Cara menguji kecakapan peserta didik

PENGERTIAN MENGUJI DAN UJIAN KECAKAPAN
1.
“Menguji” pada Gerakan Pramuka merupakan “menilai“ kecakapan/ kemahiran seseorang Pramuka/ peserta didik buat memperoleh Tanda Kecakapan Umum atau Tanda Kecakapan Khusus. Dengan ujian itu benar-sahih dapat dipertanggungjawabkan serta memenuhi kondisi-syarat minimal yg ditentukan, yang sinkron menggunakan situasi dan kondisi Pramuka yg bersangkutan.
2.Kepramukaan adalah proses pendidikan pada bentuk aktivitas menarik serta menyenangkan yang dilaksanakan menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka. “Ujian” dalam Gerakan Pramuka bagi seseorang Pramuka adalah kegiatan menarik dan menyenangkan yg memberikan padanya tambahan pengetahuan serta pengalaman serta rasa yakin akan kemampuan serta kemahiran yg dimilikinya. Oleh karena itu “ujian” dalam Gerakan Pramuka adalah indera pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

MENGAPA PERLU MENGUJI DAN UJIAN ?
1.menguji bagi penguji (Pembina Pramuka) itu merupakan bisnis buat meyakini tentang :
a.hasil proses pendidikan yang beliau selenggarakan
b.usaha yang dilakukan siswa yang dibinanya
c.kemampuan dirinya menjadi Pembina pada melaksanakan tugasnya. Dengan landasan itu, maka menguji perlu buat menilai proses pendidikan baik yang dialami siswa juga yg ia alami sendiri.
2.ujian bagi Pramuka yang mengalami ujian itu merupakan tantangan yang harus dihadapi. Pembina Pramuka harus mampu memberi motivasi kepada Pramuka yg dibinanya buat menghadapi tantangan itu menggunakan penuh keyakinan. Dengan ujian itu, maka seseorang pramuka akan :
a.yakin mengenai kemampuan dan kemahiran yg dimilikinya.
b.yakin mengenai kesanggupan baik mental juga fisiknya.
Akhirnya para Pramuka itu akan melaksanakan darma kepada warga dengan tabah serta yakin.

BAGAIMANA CARA MENGUJI DALAM GERAKAN PRAMUKA ?
1.dilihat menurut sudut pelaksanaannya sebagai kegiatan, menguji itu terdapat dua cara, ialah :
a.menguji secara eksklusif. Dengan cara langsung ini, Pramuka yg diuji mengetahui tentang mata ujian yg akan ditempuh, ketika, tempat dan pengujinya.
b.menguji dengan cara nir langsung
Dengan cara nir langsung, Pramuka mengikuti suatu peristiwa serta tidak mengetahui bahwa dia sedang diuji.
Contoh : Pada akhir aktivitas itu, tiba-tiba Pembinanya memberitahukan bahwa beliau lulus buat suatu mata ujian SKU serta membubuhi tanda tangannya. Cara ini dilaksanakan buat ujian SKU, khususnya bagi Pramuka yg segan atau takut menempuh ujian.
2.dilihat dari sudut target evaluasi, maka menguji dilakukan dengan :
a.Nilai formal, merupakan titik berat evaluasi dalam usaha dan daya upaya yg sungguh-sungguh menurut siswa buat mencapai output yang diharapkannya.
b.Nilai material, artinya titikberat penilaian dalam materi atau output yang dicapai sang peserta didik menurut usahanya.
3.dalam Gerakan Pramuka, filsafat sebagi panduan pada menguji adalah “Tujuan itu wajib dicapai dengan berusaha, mengeluarkan energi dan daya upaya yg sungguh-benar-benar”.
Oleh karena itu pada menguji harus menitikberatkan dalam nilai formal daripada nilai material. Tegasnya nilai formal yang utama serta nilai material yg sekunder.
4.A.namun demikian, Pembina Pramuka harus jangan lupa bahwa :
“Pembina Pramuka itu menitikberatkan kepada nilai formal, sedangkan siswa (Pramuka) menitikberatkan kepada nilai material.
b.pandangan Pembina Pramuka merupakan :
“Asal telah terbukti murid itu berusaha benar-benar-sungguh walaupun nir berhasil secara maksimal , harus meluluskan peserta didik yg diujinya”.
c.pandangan peserta didik merupakan :
“Mereka harus mengejar hasil daripada usahanya. Apabila nir mencapai output itu, mereka menganggap mereka nir lulus”.
d.pembina Pramuka harus merahasiakan pandangan itu terhadap peserta didik. Ia harus bijaksana dan berlayar dengan baik diantara dua pulau (nilai formal serta nilai material).
Sebabnya :
Kalau mengutamakan nilai formal semata-mata, wibawa Pembina Pramuka akan dicermati rendah sang siswa ( seolah-olah begitu gampang meluluskan mata ujian kecakapan ), sebaliknya bila mengutamakan nilai material semata-mata, Gerakan Pendidikan Kepramukaan tidak akan berkembang.
5.penilaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) wajib berdasarkan pada nilai formal. Penilaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK) harus berdasarkan pada nilai material.
6.dalam menguji selalu dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
7.menguji wajib dilakukan secara perseorangan serta tidak secara massal. Kala mata ujian wajib dilaksanakan secara berkelompok, maka evaluasi tetap dalam perorangan.
8. Pembina Pramuka dapat menggunakan energi pakar/ orang lain buat menguji peserta didiknya, namun yg membubuhkan tanda tangan merupakan pembinanya selaku penanggungjawab dalam pendidikan kepramukaan.

BAGAIMANA UJIAN DALAM GERAKAN PRAMUKA ?
1.kepramukaan merupakan proses pendidikan dalam bentuk aktivitas menarik, menyenangkan, dan agar diikuti oleh setiap Pramuka. Ujian pada Gerakan Pramuka, menjadi indera pendidikan adalah juga kegiatan kepramukaan. Oleh karenanya ujian pada Gerakan Pramuka pun wajib menarik, menyenangkan serta nir menyeramkan Pramuka.
2.ujian pada Gerakan Pramuka harus dilaksanakan menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
3.ujian pada Gerakan Pramuka harus dilaksanakan dalam bentuk praktek secara mudah serta sinkron menggunakan kepentingan, keperluan, situasi, serta kondisi Pramuka yang diuji. Demikian jua norma istiadat dan norma baik maupun rakyat setempat wajib diperhatikan.
4.sifat penguji dalam pelaksanaan ujian harus didasarkan dalam Sistim Among serta :
a.rasa cinta kasih, rasa keadilan, rasa kepantasan, serta rasa kesanggupan berkorban.
b.rasa disiplin disertai inisiatif.
c.rasa tanggung jawab terhadap Tuhan, warga , serta diri sendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel