MENENTUKAN ARAH SAAT TERSESAT TANPA KOMPAS

Cara Sederhana Untuk Menentukan Arah
Saat tersesat Di Alam Bebas (Gunung)


Kadang pada melakukan aktivitas pada alam bebas terutama ketika melakukan pendakian gunung, kita dihadapkan pada keadaan dimana kita tersesat atau waktu mengikuti aktivitas jungle survival, karena suatu hal kompas yg kita bawa rusak ataupun hilang (atau memang teledor nir membawa), terdapat satu cara yang sebenarnya sudah dikenal semenjak jaman dulu sang para penggiat pada alam bebas mungkin jua sudah dipakai di jaman kakek kita, dan juga digunakan oleh tentara (terdapat dalam Manual mengenai Survival Tentara Amerika) dan pengetahuan ini dulu sebagian aku dapatkan saat jaman SD, ketika mengikuti satu program kegiatan Pramuka yaitu mencari jejak yang oleh pembinanya pernah diajarkan menciptakan kompas sederhana dengan memakai jarum/silet dan gabus, jua dengan cara melihat indikasi-tanda pada alam (yg ada di pohon), melihat kapan bulan terbit, melihat rasi bintang, melihat bayangan mentari , memakai jam analog, yg semuanya itu dapat dipakai buat memilih arah, hal inipun sebenarnya bisa jua kita gunakan buat buat mengecek serta mengoreksi arah jalur, dalam waktu melakukan pendakian di malam hari dimana pada posisi tersesat tanpa ada kompas.

Sesuai dengan Pedoman Dasar dalam Survival saat menghadapi keadaan dalam kondisi tersesat merupakan bersikap tenang dan berpikiran jernih menjadi perioritas primer pada menghadapi syarat dimana kita wajib melakukan survival. Dalam syarat ini seorang atau kelompok wajib berupaya dan sanggup mendapat tekanan psikologis secara mental serta fisik terlebih berpacu pada ruang dan saat yg terbatas menggunakan dua pilihan “ hayati atau tewas ”, sehingga Prinsip yg digunakan pada syarat survival saat tersesat adalah "STOP"

·                     S = Stop, berhenti da beristirahat. 

·                     T = Thingking, berpikir serta menyadari masalah yang dihadapi. 
·                     O = Observe, mengamati keadaan lingkungan.
·                     P = Planning, menciptakan rencana mengeai tindakan yang akan dilakukan.

Berdasarkan prinsip tersebut maka kita harus berpikir serta menciptakan perencanaan buat melakukan tindakan keluar berdasarkan kondisi tersebut (tersesat) sehingga kita wajib berhenti buat mengelola perasaan kita, nir boleh panik serta bisa menenangkan diri, tenangkan dulu pikiran, kemudian cek semua ada dalam bawaan kita, stok kuliner dan minuman, barang-barang apa saja yang mampu digunakan ataupun dimanfaatkan, termasuk survival kit (alat-alat survival) buat membantu keluar menurut kondisi tersesat, apalagi tidak ada kompas dikarenakan suatu hal kompas nir mampu dipakai (rusak/hilang/nir membawa), sebagai akibatnya berhenti dan berpikir, sembari mengamati keadaan sebelum melakukan perencanaan sangat dianjurkan, berpikir dan membuka memori kita tentang pengetahuan dasar survival dan pengetahuan yang lainnya yg sinkron menggunakan keadaan, agar sanggup menuntun kita keluar dari gelapnya hutan saat malam hari, ataupun pada siang hari, yg dikhawatirkan akan ada kemungkinan tidak baik mampu terjadi seperti gangguan hewan buas, terperosok ke jurang, atau gangguan kesehatan jika harus menghadapi cuaca yg nir bersahabat dan kehabisan bekal makanan serta minuman serta bahaya lainnya, maka kita pada tuntut buat sanggup cepat menemukan cara supaya mampu selamat, keliru satunya adalah dengan secepatnya memilih arah buat meminta pertolongan. Bila donasi tidak kunjung datang maka terdapat beberapa cara yg sanggup digunakan buat menemukan arah yg akan membawa keluar menurut hutan ataupun gunung waktu tersesat, untuk dipakai sebagai panduan mengkoreksi posisi atau arah untuk turun ke desa terakhir :



MEMANFAATKAN JARUM/SILET YANG DILETAKAN DI PERMUKAAN AIR 

Dalam daftar survival kit kita, galat satu yang harus dibawa merupakan jarum dan benang (lihat dalam list survival kit) Jika tidak ada dan kebenaran membawa silet, bisa pula kita gunakan, jarum atau silet tadi dapat berfungsi sebagai kompas sederhana sebagai pengganti kompas buat memilih arah. Caranya mudah, hanya dengan bermodalkan jarum atau silet yang sudah digosokan ke benda yg mengandung magnet atau ke bagian atas kering, yang selain magnet, yang paling bisa dipakai adalah kain sutra atau rambut, bila terpaksa umumnya batu atau besi (supaya jarum berubah menjadi bermagnet), serta ditusukkan ke gabus (atau benda ringan lainnya yg sanggup mengapung). Gabungan jarum atau silet serta gabus lalu diletakkan di atas permukaan air, sebagai akibatnya terlihat mengapung.ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.cara ini mampu dipakai pada siang hari ataupun malam hari.






MEMANFAATKAN TANDA-TANDA ALAM (POHON) 
Selain menggunakan jarum atau silet serta gabus, kita juga bisa menggunakan pertanda-pertanda alam yg terdapat disekitar kita, andai kata kita tersesat pada vegetasi atau tempat yang penuh pepohonan besar atau minimal terdapat pohon yang akbar di area yg bisa terpapar sang sinar mentari , cek dan perhatikan setiap sisi btg pohon tersebut. Sisi pohon berbatang akbar yang terkena sinar surya dan nir berlumut, umumnya akan menerangkan arah barat/timur. Jika tersesat dalam malam hari, coba raba sisi pohon berbatang besar ini, dan nikmati suhunya.cari sisi pohon yang terasa paling hangat.sisi ini memperlihatkan arah barat. 


Perlu diingat bahwa nir semua lumut selalu menghindari sinar mentari , ada beberapa buku atau pengetahuan mengenai menentukan arah yg mengajarkan bahwa lumut selalu mencari loka yang dingin, dalam kenyataannya nir seluruh lumut selalu mencari tempat yang dingin, inilah pentingnya buat melakukan double check menggunakan menilik sisi pohon mana yg terasa lebih panas di banding sisi yang lainnya. Cara ini akan lebih seksama dilakukan pada malam hari.





Selain dengan melihat posisi lumut dan mengecek panas pohon, kita sanggup jua menggunakan melihat disparitas kelebatan tajuk pohon yang bisa digunakan menjadi petunjuk untuk menentukan arah Timur dan Barat, hal ini berkaitan dengan proses fotosintesis (cara ini dalam syarat tertentu sulit membedakan kelebatan daun dalam tajuk pohon). Selain itu kita juga bisa menggunakan Daun Pandan Hutan, jika disekitar kita tersesat kita menemukan pandan Hutan, lihat serta amati batangnya Pandan Hutan (Pandanus tectorius) cenderung buat mengarah ke sinar matahari yg berkualitas baik (arah timur).



MEMANFAATKAN KAPAN BULAN TAMPAK DILANGIT

Tidak poly buku panduan ataupun tulisan yg menampakan bahwa buat mencari arah dapat menggunakan kapan bulan terbit atau tampak pada langit sang mata kita, pengetahuan ini saya dapatkan berdasarkan panduan survival Tentara Amerika dalam FM tiga-05.70 (FM 21-76) Panduan mengenai survival, bab  Field-Expedient Direction Finding, atau dapat diartikan sebagai cara mencari arah dengan keterbatasan indera dilapangan, yaitu keliru satunya mengenai menentukan arah tanpa kompas dengan memakai bulan, yaitu :

Jika bulan terbit sebelum mentari tenggelam, sisi yang diterangi merupakan barat.jika bulan naik sehabis malam atau tengah malam, sisi diterangi adalah timur. Penemuan ini jelas akan memberikan kita referensi kasar tentang posisi timur-barat pada malam hari.



MEMANFAATKAN BAYANGAN MATAHARI



Jika tersesat dalam siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda.sama seperti menentukan arah menggunakan jam, letakkan benda tegak di bagian atas tanah.pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke timur.sebaliknya, apabila tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda biasanya condong ke arah barat.

 

MELIHAT DAN MENGAMATI RASI BINTANG 

Cara menggunakan melihat dan mengamati rasi bintang ini hanya bisa digunakan pada malam hari, serta rasi bintang yang kita amati sanggup lebih berdasarkan satu bila kita sanggup memahami dan hapal konstelasi dari masing-masing rasi bintang tadi :


§     RASI BIDUK/GREAT BEAR/BERUANG BESAR : Rasi Bintang ini bisa menunjukkan arah utara. Bentuknya misalnya gayung, serta terdiri dari 7 buah bintang, karenanya juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.





·                     RASI BINTANG ORION/WALUKU : Rasi Bintang ini dapat dipandang pada langit sebelah barat. Rasi Orion ini gampang dikenali menggunakan adanya tiga bintang kembar yang berjajar menciptakan sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik berdasarkan rasi orion ini merupakan adanya bintang Bellatrix serta Betelgeuse pada konstelasinya. Selain menjadi petunjuk arah barat, rasi bintang orion ini/waluku dalam bahasa Indonesia seringkali dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu buat mulai menggarap sawah dan ladangnya.






·                     RASI BINTANG PARI/LAYANG-LAYANG/BINTANG SALIB : Rasi bintang ini mampu kita lihat dalam langit malam dengan arah relatif ke selatan. Rasi bintang ini menunjukkan arah mata angin dalam setiap bintang paling yg terang.




MENGGUNAKAN JAM ANALOG


Cara Lainnya buat menentukan arah yang dilakukan pada pagi hari atau siang hari, kita bisa memakai jam analog buat memilih arah :


Untuk belahan bumi selatan (sebelah selatan khatulistiwa) :

·                     letakkan jam secara horisontal,
·                     arahkan angka 12 kearah surya (menggunakan bantuan bayangan tongkat),
·                     arah utara adalah setengah sudut antara nomor 12 dengan jarum pendek jam (lihat gambar).

Untuk belahan bumi utara (sebelah utara khatulistiwa) :

·                     Letakkan jam secara horisontal,
·                     Arahkan jarum pendek kearah matahari,
·                     Arah utara merupakan setengah sudut antara angka 12 dengan jarum pendek jam (45°, lihat gambar).




Namun cara ini kurang akurat buat kita yg tinggal pada daerah katulistiwa. Apabila wilayah saat kita sedang memakai “Daylight saving time”, maka gunakan angka 1 menjadi referensi menggantikan angka 12 misalnya gambar dibawah ini.



Menentukan utara menggunakan bayangan.


Tancapkan sebuah tongkat pendek, dan beri indikasi pada ujung bayangan tongkat.tunggu 15 - 30 mnt, lalu beri pertanda lagi dalam ujung bayangan tongkat.




Setelah didapatkan dua titik tadi buat garis lurus antara indikasi satu serta tanda 2.arah utara diperoleh menggunakan membuat garis tegak lurus (90°) berdasarkan garis yang kita peroleh menurut bayangan.



Catatan :


Disamping keenam cara tadi, sebenarnya dulu diajarkan juga beberapa cara mencari arah mata angin tetapi nir dapat diaplikasikan dihutan ataupun digunung, yaitu dengan mencari dan melihat makam orang muslim dan kristen , atau mencari masjid.



Pada saat mencari jalan buat keluar menurut kondisi tersesat lakukanlah penandaan di pohon atau batu yg sudah di lewati, supaya nir mengulang jalan yg sama terus menerus.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel