Pelatihan Penanggulangan Bencana


Brastagi, Pelatihan Penanggulangan Bencana regional skala nasional, yang diadakan Kwartir Daerah Sumut di Hotel Horison Brastagi Kabupaten Karo, Kamis (13/11). Kegiatan dimulai 12-16 Nopember, dibuka sang Sekretaris Jendral Kwartir Nasional (Kwarnas), Drs Yudi Suyoto.

Dikatakan, program Gerakan Pramuka Indonesia tanggap bencana mesti cetak peserta didik berkemampuan. Penanggulangan bencana efektif lewat Pramuka, sebabnya pembinaan penanggulangan bala skala nasional2019 diadakan.

Reaksi cepat pramuka (abdi masgana) yang telah terlatih tangani bala aporisma, bisa membantu daerah-wilayah rentan terjadi bencana, baik longsor, banjir dan gunung meletus.
Momennya, penting pembinaan diadakan pada Kwartir Daerah Sumut mengambil lokasi wilayah Karo, merupakan langkah aktualisasi nantinya peserta didik.

Diingatkan, Karo daerah syarat bencana erupsi Sinabung semenjak Nopember2019 hingga kini , menyebabkan kurang lebih 32 ribu warga di empat kecamatan harus mengungsi, sebagian besar pengungsi telah kembali pergi ke desa masing-masing serta 3875 jiwa masih berada pada pengungsian, adalah tempat yg cocok aktualisasi ilmu serta keterampilan yang didapat siswa gerakan aksi cepat kebencanaan pramuka.

Dalam pelatihan penanggulangan bencana regional asupan materi muatan, menegemen bencana, komunikasi bala, firs aids, life solving, out bound serta simulasi bencana, hal yg baik bekal peserta melakukan langkah reaksi cepat tanggap bala sesuai standar operasional prosedur, sesudah terselesaikan pembinaan pada daerah masing-masing atau pada lokasi bencana itu.

Bukan Teori
Bukan sekadar teori, tapi 50 peserta didik berdasarkan 10 perwakilan provinsi Kepri, Riau, Aceh, Jambi, Bengkulu, Sumbar, Bangka Belitung, Sumsel, dan Sumut, terdiri penegak dan pandega turut ambil bagian pada training akan terjun langsung dihadapkan pada kasus sesungguhnya pada lokasi bala.

 Pramuka dididik berdasarkan mini , wajib berdikari dan ditanamkan sifat kepedulian tinggi, diharap jadi roda berputarnya gerakan sosial berhubung dengan kemanusiaan. Pramuka reaksi cepat planning suport dapur generik, spesifik pengungsi, kata Yudi Suyoto didampingi Asisten Kwarnas, Ilham Achmad.
Ketua panitia, dr Aris Yudhariasyah menyampaikan, training diikuti 50 peserta, 20 penegak, 30 pandega dari 10 provinsi masing-masing setiap wilayah mengirimkan 2 perwakilan. Untuk Sumut, peserta yg mengikuti kegiatan berdasarkan 17 kabupaten/kota.

 Narasumber pelatihan, Drs Boedi Oetomo,Adila Yusnita SH MKn, Achmad Mardiyanto, Kurnia Bakti, dan Andi Facri.

Ketua Kwartir Daerah Sumut harian, Nurdin Lubis juga berpesan, pramuka adalah organisasi mempunyai visi dan misi luhur, menggunakan hadirnya peserta buat pendidikan, maksud lain selain menimba ilmu serta keterampilan, seterusnya peserta akan dibawa ke lokasi pengungsian serta diharapkan ilmu didapat selama pendidikan sanggup tersalur di wilayah masing-masing.

Plt Bupati Karo diwaikili staf ahli, Tenang Surbakti meminta pramuka bisa menyumbangkan pemikiran dan ilmu membantu masyarakat, khususnya pengungsi demi bangkitnya optimisme pengungsi dan kemajuan Kabupaten Karo.

Sumber : //analisadaily.com/news/read/kwartir-pramuka-gelar-pembinaan-penanggulangan-bala/81613/2014/11/15

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel