TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI
Wednesday, January 9, 2019
Edit
Apabila melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) dalam suatu ketika kita akan dihadapkan pada keadaan yg mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seseorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai bisa mengkategorikan sebagai dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan indera.
Di wilayah pegunungan bisa terjadi perubahan yang sangat cepat dalam keadaan air sungai. Air hujan bisa mengakibatkan sungai mini seketika menjadi buas serta berbahaya, karena itu apabila kita melihat cuaca yg jelek dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan buat pada seberangi. Tetapi jika kita memutuskan buat permanen melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yg harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum menentukan tempat menyeberang yg terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih gampang menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,lima km menurut muara umumnya sungai sebagai dalam, tapi arusnya sebagai nir begitu deras. Setelah loka teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir buat mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan berdasarkan pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada waktu menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus bisa membengkokan lutut dan menjatuhkan sebagai akibatnya kita terseret arus. Selain itu perhatikan jua setiap langkahmu, pastikan satu kaki sudah menempati posisi tumpuan yg baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus relatif deras dan pada, apabila menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai serta akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat menggunakan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yg satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir serta bisa mengakibatkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat dibubuhi kedalam ransel buat menerima kestabilan. Hal berikutnya adalah usahakan jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai mini serta berhati-hatilah pada menyeberang bila berada dalam gerombolan yang nir mampu berenang.
Teknik penyeberangan sungai menggunakan alat
Teknik ini umumnya dipergunakan apabila melibatkan banyak orang pada grup yg melakukan bepergian serta telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada 2 macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai serta penyeberangan kering dimana semua bagian badan penyeberang terdapat diatas permukaan air.
Penyeberangan basah
Penyeberangan basah bisa dilakukan dengan beberapa teknik yg salah satunya adalah renang survival. Dasar berdasarkan renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain pada air, dengan ditunjang sang pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita bisa menggunakan alat yg selalu kita bawa dalam suatu bepergian atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen serta botol air minum.
1. Ponco
Ponco yg kita kenal menjadi pelindung pada ketika hujan, ternyata poly sekali kegunaanya lantaran memang direncanakan buat itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival merupakan menjadi indera pelampung yang dapat dibuat menggunakan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk misalnya sebuah bantal lalu diikat menggunakan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yg bisa dimasuki air. Dengan bahan yang baik serta ikatan tali yang rapi akan membentuk pelampung yang baik serta tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya menjadi tumpuan sementara, jadi berat badan kita nir sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
2. Jerigen dan botol air minum
Seperti halnya pelampung menurut ponco, maka kita juga bisa menciptakan pelampung menurut beberapa butir jerigen serta botol yg umumnya menjadi tempat wadah air minum. Cara menciptakan pelampung menggunakan jerigen mini tidak diikat sebagai satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yg satu dihubungkan dengan jerigen yang ke 2 menggunakan tali, yang gunanya buat berpegangan ad interim buat jerigen akbar (20 liter) bisa dibentuk sejenis rakit mini . Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat sebagai satu dengan yg lain.
3. Penyeberangan kering
Penyeberangan kering bisa dilakukan menggunakan memakai rakit atau perahu dan menggunakan tali. Apabila sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yg paling kondusif buat menyeberangi sungai merupakan menggunakan rakit atau bahtera. Cara berikutnya merupakan menggunakan menggunakan rentangan tali dimana cara ini dipakai apabila sungai yg di seberangi terdapat dalam celah sempit dan pada. Walau cara ini sporadis dipakai pada suatu perjalanan terdapat baiknya buat pada pelajari.
4. Penyeberangan menggunakan satu rentangan tali
Pada prinsipnya pemasangan serta simpul-simpul yg digunakan seperti biasa, menggunakan catatan tali itu tegang serta kuat. Cara menyeberang bisa dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh pada hubungkan pada tali penyeberangan dengan memakai carabiner.
5. Penyeberangan dengan dua rentangan tali
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan dalam keliru satu tali dan berpegangan dalam tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak lebih kurang satu meter, satu diatas dan satu dibawah sebagai akibatnya memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai menggunakan berhati-hati, meskipun dari asumsi bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati pula cuaca, ada kemungkinan anda wajib menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun jua safety tetap diutamakan, jika belum bisa melakukan sendiri tehnik tadi usahakan didampingi orang yang pakar.