SEJARAH BERDIRI PERUSAHAAN PT TELEKOMUNIKASI

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) adalah perusahaan warta dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Telkomsel merupakan operator selular terkemuka pada Indonesia yg dimiliki PT Telkom dengan kepemilikan saham sebanyak 65 % serta SingTel sebesar 35 %.
Hingga Juni 2010, Telkomsel dianggap melayani 88,tiga juta pelanggan, berakibat Telkomsel sebagai pemimpin pasar pada industri telekomunikasi selular menggunakan pangsa pasar lebih kurang 50 %.
Sejarah Perusahaan PT.telkom Indonesia
1882 sebuah badan usaha partikelir penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yg mengatur layanan pos serta telekomunikasi yg diberi nama Jawatan Pos, Telegrap serta Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat, lepas berdasarkan pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah sebagai Perusahaan Negara Pos serta Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos serta Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yg menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional juga internasional.
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan buat menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah berdasarkan Perumtel.
1989 Undang-undang angka tiga/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta pada penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan dalam lepas 14 November 1995. Sejak itu saham TELKOM tercatat serta diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM jua diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan dalam 1 Januari 1996 di daerah Divisi Regional I Sumatra – menggunakan kawan PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan kawan PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – menggunakan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan kawan PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang angka 36/1999, mengenai penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel berdasarkan PT Indosat menjadi bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui tiga termin, yaitu 30% saham pada ketika ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 serta sisa 55% saham dalam tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel pada Singapore Telecom, serta menggunakan demikian TELKOM mempunyai 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Referensi:
//id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2006787-sejarah-pt-telkom/
//fajardwiputranto-402.tripod.com/sejarah_telkom.htm
//www.telkom.co.id/telkomsel/profil-perusahaan/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel