NELAYAN KITA BELUM MERDEKA

Kondisi nelayan waktu ini sangat dilematis, dengan sumber daya alam bahari yg luar biasa, nasib nelayan seakan berjalan ditempat. Adalah hal yg rasional apabila nelayan hidup pada kesejahteraan. Namun pada kenyataannya, sebagian akbar nelayan masih merupakan rakyat tertinggal dibandimg komunitas warga lain.

nelayan acapkali diklaim menjadi masyarakat termiskin berdasarkan kelompok warga lainnya (the poorest of the poor). Itu ditimbulkan galat satunya karena taraf pendidikan mereka masih rendah. Masa depan kelestarian pengelolaan potensi kelautan kita membutuhkan kearifan dan sumberdaya insan yang memiliki kompetensi buat mengelola dan memanfaatkannya.

NELAYAN KITA BELUM MERDEKA

Masalah kemiskinan nelayan adalah kasus yg bersifat multidimensi sebagai akibatnya untuk menyelesaikannya diharapkan solusi yg menyeluruh, serta bukan solusi secara parsial (Suharto, 2005). Oleh karena itu, wajib diketahui akar kasus yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan pada nelayan. Terdapat beberapa aspek yg menyebabkan terpeliharanya kemiskinan nelayan atau warga pinggiran pantai, diantaranya; Kebijakan pemerintah yang nir memihak warga miskin, 

Banyak kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan bersifat top down serta selalu membuahkan warga sebagai objek, bukan subjek. Kondisi bergantung pada musim sangat berpengaruh dalam tingkat kesejahteraan nelayan, terkadang beberapa pekan nelayan tidak melaut dikarenakan demam isu yg nir menentu. 


Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta alat-alat yg dipakai nelayan berpengaruh pada cara pada menangkap ikan, keterbatasan pada pemahaman akan teknologi, menjadikan kualitas dan kuantitas tangkapan nir mengalami pemugaran.

Kondisi lain yg turut berkontribusi memperburuk tingkat kesejahteraan nelayan adalah tentang norma atau pola hayati. Tidak pantas jika kita mengungkapkan nelayan pemalas, lantaran bila dipandang berdasarkan daur hayati nelayan yg selalu bekerja keras. 

Namun kendalanya merupakan pola hidup konsumtif, dimana dalam ketika penghasilan poly, nir ditabung untuk persiapan paceklik, melainkan dijadikan kesempatan untuk membeli kebutuhan sekunder. 


Namun saat paceklik, pada akhirnya berhutang, termasuk pada lintah darat, yang justru semakin memperberat kondisi.  Deskripsi diatas merupakan pusaran masalah yg terjadi pada rakyat nelayan umumnya di Indonesia.

LALU KAPAN NELAYAN INDONESIA BISA MERDEKA?????????

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel