Film Petualangan Anakanak Lima Elang

Di tengah banyaknya keluhan orangtua serta warga generik tentang tayangan sinetron juga film-film layar lebar yg kurang mendidik, sebentar lagi kerinduan akan film nasional yang menarik, menghibur, dan mengandung nilai-nilai pendidikan bakal terjawab. Film petualangan anak-anak buat seluruh umur berjudul “Lima Elang” bakal ditayangkan pada bioskop-bioskop pada Tanah Air.

“Lima Elang” yang berkisah tentang persahabatan dan petualangan 5 anak yg dipertemukan menjelang serta dalam suatu perkemahan besar taraf Kwartir Daerah, sanggup diklaim jua menjadi kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka. Film itu memang merupakan kerjasama antara Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menggunakan SBO Films, suatu perusahaan film yg para pengelolanya telah sukses lewat sejumlah film, termasuk film “Garuda Di Dadaku”.

Bertindak selaku produser merupakan Kemal Arsjad serta Salman Aristo. Yang diklaim terakhir pula menulis skenario film tadi. Sedangkan sutradaranya merupakan Rudi Soedjarwo, yang sebelumnya telah sukses menelurkan 17 film layar lebar. Bertindak menjadi produser eksekutif adalah sejumlah nama, termasuk Ketua Kwartir Nasional, Prof.dr.dr Azrul Azwar, MPH.

Setelah melalui proses persiapan relatif lama , selama sebulan penuh pada awal April 2011, dilaksanakan syuting film “Lima Elang” pada sejumlah tempat. Dari pihak Kwarnas, juga ditunjuk tim supervisi teknis yang dipimpin Wakil Ketua Kwarnas, Kak Amoroso Katamsi. Sedangkan di lapangan buat mendampingi tim produksi saat syuting berlangsung, ditunjuk Kak Berthold Sinaulan (Andalan Nasional) selaku kordinator, dengan anggota Kak Yusak Manitis (Staf Kwarnas) serta Kak Syarifah Alawiyah (Ketua Dewan Kerja Nasional).

Kak Berthold serta Kak Yusak bahkan sempat ikut syuting walaupun hanya menjadi extra (figuran), menjadi tamu dari Kwarnas yang diundang menghadiri perkemahan yang diadakan. Bahkan sang tamu akhirnya ikut jua pada proses pencarian anak hilang. Ada anak hilang? Ya, itulah keliru satu menarik dan serunya film tersebut. Nantikan serta tonton saja “Lima Elang” nantinya.

Selama proses syuting, jua cukup banyak kendala yang dihadapi. Hujan deras yg turun berkali-kali, sempat menahan syuting yang hampir sebagian besar dilakukan di alam terbuka. Belum lagi ada juga yg terkena lintah atau terkena daun tumbuhan yang menyebabkan tubuh gatal, misalnya pada Hutan Buru Kareumbi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Garut. Untunglah, kekompakan tim produksi, para talent, juga extra, membuat aplikasi syuting permanen bisa diselesaikan dalam awal Mei 2011.

Menurut planning, film tadi akan ditayangkan dalam akhir Agustus 2011. Dan yang niscaya, bakal terdapat satu lagi tontonan menarik dan bermutu di Indonesia. Redaksi KN,  Berthold Sinaulan/Syarifah Alawiyah

Sumber: //www.pramuka.or.id/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel