Ini Wabah Ulat Bulu Terparah dalam Sejarah
Monday, July 1, 2019
Edit
"Tidur aku tidak tenang, jumlah ulat terlalu banyak, tidak karuan," istilah keliru satu masyarakat Desa Clarak, yang diserang ulat bulu, misalnya ditayangkan tvOne, Rabu 30 Maret 2011. Ditambahkan dia, aktivitas rakyat sehari-hari juga berkurang drastis, mereka sibuk membersihkan ulat-ulat itu. [Lihat videonya di sini].
Bagaimana cara menanggulangi wabah ulat bulu yg membuat bulu kuduk merinding ini?
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Wibowo Eko Putro mengungkapkan, pihaknya terus bahu membahu, melibatkan rakyat menangani endemi ulat bulu itu. Di antaranya, menyemprotkan pestisida dan memangkas pohon-pohon yg diserang ulat.
"Tanamannya nir mangkat , untuk mengurangi populasinya selain dilakukan penyemprotan juga wajib dilakukan pemangkasan dan pohonnya sanggup semi pulang," kata Wibowo Eko Putro waktu dihubungi VIVAnews.com, Rabu, 30 Maret 2011.
Untuk melokalisasi endemi ulat bulu, tidak hanya Probolinggo, alat pestisida jua dikirim ke empat daerah lain di Jawa Timur. "Untuk yg di Probolinggo distribusi alat penyemprot serta pestisida sudah dilakukan sejak Februari kemudian," lanjut Eko.
Sementara, jutaan ulat bulu sanggup membuat gatal itu terus meluas di sejumlah daerah. Jika sebelumnya di 3 kecamatan yakni, Leces, Bantaran serta Tegal Siwalan. Saat ini meluas hingga di Kecamatan Wonomerto dan Sumberasih.
Wibowo menguraikan, buat menanggulangi wabah itu ada ribuan batang pohon yang harus dipangkas. Diantaranya, sebesar dua.067 pohon pada Kecamatan Leces, 3.464 pohon pada Kecamatan Tegal Siwalan, 1.640 pohon pada Kecamatan Bantaran dan 770 pohon pada Kecamatan Sumberasih.
Selebihnya, Eko minta lima daerah pembuat mangga di Jatim, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso dan Gresik mewaspadai hama tersebut. Eko menjelaskan, di Probolinggo memang acapkali terdapat serangan ulat. Namun, kali ini terparah sepanjang sejarah.
Terkait itu Dinas Pertanian sudah menerjunkan tim pengamat hama dan penyakit, dan pengendali organisme tanaman untuk menyelidiki serta mengantisipasi persebaran ulat bulu ke wilayah lain.
Lanjut Eko, dari sisi akademis, ulat bulu menyerang karena mereka memerlukan tempat buat metamorfosis. Mengapa pohon mangga jadi sasaran? Menurut beliau, pohon mangga mempunyai kelembaban yg cocok, yg disukai ulat waktu spesies itu berubah jadi kepompong.
Laporan Tudji Martudji Surabaya