SEJARAH PENEMUAN KONSEP MODEL ATOM


Konsep dasar Atom berasal dari pemikiran orang Yunani kuno yang dipelopori sang Democritus yg hayati dalam akhir abad ke-4 dan awal abad ke-lima Sebelum Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda bisa dibagi sebagai bagian-bagian yang sangat mini yg akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang diklaim atom. Kata atom dari menurut bahasa Yunani yaitu ”atomos” yg berarti ”nir dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa alasan ini asal dari observasi di mana butiran pasir bisa beserta-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir merupakan atom, serta pantai merupakan senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan menggunakan pengertian Democritus terhadap atom yg tidak sanggup dibagi lagi: walaupun sebuah pantai dapat dibagi ke pada butiran-butiran pasirnya, butiran pasir ini tidak bisa dibagi. Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya padat, serta nir memiliki struktur internal. Dia jua berpikir harus ada ruang kosong antar atom buat menaruh ruang buat pergerakannya (seperti konvoi dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai tambahan, Democritus jua mengungkapkan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke pada bentuk, massa serta ukurannya.
Dengan contoh atomnya, Democritus bisa mengungkapkan bahwa seluruh yg kita lihat terdiri menurut bagian/blok bangunan yang lebih kecil diklaim atom. Tetapi contoh Democritus ini kurang mempunyai bukti eksperimental, namun baru tahun 1800an bukti eksperimental timbul.
Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton menyebarkan konsep atom modern pertama. Model Dalton memberikan perhatian utamanya dalam sifat kimia atom, yaitu bagaimana atom menciptakan senyawa, daripada mencoba buat menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama berdasarkan model Dalton adalah menjadi berikut:
1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yg sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu mempunyai ciri yang identik, yg membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom nir dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yg berbeda bergabung satu sama lain pada sebuah rasio eksklusif.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut merupakan kontinu pada senyawa tertentu.
Poin pertama menurut teori Dalton herbi pengertian orang Yunani tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain buat membangun senyawa yang lebih akbar. Dalton jua bisa buat tahu tentang adanya sifat elemen yg bhineka dapat dijelaskan menggunakan bukti adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki karakteristik yg bhineka. Poin ke-3 menurut model Dalton menampakan bahwa atom nir bisa diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan bagaimana garam bisa diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-lima menggambarkan bagaimana atom-atom bisa membangun senyawa kimia. Konsep-konsep ini secara tepat mengungkapkan cara pembentukan senyawa, dan masih digunakan hingga kini . Model Dalton, menjadi contoh, dapat mengungkapkan bahwa air adalah senyawa yg tidak sama (dengan sifat dan karakteristik yg tidak sinkron) dari hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yg dimiliki hidrogen hidroksida. Walaupun teori Dalton relatif buat menjelaskan eksistensi atom, tetapi struktur atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan karakteristik yg tidak selaras masih belum terjawab.
Model Atom JJ. Thomson
Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang mengikutkan eksistensi partikel elektron serta proton. Karena eksperimen menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka contoh Thomson mendeskripsikan atom sebagai proton tunggal yg akbar. Di pada partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan positif berdasarkan proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yg merata. Di pada muatan positif ini beredar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama menggunakan muatan positif. Cara yang terkenal buat mendeskripsikan contoh ini merupakan menggunakan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di pada kudapan manis puding proton, sebagai akibatnya contoh ini diberi nama model kudapan manis kismis (plumb-pudding model).
Walaupun contoh atom Thomson adalah yang pertama yg memasukkan konsep adanya proton serta elektron yang bermuatan, model Thomson nir sanggup melewati pengamatan dalam eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yg dipakai dalam model Thomson ini bukanlah partikel proton yg ditemukan pada model yang lebih terbaru. Bahkan sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak memiliki proton, tetapi sebuah sel bermuatan positif.
Pengaruh model atom Dalton bisa ditinjau menggunakan jelas dalam model Thomson. Dalton berspekulasi bahwa atom merupakan benda padat, serta Thomson mendukung gagasan ini pada modelnya dengan mengelompokkan elektron.
Referensi:
//id.answers.yahoo.com/question/index?Qid=20100722034324AASKum0

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel