PARAMETER FISIKA KUALITAS AIR
Monday, May 20, 2019
Edit
Parameter Fisika Kualitas Air - Faktor fisika air merupakan variabel kualitas air yg krusial lantaran bisa mensugesti variabel kualitas air yang lainnya. Faktor fisika yang besar pengaruhnya terhadap kualitas air merupakan cahaya matahari serta suhu air.
Kedua faktor ini berkaitan erat, dimana suhu air terutama tergantung menurut intensitas cahaya matahari yang masuk ke pada air. Cahaya matahari dan suhu air adalah faktor alam yg hingga waktu belum bisa dikendalikan.
Kedua faktor ini berkaitan erat, dimana suhu air terutama tergantung menurut intensitas cahaya matahari yang masuk ke pada air. Cahaya matahari dan suhu air adalah faktor alam yg hingga waktu belum bisa dikendalikan.
1. Cahaya Matahari
Penetrasi cahaya matahari ke dalam air terutama ditentukan sang sudut jatuh cahaya terhadap garis vertikal. Semakin akbar sudut jatuhnya, maka penetrasi cahaya mentari semakin menurun.
Cahaya akan berubah kualitas spektrumnya serta turun intensitasnya selesainya menembus massa air ditimbulkan lantaran dispersi serta absorpsi yang berbeda-beda sang lapisan air.
PARAMETER FISIKA KUALITAS AIR
Pada air murni kira-kira 53% menurut cahaya yang masuk akan ditransformasi ke pada bentuk panas dan selanjutnya akan padam dalam kedalaman kurang berdasarkan satu meter (Boyd, 1990).Cahaya menggunakan panjang gelombang panjang (merah serta jingga) dan panjang gelombang pendek (ultra violet serta violet) lebih cepat padam dibandingkan menggunakan panjang gelombang sedang atau intermediate (biru, hijau serta kuning).
Turbiditas (kekeruhan) akan menurunkan kemampuan air buat meneruskan cahaya kedalamnya. Di kolam, turbiditas serta rona air disebabkan oleh koloid dari partikel-pertikel lumpur, organik tcrlarut serta yg paling akbar ditimbulkan sang densitas plankton (Hargreaves, 1999).
Cahaya mentari sangat dibutuhkan sang tumbuhan air menjadi sumber tenaga buat melakukan fotosintesis.
Sebagai produsen utama, tanaman hijau melakukan fotosintesis untuk membentuk oksigen serta bahan organik, yg akan dimanfaatkan oleh hewan yg lebih tinggi tingkatannya pada rantai kuliner (Ghosal et al. 2000).
2. Suhu Air
Suhu air dipengaruhi oleh : radiasi cahaya surya, suhu udara, cuaca dan lokasi. Radiasi surya merupakan faktor utama yg mempengaruhi naik turunnya suhu air.
Sinar matahari menyebabkan panas air pada bagian atas lebih cepat dibanding badan air yg lebih dalam.
Densitas air turun dengan adanya kenaikan suhu sebagai akibatnya bagian atas air dan air yang lebih pada nir dapat tercampur menggunakan paripurna.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya stratifikasi suhu (themal stratification) dalam badan air, dimana akan terbentuk tiga lapisan air yaitu : epilimnion, hypolimnion dan thermocline.
Sinar matahari menyebabkan panas air pada bagian atas lebih cepat dibanding badan air yg lebih dalam.
Densitas air turun dengan adanya kenaikan suhu sebagai akibatnya bagian atas air dan air yang lebih pada nir dapat tercampur menggunakan paripurna.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya stratifikasi suhu (themal stratification) dalam badan air, dimana akan terbentuk tiga lapisan air yaitu : epilimnion, hypolimnion dan thermocline.
- Epilimnion merupakan lapisan atas yg suhunya tinggi.
- Hypolimnion merupakan lapisan bawah yg suhunya rendah.
- Thermocline merupakan lapisan yang berada pada antara epilimnion dan hypolimnion yg suhunya turun secara drastis (Boyd, 1990). Dalam kolam budidaya, kondisi semacam ini bisa diatasi menggunakan pengadukan air sang aerator atau kincir (paddle wheel).
Air mempunyai kapasitas yg besar buat menyimpan panas sebagai akibatnya suhunya nisbi konstan dibandingkan dengan suhu udara (boyd, 1990).
Perbedaan suhu air antara pagi serta siang hari hanya sekitar dua°C, contohnya suhu pagi 28°C suhu siang 30°C. Energi cahaya surya sebagian akbar diabsorpsi di lapisan bagian atas air. Semakin ke pada energinya semakin berkurang.
Konsentrasi bahan-bahan terlarut pada dalam air akan menaikkan penyerapan panas. Terjadinya transfer panas dari lapisan atas ke lapisan bawah tergantung berdasarkan kekuatan pengadukan air (angin, kincir, serta sebagainya).
Perbedaan suhu air antara pagi serta siang hari hanya sekitar dua°C, contohnya suhu pagi 28°C suhu siang 30°C. Energi cahaya surya sebagian akbar diabsorpsi di lapisan bagian atas air. Semakin ke pada energinya semakin berkurang.
Konsentrasi bahan-bahan terlarut pada dalam air akan menaikkan penyerapan panas. Terjadinya transfer panas dari lapisan atas ke lapisan bawah tergantung berdasarkan kekuatan pengadukan air (angin, kincir, serta sebagainya).
Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses kimia juga biologi dalam air. Reaksi kimia serta hayati naik dua kali setiap terjadi kenaikan 10⁰C.
Aktivitas metabolisme organisme akuatik jua naik dan penggunaan oksigen terlarut sebagai dua kali lipat. Penggunaan oksigen terlarut pada penguraian bahan organik jua semakin tinggi secara drastis (Howerton, 2001).
Aktivitas metabolisme organisme akuatik jua naik dan penggunaan oksigen terlarut sebagai dua kali lipat. Penggunaan oksigen terlarut pada penguraian bahan organik jua semakin tinggi secara drastis (Howerton, 2001).
Berdasarkan dalam penelitian Wasielesky (2003), suhu mensugesti metabolisme udang putih (L. Vannamei). Pada suhu 23⁰C, 27⁰C serta 30⁰C, menampakan bahwa nafsu makan udang paling tinggi terjadi pada suhu 30oC.
Sedangkan dari penelitian Jackson dan Wang (1998), pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon) dalam suhu 30⁰C menggunakan umur 180 hari mencapai 34 g dan pada suhu 20⁰C hanya mencapai 20 g dalam umur yg sama.
Sedangkan dari penelitian Jackson dan Wang (1998), pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon) dalam suhu 30⁰C menggunakan umur 180 hari mencapai 34 g dan pada suhu 20⁰C hanya mencapai 20 g dalam umur yg sama.
3. Kecerahan
Kecerahan (transparancy) perairan dipengaruhi oleh bahan-bahan halus yang melayang-layang pada air baik berupa bahan organik misalnya plankton, jasad renik, detritus juga berupa bahan anorganik seperti lumpur dan pasir (Hargreaves, 1999).
Dalam kolam budidaya, kepadatan plankton memegang peranan paling akbar pada menentukan kecerahan meskipun partikel tersuspensi dalam air juga berpengaruh.
Plankton tadi akan memberikan rona hijau, kuning, biru-hijau, dan coklat dalam air (Boyd, 2004a). Selanjutnya dikatakan bahwa kedalaman air yang dipengaruhi sang sinar matahari (photic zone) pada danau atau tambak lebih kurang dua kali nilai pengamatan dengan memakai secchi disk.
Semakin mini kecerahan berarti semakin kecil sinar mentari yg masuk sampai dasar tambak yang dapat mensugesti aktvitas biota di wilayah tadi.
Plankton tadi akan memberikan rona hijau, kuning, biru-hijau, dan coklat dalam air (Boyd, 2004a). Selanjutnya dikatakan bahwa kedalaman air yang dipengaruhi sang sinar matahari (photic zone) pada danau atau tambak lebih kurang dua kali nilai pengamatan dengan memakai secchi disk.
Semakin mini kecerahan berarti semakin kecil sinar mentari yg masuk sampai dasar tambak yang dapat mensugesti aktvitas biota di wilayah tadi.
4. Muatan Padat Tersuspensi
Muatan padatan tersuspensi (MPT) asal menurut zat organik serta anorganik. Komponen organik terdiri berdasarkan fitoplankton, zooplankton, bakteri serta organisme renik lainnya. Sedangkan komponen anorganik terdiri menurut detritus partikelpartikel anorganik (Hargreaves,1999).
Selanjutnya dikatakan bahwa MPT berpengaruh terhadap penetrasi cahaya matahari ke dalam badan air. Hal ini berpengaruh dalam tingkat fotosintesis tumbuhan hijau menjadi penghasil utama yang memanfaatkan sinar matahari sebagai tenaga primer.
Kekeruhan lantaran plankton bila nir berlebihan berguna bagi ekosistem tambak. Jika densitas plankton terlalu tinggi akan mengakibatkan fluktuasi beberapa kualitas air seperti pH dan oksigen terlarut.
Selanjutnya dikatakan bahwa MPT berpengaruh terhadap penetrasi cahaya matahari ke dalam badan air. Hal ini berpengaruh dalam tingkat fotosintesis tumbuhan hijau menjadi penghasil utama yang memanfaatkan sinar matahari sebagai tenaga primer.
Kekeruhan lantaran plankton bila nir berlebihan berguna bagi ekosistem tambak. Jika densitas plankton terlalu tinggi akan mengakibatkan fluktuasi beberapa kualitas air seperti pH dan oksigen terlarut.
Sumber : Blog penyuluh perikanan
Semoga Bermanfaat...