SATUAN KARYA PRAMUKA


Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, membuatkan talenta serta pengalaman para Pramuka pada banyak sekali bidang ilmu pengetahuan serta teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya mempunyai beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan dalam subbidang ilmu eksklusif. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang bisa diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida eksklusif pada Saka tadi.
Satuan Karya Pramuka pula memiliki aktivitas spesifik yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yg dilaksanakan sang tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yg dilaksanakan secara beserta-sama lebih dari satu saka yg disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka diantaranya melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur pada taraf nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yg dibuat dari Surat Keputusan Kwartir Daerah yg bersangkutan.

Organisasi serta Pembinaan

Pengorganisasian

Saka dibentuk pada Kwartir Ranting, Saka dapat dibentuk pada Kwartir Ranting atas kehendak serta minat yang sama dari Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega, disesuaikan dengan situasi serta kondisi pada wilayahnya. Saka dibentuk oleh serta berada pada bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian serta pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka, maka pembentukan Saka dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang yang wewenang, pengelolaan, pengendalian serta pembinaannya oleh Kwartir Cabang.[1]
Satu Saka beranggotakan sedikitnya sepuluh orang serta sebanyak-banyaknya 40 orang yang terdiri dari sedikitnya atas dua Krida yang masing-masing beranggotakan lima hingga sepuluh orang. Pengembangan jumlah anggota serta Krida disesuaikan dengan kebutuhan. Saka dalam bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 orang dibagi ke dalam beberapa Saka yang sama bidangnya. Anggota putra serta putri dihimpun dalam satuan terpisah Saka Putera dibina oleh Pamong Putera serta Saka Puteri dibina oleh Pamong Puteri.[1]
Anggota Krida memilih Pemimpin Krida masing-masing serta pemimpin Krida menunjuk seorang Wakil Pemimpin Krida. Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil Pemimpin Krida serta beberapa anggota. Saka membentuk Mabi Saka, yang anggotanya terdiri dari atas pejabat instansi pemerintah, tokoh masyarakat setempat dan/atau orang tua peserta didik.[1]

Pembinaan

Saka dibina oleh seorang Pamong Saka. Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yg bersangkutan. Pamong Saka diangkat serta dikukuhkan sang Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yg bersangkutan. Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun serta sesudahnya dapat diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yg bersangkutan.[1] Tugas serta tanggungjawab Pamong Saka adalah :[1]
  1. Mengelola pembinaan serta pengembangan Sakanya;
  2. Menjadi Pembina Saka serta bekerjasama dengan Majelis Pembimbing Sakanya;
  3. Mengusahakan instruktur, perlengkapan serta keperluan kegiatan sakanya;
  4. Mengadakan hubungan, konsultasi serta kerjasama yang baik dengan Pimpinan Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan serta Saka lainnya;
  5. Mengkoordinasikan pelatih menggunakan Dewan Kerja Saka yang terdapat pada sakanya;
  6. Menjadi anggota Mabi Saka;
  7. Menerapkan Prinsip Dasar serta Metode Kepramukaan serta sistem Among dalam kegiatan pembinaan Sakanya;
  8. Melaporkan perkembangan Sakanya kepada kwartir serta Mabi Saka yg bersangkutan.
Selain daripada Pamong Saka, untuk melatih anggota Saka dalam bidang Sakanya, maka pada setiap Saka diadakan Instruktur Saka. Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan serta pengetahuan, keterampilan serta keahlian khusus pada bidang tertentu yang bersedia membantu Pamong Saka dalam peningkatan kemampuan serta keterampilan anggotanya. Instruktur Saka diangkat serta dikukuhkan sang Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka serta Mabi Saka. Tugas serta tanggungjawab Instruktur Saka adalah :
  1. Melaksanakan pendidikan serta latihan sesuai dengan keahliannya bagi para aggota Saka.
  2. Menjadi penguji SKK bagi anggota Saka sesuai dengan bidang keahliannya serta melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka.
  3. Menjadi penasehat bagi Dewan Saka dalam merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan Saka.
  4. Memberi motivasi kepada anggota Saka untuk membina serta mengembangkan bakat, minat serta kegemarannya.
  5. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan serta pengalamannya melalui berbagai pendidikan.
  6. Mengikuti Orientasi Gerakan Pramuka.
  7. Melaporkan aplikasi setiap kegiatan yang menjadi tugasnya.

Macam-macam Saka

  1. Saka Dirgantara
  2. Saka Bhayangkara
  3. Saka Bahari
  4. Saka Bakti Husada
  5. Saka Bina Sosial
  6. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
  7. Saka Kerohanian
  8. Saka Pandu Wisata
  9. Saka Pekerjaan Umum (PU)
  10. Saka Pustaka
  11. Saka Taruna Bumi
  12. Saka Teknologi
  13. Saka Telematika
  14. Saka Wanabakti
  15. Saka Wira Kartika
  16. Saka Kalpataru

Berlaku Nasional

Saka Dirgantara

wing Bhakti Saka Dirgantara
Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan praktis pada bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada pada wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional pada bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan serta klub aeromodelling. Pelatihan umumnya diadakan pada sebuah Pangkalan Udara eksklusif.
Krida-krida dalam Saka Dirgantara, menjadi berikut.
  1. Krida Olahraga Dirgantara
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.
Krida Olah Raga Dirgantara
  1. Terbang Bermotor
  2. Terbang Layang
  3. Aeromodelling
  4. Terjun Payung
  5. Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara
  1. Aerodinamika
  2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
  3. Meteorologi
  4. Fasilitas Penerbangan
  5. Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara
  1. Teknik Mesin Pesawat
  2. Komunikasi
  3. Aerial Search And rescue
  4. Struktur Pesawat

Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat serta mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak serta pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan serta teknologi pada bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional
Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada pada bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar serta paling berkembang pada Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk pada hampir seluruh wilayah Kwartir pada Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.
Krida-krida pada Saka Bhayangkara, sebagai berikut :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
  4. Krida Pencegahan serta Penanggulangan Bencana (PPB)
    1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
    2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
    3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
    4. Subkrida Search And Rescue (SAR)
Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan serta petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.
Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan serta bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil serta finansial kepada Saka Bhayangkara pada tingkatnya.
Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan serta pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan serta keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan serta pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibuat sang anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin aplikasi kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.
Krida, adalah satuan mini yg adalah bagian kecil berdasarkan Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yg adalah bagian dari aktivitas Saka Bhayangkara yang beranggotakan aporisma 10 (sepuluh) orang.
Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila serta UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945.
Keamanan serta Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman serta tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
  • Perasaan bebas dari ganguan fisik serta psikis (security)
  • Adanya rasa kepastian serta bebas dari kekhawatiran, keraguan serta ketakutan (surity)
  • Perasaan ilindungi berdasarkan segala macam bahaya (paling aman)
  • Perasaan damai serta tentram lahir batin (peace)

Lambang saka bhayangkara

Bentuk
Lambang saka bhayangkara berbentuk segi 5 beraturan menggunakan panjang masing-masing sisi 5 cm.
ISI
Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas :
1. PERISAI, dengsn berukuran gambar:
  • Sisi atas = 3,5cm
  • Sisi miring atas kiri = 1cm
  • Sisi miring atas kanan = 1cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
2. Bintang tiga (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm
3. Obor dengan ukuran gambar:
  • Panjang tangkai = 1,5 cm
  • Tinggi nyala api = 1 cm
4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa serta simetris, dengan ukuran :
  • Garis tengah kelapa = 1 cm
  • Tinggi tunas = 2 cm
  • Panjang akar = 0,5 cm
  • Tulisan menggunakan alfabet akbar yang berbunyi ”SAKA BHAYANGKARA”.
Warna
1. Warna dasar saka bhayangkara ” MERAH”
2. Warna dasar perisai bagian atas ” KUNING ” serta bagian bawah” HITAM “
3. Warna tunas kelapa ” KUNING TUA “
4. Warna obor :
  • Nyala barah ” MERAH “
  • Tangkai obor bagian bawah ” PUTIH “
  • Tangkai obor bagian atas ” HITAM ” serta tengah nya adagaris putih
5. Warna 3 bintang ” KUNING TUA”
6. Warna tulisan ” HITAM “
7. Warna bingkai ” HITAM “
Arti Kiasan Lambang Bhayangkara
1. Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila
2. Bintang tiga serta perisai melambangkan Tri Brata serta Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I
3. Obor melambangkan asal terperinci sejati
4. Api yang menjulang 3 bagian melambangkan Triwikrama (3 pancaran cahaya) yaitu :
  • Kesadaran
  • Kewaspadaan
  • Kebijaksanaan
5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yg memiliki makna :
  • Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, serta istilah cikal bakal pada Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hayati bangsa Indonesia.
  • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah serta jasmaniah sehat, kuat, serta ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup serta dalam menempuh segala ujian serta kesukaran untuk mengabdi pada tanah air serta bangsa Indonesia.
  • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada serta dalam keadaan bagaimanapun juga.
  • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas serta merupakan salah satu pohon yang tertinggi pada Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi serta lurus, yakni yang mulia serta jujur, serta dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
  • Akar nyiur tumbuh kuat serta erat pada dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad serta keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar serta landasan-landasan yang baik, benar, kuat serta nyata ialah tekad serta keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
  • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, serta membaktikan diri serta kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa serta negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku serta perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum serta ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan serta ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila serta UUD NRI tahun 1945.

Saka Bahari

Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif serta bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta serta menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut serta perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari berafiliasi menggunakan pihak TNI AL, Profesional pada bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata serta Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada pada wilayah yang mempunyai potensi pada bidang Bahari.
Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari

Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman serta pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan dalam tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang lalu dicanangkan sang Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional pada Magelang. Sebagai dasar menurut pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan angka 053 tahun 1985.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan pada bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka serta masyarakat pada lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan pada gugusdepan serta satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia serta kemampuan jasmani serta rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan serta kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih serta Sehat (PHBS)
Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
Krida Bina Lingkungan Sehat
  1. Penyehatan Perumahan
  2. Penyehatan Makanan serta Minuman
  3. Pengamanan Pestisida
  4. Pengawasan Kualitas Air
  5. Penyehatan Air
Krida Bina Keluarga Sehat
  1. Kesehatan Ibu
  2. Kesehatan Anak
  3. Kesehatan Remaja
  4. Kesehatan Usia Lanjut
  5. Kesehatan Gigi serta Mulut
  6. Kesehatan Jiwa
Krida Penanggulangan Penyakit
  1. Penanggulangan Penyakit Malaria
  2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
  3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
  4. Penanggulangan Penyakit Diare
  5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
  6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
  7. Imunisasi
  8. Gawat Darurat
  9. HIV / AIDS
Krida Bina Gizi
  1. Perencanaan Menu
  2. Dapur Umum Makanan/Darurat
  3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
  4. Penyuluh Gizi
  5. Mengenal Keadaan Gizi
Krida Bina Obat
  1. Pemahaman Obat
  2. Taman Obat Keluarga
  3. Pencegahan serta Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
  4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
  5. Pembinaan Kosmetik
Krida Perilaku Hidup Bersih serta Sehat (PHBS)
  1. Bina PHBS pada Rumah
  2. Bina PHBS pada Sekolah
  3. Bina PHBS pada Tempat umum
  4. Bina PHBS pada Instansi Pemerintah
  5. Bina PHBS pada Tempat kerja

Saka Keluarga Berencana

Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan serta pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis serta bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera serta Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada pada bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Keluarga Berencana serta Kesehatan Reproduksi (KB serta KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera serta Pemberdayaan Keluarga (KS serta PK)
  3. Krida Advokasi serta Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi serta KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan serta mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata serta produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, serta Lembaga Holtikultura.
Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian serta Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
SKK Bidang Taruna Bumi adalah menjadi berikut
Krida Pertanian Tanaman Pangan, terdiri atas 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Padi
  2. SKK Petani Jagung
  3. SKK Petani Kacang Kedelai
  4. SKK Petani kacang Tanah
  5. SKK Petani Ubi Kayu
  6. SKK Petani Ubi Jalar.
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan, terdiri atas 11 (sebelas) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Cengkeh
  2. SKK Petani Kelapa
  3. SKK Petani Karet
  4. SKK Petani Obat-obatan
  5. SKK Petani Kopi
  6. SKK Petani Panili
  7. SKK Petani Coklat
  8. SKK Petani Lada
  9. SKK Petani Kapas
  10. Petani Tembakau
  11. SKK Petani Tebu.
Krida Perikanan, memiliki 9 (sembilan) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Ikan Nila
  2. SKK Petani Ikan Mas
  3. SKK Petani Ikan Gurami
  4. SKK Petani Ikan Lele
  5. SKK Petani Katak
  6. SKK Petani Belut
  7. SKK Petani Bandeng
  8. SKK Petani Udang
  9. SKK Petani Ikan Hias.
Krida Peternakan, mempunyai 12 (dua belas) SKK, yakni:
  1. SKK Peternak Kerbau
  2. SKK Peternak Sapi
  3. SKK Peternak Kuda
  4. SKK Peternak Sapi Perah
  5. SKK Peternak Kambing
  6. SKK Peternak Babi
  7. SKK Peternak Puyuh
  8. SKK Peternak Kelinci
  9. SKK Peternak Ayam
  10. SKK Peternak Itik
  11. SKK Peternak Lebah
  12. SKK Peternak Merpati.
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura, mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Rambutan
  2. SKK Petani Pisang
  3. SKK Petani Mangga
  4. SKK Petani Nanas
  5. SKK Petani Durian
  6. SKK Petani Semangka
  7. SKK Petani Apel
  8. SKK Petani Salak
  1. SKK Petani Pepaya
  2. SKK Petani Jeruk
  3. SKK Petani Anggur
  4. SKK Petani Jambu
  5. SKK Petani Duku
  6. SKK Petani Alpokat
  7. SKK Petani Tomat
  8. SKK Petani Cabe
  1. SKK Petani Bayam
  2. SKK Petani Kangkung
  3. SKK Petani Kacang Panjang
  4. SKK Petani Kubis
  5. SKK Petani Sawi
  6. SKK Petani Wortel
  7. SKK Petani Suplir
  8. SKK Petani Palma
  1. SKK Petani Cemara
  2. SKK Petani Anggrek
  3. SKK Petani Mawar
  4. SKK Petani Melati
  5. SKK Petani Kaktus
  6. SKK Petani Seledri
  7. SKK Petani Bonsai
  8. SKK Petani Bawang Putih/Merah

Saka Wanabakti

Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif serta bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam serta lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani serta LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Krida-krida pada Saka Wanabakti, menjadi berikut.
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK, yakni:
  1. SKK Perisalah Hutan
  2. SKK Pengukuran serta Pemetaan Hutan
  3. SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (3 belas) SKK, yakni:
  1. SKK Keragaman Hayati
  2. SKK Konservasi Kawasan
  3. SKK Perlindungan Hutan
  4. SKK Konservasi Jenis Satwa
  5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
  6. SKK Pemanduan
  7. SKK Penulusuran Gua
  8. SKK Pendakian
  9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan serta Lahan
  10. SKK Pengamatan Satwa
  11. SKK Penangkaran Satwa
  12. SKK Pengendalian Perburuan
  13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, memiliki 7 (tujuh) SKK, yakni:
  1. SKK Konservasi Tanah serta Air
  2. SKK Perbenihan
  3. SKK Pembibitan
  4. Penanaman serta Pemeliharaan
  5. SKK Perlebahan
  6. SKK Budidaya Jamur
  7. SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
  2. SKK Pencacahan Pohon
  3. SKK Pengukuran Kayu
  4. SKK Kerajinan Hutan Kayu
  5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
  6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.

Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yg mulai dilaksanakan dalam akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 serta 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina serta pengembangan pendidikan bela negara serta kepramukaan.
Krida-krida pada Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
  1. Krida Survival
  2. Krida Pionering (Perintis)
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida penanggulangan bencana alam

Saka Kalpataru

Kementerian Lingkungan Hidup serta Kwarnas gerakan Pramuka telah menginisiasi lahirnya SAKA Lingkungan yang pada beri nama SAKA KALPATARU, kerjasama ini bermula dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 17/MENLH/11/2011 serta No. 014/PK-MoU/11/2011 tentang Pelaksanaan Program serta Kegiatan Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan serta kecakapan, serta kepemimpinan Pramuka Penegak serta Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian serta rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, serta mempertahankan serta melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang serta mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan serta pembinaan bagi Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan serta teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa serta Negara.
Satuan Karya Pramuka Kalpartaru untuk tahap awal mencakup 3 Krida yaitu :
  1. Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
  2. Krida Perubahan Iklim, dan
  3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Untuk termin berikutnya yaitu tahun 2014, Krida SAKA Kalpataru akan ditambahkan sinkron dengan kebutuhan pada pengelolaan lingkungan. //www.menlh.go.id/peningkatan-kapasitas-pamong-serta-pelatih-saka-lingkungan

Berlaku pada daerah tertentu

Saka Bina Sosial

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan pada Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan pada Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang memiliki secara resmi Saka ini.

Saka Kerohanian

Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif pada bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah nir ada lagi.

Saka Panduwisata

Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek serta daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan pada Objek serta Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan pada Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang memiliki secara resmi Saka ini.
Krida-krida pada Saka Panduwisata, sebagai berikut.[2]
  1. Krida Bina Obyek Wisata
  2. Krida Bina Pramuwisata
  3. Krida Bina Sarana Wisata
  4. Krida Bina Seni Budaya

Saka Pekerjaan Umum

Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada pada bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum telah tidak ada lagi.

Saka Pustaka

Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan pada Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan pada Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang memiliki secara resmi Saka ini.
Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik menurut Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan dalam lepas 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan pada Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah sang Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah serta Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora sang Ketua Kwartir Cabang Blora.[3]
Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi serta informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca serta belajar bagi semua anggota gerakan pramuka serta masyarakat pada lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) serta sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah serta elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).[4]
Krida-krida dalam Saka Pustaka,
  1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
  2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)
  3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)
  4. Krida Deposit serta Penerbitan (Debit)

Saka Teknologi

Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada pada Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir Darah Nusa Tenggara Barat menamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi serta Teknologi.[5]

Saka Telematika

Saka Telematika adalah Satuan Karya Pramuka yang membidangi masalah teknologi serta informasi, saka ini terbilang baru serta dirintis oleh Kwartir Daerah Jawa Barat dengan bekerja sama dengan Telkom sejak Maret 2011 yang lalu, Saka Telematika ditandatangani oleh Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Effendi pada GKP Telkom pada Jalan Japati 1 Bandung. Cianjur serta Bekasi adalah beberapa daerah pada Indonesia yang telah membentuk saka tersebut. Tujuan dibentuknya Saka Telematika ini adalah menjadikan ikon terbaru dari Pramuka sendiri juga mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada telekomunikasi, edutainment, multimedia serta informatika Indonesia yang menjadikan Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang. Saka Telematika terdiri dari 4 krida yakni: 1. Krida Telekomunikasi
  1. SKK Jaringan Telekomunikasi
  2. SKK Jasa Telekomunikasi
  3. SKK Interkoneksi Telekomunikasi
2. Krida Informatika
  1. SKK Internet (Web)
  2. SKK E-Commerce
  3. SKK Social Networking
3. Krida Media
  1. SKK Broadcast
  2. SKK Video
  3. SKK Teleconfrence
  4. SKK Design Grafis
4. Krida Edutainment
  1. SKK Game Online
  2. SKK Content

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel