Kelingking

Kelingking



Alkisah tentang seseorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi
berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja
kaget, kemudian terpelanting. Kelingkingnya putus. Raja marah. ''Sudahlah
Paduka. Kalau kena musibah, mbok bersyukur saja,'' ujar seorang
penasihatnya.


Raja bukannya luluh malah tambah marah. Dengan lantang
berteriak : 'Penjarakan penasihat goblok ini!' Para pengawal yang
selalu sendiko dawuh, tabu buat membantah, melaksanakan perintah
itu. Sang penasihat pun dijebloskan ke bui.
Lima tahun lalu, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif.
Pria gagah berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada yang kuasa.
Hanya saja, sehabis diteliti, lho, kelingkingnya terpotong. Cacat.
Terpaksa diafkir. Sebagai pengganti, pengawalnya yang tidak cacat
dijadikan korban. Pengawal itu dieksekusi, serta rajanya dipulangkan.
Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yg dulu dibui
itu pun dilepaskan. ''Ananda memang harus bersyukur tidak memiliki
kelingking,'' istilah Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata, sang
penasihat pun bersyukur, ''Kalau saja aku tidak dipenjarakan oleh
Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai tumbal.''
(WY) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel