau kegiatan saka.
5) Pembina kegiatan saka termasuk bantuan teknis, dana, serta fasilitas.
c. Ketua Pimpinan Saka Tingkat Ranting lantaran jabatannya berkedudukan sebagai
Andalan Ranting.
d. Ketua Pimpinan Saka Tingkat Ranting pada melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran.
6. Badan Usaha Kwarran
a. Badan Usaha Kwarran dibentuk pada rangka membantu mengupayakan dana untuk
mendukung program kegiatan kwarran.
b. Badan Usaha Kwarran diketuai sang galat seseorang Wakil Ketua Kwarran atau orang
lain yang dipandang sanggup.
c. Ketua Badan Usaha Kwarran dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
kepada Ketua Kwarran
a. Badan Usaha Kwarran dibentuk pada rangka membantu mengupayakan dana untuk
mendukung program kegiatan kwarran.
b. Badan Usaha Kwarran diketuai sang galat seseorang Wakil Ketua Kwarran atau orang
lain yang dipandang sanggup.
c. Ketua Badan Usaha Kwarran dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
kepada Ketua Kwarran
7. Satuan Kegiatan
a. Kwarran membentuk satuan kegiatan sesuai dengan situasi serta kondisi setempat
dalam rangka kegiatan bakti masyarakat, penyaluran minat serta bakat serta
pengembangan potensi anggota.
b. Satuan kegiatan bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran melalui Andalan yang
bersangkutan menggunakan kegiatan tadi.
a. Kwarran membentuk satuan kegiatan sesuai dengan situasi serta kondisi setempat
dalam rangka kegiatan bakti masyarakat, penyaluran minat serta bakat serta
pengembangan potensi anggota.
b. Satuan kegiatan bertanggungjawab kepada Ketua Kwarran melalui Andalan yang
bersangkutan menggunakan kegiatan tadi.
8. Staf Kwartir Ranting
a. Staf Kwartir Ranting (Staf Kwarran) merupakan karyawan/tenaga staf yang diberi
imbalan jasa, yg dipimpin oleh Ses Kwarran.
b. Staf Kwarran merupakan badan pendukung teknis serta administratif yang
mempunyai tugas serta tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kwarran;
2) Menyiapkan rencana aplikasi aktivitas dari Program Kerja Kwarran;
3) Melaksanakan keputusan serta lain-lain kebijakan kwarran;
4) Memberi dukungan serta pelayanan staf kepada pengurus kwarran;
5) Mengadakan hubungan koordinasi serta konsultasi dengan Andalan Ranting
Urusan.
c. Tugas serta tanggung jawab staf kwarran dilaksanakan oleh tenaga staf/karyawan, di
bawah pimpinan Ses Kwarran serta sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala
Sekretariat Kwarran.
d. Dalam melaksanakan tugasnya staf kwarran bertanggung jawab kepada Ses
Kwarran.
e. Pengaturan staf kwarran buat selanjutnya diserahkan kepada kwarran, disesuaikan
situasi serta kondisi setempat.
f. Staf Kwarran terdiri atas:
1) Kepala Sekretariat.
2) Urusan Binamuda.
3) Urusan Binawasa.
4) Urusan Pengabdian Masyarakat serta Hubungan Masyarakat.
5) Urusan Keuangan, Usaha, Sarana serta Prasarana.
a. Staf Kwartir Ranting (Staf Kwarran) merupakan karyawan/tenaga staf yang diberi
imbalan jasa, yg dipimpin oleh Ses Kwarran.
b. Staf Kwarran merupakan badan pendukung teknis serta administratif yang
mempunyai tugas serta tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kwarran;
2) Menyiapkan rencana aplikasi aktivitas dari Program Kerja Kwarran;
3) Melaksanakan keputusan serta lain-lain kebijakan kwarran;
4) Memberi dukungan serta pelayanan staf kepada pengurus kwarran;
5) Mengadakan hubungan koordinasi serta konsultasi dengan Andalan Ranting
Urusan.
c. Tugas serta tanggung jawab staf kwarran dilaksanakan oleh tenaga staf/karyawan, di
bawah pimpinan Ses Kwarran serta sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala
Sekretariat Kwarran.
d. Dalam melaksanakan tugasnya staf kwarran bertanggung jawab kepada Ses
Kwarran.
e. Pengaturan staf kwarran buat selanjutnya diserahkan kepada kwarran, disesuaikan
situasi serta kondisi setempat.
f. Staf Kwarran terdiri atas:
1) Kepala Sekretariat.
2) Urusan Binamuda.
3) Urusan Binawasa.
4) Urusan Pengabdian Masyarakat serta Hubungan Masyarakat.
5) Urusan Keuangan, Usaha, Sarana serta Prasarana.
BAB V
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RANTING
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RANTING
Badan Pemeriksa Keuangan Ranting
1. Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting (BPK Kwarran) dibuat berdasarkan
keputusan Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka.
2. BPK Kwarran memiliki tugas mengusut pengelolaan keuangan baik yang dikelola
langsung oleh kwarran juga unit bisnis kwarran.
3. Kepengurusan BPK Kwarran, minimal 3 (3) orang terdiri atas unsur Majelis
Pembimbing Ranting, unsur kwarran, serta unsur gugusdepan, ditambah seorang staf
yang memiliki kompetensi dalam bidang keuangan.
4. BPK Kwarran bisa mengangkat seorang pakar keuangan menjadi konsultan.
5. BPK Kwarran dalam tugasnya memeriksa pengelolaan keuangan memiliki fungsi:
a. Pemantau pengelolaan keuangan;
b. Pemeriksa serta pengevaluasi keuangan;
c. Pembina pengelolaan keuangan kwarran serta badan-badan usaha kwarran.
d. BPK Kwarran pada melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada
Musyawarah Ranting.
1. Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting (BPK Kwarran) dibuat berdasarkan
keputusan Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka.
2. BPK Kwarran memiliki tugas mengusut pengelolaan keuangan baik yang dikelola
langsung oleh kwarran juga unit bisnis kwarran.
3. Kepengurusan BPK Kwarran, minimal 3 (3) orang terdiri atas unsur Majelis
Pembimbing Ranting, unsur kwarran, serta unsur gugusdepan, ditambah seorang staf
yang memiliki kompetensi dalam bidang keuangan.
4. BPK Kwarran bisa mengangkat seorang pakar keuangan menjadi konsultan.
5. BPK Kwarran dalam tugasnya memeriksa pengelolaan keuangan memiliki fungsi:
a. Pemantau pengelolaan keuangan;
b. Pemeriksa serta pengevaluasi keuangan;
c. Pembina pengelolaan keuangan kwarran serta badan-badan usaha kwarran.
d. BPK Kwarran pada melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada
Musyawarah Ranting.
BAB VI
TATA KERJA
TATA KERJA
Rapat-Rapat
1. Untuk memadukan suatu kerjasama yg serasi, maka perlu diadakan
pertemuan-pertemuan secara periodik melalui kedap-rapat yg meliputi:
a. Rapat Paripurna Andalan Ranting.
b. Rapat Kerja Ranting.
c. Sidang Paripurna DKR.
d. Rapat Pimpinan Kwarran.
e. Rapat Staf.
Disamping menyelenggarakan kedap secara periodik, kwarran mengadakan rapat
bersifat insidental, misalnya:
a. Rapat Kepanitiaan.
b. Rapat Satuan Tugas.
1. Untuk memadukan suatu kerjasama yg serasi, maka perlu diadakan
pertemuan-pertemuan secara periodik melalui kedap-rapat yg meliputi:
a. Rapat Paripurna Andalan Ranting.
b. Rapat Kerja Ranting.
c. Sidang Paripurna DKR.
d. Rapat Pimpinan Kwarran.
e. Rapat Staf.
Disamping menyelenggarakan kedap secara periodik, kwarran mengadakan rapat
bersifat insidental, misalnya:
a. Rapat Kepanitiaan.
b. Rapat Satuan Tugas.
2. Rapat Paripurna Andalan Ranting (Rapat Paripurna)
a. Rapat Paripurna diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam waktu satu
tahun.
b. Pimpinan rapat adalah Ka Kwarran, atau keliru satu Waka Kwarran.
c. Peserta rapat adalah Ka Kwarran, Waka Kwarran, Ses Kwarran serta Andalan
Ranting.
d. Agenda rapat dititikberatkan dalam penentuan kebijakan kwarran mengenai
pengelolaan Gerakan Pramuka.
a. Rapat Paripurna diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam waktu satu
tahun.
b. Pimpinan rapat adalah Ka Kwarran, atau keliru satu Waka Kwarran.
c. Peserta rapat adalah Ka Kwarran, Waka Kwarran, Ses Kwarran serta Andalan
Ranting.
d. Agenda rapat dititikberatkan dalam penentuan kebijakan kwarran mengenai
pengelolaan Gerakan Pramuka.
3. Rapat Kerja Ranting Gerakan Pramuka (Rakerran)
a. Rakerran diselenggarakan sang kwarran sekali pada satu tahun.
b. Pimpinan Rakerran merupakan Ka Kwarran atau Waka Kwarran yang ditunjuk.
c. Peserta Rakerran terdiri atas:
1) Utusan ranting yaitu semua Andalan serta unsur Mabiran.
2) Utusan tiap gugusdepan, aporisma 3 (tiga) orang,
d. Agenda pokok Rakerran dititikberatkan dalam pembahasan laporan pelaksanaan
progja tahunan yang lalu serta rencana program kerja tahunan yang akan datang.
a. Rakerran diselenggarakan sang kwarran sekali pada satu tahun.
b. Pimpinan Rakerran merupakan Ka Kwarran atau Waka Kwarran yang ditunjuk.
c. Peserta Rakerran terdiri atas:
1) Utusan ranting yaitu semua Andalan serta unsur Mabiran.
2) Utusan tiap gugusdepan, aporisma 3 (tiga) orang,
d. Agenda pokok Rakerran dititikberatkan dalam pembahasan laporan pelaksanaan
progja tahunan yang lalu serta rencana program kerja tahunan yang akan datang.
4. Sidang Paripurna Dewan Kerja Ranting (Sidparran)
a. Sidparran diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali pada waktu satu tahun,
diusahakan berdekatan waktu serta tempatnya dengan Rakerran.
b. Pimpinan sidang adalah presidium Sidparran.
c. Peserta Sidparran merupakan:
1) Seluruh pengurus DKR.
2) Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega utusan gugusdepan, maksimal 3 orang.
d. Konsultan Sidparran adalah Andalan Ranting yang ditunjuk oleh Ka Kwarran
e. Agenda Sidparran dititikberatkan dalam pembahasan laporan aplikasi kegiatan
DKR tahun yang lalu serta rencana kegiatan DKR yang akan menjadi bagian dari
Progja Kwarran tahun yang akan tiba.
a. Sidparran diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali pada waktu satu tahun,
diusahakan berdekatan waktu serta tempatnya dengan Rakerran.
b. Pimpinan sidang adalah presidium Sidparran.
c. Peserta Sidparran merupakan:
1) Seluruh pengurus DKR.
2) Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega utusan gugusdepan, maksimal 3 orang.
d. Konsultan Sidparran adalah Andalan Ranting yang ditunjuk oleh Ka Kwarran
e. Agenda Sidparran dititikberatkan dalam pembahasan laporan aplikasi kegiatan
DKR tahun yang lalu serta rencana kegiatan DKR yang akan menjadi bagian dari
Progja Kwarran tahun yang akan tiba.
5. Rapat Pimpinan Ranting (Rapim)
a. Rapim diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan atau sesuai
dengan keperluan.
b. Pimpinan kedap adalah Ka Kwarran atau Waka Kwarran yg ditunjuk.
c. Peserta rapat terdiri atas Ka Kwarran, Waka Kwarran serta Ses Kwarran.
d. Dalam Rapim dapat diundang Andalan Ranting serta pihak lain yang diperlukan.
e. Agenda rapat dititikberatkan pada:
1) Pelaksanaan aktivitas kwarran sehari-hari.
2) Evaluasi serta pembahasan masalah yang timbul dalam melaksanakan
pengelolaan Gerakan Pramuka.
a. Rapim diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan atau sesuai
dengan keperluan.
b. Pimpinan kedap adalah Ka Kwarran atau Waka Kwarran yg ditunjuk.
c. Peserta rapat terdiri atas Ka Kwarran, Waka Kwarran serta Ses Kwarran.
d. Dalam Rapim dapat diundang Andalan Ranting serta pihak lain yang diperlukan.
e. Agenda rapat dititikberatkan pada:
1) Pelaksanaan aktivitas kwarran sehari-hari.
2) Evaluasi serta pembahasan masalah yang timbul dalam melaksanakan
pengelolaan Gerakan Pramuka.
6. Rapat Staf
a. Rapat Staf Kwarran diselenggarakan sekali pada satu minggu atau setiap saat
diperlukan.
b. Pimpinan rapat adalah Ses Kwarran.
c. Peserta rapat adalah Ses Kwarran, Kepala Sekretariat serta Kepala Urusan dan
pejabat lain yang diharapkan.
d. Agenda kedap dititikberatkan dalam aplikasi tugas kwarran.
a. Rapat Staf Kwarran diselenggarakan sekali pada satu minggu atau setiap saat
diperlukan.
b. Pimpinan rapat adalah Ses Kwarran.
c. Peserta rapat adalah Ses Kwarran, Kepala Sekretariat serta Kepala Urusan dan
pejabat lain yang diharapkan.
d. Agenda kedap dititikberatkan dalam aplikasi tugas kwarran.
7. Rapat Kepanitiaan
a. Pimpinan kedap kepanitiaan merupakan ketua panitia atau Andalan Ranting yang
ditunjuk.
b. Peserta kedap adalah semua anggota panitia.
c. Agenda rapat dititikberatkan pada pelaksanaan tugas panitia.
a. Pimpinan kedap kepanitiaan merupakan ketua panitia atau Andalan Ranting yang
ditunjuk.
b. Peserta kedap adalah semua anggota panitia.
c. Agenda rapat dititikberatkan pada pelaksanaan tugas panitia.
8. Rapat Satuan Tugas
a. Pimpinan kedap merupakan Andalan Ranting.
b. Peserta rapat merupakan anggota satuan tugas.
c. Agenda dititikberatkan dalam aplikasi tugas satuan tugas.
a. Pimpinan kedap merupakan Andalan Ranting.
b. Peserta rapat merupakan anggota satuan tugas.
c. Agenda dititikberatkan dalam aplikasi tugas satuan tugas.
BAB VII
MUSYAWARAH
MUSYAWARAH
1. Musyawarah Ranting
a. Musyawarah Ranting (Musran) diselenggarakan tiga (tiga) tahun sekali dalam akhir
masa bakti kwarran.
b. Apabila menghadapi hal-hal mendesak, maka pada antara 2 Musran bisa diadakan
Musran Luar Biasa.
c. Peserta Musran merupakan:
1) Utusan ranting terdiri atas 6 (enam) orang yang diberi kuasa sang kwarran,
diantaranya adalah Ketua Dewan Kerja Ranting serta seorang yang diberi kuasa
oleh Majelis Pembimbing Ranting.
2) Utusan gugusdepan terdiri atas 4 (empat) orang yang diberi kuasa oleh Pembina
Gugusdepan, diantaranya adalah seorang Pramuka Penegak/Pramuka Pandega di
gugusdepan yang bersangkutan serta seorang yang diberi kuasa oleh Majelis
Pembimbing Gugusdepan.
d. Pimpinan Musran merupakan suatu presidium yang dipilih diantara peserta Musran.
a. Musyawarah Ranting (Musran) diselenggarakan tiga (tiga) tahun sekali dalam akhir
masa bakti kwarran.
b. Apabila menghadapi hal-hal mendesak, maka pada antara 2 Musran bisa diadakan
Musran Luar Biasa.
c. Peserta Musran merupakan:
1) Utusan ranting terdiri atas 6 (enam) orang yang diberi kuasa sang kwarran,
diantaranya adalah Ketua Dewan Kerja Ranting serta seorang yang diberi kuasa
oleh Majelis Pembimbing Ranting.
2) Utusan gugusdepan terdiri atas 4 (empat) orang yang diberi kuasa oleh Pembina
Gugusdepan, diantaranya adalah seorang Pramuka Penegak/Pramuka Pandega di
gugusdepan yang bersangkutan serta seorang yang diberi kuasa oleh Majelis
Pembimbing Gugusdepan.
d. Pimpinan Musran merupakan suatu presidium yang dipilih diantara peserta Musran.
2. Musyawarah Pramuka Penegak serta Pandega Putri Putra Tingkat Ranting
(Musppaniteraran)
a. Pada akhir masa bakti DKR berkewajiban menyelenggarakan Musppaniteraran,
untuk mempertanggungjawabkan aplikasi tugas selama masa bakti yang
dijalaninya dan menciptakan pengurus DKR baru.
b. Musppaniteraran diselenggarakan sebelum ketika penyelenggaraan Musran.
c. Apabila terjadi hal-hal luar biasa atau khusus serta istimewa di antara dua
Musppanitera Ranting bisa diadakan Musppanitera Ranting Luar Biasa.
d. Peserta Musppaniteraran adalah anggota DKR, Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega utusan gugusdepan.
e. Pemimpin Musppaniteraran adalah suatu presidium yg dipilih diantara peserta
Musppaniteraran.
f. Hasil Muspaniteraran adalah masukan bagi Musran buat dapat diputuskan
menjadi keputusan Musran.
(Musppaniteraran)
a. Pada akhir masa bakti DKR berkewajiban menyelenggarakan Musppaniteraran,
untuk mempertanggungjawabkan aplikasi tugas selama masa bakti yang
dijalaninya dan menciptakan pengurus DKR baru.
b. Musppaniteraran diselenggarakan sebelum ketika penyelenggaraan Musran.
c. Apabila terjadi hal-hal luar biasa atau khusus serta istimewa di antara dua
Musppanitera Ranting bisa diadakan Musppanitera Ranting Luar Biasa.
d. Peserta Musppaniteraran adalah anggota DKR, Pramuka Penegak serta Pramuka
Pandega utusan gugusdepan.
e. Pemimpin Musppaniteraran adalah suatu presidium yg dipilih diantara peserta
Musppaniteraran.
f. Hasil Muspaniteraran adalah masukan bagi Musran buat dapat diputuskan
menjadi keputusan Musran.
BAB VIII
HUBUNGAN KERJA
HUBUNGAN KERJA
Hubungan Kerja
1. Hubungan kerja dengan Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran)
a. Dalam rangka pembinaan serta pengembangan Gerakan Pramuka serta
penyelenggaraan kegiatan tingkat ranting, kwarran mengadakan hubungan
kerja dengan Mabiran.
b. Agar Mabiran dapat berperan secara nyata serta aktif serta dapat memberikan
bimbingan serta bantuan secara konseptual, efisien serta efektif, maka harus ada
hubungan, koodinasi, kerjasama yang serasi serta sangat erat antara kwarran
dan Mabiran.
c. Mabiran merupakan saluran interaksi timbal balik antara kwarran menggunakan instansi
pemerintah maupun rakyat.
1. Hubungan kerja dengan Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran)
a. Dalam rangka pembinaan serta pengembangan Gerakan Pramuka serta
penyelenggaraan kegiatan tingkat ranting, kwarran mengadakan hubungan
kerja dengan Mabiran.
b. Agar Mabiran dapat berperan secara nyata serta aktif serta dapat memberikan
bimbingan serta bantuan secara konseptual, efisien serta efektif, maka harus ada
hubungan, koodinasi, kerjasama yang serasi serta sangat erat antara kwarran
dan Mabiran.
c. Mabiran merupakan saluran interaksi timbal balik antara kwarran menggunakan instansi
pemerintah maupun rakyat.
2. Hubungan fungsional Kwarran serta Andalan Ranting.
a. Andalan Ranting mempunyai wewenang untuk mengadakan penelitian dan
telaahan, serta memberi saran terhadap kebijakan kwarran buat kemudian
diputuskan sang Rapat Kwarran atau Rapat Paripurna Andalan.
b. Setiap Andalan Ranting diwajibkan membantu kwarran pada perumusan
kebijakan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi pelaksanaan kebijakan
Kwarran.
c. Setiap tindakan serta kebijakan kwarran secara kolektif menjadi tanggung jawab
bersama dari semua Andalan Ranting serta keluar menjadi tanggung jawab Ketua
Kwarran.
a. Andalan Ranting mempunyai wewenang untuk mengadakan penelitian dan
telaahan, serta memberi saran terhadap kebijakan kwarran buat kemudian
diputuskan sang Rapat Kwarran atau Rapat Paripurna Andalan.
b. Setiap Andalan Ranting diwajibkan membantu kwarran pada perumusan
kebijakan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi pelaksanaan kebijakan
Kwarran.
c. Setiap tindakan serta kebijakan kwarran secara kolektif menjadi tanggung jawab
bersama dari semua Andalan Ranting serta keluar menjadi tanggung jawab Ketua
Kwarran.
3. Hubungan struktural serta fungsional Andalan Ranting serta Staf Kwarran.
a. Andalan Ranting dapat mengadakan pengawasan serta memberi bimbingan sesuai
dengan urusan masing-masing.
b. Andalan Ranting dapat mengadakan pengawasan serta memberi bimbingan serta
saran dalam pelaksanaan tugas staf kwarran.
c. Gagasan Andalan Ranting dapat disampaikan pada Ses. Kwarran buat dibahas
dan disusun konsepnya oleh staf kwarran.
d. Setiap tulisan, naskah serta keputusan yang dikeluarkan oleh kwarran ditandatangani
oleh Ketua Kwarran; sedangkan surat yg dimuntahkan oleh kwarran dapat
ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk oleh Ketua Kwarran.
a. Andalan Ranting dapat mengadakan pengawasan serta memberi bimbingan sesuai
dengan urusan masing-masing.
b. Andalan Ranting dapat mengadakan pengawasan serta memberi bimbingan serta
saran dalam pelaksanaan tugas staf kwarran.
c. Gagasan Andalan Ranting dapat disampaikan pada Ses. Kwarran buat dibahas
dan disusun konsepnya oleh staf kwarran.
d. Setiap tulisan, naskah serta keputusan yang dikeluarkan oleh kwarran ditandatangani
oleh Ketua Kwarran; sedangkan surat yg dimuntahkan oleh kwarran dapat
ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk oleh Ketua Kwarran.
4. Hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah serta masyarakat.
a. Untuk menunjang pendidikan serta kegiatan kepramukaan dapat diadakan hubungan
kerjasama antara kwarran menggunakan instansi pemerintah, organisasi lain, dan
masyarakat.
b. Hubungan kerjasama tersebut diatur serta dilaksanakan berdasarkan keputusan atau
piagam kerjasama kwarran dengan instansi pemerintah atau organisasi lain.
c. Hubungan kerjasama itu pula diperlukan buat mendapatkan donasi moril,
materiil serta finansial.
a. Untuk menunjang pendidikan serta kegiatan kepramukaan dapat diadakan hubungan
kerjasama antara kwarran menggunakan instansi pemerintah, organisasi lain, dan
masyarakat.
b. Hubungan kerjasama tersebut diatur serta dilaksanakan berdasarkan keputusan atau
piagam kerjasama kwarran dengan instansi pemerintah atau organisasi lain.
c. Hubungan kerjasama itu pula diperlukan buat mendapatkan donasi moril,
materiil serta finansial.
5. Pembinaan interaksi kerja
a. Untuk membina serta memantapkan hubungan kerja dalam lingkungan kwarran
diperlukan adanya komunikasi yang sehat antara Andalan Ranting serta staf
kwarran sesuai dengan jiwa persaudaraan serta persatuan dalam
Gerakan Pramuka.
b. Pembinaan hubungan kerja tadi dilakukan menggunakan pendekatan, secara
fungsional juga eksklusif, sebagai akibatnya dapat terwujud interaksi persaudaraan.
a. Untuk membina serta memantapkan hubungan kerja dalam lingkungan kwarran
diperlukan adanya komunikasi yang sehat antara Andalan Ranting serta staf
kwarran sesuai dengan jiwa persaudaraan serta persatuan dalam
Gerakan Pramuka.
b. Pembinaan hubungan kerja tadi dilakukan menggunakan pendekatan, secara
fungsional juga eksklusif, sebagai akibatnya dapat terwujud interaksi persaudaraan.
BAB IX
PEMEKARAN KWARRAN
PEMEKARAN KWARRAN
Pemekaran Kwarran
1. Pembentukan kwarran mengikuti terbentuknya wilayah administratif kecamatan.
2. Pembentukan kwarran dan pengurusnya ditetapkan sang Musyawarah Ranting,
yang diselenggarakan atau difasilitasi oleh kwarran induk.
3. Apabila pada kecamatan baru belum terbentuk kwarran, maka pembinaan
kepramukaan masih menjadi tugas serta tanggungjawab kwarran induk.
4. Pembentukan kwarran dilaporkan sang kwarran induk kepada Kwartir Cabang dan
tembusan kepada Kwartir Daerah.
5. Pengurus kwarran menyusun rencana kerja serta program kerja sendiri atau dapat
melaksanakan Rencana Kerja serta Program Kerja Kwarran Induk.
6. Kwarran baru pada 2 tahun semenjak terbentuknya mengupayakan buat mempunyai:
a. Kantor sebagai alamat tetap.
b. Pembina Mahir minimal seperempat menurut jumlah gugusdepan.
1. Pembentukan kwarran mengikuti terbentuknya wilayah administratif kecamatan.
2. Pembentukan kwarran dan pengurusnya ditetapkan sang Musyawarah Ranting,
yang diselenggarakan atau difasilitasi oleh kwarran induk.
3. Apabila pada kecamatan baru belum terbentuk kwarran, maka pembinaan
kepramukaan masih menjadi tugas serta tanggungjawab kwarran induk.
4. Pembentukan kwarran dilaporkan sang kwarran induk kepada Kwartir Cabang dan
tembusan kepada Kwartir Daerah.
5. Pengurus kwarran menyusun rencana kerja serta program kerja sendiri atau dapat
melaksanakan Rencana Kerja serta Program Kerja Kwarran Induk.
6. Kwarran baru pada 2 tahun semenjak terbentuknya mengupayakan buat mempunyai:
a. Kantor sebagai alamat tetap.
b. Pembina Mahir minimal seperempat menurut jumlah gugusdepan.
BAB X
PENUTUP
PENUTUP
Penutup
1. Susunan organisasi, tugas serta tanggung jawab serta tata kerja dalam petunjuk
penyelenggaraan ini mengatur ketentuan pada garis besar .
2. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk ini akan diatur kemudian.
1. Susunan organisasi, tugas serta tanggung jawab serta tata kerja dalam petunjuk
penyelenggaraan ini mengatur ketentuan pada garis besar .
2. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk ini akan diatur kemudian.
Jakarta, 26 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
Materi Kompas
Download juga disini SK PP Gerakan pramuka lainnya
SK PP PRAMUKA GARUDA
K o m p a s
Kompas adalah alat bantu buat menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yg krusial antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka serta huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, buat pembacaan dalam angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan 2 garis bersudut 45
6. Alat penggantung, bisa jua digunakan sebagai penyangkut bunda jari buat menopang kompas dalam saat membidik
Angka-angka yang ada di kompas serta istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda pada atas bagian atas yg datar. Sesudah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut memilih ke arah utara magnet.
2. Bidik target melalui visir menggunakan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi buat membidik ke arah visir dan
mengintai angka dalam dial.
3. Jika visir diragukan karena samar-samar dipandang berdasarkan kaca pembesar, luruskan saja
garis yg masih ada pada tutup dial ke arah visir, searah menggunakan sasaran bidik agar
mudah ditinjau melalui kaca pembesar.
PROGRAM KERJA GERAKAN PRAMUKA
I. PENDAHULUAN
Musyawarah Gugus Depan (Mugus) merupakan pertemuan antara Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kepala Sekolah), Pembina serta Anggota Pramuka Penegak untuk membahas program kerja Ambalan Putra-Putri Wana Kencana tahun 2007/2008. dimana diharapkan program kerja Ambalan dapat di ikuti oleh gugus depan dilaksanakan secara berjenjang serta berkesinambungan.
Program kerja Ambalan putra-putri Wana Kencana tahun 2007/2008 disusun berdasarkan skala prioritas serta merupakan program kerja jangka pendek yang disesuaikan dengan kalender pendidikan maupun nasional.
Untuk melaksanakan progja Ambalan tahun 2007/2008. Gugus depan mengajukan usulan kegiatan
pramuka kepada ketua majelis pembimbing gugus depan (Ka.mabigus) buat menerima dukungan aturan sedangkan usulan kegiatan tidak disetujui permanen menjadi Progja 2007/2008 menggunakan aturan diusahakan secara swadaya.
pramuka kepada ketua majelis pembimbing gugus depan (Ka.mabigus) buat menerima dukungan aturan sedangkan usulan kegiatan tidak disetujui permanen menjadi Progja 2007/2008 menggunakan aturan diusahakan secara swadaya.
II. KOMISI PROGRAM
A. ANGGOTA MUDA
Pramuka Penegak serta Pandega adalah anggota muda, Program kerja Pramuka Penegak serta Pandega, berupa;
- Kursus Brigade Penolong
- Perkemahan Bina Rohani
- Latihan Dasar Kepemimpinan
- Kursus Pengelola Dewan Kerja Ambalan (KPDKA)
- Perkemahan SAKA (Satuan Karya)
- Pelatihan Teknologi Komunikasi
- Kursus Mahir Dasar
- Pelantikan Penegak Bantara (TB), Laksana (TL), Garuda
- Pelantikan Pandega
- Pembinaan bidang Seni, Budaya serta olah raga
- Pelatihan Internet
- Rapat Undangan Khusus
- Partisipasi Kegiatan
B. ANGGOTA DEWASA
1. Pembina Pramuka
Program Kegiatan serta Pelatihan Pembina Pramuka sesuai dengan kalender pelatihan yang sudah dijadwalkan berupa;
- Kursus Mahir Dasar (KMD)
- Kursus Mahir Lanjutan (KML)
- Kursus Keterampilan Perkemahan (KKP)
- Karang Pamitran (KP)
2. Pelatih
- Kursus Pelatih Dasar (KPD)
- Penyegaran Pelatih
- Lokakarya
3. Majelis Pembimbing
- Kursus Orientasi bagi Kepala Sekolah
- Kursus Orientasi Kepramukaan bagi Majelis Pembing
III. KOMISI MANAJEMEN, KEUANGAN DANA DAN USAHA
A. MANAJEMEN
Program kerja menajemen dalam jangka pendek berupa;
- Kunjungan kerja gugus depan
- Kursus Manajemen Gugus Depan
- Penilaian Gugus Depan
- Mengembangkan Gugus Depan yang lengkap serta terbuka
B. KEUANGAN
Program kerja bidang keuangan dalam jangka pendek, berupa;
- Menyempurnakan mekanisme keuangan sinkron dengan aturan yg berlaku
- Efisiensi pengelolaan keuangan serta dana
- Inventarisasi asal dana yg bias diterima secara rutin
- Menyusun rencana anggaran pengeluaran rutin secretariat pertahun
C. USAHA DAN DANA
Program kerja usaha serta dana dalam jangka pendek berupa;
- Menyiapkan serta menyelenggarakan kedai pramuka
- Memberdayakan gedung serta secretariat yang lebih baik
- Menyelenggarakan berbagi kegiatan penggalangan dana melalui:
- Kursus Keterampilamn Seni serta MC
- Lokarkarya Pendidikan serta Hukum
- Malam dana Pramuka melalui pameran hasta karya peserta didik
- Penggalangan dana melalui sponsorship
Penggalangan dana melalui donator dari : Ka.mabigus, Mabi, Tokoh Masyarakat, Pengusaha, Perusahaan, Purna Anggota Mabi, Dewan Kerja serta Pimpinan Saka
IV. KOMISI KOMUNIKASI
Dalam rangka menaikkan citra Gerakan Pramuka baik ke dalam maupun ke luar, perlu peningkatan peran bidang komunikasi buat mengungkapkan aneka macam aktifitas aktivitas Pramuka baik melalui media cetak juga elektronika.
A. HUMAS
- Program kerja bidang humas dalam jangka pendek berupa;
- Orientasi kehumasan tentang komunikasi dalam PRamuka serta aktivitasnya
- Pelatihan internet
B. MEDIA CETAK
Program kerja bidang media cetak dalam jangka pendek, berupa;
- Membuat pers release ke media masa tentang aktivitas pramuka Ambalan Putra-Putri Wana Kencana Pangakalan Sekolah Menengah Atas Rimba Madya Bogor.
- Membuat papan informasi sebagai sarana informasi dari serta kejajaran Gerakan Pramuka
C. MEDIA ELEKTRONIKA
Program kerja bidang media elektronika dalam jangka pendek, berupa;
- Mengadakan pendekatandan upaya kerjasama dengan stasiun radio serta televise baik pemerintah maupun swasta
- Membuat film pendek tentang aktifitas kepramukaan Ambalan Putra-Putri Wana Kencana Pangkalan Sekolah Menengah Atas Rimba Madya Bogro baik ekgiatan di pada maupun aktivitas pada luar Ambalan
D. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Program kerja penelitian serta pengembangan (Litbang) dalam jangka pendek, berupa;
- Menyelenggarakan survey dilingkungan anggota Pramuka untuk mengetahui keinginan serta kebutuhan peserta didik
- Menyelenggarakan survey ke lingkungan masyarakat serta Majelis pembimbing untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan serta memperoleh masukan untuk kemajuan Gerakan Pramuka.
- Pelatihan penelitian bagi pembina Pramuka
- Pelatihan penelitian bagi pelatih Pramuka
E. HUBUNGAN LUAR
Program kerja hubungan luar dalam jangka pendek, berupa;
- Mengadakan pendekatan menggunakan aneka macam instansi pemerintah juga partikelir unmtuk menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan
- mengadakan bakti sosial kepanti asuhan
F. LAIN-LAIN
Selain membentuk acara kerja tahun 2007/2008. Musyawarah Gugus Depan (Mugus) tahun 2007, menetapkan:
- Visi serta Misi Gerakan Pramuka Ambalan Putra-Putri Wana Kencana Pangakalan SMA Rimba Madya Bogor.
- Strategi training anggota Gerakan Pramuka Ambalan Putra-Putri Wana Kencana Pangakalan Sekolah Menengah Atas Rimba Madya Bogor.
G. KESIMPULAN
Musyawarah Gugus Depan tahun 2007 telah berjalan dengan baik serta lancar, Kesimpulan yang dapat di ambil dari pelaksanaan Mugus 2007, sebagai berikut:
- Program kerja putra putri Pangakalan SMA Rimba Madya Bogor tahun 2007/2008 dapat diterima serta dijadikan acuan bagi penyelenggaraan kegiatan di gugus depan untuk meningkatkan intensitas kegiatan yang berjenjang serta berkesimpulan.
- Progja Ambalan putra putri Pangakalan SMA Rimba Madya Bogor tahun 2007/2008 merupakan progja gugus depan yang akan dilaksanakan oleh Ambalan sebagai evaluasi pelaksanaan latihan-latihan peserta didik serta sumber didik di pangkalan SMA Rimba Madya Bogor.
- Progja 2007/2008 diprioritaskan pada peningkatan kegiatan anggota muda, penambahan jumlah pembina serta pelatih Pembina Pramuka, pemberdayaan asset serta akses gugus depan, efisiensi serta peningkatan anggaran keuangan serta mengupayakan peningkatan citra Gerakan Pramuka Pangakalan SMA Rimba Madya Bogor tahun 2007/2008.
PENUTUP
Demikian program kerja ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya serta program kerja ini dapat berubah disesuaikan situasi serta kondisi yang ada.
Cara Membuat Proposal
Contoh:
PROPOSAL
PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )
Penerimaan anggota Penegak Ambalan
GugusDepan …………………………..
———————————————————————————–
I. Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)
Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab serta mampu membina serta membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan serta menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan serta pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan serta ketrampilan bagi para anggota Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak serta mental menjadi manusia yang berkepribadian serta berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, jua adalah program kerja tahunan yg sudah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.
II. Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)
1. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.
3. Rapat Dewan Ambalan pada lepas 4 September 2004.
III. Tujuan. ( Tujuan aktivitas yang hendak dicapai )
1. Pembekalan materi pengetahuan serta ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan 03.167-03.168.
2. Menanamkan disiplin serta mental yang lebih baik.
3. Penerimaan serta pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 03.167-03.168.
IV. Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan aktivitas )
Disiplin – Setia – Persaudaraan
V. Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai aktivitas yang dimaksud )
Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)
Jenis Kegiatan :
1. Penjelajahan/ Haiking,
2. Pembekalan serta Pemantapan Materi Kepramukaan.
3. Penerimaan serta Pelantikan anggota.
4. Out Door Games.
5. Api Unggun.
6. Diskusi.
7. Upacara.
VI. Waktu serta Tempat. ( Menjelaskan ketika,tempat/ lokasi aktivitas, )
Hari/ Tanggal : Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.
(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)
Tempat : Bumi Perkemahan ……………………….
VII. Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )
Kegiatan diselenggarakan menggunakan cara berkemah/ mendirikan tenda, menggunakan dibentuk tiap grup/ Sangga.
Jadwal Kegiatan Terlampir.
VIII. Peserta.( Siapa yang ikut, kondisi, persyaratan lainnya )
1. Peserta adalah murid-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.
2. Sehat Jasmani serta Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.
3. Membawa perlengkapan berkemah serta keperluan Pribadi.
4. Memenuhi Persyaratan yang sudah ditetapkan Panitia.
Daftar Peserta serta Persyaratan Terlampir.
IX. Kepanitiaan. ( Siapa yg jadi panitia, pelindung, penasehat dll )
Penyelenggaraan kegiatan sudah dibentuk kepanitiaan yang terdiri menurut Anggota Pramuka Ambalan Diponegoro. Kepanitian tadi dibuat dalam tanggal 4 September 2004.
Daftar susunan kepanitiaan terlampir.
X. Anggaran.( Sunber, besar iuran serta rencana pembiayaan )
Anggaran aktivitas bersumber dari ;
1. Iuran anggota/ Peserta.
1. Iuran anggota/ Peserta.
2. Kas Ambalan.
3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.
Perincian anggaran serta kebutuhan terlampir.
XI. Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan serta dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.
Samarinda, 11 September 2004.
Ambalan
Gugus Depan 03.167-03.168
Pradana Putra, Pradana Putri,
_______________ _______________
Pembina Gudep 03.167 Pembina Gudep 03.168
…………………………. ………………………….
Mengetahui,
Kepala Sekolah ………………..
Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka
…………………………………
Lampiran :
1. Jadwal Kegiatan.
2. Anggaran Penyelenggaraan.
3. Persyaratan serta Daftar Peserta.
4. Blangko surat ijin Orang Tua.
5. Susunan Panitia
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 202 TAHUN 1988
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA JABATAN
GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Menimbang : a. Bahwa Gerakan Pramuka menggunakan banyak sekali macam Tanda Pengenal, yg dikenakan dalam sandang seragam Pramuka;
b. Bahwa sebagian diantara Tanda Pengenal itu adalah pertanda yg berfungsi menjadi alat buat mengenal jabatan yg dipegang oleh pemakainya di samping sebagai alat pendidikan;
c. Bahwa untuk memenuhi maksud tersebut di atas, perlu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkan Petunjuk Penyelenggaraan yang mengatur serta menerbitkan pemakaian tanda jabatan termaksud di atas.
Mengingat : a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka;
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 tahun 1988 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
c. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 194 tahun 1984 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 055 tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka.
Memperhatikan : a. Saran Andalan Nasional Gerakan Pramuka;
b. Saran Staf Kwarnas Gerakan Pramuka.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menyatakan tidak berlakunya pertanda pengenal Gerakan Pramuka, yang berfungsi sebagai pertanda jabatan, yang tercantum dalam keputusan, pengumuman, surat edaran atau ketentuan lainnya dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebelum dikeluarkannya keputusan ini.
Kedua : Menetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Jabatan Gerakan Pramuka seperti yang tercantum pada lampiran keputusan ini.
Ketiga : Menginstruksikan kepada semua Kwartir serta Satuan Pramuka untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya isi petunjuk penyelenggaraan ini.
Keempat : Menetapkan ketika selama 2 tahun sebagai masa peralihan, untuk memberi kesempatan mengadakan penyesuain aplikasi isi ketentuan yg lama , dengan isi petunjuk penyelenggaraan yg baru ini.
Kelima : Jika di kemudian hari ternyata masih ada kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pemugaran sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku semenjak ditetapkannya.
Ditetapkan pada Jakarta
Pada lepas 29 Oktober 1988
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Letjen TNI (Purn) Mashudi
LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 202 TAHUN 1988
PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA JABATAN
GERAKAN PRAMUKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Gerakan Pramuka menggunakan berbagai macam tanda pengenal yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, diantaranya ada yang dapat digunakan untuk menunjukkan jabatan yang dipegang serta tugas yang sedang dilakukan oleh pemakainya.
b. Seperti halnya pertanda pengenal lainnya, maka tanda jabatan inipun adalah alat pendidikan buat mencapai tujuan gerakan pramuka, yaitu memberi tanggungjawab kepada pemakainya, sesuai menggunakan jabatan yg dipegangnya.
c. Dianggap perlu dikeluarkan petunjuk penyelenggaraan yang mengatur sistem serta pemakaian tanda jabatan, demi ketertiban tanda jabatan tersebut, agar sesuai dengan maksud serta tujuan pemakaian serta fungsi tanda jabatan itu sendiri.
d. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman bagi kwartir serta satuan Pramuka dalam usaha meningkatkan prestasi kerja seseorang serta penertiban pemakaian tanda jabatan.
e. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk mengatur pemberian serta pemakaian tanda jabatan, agar dapat dilaksanakan dengan benar serta tepat, oleh mereka yang berhak memberi serta memakainya.
2. Dasar
Petunjuk Penyelenggaraan ini disusun berdasar :
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Bab II Pasal 7 serta Bab V Pasal 21.
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab II Pasal 27 serta Bab IX Pasal 123.
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka angka 055 tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka.
3. Ruang Lingkup serta Tata Urut
Petunjuk Penyelenggaraan ini meliputi segala macam indikasi jabatan pada Gerakan Pramuka, yang disusun menggunakan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Maksud, tujuan serta fungsi.
c. Macam pertanda jabatan.
d. Bahan, bentuk, gambar, warna serta ukuran.
e. Arti kiasan.
f. Pemberian serta pemakaian.
g. Wewenang, pengadaan serta perubahan.
h. Penutup.
4. Pengertian
a. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pemakaian seragam Pramuka, yang dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, Satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapan, jabatan serta tanda penghargaan yang dimilikinya.
b. Tanda jabatan yaitu tanda pengenal yang menunjukkan jabatan serta tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN FUNGSI
5. Maksud
Tanda jabatan Gerakan Pramuka dimaksudkan buat :
a. Dapat menampakan jabatan yang diberikan kepada seseorang anggota Gerakan Pramuka.
b. Dapat menunjukkan tugas serta tanggungjawab yang sedang dikerjakan oleh seorang anggota Gerakan Pramuka.
c. Memberi kebanggan pada pemakainya, yang akan mendorong buat membuatkan jiwa kepemimpinannya.
6. Tujuan
Tanda jabatan Gerakan Pramuka bertujuan :
a. Mendorong anggota Gerakan Pramuka untuk menggunakan hak serta melakukan kewajibannya sesuai dengan tugas serta tanggungjawabnya.
b. Memberi gairah serta semangat bekerja kepada anggota Gerakan Pramuka, serta meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan serta haknya, sesuai dengan jabatan yang dipegangnya.
c. Memberi kebanggan kepada pemakainya, yang akan mendorongnya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan.
7. Fungsi
a. Tanda jabatan Gerakan Pramuka berfungsi menjadi :
a. Alat pendidikan, untuk memberi dorongan, gairah serta semangat para pemakai agar mereka melakukan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya, serta peningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan serta pengalamannya.
b. Alat pengenal jabatan yang sedang dipegangnya.
c. Tanda pengakuan, pengesahan serta pemberian jabatan, beserta hak, tugas serta tanggungjawabnya.
b. Tanda jabatan nir berfungsi sebagai :
a. Tanda pangkat yang menampakan perbedaan martabat seseorang.
b. Perhiasan.
BAB III
MACAM TANDA JABATAN
8. Macam
Macam pertanda jabatan adalah sebagai berikut :
a. Untuk Pramuka Siaga :
1) Tanda Pemimpin Barung Utama.
2) Tanda Pemimpin Barung.
3) Tanda Wakil Pemimpin Barung.
b. Untuk Pramuka Penggalang :
1) Tanda Pemimpin Regu Utama.
2) Tanda Pemimpin Regu.
3) Tanda Wakil Pemimpin Regu.
c. Untuk Pramuka Penegak :
1) Tanda Pemimpin Sangga Utama (Pradana).
2) Tanda Pemimpin Sangga.
3) Tanda Wakil Pemimpin Sangga.
d. Untuk Pramuka Pandega (hanya jika diperlukan) :
1) Tanda Koordinator (Pradana).
2) Tanda Pemimpin Satuan.
3) Tanda Wakil Pemimpin Satuan.
e. Tanda untuk pengurus Pramuka Penegak serta Pandega :
1) Tanda Pengurus Dewan Ambalan Penegak.
2) Tanda Pengurus Dewan Racana Pandega.
3) Tanda Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pandega tingkat Ranting.
4) Tanda Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pandega tingkat Cabang.
5) Tanda Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pandega tingkat Daerah.
6) Tanda Dewan Kerja Pramuka Penegak serta Pandega tingkat Nasional.
f. Tanda buat anggota Satuan Karya :
1) Tanda Pengurus Dewan Saka.
2) Tanda Pemimpin Krida.
3) Tanda Wakil Pemimpin Krida.
4) Tanda Pemimpin Saka.
5) Tanda Pamong Saka.
g. Tanda Pembina Pramuka :
1) Tanda Pembina Siaga serta Pembantunya.
2) Tanda Pembina Penggalang serta Pembantunya.
3) Tanda Pembina Penegak serta Pembantunya.
4) Tanda Pembina Pandega serta Pembantunya.
5) Tanda Pembina Gugusdepan.
h. Tanda Pelatih Pembina Pramuka :
1) Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan KPD.
2) Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan KPL.
3) Tanda Pengurus Korps Pelatih.
i. Tanda Andalan :
1) Tanda Andalan Nasional.
2) Tanda Andalan Daerah.
3) Tanda Andalan Cabang.
4) Tanda Andalan Ranting.
j. Tanda Majelis Pembimbing :
1) Tanda Mabinas.
2) Tanda Mabida.
3) Tanda Mabicab.
4) Tanda Mabiran.
5) Tanda Mabigus.
k. Tanda Instruktur
l. Tanda Petugas serta peserta kegiatan, dll.
BAB IV
BAHAN, BENTUK, GAMBAR, WARNA DAN UKURAN
9. Tanda Pemimpin Barung (Utama) serta Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung serta Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm serta jarak tiap janur 0,5 cm.
b. Pemimpin Barung Utama menggunakan tiga helai janur hijau.
c. Pemimpin Barung menggunakan dua helai janur hijau.
d. Wakil Pemimpin Barung menggunakan satu helai janur hijau.
10. Tanda Pemimpin Regu (Utama) serta Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Sangga Utama (Pradana) Pemimpin Sangga serta Wakilnya sama dengan no.9a. di atas, dengan janur berwarna kuning.
b. Pemimpin Sangga Utama (Pradana) memakai 3 helai janur kuning.
Pemimpin Regu menggunakan 2 helai janur merah.
Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
11. Tanda Pemimpin Sangga (Utama) serta Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga serta Wakilnya sama dengan no. 9a di atas, dengan janur berwarna kuning.
b. Pemimpin Sangga Utama memakai tiga helai janur kuning.
Pemimpin Sangga menggunakan dua helai janur kuning.
Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
12. Tanda Pemimpin Satuan Pandega (bila dibutuhkan) :
a. Bahan, bentuk serta ukuran sama dengan no. 9a di atas, dengan janur berwarna coklat tua.
b. Koordinator Pemimpin Satuan memakai 3 helai janur coklat tua.
Pemimpin Satuan menggunakan dua helai janur coklat tua.
Wakil Pemimpin Satuan memakai satu helai janur coklat tua.
13. Tanda Pengurus Dewan Ambalan
Tanda Pengurus Dewan Ambalan terdiri atas 2 jenis :
a. Lencana dari logam berbentuk roda gigi dengan 10 buah gigi, serta dua buah tunas kelapa berpasangan di dalam roda gigi tersebut, yang menyangga sebuah bintang bersudut lima.
Garis tengah bundar luar lencana : 4,5 cm
Garis tengah terluar roda gigi : tiga,5 cm
Garis tengah terdalam roda gigi : 2,9 cm
Garis tengah bintang bersudut 5 : 0,6 cm
Warna dasar lingkaran pada : biru tua
Warna roda gigi, bintang serta tunas kelapa : kuning emas
b. Lencana dari kain berbentuk belah ketupat dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, berwarna dasar biru tua. Pada belah ketupat ini terdapat gambar roda gigi dengan 10 buah gigi, serta dua buah tunas kelapa berpasangan di dalam roda gigi tersebut, yang menyangga sebuah bintang bersudut lima.
Ukuran gambar sama menggunakan nomor 13 a.
Warna roda gigi serta tunas kelapa : kuning.
14. Tanda Pengurus Dewan Racana
Tanda Pengurus Dewan racana sama dengan nomor 13 a serta 13 b di atas menggunakan warna dasar ungu.
15. Tanda Dewan Kerja Penegak serta Pandega
Tanda Dewan Kerja Penegak serta Pandega terdiri atas dua jenis :
a. Lencana berdasarkan logam, berbentuk roda kemudi kapal menggunakan 10 buah pegangan kemudi. Didalam roda kemudi masih ada 2 butir tunas kelapa berpasangan yg menyangga sebuah bintang bersudut lima.
Garis tengah bundar luar lencana : 4,5 cm
Garis tengah terluar roda kemudi : 3,lima cm
Garis tengah terdalam roda kemudi : 2,9 cm
Garis tengah bintang bersudut 5 : 0,6 cm
Warna dasar bundar dalam buat :
1) Dewan Kerja TD taraf Ranting : coklat tua
2) Dewan Kerja TD taraf Cabang : hijau
3) Dewan Kerja TD taraf Daerah : merah
4) Dewan Kerja TD tingkat Nasional : kuning
Warna roda kemudi, tunas kelapa serta bintang : kuning emas
b. Lencana dari kain, berbentuk belah ketupat, dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, menggunakan gambar roda kemudi seperti tersebut pada nomor 15 a. Warna dasar sama dengan nomor 15 a, serta warna roda kemudi, tunas kelapa serta bintang : kuning.
16 Tanda Pengurus Dewan Saka
Tanda Pengurus Dewan Saka sama dengan nomor 13 a serta 13 b di atas, dengan dasar berwarna biru, serta gambar di tengah lingkaran roda gigi disesuaikan dengan Saka yang bersangkutan.
17. Tanda Pemimpin Krida serta Wakilnya
a. Bahan bentuk serta ukuran sama dengan no. 9 a di atas, dengan janur berwarna biru.
b. Koordinator Pemimpin Krida memakai 3 helai janur biru.
Pemimpin Krida memakai 2 helai janur biru.
Wakil Pemimpin Krida menggunakan satu helai janur biru.
18. Tanda Pimpinan Saka serta Pamong Saka
a. Tanda Pimpinan Saka serta Pamong Saka dibuat dari logam terdiri atas dua lapis :
1) Lapisan pertama berbentuk bundar, menggunakan sinar terpancar berdasarkan pusatnya, berwarna sebagai berikut:
a) Tingkat nasional : kuning.
b) Tingkat wilayah : merah.
c) Tingkat cabang : hijau.
d) Tingkat ranting : coklat tua.
2) Lapisan kedua berbentuk rantai melingkar, dengan 24 mata rantai bolat serta segi empat berselang seling, menggunakan gambar di tengah lingkaran rantai itu, disesuaikan dengan Saka yang bersangkutan, berwarna emas. Pada tujuh mata rantai di atas terdapat tulisan GERAKAN, serta pada tujuh mata rantai di bawah terdapat tulisan PRAMUKA, sedang pada mata rantai lainnya terdapat gambar tunas kelapa.
Garis tengah lapisan pertama serta lapisan kedua = 4 cm. Garis tengah mata rantai 0,5 cm.
b. Lencana dari kain berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, dengan gambar, ukuran serta warna sama dengan nomor 18 a di atas. Warna dasar bujur sangkar coklat tua.
19. Tanda Pembina Pramuka
a. Tanda Pembina Pramuka terdiri atas dua jenis :
1) Lencana menurut logam.
2) Lencana dari kain.
b. Lencana berdasarkan logam relatif cembung terdiri atas dua lapisan :
1) Lapisan pertama berbentuk segi 10 beraturan, dengan garis tengah 4 cm, serta bingkai sekelilingnya selebar lk 0,2 cm, serta garis-garis sinar terpancar dari pusatnya.
2) Lapisan kedua berbentuk lingkaran bergaris tengah lk 1,8 cm, dengan bingkai selebar 0,2 cm, serta terbagi menjadi tiga petak yang sama luasnya, serta gambar tunas kelapa di tengahnya. Pada lingkaran ini terdapat 8 buah pegangan kemudi, masing-masing sepanjang lk 0,5 cm, lebar 0,3 cm.
c. Warna lapisan pertama :
1) Kuning emas untuk Pembina Gugusdepan serta Pembina Pramuka S, G, T, serta D.
2) Perak untuk Pembantu Pembina Pramuka S, G, T, serta D.
d. Warna lapisan ke 2 sama menggunakan rona lapisan pertama, hanya rona dasar bundar ditengah diatur sebagai berikut :
1) Pembina Gugusdepan berwarna biru langit.
2) Pembina serta Pembantu Pembina Siaga berwarna hijau.
3) Pembina serta Pembantu Pembina Penggalang berwarna merah.
4) Pembina serta Pembantu Pembina Penegak berwarna kuning.
5) Pembina serta Pembantu Pembina Pandega berwarna coklat tua.
e. Lencana dari kain mempunyai bentuk bujur sangkar dengan panjang sisi masing-masing 5 cm serta dengan gambar, ukuran serta warna sama dengan lencana dari logam. Warna dasar bujur sangkar coklat tua. Warna kuning emas diganti kuning, serta warna perak diganti putih.
20. Tanda Pelatih Pembina Pramuka (KPD)
Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Dasar terdiri atas dua jenis :
Lencana logam yang terdiri atas 2 lapis. Lapis pertama berbentuk bulat menggunakan sinar terpancar dari pusatnya.
a. Lapisan kedua berbentuk rantai melingkar, dengan 24 mata rantai bulat serta segi empat berselang seling, yang dihubungkan dengan delapan buah garis pada perisai di tengah. Perisai terbagi menjadi dua bagian dengan garis diagonal miring. Pada perisai terdapat sebuah bintang bersudut lima yang dilekatkan di tengah perisai tadi.
Pada tujuh mata rantai di atas terdapat tulisan GERAKAN, serta pada tujuh mata rantai bawah terdapat tulisan PRAMUKA, sedang pada mata rantai lainnya terdapat gambar tunas kelapa.
Garis tengah mata rantai 0,lima cm. Lebar perisai 1,lima cm.
Tinggi perisai dua centimeter. Garis tengah bintang 1,dua cm.
Warna dasar lapis pertama buat :
1) Pelatih Mahir Siaga berwarna hijau.
2) Pelatih Mahir Penggalang berwarna merah.
3) Pelatih Mahir Penegak berwarna kuning.
4) Pelatih Mahir Pandega berwarna coklat tua.
Mata rantai serta bintang berwarna perak.
Perisai berwarna merah serta putih.
b. Lencana menurut kain, berbentuk bujur sangkar, menggunakan panjang sisi masing-masing 5 cm, berwarna dasar ungu.
Warna dasar di pada bulat mata rantai :
1) Pelatih Mahir Siaga berwarna hijau
2) Pelatih Mahir Penggalang berwarna merah.
3) Pelatih Mahir Penegak berwarna kuning.
4) Pelatih Mahir Pandega berwarna coklat tua.
Pada belah ketupat ini terdapat gambar mata rantai, garis-garis, perisai serta bintang seperti tersebut pada nomor 18 a.
Warna perisai merah serta putih. Mata rantai serta bintang berwarna putih.
Pada belah ketupat ini terdapat gambar mata rantai, 8 buah garis, perisai serta bintang seperti tersebut pada nomor 20 a.
Warna perisai merah putih. Mata rantai serta bintang berwarna putih.
21. Tanda Pelatih Pembina Pramuka
Tanda Pelatih pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Lanjutan terdiri atas dua jenis :
a. Sama dengan nomor 20 a dengan mata rantai serta bintang berwarna emas.
b. Sama dengan nomor 20 b dengan mata rantai serta bintang berwarna kuning emas.
Pada lencana dari kain mata rantai, 8 buah garis serta bintang berwarna kuning.
22. Tanda Pengurus Korps Pelatih
a. Sama menggunakan angka 20 atau nomor 21.
b. Di bawah lencana tersebut terdapat sebuah “papan” berwarna kuning emas, ukuran panjang 2,5 centimeter, lebar 0,lima cm, dengan goresan pena buat :
1) Pengurus Korps Pelatih Nasional bertulisan NASIONAL.
2) Pengurus Korps Pelatih Daerah bertulisan DAERAH.
3) Pengurus Korps Pelatih Cabang bertulisan CABANG.
23. Tanda Andalan
a. Tanda Andalan untuk semua jajaran Gerakan Pramuka dari tingkat nasional sampai ranting serta Korsa dibuat dari logam berbentuk segi sepuluh beraturan, garis tengah 4,5 cm, cembung dengan sinar memancar dari pusatnya, berwarna emas. Di tengah terdapat lingkaran bergaris tengah 2 cm, menggunakan gambar relief tunas kelapa serta 61 butir padi, berwarna emas.
Dasar bulat tunas kelapa pada tengah, diberi rona sebagai berikut :
1) Andalan Nasional : kuning emas
2) Andalan Daerah : merah
3) Andalan Cabang : hijau
4) Andalan Ranting : coklat tua
5) Koordinator Desa : ungu
b. Tanda Andalan dapat dibuat dari kain berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, berwarna dasar coklat tua. Gambar warna serta ukuran gambar sama dengan no 23 a.
24. Tanda Majelis Pembimbing
a. Tanda Majelis Pembimbing buat seluruh jajaran Gerakan Pramuka menurut tingkat nasional hingga Gugusdepan dibentuk dari logam, berbentuk segi sepuluh beraturan, bergaris tengah 4,5 cm, konveks dengan sinar-sinar yang memancar berdasarkan pusatnya, membentuk bintang bersudut sepuluh, berwarna emas.
Dasar bulat tunas kelapa pada tengah, diberi rona sebagai berikut :
Mabinas : kuning emas
Mabida : merah
Mabicab : hijau
Mabiran : coklat tua
Mabisa : ungu
Mabigus : biru
b. Tanda Majelis Pembimbing dapat dibuat dari kain, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, berwarna dasar coklat tua. Gambar, ukuran serta warna sama dengan no 24 a.
25. Tanda Instruktur
Tanda Instruktur akan diatur tersendiri lalu.
26. Tanda Petugas serta peserta kegiatan
Tanda jabatan petugas serta peserta suatu kegiatan diatur oleh kwartir/Gugusdepan penyelenggara kegiatan yang bersangkutan.
BAB V
27. Tanda Pimpinan Satuan Terkecil
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil (Barung, Regu, Sangga serta Satuan Terkecil Pandega, serta Krida) berbentuk janur, yang diambil dari kebiasaan bangsa Indonesia memberi tanda kepada petugas dengan daun kelapa (janur). Jadi janur mempunyai arti kiasan pengemban suatu tugas.
28. Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana, Dewan Kerja Penegak serta Pandega serta Dewan Saka
a. Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya, serta bintang bersudut lima, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Ambalan/Racana bertugas menggerakkan para Pramuka Penegak/Pandega, putera serta puteri (tunas kelapa yang berpasangan), untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan pengamalan Dasa Darma serta Pancasila.
b. Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak serta Pandega berbentuk roda kemudi dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Kerja Penegak serta Pandega bertugas mengemudikan roda organisasi Pramuka Penegak serta Pandega, putera serta puteri (dua buah tunas kelapa berpasangan) agar dapat mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan pengamalan Dasa Darma serta Pancasila.
c. Tanda Pengurus Dewan Saka berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya, serta lambang ciri khas Saka yang bersangkutan, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan Saka bertugas menggerakkan para Pramuka agar giat melaksanakan kegiatan Sakanya, sesuai dengan tugas pokok Saka yang bersangkutan, guna mencapai tujuan Gerakan Pramuka, dengan pengamalan Dasadarma serta Pancasila.
29. Tanda Pimpinan Saka serta Pamong Saka
Tanda Pimpinan Saka serta Pamong Saka berbentuk lingkaran dengan sinar terpancar dari pusatnya, menuju kemata rantai yang melingkar, terdiri atas segi 4 serta lingkaran, bertulisan GERAKAN PRAMUKA serta gambar tunas kelapa, mengkiaskan bahwa Pimpinan Saka serta Pamong Saka bertugas menyebarluaskan hal-hal yang berkaitan dengan Saka yang bersangkutan, ke semua anggota Gerakan Pramukayang membentuk rantai persaudaraan Pramuka puteri (segi empat) serta putera (lingkaran).
Gambar di tengah tanda Pimpinan Saka serta Pamong Saka ini menggambarkan ciri khas Saka yang bersangkutan, yang artinya sesuai dengan arti tanda Saka tersebut.
30. Tanda Pembina Pramuka
Tanda Pembina Pramuka ini berbentuk kemudi dengan 8 buah pegangan, yang ditengah terdapat gambar tunas kelapa diatas dasar lingkaran yang terbagi tiga sama luasnya, disertai sinar memancar dari pusat lingkaran menuju ke tepi lencana berbentuk segi 10 beraturan, mengiaskan bahwa Pembina Pramuka bertugas mengendalikan Satuannya beserta seluruh peserta didik di dalamnya (8 arah mata angin), guna melaksanakan Tri Satya (lingkaran terbagi tiga) serta Dasa Darma (segi sepuluh), dalam rangka mencapai tujuan Gerakan pramuka (tunas kelapa).
31. Tanda Pelatih Pembina Pramuka
Tanda ini terdiri atas jantung berwarna merah putih, dengan bintang bersudut lima, serta garis jari-jari menuju ke 8 arah, dengan dua jari-jari mendatar lebih tebal dari 6 jari-jari lainnya. Jari-jari ini menghubungkan jantung dengan mata rantai bulat serta segi empat. Semuanya mengiaskan bahwa tugas Pelatih Pembina Pramuka adalah seperti jantung (bhs Latin = Cor), mengisap gagasan, pengetahuan, pengalaman serta kecakapan para Pembina Pramuka pria (lingkaran) serta wanita (segi empat), yang ada disegala penjuru tanah air kita (8 arah mata angin), melalui pembuluh darah balik (jari-jari kecil). Gagasan, pengetahuan, pengalaman serta kecakapan Pembina Pramuka tersebut akan diolah dengan diberi “bumbu”, rasa kecintaan kepada tanah air (patriotisme, merah serta putih) serta jiwa Pancasila (bintang bersudut lima). Sesudah itu bahan-bahan tersebut akan disebarluaskan kembali kepada para Pembina Pramuka, melalui pembuluh nadi (dua jari-jari tebal) yaitu pendidikan bagi anggota dewasa, di seluruh penjuru tanah air yang membeujur sepanjang garis khatulistiwa (jari-jari tebal mendatar).
Pelaksanaan tugas Pelatih serta pemancaran bahan latihan Pramuka yang diwarnai rasa cinta tanah air serta jiwa Pancasila ini (sinar memancar dari pusat lingkaran keluar) dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam sehari (24 mata rantai), 7 hari dalam seminggu (7 mata rantai bertuliskan GERAKAN serta PRAMUKA) serta 12 bulan dalam setahun (12 mata rantai lingkaran serta 12 mata rantai segi empat).
32. Tanda Andalan
Tanda Andalan berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar memancar dari pusat lingkaran keluar, sinar itu memancar dari tunas kelapa yang dilingkari 61 butir padi yang bernas, mengiaskan bahwa Andalan adalah anggota yang diandalkan (diberi kepercayaan anggota lainnya) untuk mengelola organisasi Gerakan Pramuka di wilayahnya (tunas kelapa) yang didirikan dalam tahun 1961 (61 butir padi yang melingkar), dalam rangka menanamkan jiwa Pramuka (tunas kelapa) serta pengamalan Dasa Darma (segi 10 beraturan).
33. Tanda Majelis Pembimbing
Tanda Majelis Pembimbing berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar memancar dari pusat lingkaran keluar, 10 buah sinar besar menopang segi 10 beraturan tersebut. Sinar tersebut memancar dari tunas kelapa yang dilingkari 61 butir padi yang bernas. Semuanya mengiaskan bahwa anggota Majelis Pembimbing adalah anggota Gerakan Pramuka yang mempunyai kewajiban memberi dukungan (10 sinar pendukung) kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka di wilayahnya, untuk mengelola Gerakan Pramuka yang didirikan tahun 1961 (61 butir padi yang melingkar) dalam rangka menyebarluaskan jiwa Pramuka (tunas kelapa) serta mengamalkan Dasa Darma (segi 10 beraturan).
34. Arti kiasan warna
a. Warna emas : 1) keluhuran, keagungan, kebijaksanaan.
2) rona unsur pimpinan.
3) rona jajaran tingkat nasioanal.
b. Warna perak : 1) kemurnian, keikhlasan.
2) warna unsur pembantu pimpinan.
c. Warna kuning : 1) kemurahan hati, dermawan.
2) warna golongan Penegak.
3) rona pimpinan T/D tingkat nasional.
d. Warna merah : 1) keberanian, semangat.
2) rona golongan Penggalang.
3) rona jajaran taraf daerah.
e. Warna hijau : 1) harapan, kesuburan.
2) warna golongan Siaga.
3) warna jajaran taraf cabang.
f. Warna coklat : 1) kematangan jiwa.
2) warna golongan Pandega.
3) warna jajaran tingkat ranting.
g. Warna ungu : 1) kehebatan, keutamaan.
2) rona jajaran tingkat desa.
3) rona khusus untuk Pimpinan Racana.
h. Warna biru belia : 1) ketinggian harapan,
(langit) 2) warna jajaran gugusdepan serta Saka.
i. Warna biru tua : 1) kedalaman ilmu serta perasaan.
2) luasnya pandangan.
j. Warna putih : kesucian.
k. Warna hitam : keabadian, kenyamanan, ketegasan.
BAB VI
PEMBERIAN DAN PEMAKAIAN
35. Pemberian
a. Pemberian tanda jabatan dilakukan dalam suatu upacara pengukuhan/perestuan secara sederhana.
b. Pemberian tanda jabatan kepada seorang anggota Gerakan Pramuka memberikan tanda bahwa kepada penerima tanda jabatan tersebut diberikan hak, wewenang serta tanggungjawab sesuai dengan jabatan yang diberikan kepadanya.
c. Penyerahan tanda jabatan tersebut dalam no. 13 sampai dengan no. 24 dilakukan oleh Kwartir/Majelis Pembimbing/Pembina Gudep/Satuan yang berwenang, serta disertai dengan surat keputusan Kwartir/Majelis Pembimbing/Pembina Gudep/Satuan tersebut.
d. Pemberian pertanda jabatan tadi dalam no. 9 hingga dengan 24 dicatat dalam kitab keanggotaan karya bakti.
36. Pemakaian
a. Semua indikasi Jabatan digunakan sempurna di tengah saku kanan baju seragam Pramuka putera, atau pada dada kira-kira pada loka yg sama dalam baju seragam Pramuka puteri.
b. Tanda Jabatan digunakan selama yg bersangkutan melakukan tugas sinkron menggunakan indikasi jabatan tersebut.
c. Bila yang bersangkutan berhenti dari jabatan yang diberikan kepadanya, maka tanda jabatan tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi, serta tidak dibenarkan dipakai pada pakaian seragam Pramuka.
BAB VII
WEWENANG PENGADAAN DAN PERUBAHAN
37. Pengadaan
Wewenang pengadaan indikasi jabatan, ada dalam Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang dapat dilimpahkan pada Kwartir Daerah atau Kwartir Cabang secara tertulis.
38. Perubahan
Wewenang perubahan tanda jabatan ada pada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
BAB VIII
PENUTUP
39. Lain-lain
Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lalu sang Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Jakarta, 29 Oktober 1988
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Letjen (Tentara Nasional Indonesia) Purn Mashudi