Laura Powe Peserta ISPC Dari Australia Nikmati Kegiatan village Trekking


Semangat pagi masih menghangatkan seluruh peserta. Di pagi yg cerah ini, kelompok kecil peserta akan melakukan village trekking. Kegiatan mengelilingi desa dan transit pada beberapa pos. Setiap pos yang disinggahi terdapat games menarik yg bisa dieksplore sang peserta. Perjalanan dimulai melalui jalan setapak di tepi pematang sawah. Di tengah udara dingin pagi, sinar surya memancar menurut pulang pegunungan, memancarkan estetika tanah Pasundan.

Laura Powe mahasiswa dari Studied architecture at Brisbane University, Australia menikmati suasana pagi. Jalan setapak kini telah berganti menjadi hutan jambu biji. Peserta diizinkan buat memetik jambu biji yang menguntai rendah ke bumi. Laura, begitu sapaan akrab pramuka asal australia ini, memetik dan menikmati langsung buah tersebut menurut pohon. Sambil menikmati Jambu Biji, peserta pun akhirnya datang di sebuah tanah lapang.
Di lapangan ini, telah tersedia majemuk alat permainan tradisional seperti Enggrang dan Gatrik. Kedua indera permainan tradisional ini terbuat dari bambu. Laura pun mencoba. Ia menaiki enggrang. Satu, 2 kali dia mencoba berjalan menggunakan enggrang, namun gagal dan terjatuh. Tak pantang menyerah, Laura terus mencoba hingga mampu melangkah menggunakan Enggrang. Laura kemudian mencoba bermain gatrik. Bersama sahabat satu team homestaynya dari Kalimantan Barat, Komalasari, Laura bermain Gatrik. Mereka secara bergantian memukul dan menangkap bambu yang dipukul. Serta menggendong satu sama lain, apabila mereka sebagai pihak yg kalah pada permainan. “it’s so fun” istilah Laura.
Perjalanan pun dilanjutkan hingga tiba di loka membajak sawah. Tampak beberapa petani dengan seekor kerbau telah menanti kedatangan peserta. Peserta ditantang keberaniannya buat mencoba mengendarai alat bajak sawah yg ditarik kerbau. Laura pun memberanikan diri mencobanya. Sedikit gemetar, Laura turun ke pada sawah yang penuh lumpur. Dibimbing para petani, Laura menaiki alat bajak dan kerbau pun mulai berjalan. Laura tampak senang serta menikmati pengalaman pertamanya ini.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan. Melewati beberapa tempat tinggal warga , Laura tampak memotret benda-benda yang dianggapnya menarik. Kandang ayam, Rumah-tempat tinggal , kolam ikan sampai anak-anak itik sebagai sasaran kameranya. Mahasiswi jurusan arsitektur dari Brisbane University ini mengaku sangat tertarik dengan seni tempat tinggal pada Indonesia. “I’m intersesting with roof like buffalo corn in main camp” kentara Laura. (MA)


//www.facebook.com/groups/jurnaljambore/450365568376681/?Ref=notif¬if_t=group_activity

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel