Pramuka SIT
Monday, May 20, 2019
Edit
Pramuka SIT
Posted: 21 Sep2019 07:11 PM PDT
Menjelang Hari Pramuka ke 54, secara tidak sengaja saya menemukan beberapa file Kepramukaan yg usang nir pernah terjamah. Membacanya menciptakan tergerak hati saya buat menulis.
Pramuka merupakan istilah untuk membarui kata berdasarkan pandu. Pramuka asal menurut adonan kata Praja Muda Karana yang mengandung arti praja: belia, kaum muda serta karana: selalu berkarya. Secara generik arti berdasarkan Pramuka adalah kaum belia yg selalu berkarya.
Bapak pandu global, Lord Baden Powell mengemukakan dalam sebuah goresan pena beliau bahwa, "scouting is a game for boys, the playing of which develops good citizens. It is not a game to be won and lost and than forgotten, but a game to be learned and played for life". Inilah keliru satu tujuan primer adanya pendidikan kepramukaan semenjak awal didirikan oleh beliau. Kepramukaan merupakan permainan untuk pemuda namun bukan sekedar permainan buat menang dan kalah tetapi permainan yang bermakna. Permainan kiprah yang sanggup menciptakan dirinya menjadi seorang langsung yg kokoh sehingga siap menempuh bepergian di sepanjang hidupnya nanti.
Kepramukaan adalah wahana buat mendidik anak-anak belia sebagai seorang good citizens( rakyat negara yg baik). Bagaimana menjadi masyarakat negara yang baik? Tentu menggunakan mempersiapkan diri buat mengabdi. Pramuka Indonesia mengenal apa yg diklaim dengan kode Kehormatan Gerakan Pramuka. Salah satu kode kehormatan Gerakan Pramuka Indonesia adalah Tri Satya, didalamnya tercantum kata-kata sebagai berikut:
Demi kehormatanku saya berjanji akan bersungguh-benar-benar :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjalankan Pancasila.
- Menolong sesama hidup serta ikut dan membentuk masyarakat
- Menepati Dasa Darma
Setiap kali seseorang Pramuka mengucapkan Tri Satya pada sebuah upacara pelantikan maka serta merta Pramuka yg lain menghormat kepadanya tanpa harus diperintah. Hormat yg diberikan ini bukan hanya buat menghormat yang bersangkutan namun lebih pada keberaniannya dalam mengucapkan janji yang jika nir ditepati maka ia akan kehilangan jati diri serta kehormatannya.
REFLEKSI REVITALISASI
Gerakan Pramuka sangat cocok dan sempurna bagi pembentukan karakter generasi muda. Pantaslah Pramuka Utama Indonesia pada Hari Pramuka 14 Agustus 2006 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono mengajak kita buat merevitalisasi Gerakan Pramuka. Ajakan revitalisasi ini termuat pada istilah PRAMUKA yaitu: P: perkuat Gerakan Pramuka menjadi wadah pembentukan karakter Bangsa; R: raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas; A: ajak kaum belia menaikkan semangat bela Negara; M: mantapkan tekad kaum muda menjadi patriot pembangunan; U: utamakan kepentingan Bangsa dan Negara pada atas segalanya; K: kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia; dan A: amalkan Satya dan Darma Pramuka.
Revitalisasi pembentukan karakter bangsa perlu dimulai sejak usia dini. Gerakan Pramuka mempunyai berbagai tingkatan dari Siaga(usia 7-10 tahun), Penggalang(usia 11-15 tahun), Penegak(usia 16-20 tahun) serta Pandega(usia 21-25 tahun), sehingga penanaman moral melalui gerakan Pramuka sangat cocok dan sempurna, mengapa? Karena Pada semua level pendidikan pada Gerakan Pramuka, semenjak usia dini hingga sebagai pemuda yang matang terdapat nilai-nilai pembentukan karakter! Dimanakah nilai-nilai pembentukan karakter itu? Pada Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas janji yg diklaim Satya serta ketentuan moral yang dianggap Darma. Pada usia Siaga terdapat Dwi Satya dan Dwi Darma, pada usia Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka Dewasa masih ada Tri Satya serta Dasa Darma.
Kode Kehormatan yg Terlupakan.
Penanaman nilai Satya dan Darma perlu lebih ditekankan kembali pada saat sekarang. Sering sekali aku menjadi pembina, melihat dalam sebuah kegiatan latihan atau perkemahan para Pramuka dengan mudahnya meninggalkan kewajiban shalat padahal itu adalah keliru satu kewajibannya terhadap Tuhan. Kegiatan-kegiatan yg dilangsungkan kadang-kadang atau bahkan sering melanggar serta melabrak waktu-saat shalat. Maka Bagaimanakah Jika kewajiban pertama yg wajib dilaksanakan tetapi ditinggalkan? Tentu diragukan kemampuannya buat melaksanakan kewajiban-kewajiban yg lain.
Sebuah model lain sanggup kita lihat pada hubungan antar anggota Pramuka, galat satu metode Kepramukaan merupakan Satuan Terpisah. Namun, hubungan para anggota Pramuka Putra serta Putri dalam kegiatan sering berbaur tanpa ada sekat bahkan dicontohkan sang para pembinanya yg semestinya memberikan tauladan terlebih dahulu kepada para peserta didik.
Jati diri serta kehormatan seseorang Pramuka akan tampak jika kita menjadi anggota Pramuka mampu menerangkan dan mengamalkan kode kehormatan. Inilah baku nilai kita sebagai seorang Pramuka sejati. Jangan hingga seseorang Pramuka bersikap jauh dari nilai-nilai yg terkandung didalam Satya dan Darma Pramuka. Bila demikian, maka tidak terdapat bedanya kita dengan orang yang nir berpramuka. Saat ini, kita melihat bagaimana lingkungan sosial kita telah poly mengalami salah tujuan nilai. Kita melihat para pemuda waktu ini poly yg terjatuh dalam split personality atau pecahnya kepribadian. Mereka seakan tidak menemukan bagaimana buat menjadi seorang yang bernilai? Seorang langsung yg kokoh yang nir gampang diombang-ambingkan oleh arus zaman.
Bapak Pandu Dunia jua telah pernah menerbitkan sebuah kitab yg perlu kita kaji balik . Sebuah buku yang berjudul Rovering to Success(mengembara menuju bahagia), sebuah buku yg beliau persembahkan untuk para Pramuka Penegak dan Pandega. Buku ini menceritakan tentang bepergian seseorang pemuda yg berlayar menuju pulau kebahagiaan. Namun, perjalanan yg Ia lakukan nir mudah. Ia akan bertemu dengan karang-karang berbahaya. Karang-karang berbahaya itu adalah karang wanita, karang minuman keras, karang merokok, karang egoisme dan munafik serta karang atheis(tidak bertuhan). Lima karang yg berbahaya ini telah beliau tuliskan jauh pada tahun 1918. Bagaimana syarat generik Pemuda Indonesia dan Pramuka secara spesifik waktu ini? Apakah cocok menggunakan apa yang beliau khawatirkan?
Maka pada saudara termuda-adikku pahami dan hayatilah Satya dan Darma Pramukamu, serta bagi rekan-rekan Pembina dan Anggota Dewasa, ayo bantu adik-adik kita buat menjadi Pramuka sejati. Selamat Hari Pramuka ke-54, SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN.
Oleh Hananto Widhiaksono, S.sos
Aktifis Pramuka, Sekretaris Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu Jawa Tengah
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. Email delivery powered by Google Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States