SIAPKAH UMKM SAMBUT MEA DI BIDANG PERIKANAN

UMKM Perikanan sambut MEA, Siap atau tidak? - Perdagangan bebas memang sudah di mulai dalam tahun ini. Perdagangan besar tadi berupa warga Asean. Dasar menurut perjanjian MEA adalah sebagai tempat perdagangan se negara Asean. Baik perdagangan barang maupun perdagangan jasa. 

Pemberlakuan MEA ada plus minus nya. Disaat negara sudah siap baik SDM serta teknisnya maka nilai plusnya terdapat tetapi apabila negara belum siap maka poly minusnya.




Indonesia adalah negara yang akbar dengan jumlah penduduk yang cukup akbar jua. Indonesia setidaknya diincar sebagai pangsa pasar yang menarik. Sedangkan pada indonesia sendiri ada sisi yang belum siap. Sisi berdasarkan regulasi serta jumlah pengusaha yang belum memenuhi.

SIAPKAH UMKM SAMBUT MEA DI BIDANG PERIKANAN?



Untuk daerah ekonomi asean jelas sekali sektor perikanan masih belum siap. Kita sanggup melihat menurut SDM nelayan indonesia yang taraf pendidikannya masih jauh dalam hal persaingan. Dan bila bicara UMKM kita pula belum terlalu siap.


Perikanan disiapkan buat bersaing dengan negara negara Asean. Walaupun secara kuantitas produk perikanan kita diatas negara yg lainnya tetapi realita pada lapangan banyak produk - produk kita yang dipertanyakan kebersihannya. Dan belum banyaknya produk perikanan kita yang terstandirisasi.

Belum lagi masalah Infrastruktr pada bidang perikanan masih jauh berdasarkan kata terintegrasi serta bermutu. Masih banyak pelabuhan pelabuhan yg mangkrak dan kotor. Dan berdasarkan sisi teknologi perikanan kita belum modern masih poly yg tradisional. Dan pekerjaan tempat tinggal pemerintah sangat berat buat perkara perikanan.

Pembangunan ekonomi perikanan nir hanya sebatas menambah produksi baik melalui penangkapan ikan juga budidaya perikanan namun lebih pada tekankan pada murahnya porto produksi, perbaikan insprastruktur, Dan poly nya penyuluh perikanan supaya nelayan ataupun petani tambak bisa lebih banyak ilmu serta pengalaman.
Kita ambil model nelayan perikanan tangkap. Nelayan perikanan tangkap masih di penguasaan pada pantai utara jawa. Dan kondisi pada laut jawa telah mengalami over fishing kemudian penggunaan alat tangkap yg masih kurang ramah lingkungan akan membuahkan alasan untuk pesaing menjatuhkan produk perikanan kita.

Belum lagi di budidaya ikan, tingginya harga pakan ikan menciptakan kadang pembudidaya ikan menjadi merugi. Seperti pembudidaya ikan lele, dimana harga pakan lebih tinggi menurut harga jual lele sendiri. Dan kita pula masih mengimpor buat pakan ikan.


Terlepas menurut siap atau nir, sektor perikanan apabila pada perbaiki dengan benar berdasarkan hulu ke hilir bukan nir mungkin akan sebagai primadona pada membantu perekonomian bangsa indonesia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel