Pengenalan Peralatan Panjat Tebing
Monday, May 20, 2019
Edit
Pengenalan peralatan panjat tebing atau pengenalan indera-indera panjat tebing ini adalah materi dasar komunitas panjat tebing magetan SHUNT yang diberikan kepada murid atau calon anggota lantaran materi ini harus dikenalkan pada siapa saja khususnya anak didik yg hendak melakukan pemanjatan tebing. Panjat Tebing adalah olah raga ekstrim yang dapat mengancam nyawa jika seseorang pemanjat melakukan kesalahan atau menyepelekan safety procedur. Untuk mengurangi resiko tadi layaknya seseorang pemanjat mengetahui indera-indera panjat tebing dan bagaimana teknik-teknik memanjat tebing.
Dalam melakukan panjat tebing adapun indera-alat panjat yang perlu digunakan :
1. Rope ( tali )
Rope ini merupakan alat panjat tebing yg wajib karena fungsi utamanya menjadi pengaman bila pemanjat terjatuh. Panjang aporisma sebuah tali buat memanjat adalah 50 meter. Rope atau tali ini dikalangan pemanjat seringkali diklaim menggunakan kernmatel atau tali kernmantel. Rope dibagi menjadi tiga yaitu tidak aktif , dinamis dan semi.
2. Carabiner ( snapling atau cicin kait )
Alat panjat ini digunakan menjadi penghubung antara tali menggunakan pemanjat, tali dengan tali, pemanjat dengan anchor sebagai pengaman buat panjat tebing. Sebaiknya terbuat berdasarkan alumunium alloy yg ringan akan tetapi memiliki kekuatan tinggi. UIAA mengharuskan carabiner dapat menunda beban minimal 1200 kg force / 2700 pounds. Sedangkan carabiner yg terbuat menurut baja mempunyai kekuatan 10.000 pounds namun relative lebih berat. Berdasakan bentuknya carabiner dibagi sebagai dua yaitu Non Screw Gate Carabiner serta Srew Gate Carabiner.
3. Sling
adalah alat panjat tebing yg terbuat berdasarkan tabular webbing atau berdasarkan prusik yang berfungsi menjadi penghubung, pengaman pada anchor, mengurangi gaya gesek dengan memperpanjang point, serta mengurangi gerakan yang akan menambah beban. Dalam penggunaannya sling digabungkan menggunakan carabiner menggunakan memakai simpul jangkar.
1. Rope ( tali )
Rope ini merupakan alat panjat tebing yg wajib karena fungsi utamanya menjadi pengaman bila pemanjat terjatuh. Panjang aporisma sebuah tali buat memanjat adalah 50 meter. Rope atau tali ini dikalangan pemanjat seringkali diklaim menggunakan kernmatel atau tali kernmantel. Rope dibagi menjadi tiga yaitu tidak aktif , dinamis dan semi.
2. Carabiner ( snapling atau cicin kait )
Alat panjat ini digunakan menjadi penghubung antara tali menggunakan pemanjat, tali dengan tali, pemanjat dengan anchor sebagai pengaman buat panjat tebing. Sebaiknya terbuat berdasarkan alumunium alloy yg ringan akan tetapi memiliki kekuatan tinggi. UIAA mengharuskan carabiner dapat menunda beban minimal 1200 kg force / 2700 pounds. Sedangkan carabiner yg terbuat menurut baja mempunyai kekuatan 10.000 pounds namun relative lebih berat. Berdasakan bentuknya carabiner dibagi sebagai dua yaitu Non Screw Gate Carabiner serta Srew Gate Carabiner.
Baca juga Pengertian Survival
3. Sling
adalah alat panjat tebing yg terbuat berdasarkan tabular webbing atau berdasarkan prusik yang berfungsi menjadi penghubung, pengaman pada anchor, mengurangi gaya gesek dengan memperpanjang point, serta mengurangi gerakan yang akan menambah beban. Dalam penggunaannya sling digabungkan menggunakan carabiner menggunakan memakai simpul jangkar.
4. Harness
Adalah alat panjat yang berfungsi menjadi pengaman pemanjat waktu di tebing, yang terikat dalam pinggang pemanjat. Dengan menahan beban tubuh pemanjat saat terjatuh agar beban terdistribusi ke tali dan tidak mematahkan pinggang.
3 jenis harness, yaitu :
Adalah alat panjat yang berfungsi menjadi pengaman pemanjat waktu di tebing, yang terikat dalam pinggang pemanjat. Dengan menahan beban tubuh pemanjat saat terjatuh agar beban terdistribusi ke tali dan tidak mematahkan pinggang.
3 jenis harness, yaitu :
- Chest harness
- Seat harness serta
- Full body harness
5. Helmet
Bagian tubuh yg paling lemah merupakan ketua, sebagai akibatnya pemanjat perlu mengenakan helmet salah satu alat panjat tebing buat melindungi ketua dari benturan tebing ketika pemanjat terjatuh atau jika terdapat batu yg berjatuhan. Meskipun helmet relatif mengganggu, namun kita akan terhindar menurut kemungkinan terluka atau keadaan fatal.
6. Sepatu Panjat
Sepatu panjat merupakan indera panjat yg berfungsi menjadi pengaman kaki waktu melakukan pemanjatan. Konstruksi sepatu terdiri berdasarkan 2 macam board - lasted dan slip - lasted. Dari segi kecocokan menggunakan kaki yaitu terstruktur serta tidak terstruktur.
7. Descender
Alat panjat tebing ini adalah indera bantu buat turun sebagai media utamanya merupakan tali. Jenis Descender misalnya :
1. Figur Of Eight
2. Auto Stop
3. Grigri
4. Shunt
8. Ascendeur
Alat ini merupakan indera panjat tebing yang bertuggas buat membantu pemanjat naik menggunakan menggunakan tali menjadi media utamanya. Ascendeur memiliki prinsip kerja yaitu akan semakin menggigit bila pada beri beban dan akan melonggar jika nir dibebani.
9. Phiton
Phiton atau paku tebing adalah alat panjat tebing menggunakan fungsi pengaman yang paling klasik. Melihat jenisnya ada 2 jenis phiton yg masing-masing mempunyai berukuran bervariasi. Phiton jenis blade berbentuk pipih menyerupai pisau. Jenis ini efektif buat celah-celah sempit. Phiton jenis angle digunakan buat celah yang lebih besar . Cara menggunakan phiton merupakan menggunakan menyelipkannya dalam celah tebing dan memukul-mukul phiton menggunakan hammer seperti paku.
10. Hanger
Berbentuk pipih kupingan yang di pasang pada tebing yg telah pada bor yang berfungsi menjadi anchor untuk pengaman dalam waktu pemanjatan.
Biasanya dipakai buat tebing yg blank, merupakan tebing yg akan dipanjat sedikit memilki natural anchor.
baca Juga Macam-Macam Simpul Tali
11. Chock
Chock terdiri berdasarkan sebuah sling atau dawai baja yg dikaitkan dalam semacam bandul logam berfungsi menjadi pasak dan sling menjadi penghubung. Berdasarkan jenisnya, chock mempunyai dua bentuk yaitu stopper serta hexentrix. Ujung bagian chock stopper berbentuk segi empat sedangkan hexentrix berbentuk segi enam. Masing-masing memiliki fungsi tergantung pada celah tebingnya serta menjadi pengaman.
12. Chock Friend
Pengaman sisip ini berbentuk seperti setengah bundar roda bergerigi yg memiliki tangkai. Cara memakai friend hampir sama menggunakan pengaman chock yaitu diselipkan dalam celah tebing. Roda-roda yg bergerigi menggunakan fleksibilitas pegasnya akan mendorong sisi-sisi tebing sehingga akan membentuk daya cengkram friend. Friend terdiri atas dua jenis rigid dan flexible. Pada friend jenis rigid, tangkainya berupa batangan logam yang kaku, nir sempurna penggunaannya dicelah tebing. Pada friend jebis fleksibel, tangkainya dari dawai besi sebagai akibatnya lebih dinamis serta bisa dipakai untuk segala macam celah tebing.
13. Etraiyer
Digunakan sebagai alat bantu pada pemanjatan tebing untuk menambah ketinggian jika kita menemukan jalur yg sulit buat pada daki.
14. Hammer
Dipakai buat menancapkan piton/paku tebing ke dalam celah. Mempunyai bentuk yang spesial yaitu bagian yg buat menancapkan piton lebar serta relatif kebalikannya pada sisi lain haruslah runcing (baji). Di bagian baji ini hendaknya ada bagian untuk mencongkel piton. Antara palu serta tangkainya haruslah menjadi satu dan di bagian tangkainya hendaknya ada lubang kecil menjadi buat mengikat palu.
15. Hand Drill
Alat yang dipakai buat melubangi dinding tebing buat memasang pengaman tetap pada jalur pemanjatan (Hanger).
16. Skyhook
Sky Hook / Fifi Hook Merupakan perangkat Rock Climbing yg digunakan buat istirahat ad interim waktu melakukan Pemanjatan.
17. Coustil
Terbuat dari bahan yg sama dengan bahan webbing yang di bagi dua ujung yg masing-masing ujung masih ada Carabiner non screw yang berfungsi buat pengaman ad interim dalam waktu pemanjatan.
18. Sarung Tangan
Alat yang dipakai melindungi telapak tangan dalam saat pemanjatan namun acapkali pada pakai oleh belayer.
19. Webbing
Alat panjat tebing ini dianggap webbing (pita) karena bentuknya pipih lebar misalnya pita. Fungsi utama webbing adalah menghubungkan pengaman sisip dalam celah tebing dengan tali yg disimpul pada harness pemanjat. Webbing sering juga digunakan buat menghubungkan banyak sekali peralatan panjat dengan mengikatnya satu sama lain memakai carabiner.
20. Pulley
Alat yg digunakan buat membelokan arah gaya suatu beban., pullay terdiri berdasarkan Fix cheek Pullay dan Oscillante Cheek Pullay. Secara generik bentuk – bentuk dasar pullay diantaranya:
- Fixed
- Rescue
- Oscillante
- Tandem
21. Runners
Sling yang dalam kedua ujungnya sudah diberi carabiner, digunakan buat mengamankan pemanjat saat jatuh.
22. Chalk Bag
Tempat bubuk magnesium
23. Bubuk Magnesium
Digunakan agar waktu melakukan pemanjatan buat mengurangi taraf licin pada tebing.
Digunakan agar waktu melakukan pemanjatan buat mengurangi taraf licin pada tebing.
24. Belay Device
Alat belay berdasarkan sudut pandang kepraktisan pada menghentikan jatuhnya pemanjat terbagi pada 2 jenis yaitu :
a. MANUAL
Yaitu alat belay yang dipakai buat menghentikan jatuhnya pemanjat dengan menarik serta menekan tali tambang pada posisi eksklusif sebagai akibatnya terjadi bentrokan atau tekanan jepit yg menahan tali yang terulur. Belay Device tipe ini antara lain :
- Riverso
- Anka
- Belay Plate / Spring Plate
- ETC
- V Twin
b. OTOMATIS
Yaitu indera belay yg akan terkunci menggunakan sendirinya dalam saat climber jatuh atau saat tali tambang terbebani. Fungsi alat ini serupa dengan sabuk pengaman yg biasa kita pakai ketika berkendaraan dimana apabila terjadi hentakan keras sabuk tersebut akan menahan dan menghentikan hentakan badan misalnya Grigri, Trango cinch, dll
baca juga Jenis serta Teknik Panjat Tebing
demikian Pengenalan Peralatan Panjat Tebing menurut Komunitas Panjat Tebing Magetan SHUNT semoga berguna.