Perkemahan Santri Nusantara 2012
Monday, May 20, 2019
Edit
Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana, Telagapunggur, pada dua hingga 8 Juli nanti menjadi tempat pelaksanaan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) III 2012. Persiapan apa saja yg dilakukan buat menghadapi event yg akan diikuti santri berdasarkan pondok pesantren se-Indonesia itu?
Cuaca pada areal Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana, Telagapunggur, tampak cerah, Kamis (7/6) itu. Puluhan pekerja bangunan sibuk membentuk sarana dan prasarana di areal seluas kurang lebih 22,99 hektare tadi.
Secara umum perkemahan yg tengah dibangun ini terbagi dalam tiga areal. Areal pertama adalah areal aktivitas umum santri. Areal kedua areal luar perkemahan dan ketiga merupakan areal perkemahan para santri. Keseluruhan areal dibangun sang lima kontraktor dengan jenis pekerjaan tidak sinkron serta aturan yang bersumber menurut APBD Batam.
Rahmat, pengawas pembangunan musala pada areal pertama menyampaikan, akan ada 2 musala seluas 20 x 27 meter, yg masing-masing dapat menampung setidaknya 300 jemaah. Kini pembangunan kedua musala itu memasuki termin akhir.
"Musala di akses masuk ini diperuntukan bagi santri putra. Sedangkan musala yg di sana, dikususkan untuk santri putri," istilah Rahmat, sembari menujuk ke arah musala santri putri.
Selain dua musala, ujar Rahmat, pada areal ini juga sedang dibangun dua wahana outbond, pentas atau anjung dengan panjang 20 meter, penambahan luas lapangan berdasarkan 1 hektare sebagai 2 hektare, loka wudu, tempat mandi cuci serta kakus (MCK) dan pos jaga.
Di areal ke 2, sebut Rio, pengawas bagian perluasan lapangan, sedang di banggun jalan aspal, lapangan parkir seluas 5.008 meter persegi, gapura dan pagar. Pengaspalan jalan hanya sampai di gerbang masuk perkemahan.
"Di areal pada perkemahan, akses jalan tetap dibiarkan jalan tanah supaya terlihat alami. Jalan tanah hanya dilakukan tanur saja," ujar Rio.
Ketua Perkemahan dan Kegiatan PPSN 2012, Mardani Zuhri mengungkapkan, areal ketiga ini luasnya 22,99 hekatare yg merupakan areal perkemahan para santri.
"Di areal ini tengah dibangun kaveling kemah. Jumlahnya sebanyak 740 unit. Di atas kaveling kemah ini jua, nantinya masing-masing sangga (regu) mendirikan tenda serta lainnya. Saat ini sudah 80 persen kaveling kemah yang terselesaikan dibangun," kata Mardani ditemui Batam Pos di areal kaveling kemah.
Menurut Kepala Biro Kemasyarakatan Gugus Depan (Gudep) Ponpes Darunnajah Jakarta itu, jumlah kaveling kemah tersebut cukup buat menampung peserta yang diperkirakan 8 ribu santri, menurut pada dan luar negeri. Apabila nir mencukupi, sebutnya, terdapat areal tambahan seluas kurang lebih 0,53 ha yang sanggup dijadikan sebagai areal kaveling kemah tambahan.
Di areal ini, jelasnya, jua akan dibangun jaringan air bersih serta listrik. Pembangunan jaringan air buat 8.000 peserta, sebutnya dilakukan bekerja sama dengan ATB Batam dan penyediaan suplai listrik dilakukan beserta PLN Batam.
Khusus jaringan listrik, istilah dia, jalan di areal perkemahan akan diterangi lampu serta tiap kemah nantinya akan dialiri listrik plus stop kontak.
Dengan demikian, jelasnya, para santri serta ofisial peserta PPSN diharap tidak kesulitan menerima akses listrik buat mengecas hand phone, laptop atau note book, i-Pad serta barang-barang elektronik lainnya.
"Fasilitas lain jua akan dilengkapi dengan wi-fi. Juga akan dibangun 60 unit loka MCK pada pada areal perkemahan ini," ungkapnya.
Menurut Mardani, tiap sangga terdiri dari 8 orang santri. Masing-masing sangga akan memperoleh satu tenda, alas tenda, kacu aktivitas, buku saku, dan pertanda pengenal. Selain itu, ujar beliau, juga diberikan satu tabung gas, kompor, dan sembako.
"Semua itu diberikan secara perdeo. Tinggal indera masak saja yang dibawa masing-masing sangga," jelasnya.
Mengenai pengamanan, Mardani mengatakan, tanggung jawab pengamanan diserahkan kepada kepolisian dan TNI Angkatan Darat (AD). Sistem pengamanan, sebutnya, terbagi 2, yakni pengamanan pada serta pengamanan luar.
"Pengamanan pada dilakukan anggota Pramuka Saka Bhayangkara (Saka Kepolisian) beserta Saka Wirakartika (Saka Tentara Nasional Indonesia AD). Sedangkan pengamanan luar areal dilakukan personel kepolisian dan TNI AD," ujarnya
Sumber : batampos