Wapres Minta Pramuka Kawal NKRI dari Radikalisme dan Terorisme
Hery Winarno - detikNews
Palembang - wapres Boediono mengingatkan Pramuka Penggalang peserta Jambore Nasional ke IX akan pengorbanan para pendiri bangsa. Para pendiri bangsa sudah rela mengorbankan jiwa serta raganya untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Menurut Boediono, ancaman dalam keberadaan serta kesatuan negeri ini tidak akan pernah berhenti mengintai.
"Pramuka sebagai Pandu Ibu Pertiwi wajib berdiri dalam barisan paling depan buat mengawalnya. Faham-faham radikalisme juga terorisme tidak boleh kita biarkan mengancam kedamaian serta eksistensi NKRI," ujar Boediono.
Hal ini ia sampaikan waktu memberikan sambutan dalam upacara penutupan Jambore Nasional ke IX di Bumi Perkemahan, Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Sabtu (9/7/2011). Dalam upacara tadi, Wakil Presiden Boediono bertindak menjadi pembina upacara.
"Selendang Merah Putih yg selalu mengikat leher seorang Pramuka merupakan simbol kesetiaan pada asa luhur itu," terangnya.
Menurutnya, Pramuka atau dulu disebut Pandu, adalah pemimpin. Setiap anggota Pamuka diperlukan nantinya bisa sebagai pemimpin bangsa pada masa yang akan tiba.
"Sebagai Pandu, pramuka Indonesia, adalah calon pemimpin bangsa. Saya harapkan kalian seluruh mempunyai pegangan, memiliki kompas, mengenai mana yang baik dan mana yg tidak baik," terangnya.
Beratnya tanggung jawab ini membuat Pramuka harus selalu sanggup menghadapi setiap tantangan perubahan jaman. Mantan Gubernur BI ini berpesan kepada semua anggota Pramuka untuk mencintai NKRI.
"Ingat selalu pesan aku . Pramuka adalah calon pemimpin bangsa. Siapkan dirimu sebaik-baiknya, bangunlah karaktermu menjadi calon pemimpin semenjak kini jua. Cintailah serta rawatlah negeri ini, kerjakanlah seluruh itu menjadi bagian berdasarkan kegiatanmu sehari-hari. Ibu pertiwi menunggu baktimu," imbuhnya.
(her/ndr)
Sumber: //www.detiknews.com