Pramuka Masuk Kurikulum Bikin Indro Warkop Kecewa

Indro Warkop menilai kebijakan Menteri Pendidikan yang memasukkan Pramuka dalam kurikulum nir efektif. Indro bahkan menyesalkan hal itu. 
Sebagai seseorang Pramuka, Indro kecewa pada kebijakan yang mewajibkan murid buat ikut Pramuka. "Pramuka itu jiwa, Pramuka itu pilihan bukan paksaan," kata Indro kepada Tempo, Kamis, 14 Agustus2019. 
Indro menyebutkan ketidaksukaannya pada kebijakan tersebut. Baginya, dasar moral itu dihasilkan dari keluarga. Oleh sebab itu, jika memasukkan Pramuka pada kurikulum agar mendapatkan pendidikan moral, itu keliru.
"Dasar moral itu berdasarkan keluarga. Pramuka hanya mengarahkan manusia-manusia yg telah memiliki dasar itu ke aktivitas yg lebih baik," Indro menyebutkan.
Indro beropini insan yang telah memiliki dasar moral baik inilah yang akan menentukan Pramuka. "Mereka dengan sendirinya akan menentukan Pramuka, bukan karena paksaan," Indro menegaskan.
Ada beberapa alasan mengapa Indro menyesalkan Pramuka dimasukkan dalam kurikulum. Pertama, pembina bukan lagi pembina Pramuka, melainkan pengajar sekolah. Kedua, dengan memasukkannya sebagai kurikulum tentu akan bersentuhan menggunakan UU.
"Dalam pelaksanaan UU niscaya masuk ke wilayah politik dan akan berakhir dan bersentuhan menggunakan uang," kata Indro.
Indro Warkop memang dikenal sebagi artis yang aktif pada Pramuka. Pada 1974 Indro bahkan sebagai keliru satu wakil Pramuka Indonesia yg mengikuti Jambore Internasional pada Filipina.[] asal: tempo.co

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel