SEJARAH KISAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW
Sunday, October 28, 2012
Edit
Sejarah Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW - Nabi Muhammad SAW merupakan nabi yang terakhir. Setelah nabi Muhammad SAW nir terdapat nabi lagi. Nabi Muhammad SAW merupakan panutan atau teladan bagi umat Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya:
Kelahiran Sang Nabi
Pada waktu yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang dalam malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terperinci membuat malam sebagai terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan surya pada siang haripun malu menampakkan sinarnya lantaran bintang ini merupakan maha bintang yg terlahirkan ke muka bumi, adalah cahaya pada kegelapan, beliau merupakan cahaya di dalam dada, beliau dikenal menggunakan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir lepas 17 Rabiul Awwal (12 Rabiul awwal berdasarkan mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan dia semakin jelas dan semakin terang, berdasarkan bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yg selalu sebagai hujjah bagi bintang-bintang yg sulit bersinar lainnya pada setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yg berhubungan eksklusif menggunakan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail Alaihi Salam, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci serta terpelihara berdasarkan perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu kudus sehingga Tuhan memerintahkan pada Para Malaikat serta Jin untuk bersujud pada Adam, lantaran cahayanya dibawa sang Adam AS buat disampaikan kepada maksud, dia merupakan rencana Tuhan yang teramat besar yang langit serta bumi pun tidak kan mampu memikulnya.
Peristiwa kelahiran oleh bintang dipenuhi menggunakan insiden-peristiwa yg luarbiasa, dimulai menggunakan insiden padamnya barah kekal pada kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu pada sana, dan penyerangan pasukan bergajah buat menghancurkan Ka'bah, yang pada lalu hari sebagai kiblat baginya serta ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yg besar ini dihancurkan oleh burung-burung yg dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka'bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah sebagai tradisi kelahiran insan luar biasa harus jua didahului insiden yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan meletakkannya ke pada rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (dua bulan) bayi yg kelak sebagai insan akbar. Setelah usang kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yg amat pada, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun dalam waktu lain surat tidak lagi beliau terima, begitu riang hatinya ternyata beliau melihat rombongan dagang suaminya sudah pergi, tapi Ia amat terkejut lantaran tidak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tadi yang mengungkapkan fakta pada Aminah, mulutnya begitu berat buat mengucapkan istilah kata ini kepada perempuan ini, ia nir sanggup mengutarakannya, tetapi akhirnya terucap juga bahwa oleh suami sudah berpulang ke hadirat Allah Swt serta dimakamkan pada abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tidak bisa menunda tangisnya, ia menangis menunda sedih serta tidak makan beberapa hari, tetapi beliau bermimpi, pada mimpinya seorang perempuan tiba dan menyampaikan kepadanya supaya ia menjaga bayi pada janinnya menggunakan baik “ baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu menggunakan wanita tersebut yg ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya oleh perempuan mulia ini menyampaikan : Kelak bayi yang terdapat didalam rahimmu akan sebagai manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah dia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yg mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain “ 17 tahun), oleh bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun lalu Bunda Sang bintang menyusul suaminya serta dimakamkan pada Abwa pula. Muhammad dibawa pulang sang Ummu Aiman dan diasuh sang kakeknya, belum lagi hilang sedih setelah ditinggal Sang Bunda, beliau pun wajib kehilangan kakeknya saat umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh sang pamannya, Abu Tholib, seseorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya pada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu tuhan selalu saja dipilihkan oleh Ilahi buat mempunyai profesi sebagai seseorang gembala, melalui profesi ini dia mengarungi beberapa saat kehidupannya buat menjadi gembala domba yg lebih akbar, inilah pilihan Ilahi yg memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini krusial bagi orang yg akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran hingga menyembah aneka batu serta pohon, ilahi menjadikannya kuat sebagai akibatnya tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yg mengutip kalimat Nabi ini dia, Semua Nabi pernah sebagai gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan. Orang bertanya pada Nabi, Apakah Anda pula pernah sebagai gembala? Beliau menjawab, Ya. Selama beberapa waktu aku menggembalakan domba orang Mekah pada wilayah Qararit.
Sang bintang terlahir bukan berdasarkan kalangan orang yg teramat kaya, belum lagi beliau dilahirkan sebagai seseorang yatim, serta sudah kehilangan Ayah, Ibu di masa mini sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang sudah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan beliau sendiri masih membutuhkan naungan ke 2 orang tua dan afeksi mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita bisa melihat bahwa syarat keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad populer menggunakan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq serta dirinya dikenal di warga sebagai seseorang jujur (al-Amin), ia sebagai galat seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yg diberikannya pada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah datang di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, keuntungan yg diperoleh Nabi lebih poly ketimbang lain. Kafilah balik ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri Ad serta Tsamud. Keheningan kematian yg menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian oleh bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, mengatakan kepada sang Bintang, Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami serta mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan akbar yg kita dapatkan. Nabi datang pada Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun serta mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, menggunakan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan mengenai Kebesaran jiwa Al-Amin selama bepergian serta perdagangan. Maisarah menceritakan Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon buat istirahat. Seorang rahib, yang sedang duduk pada biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya pada aku , kemudian beliau mengatakan, Orang yg duduk di bawah naungan pohon itu merupakan nabi, yang tentangnya sudah saya baca banyak keterangan gembira pada pada Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yg didengarnya dari Maisarah pada Waraqah bin Naufal, si hanif menurut Arabia. Waraqah berkata, Orang yg mempunyai sifat-sifat itu merupakan nabi berbangsa Arab.
Pernikahan
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa yang membicarakan lamaran Khadijah kepada Nabi artinya Nafsiah binti Aliyah menjadi berikut:
Wahai Muhammad! Katakan terus jelas, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu buat memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu telah relatif dewasa! Apakah anda akan menyambut dengan senang hati apabila saya mengundang Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ? Nabi menjawab,Apa maksud Anda? Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi kemudian mengungkapkan, Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya serta dunianya jauh berbeda? Nafsiah berujar Saya mendapat kepercayaan dari dia, serta akan membuat beliau sepakat. Anda perlu memutuskan lepas perkawinan supaya walinya (Amar bin Asad) dapat mendampingi Anda bersama handai tolan Anda, dan upacara perkawinan serta perayaan dapat diselenggarakan".
Kemudian Muhammad mengungkapkan hal ini pada pamannya yg mulia, Abu Tholib. Pesta yg agung pun diselenggarakan, oleh paman yg mulia ini membicarakan pidato, mengaitkannya menggunakan puji syukur pada Tuhan. Tentang keponakannya, dia berkata demikian, Keponakan saya Muhammad bin Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan merupakan bayangan yg berlalu, namun dari usul serta silsilah merupakan permanen".
Waraqah, paman Khodijah, tampil dan menyampaikan sambutannya, Tak terdapat orang Quraisy yg membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda. Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-terdapat yg berkata 2 puluh ekor unta.
Sang bintang kini mulai dewasa, ia memiliki seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, berdasarkan perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, serta Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak laki-lakinya tewas sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah. Akibatnya, tidak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy menetapkan buat menciptakan Ka'bah akan tetapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang merogoh linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, akan tetapi ketika ternyata Walid nir menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan balik ka'bah, diberitahukan pada semua pihak menjadi berikut, Dalam pembangunan balik Ka'bah, yg dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap serta pemerasan, tidak boleh dibelanjakan buat tujuan ini. Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yg diperoleh secara nir halal, namun kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui mengenai halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan sahih, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun memahami itu merupakan salah .
Mari kita balik lagi menuju Mekah, waktu dinding ka'bah sudah dibangun dalam batas ketinggian eksklusif, tiba saatnya buat pemasangan Hajar Aswad dalam tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa nir terdapat suku yg lain yang pantas melakukan perbuatan yg mulia ini kecuali sukunya sendiri. Lantaran hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yg disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya menyampaikan,Terimalah menjadi wasit orang pertama yg masuk melalui Pintu Shafa. (kitab lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad ada berdasarkan pintu. Serempak mereka berseru, Itu Muhammad, al-Amin. Kita putusan bulat beliau menjadi wasit!
Untuk menyelesaikan konfrontasi itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad pada atas kain itu dengan tangannya sendiri, lalu meminta tiap orang berdasarkan empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad telah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya dalam tempatnya menggunakan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri konfrontasi Quraisy yang hampir pecah sebagai insiden berdarah.
Tuhan, Sang Maha Konsep telah membuat konsep tentang semua ini, pertanda-tanda seorang bintang sudah banyak dia tampakkan dalam diri Muhammad, berdasarkan batinnya yg mulia hingga pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab kudus sebagai bukti yang tak terbantahkan, bahwa beliau merupakan insan sempurna, pada wujud lahiriah (penampakan), juga batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep sahih-sahih sudah mengonsepnya sebagai insan yang kuasa. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, menjadi manusia mulia, menjadi manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya sebagai Rosul, Muhammad selalu mengamati indikasi kekuasaan Tuhan, serta mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati estetika, kekuasaan, serta kreasi Allah pada segala wujud. Beliau selalu melakukan jajak mendalam terhadap langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yg rusak, dan hancur, dia memiliki tugas buat menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, dia mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yg menurutnya tak mungkin sama dengan insan.
Gunung Hira, puncaknya bisa dicapai sekitar setengah jam, gua ini adalah saksi atas insiden menyangkut “sahabat karib-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu mengenai wahyu, dan seakan-akan ia ingin mengungkapkan, disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yg selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai insan, bukankah saya sudah mengatakannya, kalianlah (insan) yg tak mau menengarkannya, kalian menutup indera pendengaran kalian kedap-kedap, dan menertawakanku, sedangkan sebagian berdasarkan kalian hanya berakibat aku sebagai museum sejarah.kata saksi bisu.
Diangkat Menjadi Rasul
Hira, loka diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang menciptakan iblis berputus harapan buat menyesatkan manusia, kalimat yg dengannya alam semesta berguncang. Al-Quran, susunan kalimatnya yang mengandung makna yg banyak sudah menciptakan tercengang manusia-manusia manapun pada jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yg nir mengakuinya wajib tunduk atas kebenarannya, serta bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, buat mengungkapkan kalimat-Nya secara berangsur-angsur pada Al-amin yang berada di Gunung Hira. Al-Amin sudah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun buat memikul tugas yg maha berat ini, Jibril datang kepadanya menggunakan membawa beberapa kalimat menurut Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan pada Al-quran menjadi berikut
Bacalah menggunakan [ menyebut] nama Tuhanmu yg membentuk. Dia telah membangun manusia menurut segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] menggunakan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang nir diketahuinya.
Ayat ini menggunakan tegas menyatakan tentang acara Nabi, dan menyatakan pada kata-istilah kentara bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, serta penggunaan pena.
Muhammad, pembawa kabar senang , ancaman, serta perintah adalah insan teladan sepanjang masa, beliau merupakan insan pada wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat insan memohonkan syafaat. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil dia sudah memberitahuakn ketulusan, kejujuran, insan yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang nir pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun berdasarkan Gua Hira menuju tempat tinggal Khodijah. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa yg didengarnya berdasarkan malaikat Jibril. Setelah peristiwa ini, Jibril menyapanya,Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan saya Jibril. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, liputan sejarah mengakui bahwa pada antara perempuan , Khodijah adalah wanita yg pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam merupakan Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling pada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan menggunakan memuji Allah serta memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata, Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta pada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak terdapat sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia menjadi Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya pada semua penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan mendapat pahala berdasarkan amal Anda. Imbalannya adalah nirwana Allah yang tak pernah mati (bagi orang lurus) serta neraka-Nya yang kekal(bagi orang yg berbuat dursila). Lalu beliau menambahkan, Tak terdapat insan yg pernah membawa kebaikan buat kaumnya ketimbang apa yang aku bawakan buat Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat global juga Akhirat. Tuhan aku memerintahkan kepada saya buat mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yg akan sebagai pendukung aku sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?.
Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. Ali, remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya mengatakan dengan mantap, Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda. Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang 3 kali ucapannya, tapi tak terdapat yang menyambut kecuali Ali yang terus melontarkan jawaban yg sama. Beliau kemudian berpaling kepada kerabatnya seraya mengatakan, Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah istilah-pungkasnya dan ikuti beliau".
Pemakluman khilafah (imamah) Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad menampakan bahwa 2 kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan pada masyarakat, khalifahnya pula ditunjuk serta diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menerangkan bahwa kenabian serta imamah adalah 2 hal yang tidak terpisahkan.
Peristiwa diatas menandakan heroisme spiritual serta kebenaran Ali. Karena, pada rendezvous pada mana orang-orang tua serta berpengalaman karam pada keraguan dan keheranan, dia menyatakan dukungan serta pengabdian dengan keberanian sempurna serta membicarakan permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yg mengangkat diri sendiri. Kendati ketika itu beliau yang termuda diantara yg hadir, pergaulannya yg lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya buat menerima fenomena, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu buat menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan pada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, serta keuletan pada berdakwah terus-menerus dan nir menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik serta mengejeknya. Banyak yg cara yang dilakukan kaum Quraisy buat menghentikan Muhammad, suatu waktu Abu Tholib sedang duduk beserta keponakannya. Juru bicara rombongan yg mendatangi tempat tinggal Abu Tholib membuka pembicaraan menggunakan menyampaikan, Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita serta membangun perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita serta berhala kita. Apabila ia melakukan itu lantaran kemiskinan serta kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya menjadi penguasa kami serta kami akan mengikuti perintahnya. Jika dia sakit serta membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli buat merawatnya….
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,Para sesepuh anda datang buat meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun nir mengganggu Anda. Nabi menjawab, Saya nir menginginkan apa pun menurut mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus mendapat satu kata menurut saya, yang menggunakan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab serta mengakibatkan bangsa Ajam menjadi pengikut mereka. Abu Jahal bangkit sembari menyampaikan, Kami siap sepuluh kali buat mendengarnya. Nabi menjawab, Kalian wajib mengakui keesaan Tuhan. Kata-kata tidak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, serta putus asa sebagai akibatnya serentak mereka mengungkapkan, Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah saja?
Orang Quraisy meninggalkan tempat tinggal Abu Tholib menggunakan paras dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara buat mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, peristiwa itu dikatakan,
Dan mereka heran lantaran mereka kedatangan seseorang pemberi peringatan berdasarkan kalangan mereka; dan orang-orang kafir mengatakan,Ini merupakan seorang pakar sihir yang poly berdusta. Mengapa ia berakibat yang kuasa-yang kuasa itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini sahih-sahih suatu hal yang sangat mengherankan.dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] dewa-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami nir pernah mendengar hal ini pada kepercayaan yg terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yg diada-adakan.
Banyak sekali contoh penganiayaan serta penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Muith melihat Nabi bertawaf, kemudian menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi menggunakan serbannya serta menyeret dia ke luar masjid. Beberapa orang tiba membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih poly lagi. Nabi menyadari dan prihatin terhadap syarat kaum Muslim. Kendati beliau menerima dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak perempuan dan laki-laki serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka banyak sekali suku menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka waktu para sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya bertenaga dan adil, dan tak terdapat orang yg ditindas pada sana. Tanah negeri itu baik dan higienis, dan Anda boleh tinggal di sana hingga Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan nalar buat menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, embargo mendengarkan Al-Quran, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan memberitahuakn sesatnya perkataan mereka, pada Al-Quran Allah berfirman
Demikianlah, tiada seseorang rosul pun yg datang pada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan, Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka merupakan kaum yg melampaui batas.
Kaum Quraisy pun gagal melakukan banyak sekali macam cara buat menghalangi bisnis Muhammad, serta menghalangi orang-orang buat mengikuti kepercayaan Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum perempuan dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk ke Syiib Abu Tholib, yg diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, menggunakan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syiib itu selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama famili dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah tetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar menurut pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau sudah hayati dengan kehidupan yg sebagai teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah telah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., serta dia telah berhasil menunaikan tugas menggunakan baik. Khodijah akhirnya mati pada tahun itu pula. Yakni, dalam ketika kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yg sama, paman Rosul (Abu Tholib) mati dunia, yg sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, serta pula pamannya yg menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yg belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya pada tahun penuh kesedihan itu.fatimah kehilangan ibundanya, berpisah menurut orang yang sebagai asal cintanya serta kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya pada ayahandanya, Ayah, kemana Ibu? Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yg ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, insiden hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robiul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seseorang muslim pun yg tertinggal di Mekah kecuali Nabi, Ali dan Abu Bakar, serta segelintir orang yg ditahan Quraisy atau lantaran sakit,serta lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada pada Mekah akhirnya menciptakan konvensi buat membunuh Muhammad di malam hari, serta masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, misalnya urusan duniawi mereka. Jibril tiba memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Quran merujuk dalam peristiwa itu dengan kata-kata,
Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu buat menangkap serta memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, semenjak sore. Ia bukan orang tua yg lanjut usia, tapi seseorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya buat oleh Nabi, beliau, yang beserta Khodijah adalah orang yg pertama-tama beriman pada Nabi, dialah orang yang rela berkorban buat Nabi, Ali, sekali lagi Ali. Kepadanya Nabi mengatakan,Tidurlah di ranjang saya malam ini serta tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yg biasa aku pakai, lantaran musuh sudah bersekongkol membunuh aku . Saya wajib berhijrah ke Yastrib. Ali menempati ranjang Nabi semenjak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung tempat tinggal nabi serta mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan tempat tinggal misalnya umumnya, serta menyangka bahwa orang yg sedang tidur di kamar itu merupakan Nabi.
Hijrah
Kini datang fajar. Semangat dan gairah akbar tampak pada kalangan musyrik itu. Mereka begitu konfiden akan segera berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yg menyebabkan bunyi gaduh. Serentak Ali mengangkat kepalanya menurut bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu mengungkapkan menggunakan sangat tenag,Apa yg terjadi ? Mereka menjawab,Kami mencari Muhammad. Di mana dia? Ali mengatakan, Apakah anda menitipkannya pada saya sehingga aku wajib menyerahkannya kembali pada Anda? Bagaimanapun, sekarang dia tidak ada pada rumah. Muhammad sudah pergi jauh pada luar pengetahuan mereka.
Nabi, datang di Quba tanggal 12 Rabiul Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ hingga akhir pekan. Sebagian orang mendesak supaya dia segera berangkat ke Madinah, tetapi dia menunggu kedatangan Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya Ali serta rombongannya diantaranya merupakan Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib karena itu, mereka memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia pada daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi serta Ali menyampaikan Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong serta darahnya tumpah, majulah! Tanda marah nampak pada wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa kasus telah menjadi serius, mengambil perilaku damai dan berbalik pergi. Ketika Ali tiba pada Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh bepergian Makah Madinah menggunakan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, Ali telah datang akan tetapi tidak sanggup menghadap beliau. Segera nabi ke tempat Ali kemudian merangkulnya. Ketika melihat kaki Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk Yastrib yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair buat menyambut manusia mulia ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad menyusun kekuatannya pada Madinah beserta keluarga serta teman setianya yg rela meninggalkan tanah air serta hartanya buat Tuhannya, islam yg muda ini menyusun kekuatan buat menghadapi kekuatan kaum Quraisy yg setiap waktu siap buat menghancurkan Islam yg dibangun ini, perang demi perang mulai menurut Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yg selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy menggunakan Iman yang membara. Pada perang Badar al-washi (Ali) dan Hamzah tampil menghadapi bagak kafir Quraisy, pada sepucuk suratnya kepada Muawiyah, Ali mengingatkannya dalam kata-kata Pedang saya yg saya pakai buat membereskan kakek anda berdasarkan pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda menurut pihak Ibu (Walid bin Uthbah) serta saudara Anda (Hanzalah) terdapat pada aku . Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah serta Ali nir pernah Absen, Ali merupakan pembawa panji pada setiap peperangan. Nabi membicarakan nilai pukulan Ali dalam perang Khandaq (parit) disebut juga dengan Ahzab pada Amar bin Abdiwad itu, Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina"
Benteng Khaibar
Pada perang Khaibar saat semangat kaum muslim mengendur dan merasa tidak sanggup buat menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu menggunakan gelisah serta ketakutan, lantaran sebelumnya Abu Bakar serta Umar nir terdapat yang sanggup menghancurkan benteng, bahkan Umar memuji keberanian pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yg membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas pernyataan Umar ini.
Kebisuan orang-orang sedang menunggu menggunakan gelisah dipecahkan sang kata-istilah Nabi, Dimanakah Ali? Dikabarkan kepada beliau bahwa Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi bersabda, Panggil dia. Ali diangkut dengan unta dan diturunkan pada depan kemah Nabi. Pernyataan ini memperlihatkan sakit matanya demikian berfokus sampai tidak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata Ali seraya mendoakannya. Mata Ali pribadi sembuh serta tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan Ali maju, berdasarkan riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat berdasarkan batu, panjangnya 60 inci, serta lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu berdasarkan Ali melalui jalur spesifik, Saya mencabut pintu Khaibar serta menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, aku menggunakannya menjadi jembatan dalam parit yang digali kaum Yahudi. Seseorang bertanya kepadanya, Apakah Anda mencicipi beratnya? Ali menjawab, Saya merasakannya sama berat menggunakan perisai aku . Masih banyak lagi peristiwa-insiden lain selain peperangan buat melawan kebejatan kaum kafir Quraisy, poly pula insiden yang menggembirakan, misalnya peristiwa pernikahan al-Washi serta Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka'bah pada Makah. Selain agresi dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yg berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yg masih belia ini, tetapi Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang tidak selaras, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, tetapi Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Fath Makkah
Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati sang orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan generik. Beliau siapkan pasukan besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan sudah lengkap dan siap beranjak, Nabi pun mengungkapkan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan berkecimpung laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan pada pasukannya yg berjumlah 10.000 orang buat membagi diri, serta menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa akbar pasukan musuh tadi.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yg terletak di punggung Mekah, kaum muslimin menciptakan kubah buat Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati menggunakan cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota berdasarkan empat penjuru.
Makkah... Membisu di depan Nabi serta pendukungnya. Ya Mekah membisu serta nir lagi menyerukan teriakan Firaun-firaun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yg seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya
Gua itu menatap pada orang yg dulu berada dalam perutnya pada keadaan terusir yg kini telah berdiri tegap dengan gagah serta dilingkupi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi memasuki Mekah serta bertawaf, menghancurkan berhala-berhala beserta al-Washi, nir ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada pada Makkah menunggu bibir Muhammad berucap mengenai mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu begitu mulia buat menjatuhkan sanksi, dia menaruh pada mereka yang sudah memeranginya pengampunan dan beliau berkata ... Pergilah, Anda seluruh adalah orang-orang yang dibebaskan!
Kini, di Shafa, pria yg sudah membuat sejarah itu telah pulang, berdiri pada depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai insiden serta yg ditangannya tergenggam masa depan yg gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, beliau tidak pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tidak pernah menyerah. Orang orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Baiat.
Setelah penaklukan Mekah terdapat beberapa peperangan akbar berlanjut “ semasa hayati Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa pada peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur buat bergabung menggunakan Nabi, beliau memutari Nabi, serta menghambur membabat musuh buat melindungi Nabi, serta pada kali yg lain menemui prajurit musuh yg lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil teman-sahabatnya yang lari cerai-berai Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ? Wahai orang-orang yg ikut baiat al-Ridwan! Wahai, orang-orang yg kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di bawah pohon...! Orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga ketika ini mereka merupakan tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, 2 ribu antara lain adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami tiba...!
Pasukan Islam kembali memenangkan pertempuran, kiprah individual Muhammad dalam membicarakan selebaran agungnya telah terselesaikan, serta sekarang “ nir mampu “ nir pada harus melihat pasukannya, buat kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yg telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan menelitinya pulang.
Haji Wada
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa terdapat seseorang musrik pun yang ikut didalamnya, buat pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul pada Madinah serta sekitarnya, menyertai Nabi melakukan bepergian ke Makkah, dan .. Sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan sang Nabi. Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqaidah , Nabi disertai seluruh isterinya, menginap satu malam pada Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai beranjak... Seluruh padang terisi gema suara mereka yg mengucapkan,Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, saya tiba memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, serta kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku tiba memenuhi panggilan-Mu... Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yg ada dalam waktu itu. Lebih dari 100.000 orang, pria serta perempuan “ dibawah sengatan Matahari yg amat terik dan di padang pasir yg sebelumnya tidak pernah dikenal orang “ beranjak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling latif berdasarkan satu warna yg menghiasi kehidupan manusia. Dan sejarah, merupakan kakek tua yang terbelenggu pada pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia merupakan tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Firaun, Kisra serta Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad serta orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, serta pengikut-pengikutnya pun demikian juga. Nabi memang berjalan kaki beserta umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa “penguasa itu berada pada tengah-tengah pasukan itu, akan tetapi ketika dicari-carinya, dia tidak mampu menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu sudah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah serta Muhammad. Dia juga ingin menampakan pada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita telah diantarkan kepada Maksud.
Matahari sempurna pada tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan semua cahayannya yg memakar ke atas kepala seluruh orang. Nabi berdiri di depan lebih menurut 100.000 orang. Laki-laki dan wanita yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah berkata,Tahukah kalian, bulan apa ini ?
Mereka serentak menjawab,Bulan Haram! .....
...ayyuhan Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan bertemu menggunakan kalian setelah tahun ini, pada loka ini, buat selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu merupakan haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari serta bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu serta ditanya tentang amal-amalmu. Sungguh, aku sudah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan pada orang yang berhak menerimanya.....
Akar-akar syirik sudah dihapuskan dari Mekah, serta Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, loka berkumpulnya muslimin berdasarkan seluruh penjuru dunia, menggunakan memakai sandang yang sama, menuju Tuhannya, tidak terdapat disparitas, baik kaya, miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yg membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya, serta kini dia berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya mengatakan kepada putrinya dengan suara pelan Muhammad tidak lain hanyalah seseorang Rosul, benar-benar telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah apabila dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke belakang, maka nir akan mendatangkan mudarat pada Allah sedikitpun; serta Allah akan memberi balasan pada orang-orang yang bersyukur.[Petikan dari laman. Fatimah.org]
Kelahiran Sang Nabi
Pada waktu yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang dalam malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terperinci membuat malam sebagai terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan surya pada siang haripun malu menampakkan sinarnya lantaran bintang ini merupakan maha bintang yg terlahirkan ke muka bumi, adalah cahaya pada kegelapan, beliau merupakan cahaya di dalam dada, beliau dikenal menggunakan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir lepas 17 Rabiul Awwal (12 Rabiul awwal berdasarkan mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan dia semakin jelas dan semakin terang, berdasarkan bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yg selalu sebagai hujjah bagi bintang-bintang yg sulit bersinar lainnya pada setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yg berhubungan eksklusif menggunakan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail Alaihi Salam, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci serta terpelihara berdasarkan perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu kudus sehingga Tuhan memerintahkan pada Para Malaikat serta Jin untuk bersujud pada Adam, lantaran cahayanya dibawa sang Adam AS buat disampaikan kepada maksud, dia merupakan rencana Tuhan yang teramat besar yang langit serta bumi pun tidak kan mampu memikulnya.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tidak bisa menunda tangisnya, ia menangis menunda sedih serta tidak makan beberapa hari, tetapi beliau bermimpi, pada mimpinya seorang perempuan tiba dan menyampaikan kepadanya supaya ia menjaga bayi pada janinnya menggunakan baik “ baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu menggunakan wanita tersebut yg ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya oleh perempuan mulia ini menyampaikan : Kelak bayi yang terdapat didalam rahimmu akan sebagai manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah dia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yg mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain “ 17 tahun), oleh bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun lalu Bunda Sang bintang menyusul suaminya serta dimakamkan pada Abwa pula. Muhammad dibawa pulang sang Ummu Aiman dan diasuh sang kakeknya, belum lagi hilang sedih setelah ditinggal Sang Bunda, beliau pun wajib kehilangan kakeknya saat umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh sang pamannya, Abu Tholib, seseorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya pada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu tuhan selalu saja dipilihkan oleh Ilahi buat mempunyai profesi sebagai seseorang gembala, melalui profesi ini dia mengarungi beberapa saat kehidupannya buat menjadi gembala domba yg lebih akbar, inilah pilihan Ilahi yg memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini krusial bagi orang yg akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran hingga menyembah aneka batu serta pohon, ilahi menjadikannya kuat sebagai akibatnya tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yg mengutip kalimat Nabi ini dia, Semua Nabi pernah sebagai gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan. Orang bertanya pada Nabi, Apakah Anda pula pernah sebagai gembala? Beliau menjawab, Ya. Selama beberapa waktu aku menggembalakan domba orang Mekah pada wilayah Qararit.
Sang bintang terlahir bukan berdasarkan kalangan orang yg teramat kaya, belum lagi beliau dilahirkan sebagai seseorang yatim, serta sudah kehilangan Ayah, Ibu di masa mini sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang sudah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan beliau sendiri masih membutuhkan naungan ke 2 orang tua dan afeksi mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita bisa melihat bahwa syarat keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad populer menggunakan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq serta dirinya dikenal di warga sebagai seseorang jujur (al-Amin), ia sebagai galat seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yg diberikannya pada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah datang di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, keuntungan yg diperoleh Nabi lebih poly ketimbang lain. Kafilah balik ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri Ad serta Tsamud. Keheningan kematian yg menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian oleh bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, mengatakan kepada sang Bintang, Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami serta mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan akbar yg kita dapatkan. Nabi datang pada Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun serta mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, menggunakan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan mengenai Kebesaran jiwa Al-Amin selama bepergian serta perdagangan. Maisarah menceritakan Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon buat istirahat. Seorang rahib, yang sedang duduk pada biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya pada aku , kemudian beliau mengatakan, Orang yg duduk di bawah naungan pohon itu merupakan nabi, yang tentangnya sudah saya baca banyak keterangan gembira pada pada Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yg didengarnya dari Maisarah pada Waraqah bin Naufal, si hanif menurut Arabia. Waraqah berkata, Orang yg mempunyai sifat-sifat itu merupakan nabi berbangsa Arab.
Pernikahan
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa yang membicarakan lamaran Khadijah kepada Nabi artinya Nafsiah binti Aliyah menjadi berikut:
Wahai Muhammad! Katakan terus jelas, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu buat memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu telah relatif dewasa! Apakah anda akan menyambut dengan senang hati apabila saya mengundang Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ? Nabi menjawab,Apa maksud Anda? Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi kemudian mengungkapkan, Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya serta dunianya jauh berbeda? Nafsiah berujar Saya mendapat kepercayaan dari dia, serta akan membuat beliau sepakat. Anda perlu memutuskan lepas perkawinan supaya walinya (Amar bin Asad) dapat mendampingi Anda bersama handai tolan Anda, dan upacara perkawinan serta perayaan dapat diselenggarakan".
Kemudian Muhammad mengungkapkan hal ini pada pamannya yg mulia, Abu Tholib. Pesta yg agung pun diselenggarakan, oleh paman yg mulia ini membicarakan pidato, mengaitkannya menggunakan puji syukur pada Tuhan. Tentang keponakannya, dia berkata demikian, Keponakan saya Muhammad bin Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan merupakan bayangan yg berlalu, namun dari usul serta silsilah merupakan permanen".
Waraqah, paman Khodijah, tampil dan menyampaikan sambutannya, Tak terdapat orang Quraisy yg membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda. Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-terdapat yg berkata 2 puluh ekor unta.
Sang bintang kini mulai dewasa, ia memiliki seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, berdasarkan perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, serta Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak laki-lakinya tewas sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah. Akibatnya, tidak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding ka'bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy menetapkan buat menciptakan Ka'bah akan tetapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang merogoh linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, akan tetapi ketika ternyata Walid nir menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan balik ka'bah, diberitahukan pada semua pihak menjadi berikut, Dalam pembangunan balik Ka'bah, yg dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap serta pemerasan, tidak boleh dibelanjakan buat tujuan ini. Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yg diperoleh secara nir halal, namun kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui mengenai halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan sahih, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun memahami itu merupakan salah .
Mari kita balik lagi menuju Mekah, waktu dinding ka'bah sudah dibangun dalam batas ketinggian eksklusif, tiba saatnya buat pemasangan Hajar Aswad dalam tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa nir terdapat suku yg lain yang pantas melakukan perbuatan yg mulia ini kecuali sukunya sendiri. Lantaran hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yg disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya menyampaikan,Terimalah menjadi wasit orang pertama yg masuk melalui Pintu Shafa. (kitab lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad ada berdasarkan pintu. Serempak mereka berseru, Itu Muhammad, al-Amin. Kita putusan bulat beliau menjadi wasit!
Untuk menyelesaikan konfrontasi itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad pada atas kain itu dengan tangannya sendiri, lalu meminta tiap orang berdasarkan empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad telah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya dalam tempatnya menggunakan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri konfrontasi Quraisy yang hampir pecah sebagai insiden berdarah.
Tuhan, Sang Maha Konsep telah membuat konsep tentang semua ini, pertanda-tanda seorang bintang sudah banyak dia tampakkan dalam diri Muhammad, berdasarkan batinnya yg mulia hingga pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab kudus sebagai bukti yang tak terbantahkan, bahwa beliau merupakan insan sempurna, pada wujud lahiriah (penampakan), juga batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep sahih-sahih sudah mengonsepnya sebagai insan yang kuasa. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, menjadi manusia mulia, menjadi manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya sebagai Rosul, Muhammad selalu mengamati indikasi kekuasaan Tuhan, serta mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati estetika, kekuasaan, serta kreasi Allah pada segala wujud. Beliau selalu melakukan jajak mendalam terhadap langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yg rusak, dan hancur, dia memiliki tugas buat menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, dia mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yg menurutnya tak mungkin sama dengan insan.
Gunung Hira, puncaknya bisa dicapai sekitar setengah jam, gua ini adalah saksi atas insiden menyangkut “sahabat karib-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu mengenai wahyu, dan seakan-akan ia ingin mengungkapkan, disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yg selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai insan, bukankah saya sudah mengatakannya, kalianlah (insan) yg tak mau menengarkannya, kalian menutup indera pendengaran kalian kedap-kedap, dan menertawakanku, sedangkan sebagian berdasarkan kalian hanya berakibat aku sebagai museum sejarah.kata saksi bisu.
Diangkat Menjadi Rasul
Hira, loka diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang menciptakan iblis berputus harapan buat menyesatkan manusia, kalimat yg dengannya alam semesta berguncang. Al-Quran, susunan kalimatnya yang mengandung makna yg banyak sudah menciptakan tercengang manusia-manusia manapun pada jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yg nir mengakuinya wajib tunduk atas kebenarannya, serta bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, buat mengungkapkan kalimat-Nya secara berangsur-angsur pada Al-amin yang berada di Gunung Hira. Al-Amin sudah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun buat memikul tugas yg maha berat ini, Jibril datang kepadanya menggunakan membawa beberapa kalimat menurut Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan pada Al-quran menjadi berikut
Bacalah menggunakan [ menyebut] nama Tuhanmu yg membentuk. Dia telah membangun manusia menurut segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] menggunakan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang nir diketahuinya.
Ayat ini menggunakan tegas menyatakan tentang acara Nabi, dan menyatakan pada kata-istilah kentara bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, serta penggunaan pena.
Muhammad, pembawa kabar senang , ancaman, serta perintah adalah insan teladan sepanjang masa, beliau merupakan insan pada wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat insan memohonkan syafaat. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil dia sudah memberitahuakn ketulusan, kejujuran, insan yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang nir pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun berdasarkan Gua Hira menuju tempat tinggal Khodijah. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa yg didengarnya berdasarkan malaikat Jibril. Setelah peristiwa ini, Jibril menyapanya,Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan saya Jibril. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, liputan sejarah mengakui bahwa pada antara perempuan , Khodijah adalah wanita yg pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam merupakan Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling pada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan menggunakan memuji Allah serta memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata, Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta pada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak terdapat sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia menjadi Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya pada semua penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan mendapat pahala berdasarkan amal Anda. Imbalannya adalah nirwana Allah yang tak pernah mati (bagi orang lurus) serta neraka-Nya yang kekal(bagi orang yg berbuat dursila). Lalu beliau menambahkan, Tak terdapat insan yg pernah membawa kebaikan buat kaumnya ketimbang apa yang aku bawakan buat Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat global juga Akhirat. Tuhan aku memerintahkan kepada saya buat mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yg akan sebagai pendukung aku sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?.
Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. Ali, remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya mengatakan dengan mantap, Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda. Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang 3 kali ucapannya, tapi tak terdapat yang menyambut kecuali Ali yang terus melontarkan jawaban yg sama. Beliau kemudian berpaling kepada kerabatnya seraya mengatakan, Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah istilah-pungkasnya dan ikuti beliau".
Pemakluman khilafah (imamah) Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad menampakan bahwa 2 kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan pada masyarakat, khalifahnya pula ditunjuk serta diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menerangkan bahwa kenabian serta imamah adalah 2 hal yang tidak terpisahkan.
Peristiwa diatas menandakan heroisme spiritual serta kebenaran Ali. Karena, pada rendezvous pada mana orang-orang tua serta berpengalaman karam pada keraguan dan keheranan, dia menyatakan dukungan serta pengabdian dengan keberanian sempurna serta membicarakan permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yg mengangkat diri sendiri. Kendati ketika itu beliau yang termuda diantara yg hadir, pergaulannya yg lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya buat menerima fenomena, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu buat menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan pada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, serta keuletan pada berdakwah terus-menerus dan nir menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik serta mengejeknya. Banyak yg cara yang dilakukan kaum Quraisy buat menghentikan Muhammad, suatu waktu Abu Tholib sedang duduk beserta keponakannya. Juru bicara rombongan yg mendatangi tempat tinggal Abu Tholib membuka pembicaraan menggunakan menyampaikan, Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita serta membangun perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita serta berhala kita. Apabila ia melakukan itu lantaran kemiskinan serta kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya menjadi penguasa kami serta kami akan mengikuti perintahnya. Jika dia sakit serta membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli buat merawatnya….
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,Para sesepuh anda datang buat meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun nir mengganggu Anda. Nabi menjawab, Saya nir menginginkan apa pun menurut mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus mendapat satu kata menurut saya, yang menggunakan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab serta mengakibatkan bangsa Ajam menjadi pengikut mereka. Abu Jahal bangkit sembari menyampaikan, Kami siap sepuluh kali buat mendengarnya. Nabi menjawab, Kalian wajib mengakui keesaan Tuhan. Kata-kata tidak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, serta putus asa sebagai akibatnya serentak mereka mengungkapkan, Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah saja?
Orang Quraisy meninggalkan tempat tinggal Abu Tholib menggunakan paras dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara buat mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, peristiwa itu dikatakan,
Dan mereka heran lantaran mereka kedatangan seseorang pemberi peringatan berdasarkan kalangan mereka; dan orang-orang kafir mengatakan,Ini merupakan seorang pakar sihir yang poly berdusta. Mengapa ia berakibat yang kuasa-yang kuasa itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini sahih-sahih suatu hal yang sangat mengherankan.dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] dewa-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami nir pernah mendengar hal ini pada kepercayaan yg terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yg diada-adakan.
Banyak sekali contoh penganiayaan serta penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Muith melihat Nabi bertawaf, kemudian menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi menggunakan serbannya serta menyeret dia ke luar masjid. Beberapa orang tiba membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih poly lagi. Nabi menyadari dan prihatin terhadap syarat kaum Muslim. Kendati beliau menerima dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak perempuan dan laki-laki serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka banyak sekali suku menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka waktu para sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya bertenaga dan adil, dan tak terdapat orang yg ditindas pada sana. Tanah negeri itu baik dan higienis, dan Anda boleh tinggal di sana hingga Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan nalar buat menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, embargo mendengarkan Al-Quran, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan memberitahuakn sesatnya perkataan mereka, pada Al-Quran Allah berfirman
Demikianlah, tiada seseorang rosul pun yg datang pada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan, Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka merupakan kaum yg melampaui batas.
Kaum Quraisy pun gagal melakukan banyak sekali macam cara buat menghalangi bisnis Muhammad, serta menghalangi orang-orang buat mengikuti kepercayaan Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum perempuan dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk ke Syiib Abu Tholib, yg diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, menggunakan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syiib itu selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama famili dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah tetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar menurut pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau sudah hayati dengan kehidupan yg sebagai teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah telah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., serta dia telah berhasil menunaikan tugas menggunakan baik. Khodijah akhirnya mati pada tahun itu pula. Yakni, dalam ketika kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yg sama, paman Rosul (Abu Tholib) mati dunia, yg sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, serta pula pamannya yg menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yg belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya pada tahun penuh kesedihan itu.fatimah kehilangan ibundanya, berpisah menurut orang yang sebagai asal cintanya serta kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya pada ayahandanya, Ayah, kemana Ibu? Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yg ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, insiden hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robiul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seseorang muslim pun yg tertinggal di Mekah kecuali Nabi, Ali dan Abu Bakar, serta segelintir orang yg ditahan Quraisy atau lantaran sakit,serta lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada pada Mekah akhirnya menciptakan konvensi buat membunuh Muhammad di malam hari, serta masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, misalnya urusan duniawi mereka. Jibril tiba memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Quran merujuk dalam peristiwa itu dengan kata-kata,
Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu buat menangkap serta memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, semenjak sore. Ia bukan orang tua yg lanjut usia, tapi seseorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya buat oleh Nabi, beliau, yang beserta Khodijah adalah orang yg pertama-tama beriman pada Nabi, dialah orang yang rela berkorban buat Nabi, Ali, sekali lagi Ali. Kepadanya Nabi mengatakan,Tidurlah di ranjang saya malam ini serta tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yg biasa aku pakai, lantaran musuh sudah bersekongkol membunuh aku . Saya wajib berhijrah ke Yastrib. Ali menempati ranjang Nabi semenjak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung tempat tinggal nabi serta mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan tempat tinggal misalnya umumnya, serta menyangka bahwa orang yg sedang tidur di kamar itu merupakan Nabi.
Hijrah
Kini datang fajar. Semangat dan gairah akbar tampak pada kalangan musyrik itu. Mereka begitu konfiden akan segera berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yg menyebabkan bunyi gaduh. Serentak Ali mengangkat kepalanya menurut bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu mengungkapkan menggunakan sangat tenag,Apa yg terjadi ? Mereka menjawab,Kami mencari Muhammad. Di mana dia? Ali mengatakan, Apakah anda menitipkannya pada saya sehingga aku wajib menyerahkannya kembali pada Anda? Bagaimanapun, sekarang dia tidak ada pada rumah. Muhammad sudah pergi jauh pada luar pengetahuan mereka.
Nabi, datang di Quba tanggal 12 Rabiul Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ hingga akhir pekan. Sebagian orang mendesak supaya dia segera berangkat ke Madinah, tetapi dia menunggu kedatangan Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya Ali serta rombongannya diantaranya merupakan Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib karena itu, mereka memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia pada daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi serta Ali menyampaikan Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong serta darahnya tumpah, majulah! Tanda marah nampak pada wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa kasus telah menjadi serius, mengambil perilaku damai dan berbalik pergi. Ketika Ali tiba pada Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh bepergian Makah Madinah menggunakan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, Ali telah datang akan tetapi tidak sanggup menghadap beliau. Segera nabi ke tempat Ali kemudian merangkulnya. Ketika melihat kaki Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk Yastrib yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair buat menyambut manusia mulia ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad menyusun kekuatannya pada Madinah beserta keluarga serta teman setianya yg rela meninggalkan tanah air serta hartanya buat Tuhannya, islam yg muda ini menyusun kekuatan buat menghadapi kekuatan kaum Quraisy yg setiap waktu siap buat menghancurkan Islam yg dibangun ini, perang demi perang mulai menurut Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yg selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy menggunakan Iman yang membara. Pada perang Badar al-washi (Ali) dan Hamzah tampil menghadapi bagak kafir Quraisy, pada sepucuk suratnya kepada Muawiyah, Ali mengingatkannya dalam kata-kata Pedang saya yg saya pakai buat membereskan kakek anda berdasarkan pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda menurut pihak Ibu (Walid bin Uthbah) serta saudara Anda (Hanzalah) terdapat pada aku . Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah serta Ali nir pernah Absen, Ali merupakan pembawa panji pada setiap peperangan. Nabi membicarakan nilai pukulan Ali dalam perang Khandaq (parit) disebut juga dengan Ahzab pada Amar bin Abdiwad itu, Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina"
Benteng Khaibar
Pada perang Khaibar saat semangat kaum muslim mengendur dan merasa tidak sanggup buat menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu menggunakan gelisah serta ketakutan, lantaran sebelumnya Abu Bakar serta Umar nir terdapat yang sanggup menghancurkan benteng, bahkan Umar memuji keberanian pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yg membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas pernyataan Umar ini.
Kebisuan orang-orang sedang menunggu menggunakan gelisah dipecahkan sang kata-istilah Nabi, Dimanakah Ali? Dikabarkan kepada beliau bahwa Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi bersabda, Panggil dia. Ali diangkut dengan unta dan diturunkan pada depan kemah Nabi. Pernyataan ini memperlihatkan sakit matanya demikian berfokus sampai tidak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata Ali seraya mendoakannya. Mata Ali pribadi sembuh serta tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan Ali maju, berdasarkan riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat berdasarkan batu, panjangnya 60 inci, serta lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu berdasarkan Ali melalui jalur spesifik, Saya mencabut pintu Khaibar serta menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, aku menggunakannya menjadi jembatan dalam parit yang digali kaum Yahudi. Seseorang bertanya kepadanya, Apakah Anda mencicipi beratnya? Ali menjawab, Saya merasakannya sama berat menggunakan perisai aku . Masih banyak lagi peristiwa-insiden lain selain peperangan buat melawan kebejatan kaum kafir Quraisy, poly pula insiden yang menggembirakan, misalnya peristiwa pernikahan al-Washi serta Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka'bah pada Makah. Selain agresi dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yg berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yg masih belia ini, tetapi Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang tidak selaras, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, tetapi Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.
Fath Makkah
Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati sang orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan generik. Beliau siapkan pasukan besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan sudah lengkap dan siap beranjak, Nabi pun mengungkapkan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan berkecimpung laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan pada pasukannya yg berjumlah 10.000 orang buat membagi diri, serta menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa akbar pasukan musuh tadi.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yg terletak di punggung Mekah, kaum muslimin menciptakan kubah buat Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati menggunakan cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota berdasarkan empat penjuru.
Makkah... Membisu di depan Nabi serta pendukungnya. Ya Mekah membisu serta nir lagi menyerukan teriakan Firaun-firaun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yg seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya
Gua itu menatap pada orang yg dulu berada dalam perutnya pada keadaan terusir yg kini telah berdiri tegap dengan gagah serta dilingkupi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi memasuki Mekah serta bertawaf, menghancurkan berhala-berhala beserta al-Washi, nir ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada pada Makkah menunggu bibir Muhammad berucap mengenai mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu begitu mulia buat menjatuhkan sanksi, dia menaruh pada mereka yang sudah memeranginya pengampunan dan beliau berkata ... Pergilah, Anda seluruh adalah orang-orang yang dibebaskan!
Kini, di Shafa, pria yg sudah membuat sejarah itu telah pulang, berdiri pada depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai insiden serta yg ditangannya tergenggam masa depan yg gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, beliau tidak pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tidak pernah menyerah. Orang orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Baiat.
Setelah penaklukan Mekah terdapat beberapa peperangan akbar berlanjut “ semasa hayati Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa pada peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur buat bergabung menggunakan Nabi, beliau memutari Nabi, serta menghambur membabat musuh buat melindungi Nabi, serta pada kali yg lain menemui prajurit musuh yg lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil teman-sahabatnya yang lari cerai-berai Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ? Wahai orang-orang yg ikut baiat al-Ridwan! Wahai, orang-orang yg kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di bawah pohon...! Orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga ketika ini mereka merupakan tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, 2 ribu antara lain adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami tiba...!
Pasukan Islam kembali memenangkan pertempuran, kiprah individual Muhammad dalam membicarakan selebaran agungnya telah terselesaikan, serta sekarang “ nir mampu “ nir pada harus melihat pasukannya, buat kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yg telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan menelitinya pulang.
Haji Wada
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa terdapat seseorang musrik pun yang ikut didalamnya, buat pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul pada Madinah serta sekitarnya, menyertai Nabi melakukan bepergian ke Makkah, dan .. Sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan sang Nabi. Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqaidah , Nabi disertai seluruh isterinya, menginap satu malam pada Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai beranjak... Seluruh padang terisi gema suara mereka yg mengucapkan,Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, saya tiba memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, serta kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku tiba memenuhi panggilan-Mu... Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yg ada dalam waktu itu. Lebih dari 100.000 orang, pria serta perempuan “ dibawah sengatan Matahari yg amat terik dan di padang pasir yg sebelumnya tidak pernah dikenal orang “ beranjak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling latif berdasarkan satu warna yg menghiasi kehidupan manusia. Dan sejarah, merupakan kakek tua yang terbelenggu pada pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia merupakan tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Firaun, Kisra serta Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad serta orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, serta pengikut-pengikutnya pun demikian juga. Nabi memang berjalan kaki beserta umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa “penguasa itu berada pada tengah-tengah pasukan itu, akan tetapi ketika dicari-carinya, dia tidak mampu menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu sudah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah serta Muhammad. Dia juga ingin menampakan pada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita telah diantarkan kepada Maksud.
Matahari sempurna pada tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan semua cahayannya yg memakar ke atas kepala seluruh orang. Nabi berdiri di depan lebih menurut 100.000 orang. Laki-laki dan wanita yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah berkata,Tahukah kalian, bulan apa ini ?
Mereka serentak menjawab,Bulan Haram! .....
...ayyuhan Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan bertemu menggunakan kalian setelah tahun ini, pada loka ini, buat selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu merupakan haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari serta bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu serta ditanya tentang amal-amalmu. Sungguh, aku sudah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan pada orang yang berhak menerimanya.....
Akar-akar syirik sudah dihapuskan dari Mekah, serta Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, loka berkumpulnya muslimin berdasarkan seluruh penjuru dunia, menggunakan memakai sandang yang sama, menuju Tuhannya, tidak terdapat disparitas, baik kaya, miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yg membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya, serta kini dia berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya mengatakan kepada putrinya dengan suara pelan Muhammad tidak lain hanyalah seseorang Rosul, benar-benar telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah apabila dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke belakang, maka nir akan mendatangkan mudarat pada Allah sedikitpun; serta Allah akan memberi balasan pada orang-orang yang bersyukur.[Petikan dari laman. Fatimah.org]