Tulisan baru Putu Oka Sukanta & Dominikus Sorabut Terima Penghargaan Human Rights Watch
Tulisan baru dalam Indonesia Proud
Putu Oka Sukanta & Dominikus Sorabut Terima Penghargaan Human Rights Watch
by indonesiaproudPutu & Dominikus termasuk berdasarkan 41 penulis dari 19 negara yang menerima penghargaan tahunan internasional yang diberikan setiap tahun bagi penulis yang berkomitmen dalam kebebasan menyampaikan pendapat serta ketabahan mereka dalam menghadapi penyiksaan berlatar belakang politik atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan membutuhkan donasi keuangan. Mereka yg dianugerahi hibah itu termasuk wartawan, blogger serta penyair.
Putu, kelahiran Singaraja dalam 1939, adalah penyair dan penulis novel. Semasa mudanya dia adalah wartawan serta aktif pada perhimpunan seniman berhaluan kiri dalam era Sukarno.
Pada awal 1966, Putu ditahan selama 10 tahun karena banyak sekali goresan pena serta organisasinya, serta mengalami siksaan seperti pemukulan dan dibiarkan kelaparan. Meskipun kondisi-kondisi penjara yang tidak manusiawi, beliau sempat menyelidiki akupunktur dan obat-obatan herbal berdasarkan sesama tahanan.
Setelah dibebaskan pada 1976, beliau mencari nafkah menggunakan bekerja menjadi akupunkturis serta ahli herbal dan menerbitkan banyak sajak, cerita serta novel lewat penerbit-penerbit cara lain dan internasional lantaran penerbit-penerbit primer pada Indonesia menolak karyanya. Ia jua menulis banyak buku mengenai pengobatan tradisional serta akupunktur.
Pada 2010, ia mewawancarai seseorang petani Papua yg disiksa oleh tentara Indonesia yg memaparkan ke global internasional penyiksaan serta penderitaan para petani. Dominikus telah menulis beberapa artikel dan sejumlah manuskrip kitab mengenai orang Papua.
Dalam pernyataan tertulisnya, HRW berkata Dominikus ditangkap sewaktu menghadiri demonstrasi tenang bagi kemerdekaan Papua Oktober 2011, saat polisi Indonesia dan tentara melepaskan tembakan ke kerumunan dan menunda lebih berdasarkan 300 demonstran.
Dominikus didapati bersalah melakukan pengkhianatan beserta 4 tokoh Papua lainnya serta dijatuhi sanksi penjara 3 tahun. Ia sekarang berada pada penjara Abepura di Jayapura, Papua.
Menurut HRW pada New York, hibah Hellman/Hammett membantu penulis yg menderita lantaran menerbitkan informasi atau menyampaikan ilham yang mengecam atau menyinggung kalangan yg berkuasa.
Penghargaan ini adalah buat mengenang mendiang penulis skenario Amerika Lillian Hellman serta novelis Dashiel Hammett, teman hidupnya semenjak lama . Keduanya diinterogasi Komite Kongres Alaihi Salam terkait keyakinan politik serta afiliasinya selama pemeriksaan anti-komunis yg agresif pada 1950an. Hellman menderita secara professional dan nir bisa menemukan pekerjaan, sementara Hammett dipenjara.
Selama 22 tahun, lebih dari 700 penulis dari 92 negara telah dianugerahi penghargaan Hellman/Hammett menggunakan bantuan gratis US$10.000, sebagai akibatnya jumlah totalnya telah mencapai lebih berdasarkan $3 juta dolar.
Program ini jua memberi bantuan darurat kepada para penulis yg secepatnya wajib meninggalkan negara mereka atau memerlukan pengobatan segera selesainya menjalani sanksi penjara atau mengalami penyiksaan.
Dari ke-41 penerima hibah itu, 23 berasal berdasarkan Asia, dua menurut Eropa dan Asia Tengah, enam menurut Timur Tengah serta Afrika Utara, 10 orang dari Afrika.
Sumber: voaindonesia.com
Unsubscribe or change your email settings at Manage Subscriptions.
Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
//indonesiaproud.wordpress.com/2013/01/03/putu-oka-sukanta-dominikus-sorabut-terima-penghargaan-human-rights-watch/