Kabar Gembira 2019 Bantuan Kapal Berjumlah 2.090 Unit

Kementrian kelautan serta perikanan Mulai menggulirkan bantuan kapal besar ukuran 70 gros ton serta 120 gros ton. Kapal akbar itu diharapkan beroperasi pada perairan perbatasan serta perairan yg kosong sehabis ditinggalkan kapal asing. Zona daerah daerah yg kosong merupakan natuna dan perairan arafura.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan serta Perikanan (KKP) Zulficar Mochtar pada ”Refleksi Kinerja Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan serta Perikanan2019 dan Outlook2019”, Kamis (lima/1), di Jakarta, mengemukakan, target donasi kapal ikan untuk nelayan tahun ini 2.090 unit. Target bantuan dua.090 kapal dengan nilai sekitar Rp 1 triliun itu meningkat dibandingkan menggunakan tahun2019, yakni 1.719 unit. Bantuan kapal itu terdiri menurut 

- 429 kapal penangkapan ikan berukuran pada bawah lima gros ton (GT)

- 498 kapal lima GT

- 92 kapal 10 GT

- tiga kapal 20 GT


- 20 kapal 30 GT. 

Di samping itu, 12 kapal besar berukuran 70 GT serta 4 kapal 120 GT. Selain itu, KKP pula meng- alokasikan bantuan kapal pengangkut ikan sebanyak 17 unit ukuran 70GT serta lima kapal 100GT.


Pengadaan kapal melibatkan 60 galangan yang telah lolos lelang melalui katalog elektronik (e-katalog). Bantuan kapal direncanakan buat koperasi nelayan. ”Pengadaan kapal akan dimulai bulan Januari. Pembangunan kapal diperlukan tuntas pada pertengahan tahun,” kata Zulficar.

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan KKP Minhadi Noer Sjamsu mengemukakan, pihaknya masih menyelidiki peruntukan donasi kapal penangkapan ikan berukuran besar di atas 30 GT. Kapal-kapal itu nantinya diperlukan mengisi perairan perbatasan, misalnya Natuna dan Arafura, yg kini nisbi kosong sejak pelarangan operasional kapal-kapal asing
.
Minim realisasi pada2019.

Pengadaan bantuan ribuan kapal ikan melalui proses e-katalog sekarang memasuki tahun ke 2. Tahun2019, pengadaan donasi kapal hanya terlaksana 752 kapal

Pengadaan kapal akan dimulai bulan Januari. Pembangunan kapal diperlukan tuntas pada pertengahan tahun.

atau 43,74 % dari sasaran 1.719 unit. Dari jumlah itu, kapal yang sudah tersalurkan ke koperasi nelayan sampai akhir tahun baru 85 unit. Menurut Minhadi, minimnya realisasi donasi kapal sepanjang tahun2019 dipicu sejumlah perkara, 

antara lain galangan mengalami kesulitan kapital kerja, tenaga kerja serta keterampilan terbatas, serta penguasaan teknologi yg minim. Tercatat 16 kapal yg telah dibangun oleh galangan ditolak lantaran nir memenuhi spesifikasi kapal. Kendala lainnya, keterlambatan mesin kapal dan pasokan material dan sebaran galangan kapal yang tidak merata.

Di sepanjang pantai barat Sumatera, bahkan tidak terdapat galangan kapal yg lolos e-katalog pengadaan kapal. Menurut Zulficar, acara pengadaan donasi kapal melalui e-katalog adalah pertama kalinya. 

Ia tidak menutup kemungkinan peruntukan kapal bantuan dalam tahun kemudian untuk 170 koperasi nelayan diwarnai keliru sasaran. Ia menambahkan, donasi kapal yg terbukti galat peruntukan serta bukan buat kepentingan nelayan akan dibatalkan.

”Kapal ditarik kembali serta dialihkan ke koperasi yang lebih berhak,” ucapnya. Meski bantuan kapal terus bergulir, target produksi perikanan tangkap nir mengalami peningkatan. Tahun2019, produksi perikanan tangkap ditargetkan 6,67 juta ton atau lebih rendah daripada pencapaian produksi2019.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel