SEJARAH TERJADI TERBENTUKNYA PLANET BUMI

Sejarah Terjadi Terbentuknya Planet Bumi - Bumi merupakan planet loka tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai loka tinggal makhluk hayati, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, serta seluruh kekayaan alam yg terkandung pada dalamnya. Bentuk permukaan bumi bhineka, mulai berdasarkan daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yg termasuk pada sistem rapikan mentari di alam semesta ini tidak membisu misalnya apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) serta beranjak mengelilingi surya (revolusi) menjadi sentra sistem rapikan matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air bahari. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi nir terlepas berdasarkan proses terbentuknya tata matahari kita.
Banyak ilmuwan yg percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan menggunakan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan lebih kurang 4,lima Milyar tahun, batu tertua yg pernah ditemukan berusia 4,tiga milyard tahun.
Sistim Tata matahari kita dari berdasarkan spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan serta metalik) yg sangat besar . Matahari terbentuk menurut bagian tengah awan nebula. Pada waktu awan ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan  sebagai homogen. Beberapa bagian berdasarkan awan ini berputar seperti pusaran arus.
Gas serta debu yg berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas serta debu ini semakin tumbuh akbar menggunakan menarik banyak sekali partikel-partikel yang berada pada dekatnya. Secara lambat laun gugusan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yg mengelilingi Matahari.
Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi dalam awalnya berupa gas lalu berubah menjadi cairan serta akhirnya sebagai lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yg mendukung teori bahwa awan Nebula yg membangun Tata Surya kita asal dari ledakan sebuah bintang.
Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi aneka macam material serta meningkatnya tekanan pada dalam Bumi secara bertahap membentuk panas yg mampu mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat misalnya besi sebagai karam, sedangkan material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri menurut silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi serta membentuk lapisan keras kulit Bumi yg pertama.
Panasnya perut Bumi pula menyebabkan zat-zat kimia di pada Bumi ada ke bagian atas. Beberapa zat kimia membentuk air, serta ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih menurut jutaan tahun secara perlahan-huma air terkumpul di tempat-tempat yg rendah dan menciptakan lautan. Daratan berkembang pada Bumi, air hujan serta sungai melarutkan garam dan aneka macam subtansi pada batuan serta membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.
Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri menurut hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere Jupiter waktu ini. Barangkali sebagian akbar terdiri berdasarkan karbon dioksida misalnya atmosfer Venus saat ini.
Selama kurang lebih satu milyar tahun yg pertama Bumi tidak mengandung kehidupan. Kemudian beberapa unsur kimia bergabung di atmosfer serta memperoleh energinya dari sumber-sumber misalnya petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hayati.
Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen pada Bumi terutama dari berdasarkan tumbuhan-tumbuhan yg menggunakan karbon dioksida buat berfotosintesis serta membuat oksigen. Dengan semakin banyaknya tanaman yang terbentuk pada Bumi  maka jumlah oksigen sebagai semakin banyak.
Pada awalnya hanya terbentuk satu benua akbar yang diklaim Pangaea serta dilingkupi satu lautan Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang kemudian benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland serta Laurasia. Gondwanaland lalu terbelah membentuk benua afrika,  antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia serta Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru ada di sela-selanya. Diperlukan ketika berjuta-juta tahun untuk membangun posisi daratan yg seperti kini ini.
Bumi terdiri berdasarkan beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri menurut 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yg keras serta mantel permukaan, lapisan keras ini berkiprah pada atas sebuah lapisan batu yg sangat panas pada pada lapisan mantel yang dianggap asthenosphere. Pada waktu lapisan-lapisan ini berkiprah mereka juga membawa benua-benua serta lantai dasar lautan berkecimpung bersamanya.
Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua saling mendekat serta ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi berkecimpung saling menjauh di suatu loka, maka mereka pasti berkecimpung saling mendekat pada loka yang lain.
Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka galat satu lapisan akan terangkat serta membangun pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yg kemudian, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan menggunakan lapisan Bumi yang  mengangkut Eurasia.
Ketika bertabrakan galat satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke pada mantel di bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yg sangat pada pada dasar lautan. Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke bagian atas Bumi membentuk Gunung Berapi.
Kira-kira 250 juta tahun yg kemudian sebagian besar kerak benua pada Bumi adalah satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yg lalu selama Periode Trias, Pangea terpecah menjadi dua benua akbar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri berdasarkan Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; serta Gondwana yang terdiri berdasarkan Amenka Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua akbar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut serta bertubrukan dengan bagian lain.
Interpretasi yg terkini didasar kan pada distribusi berbagai pecahan yang diklaim "terranes", yang memiliki sejarah geologi yg berlainan. Untuk menentukan letak Jawa dan Bali dengan sempurna dalam peta Pangea hampir tidak mungkin. Pertama, karena penanggalan terhadap batuan sangat sedikit. Kedua lantaran mungkin bentuk jawa tidak terdapat sebelum Kala Miosen, dan Bali barangkali baru timbul pada atas bagian atas bahari kira-kira tiga juta tahun yg kemudian.
Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat dalam. Di bagian selatan palung ini adalah bagian dan suatu dangkalan yang dikenal sebagai Dangkalan Indo-Australia, yg terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah selatan India dan Australia, serta membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.
Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang menggunakan laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada, serta selama berjuta-juta tahun daya yang didapatkan sang gerakan ini melipat lapisan-lapisan sedimen tua membangun kumpulan pegunungan.
Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara 2 dangkalan ini mengakibatkan gempa bumi, sedangkan panas yg didapatkan berdasarkan gesekan 2 dangkalan ini membangun kantung-kantung batuan yang mencair pada bawah tekanan tinggi. Kantung-kantung ini dapat bocor ke permukaan serta membentuk gunung berapi.
Walaupun batuan vulkanik relatif lebih banyak didominasi, daerah sedimentasi pula relatif luas. Luas utama bagian utara serta selatan sedimen moderen yang dari berdasarkan erosi gunung-gunung baru mengendap di atas sedimen tua yg terangkat ke atas lantaran gerakan yang dahsyat pada bawah batuan yg meleleh.
Namun nir seluruh batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena masih ada wilayah batu kapur yg berasal dari suatu masa saat organisme pembentuk terumbu karang tumbuh fertile yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan kapur di Padalarang Bandung.
Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa telah terbentuk dalam ketika 8.000 tahun terakhir, yaitu ketika bagian atas bahari turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-Pliosen yg terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai kini .
Referensi:
//freelander09.wordpress.com/2010/09/07/sejarah-pembentukan-bumi/
//efendybloger.blogspot.com/2012/04/awal-mula-terbentuknya-bumi.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel