SEJARAH AWAL BERDIRI TERCIPTANYA PLANET

Sejarah Awal Berdiri Terciptanya Planet - Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet” berubah dari “sesuatu” yg berkecimpung melintasi langit (nisbi terhadap latar belakang bintang-bintang yg “tetap”), sebagai benda yang bergerak mengelilingi Bumi. Ketika contoh heliosentrik mulai mendominasi pada abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, serta jumlah “planet” sebagai bertambah menggunakan cepat di penghujung abad itu.

Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa poly penemuan modern tidak seperti menggunakan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta, yg sudah diklasifikasikan sebagai planet sampai hampir setengah abad, lalu diklasifikan dengan nama baru “asteroid”. Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat “planet” dipahami sebagai benda ‘besar ’ yang mengorbit Matahari. Tidak terdapat keperluan untuk memutuskan batas-batas definisi lantaran ukuran antara asteroid dan planet begitu jauh tidak selaras, dan banjir inovasi baru sepertinya sudah berakhir.
Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-pengamatan awal mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih akbar berdasarkan Bumi, IAU (yang baru saja dibentuk) menerima obyek tadi menjadi planet. Pemantauan lebih jauh menemukan bahwa obyek tadi ternyata jauh lebih mini berdasarkan dugaan semula, tetapi lantaran masih lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui, dan tampaknya tidak eksis pada populasi yang besar , IAU tetap mempertahankan statusnya selama kira-kira 70 tahun.
Pada 1990-an serta awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek homogen Pluto di wilayah yang nisbi sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi yg berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yg meminta agar Pluto didefinisi ulang sebagai sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyek-obyek sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada Pluto, dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh, menciptakan hal ini semakin mengemuka. Akhirnya dalam 24 Agustus 2006, menurut pemungutan bunyi, IAU menciptakan definisi planet. Jumlah planet pada Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), serta sebuah kelas baru diciptakan, yaitu planet katai, yg dalam awalnya terdiri menurut tiga obyek, Ceres, Pluto serta Eris.
Referensi:
//cafebelajar.com/sejarah-planet-astronomi.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel