SEJARAH PERKEMBANGAN ADANYA PUISI DI DUNIA

Sejarah Perkembangan Adanya Puisi pada dunia - Puisi merupakan karya tulis yg sangat indah yang pernah terdapat. Siapapun orangnya yang membaca puisi akan merasa tajub dan kagum melihat isi atau makna berdasarkan puisi yang terkandung.
Puisi secara generik terdiri menurut 6 unsur, yaitu: tema, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani dari dari poesis yang merupakan berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini merupakan poetry yg erat menggunakan –poet dan -poem. Mengenai istilah poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menyebutkan bahwa kata poet dari menurut Yunani yg berarti membuat atau mencipta.
Sejarah Puisi
Puisi sebagai bentuk seni bisa mendahului melek. Banyak karya antik, dari Veda India (1700-1200 SM) dan Zoroaster's Gathas (1.200-900 SM) ke Odyssey (800-675 SM), sepertinya sudah disusun pada bentuk puisi buat membantu menghafal dan verbal, dalam prasejarah serta masyarakat kuno. Puisi muncul pada antara catatan-catatan paling awal kebudayaan paling melek huruf, dengan puitis fragmen-fragmen yg ditemukan dalam awal monolit, runestones, dan stelae.
Tradisi Barat
Puisi yg tertua merupakan Epos Gilgames, dari milenium ke-tiga SM pada Sumeria (di Mesopotamia, kini Irak), yg ditulis pada naskah goresan pena kuno berbentuk baji dalam tablet tanah liat dan, lalu, papirus. Puisi epik antik lainnya termasuk Yunani epos Illiad dan Odyssey, Old Iran kitab -buku yang Gathic serta Yasna Avesta, epik nasional Romawi, Virgil Aeneid, serta India epos Ramayana dan Mahabharata.
Upaya para pemikir kuno buat memilih apa yg membuat puisi khas sebagai bentuk, dan apa yang membedakan puisi yg baik berdasarkan buruk, mengakibatkan pada "puisi"-studi tentang keindahan puisi. Beberapa warga antik, misalnya Cina melalui Shi Jing, galat satu dari Lima Klasik Konfusianisme, dikembangkan kanon menurut karya-karya puitis yg ritual serta pentingnya estetika. Baru-baru ini, para pemikir telah berjuang buat menemukan definisi yang sanggup mencakup perbedaan formal sama besarnya dengan yg antara Chaucer Canterbury Tales serta Matsuo Oku Bashō itu nir Hosomichi, serta perbedaan dalam konteks agama Tanakh mencakup puisi, puisi cinta, serta rap.
Context dapat penting buat puisi serta pengembangan aliran dan bentuk puitis. Puisi yg mencatat insiden bersejarah pada epos, misalnya Gilgames atau Firdausi's Shahnameh,akan selalu sebagai panjang serta narasi, sementara puisi yang dipakai buat keperluan liturgi (lagu pujian, mazmur, suras, serta hadis-hadis) cenderung mempunyai inspirasi nada, sedangkan elegi serta bencana yang dimaksudkan buat mengakibatkan tanggapan emosional yang dalam. Konteks lain termasuk nyanyian Gregorian, formal atau diplomatik pidato,retorika politik dan makian, cahaya-hati pembibitan serta omong kosong sajak, serta bahkan teks-teks kedokteran.
Sejarawan Polandia estetika, Władysław Tatarkiewicz, pada sebuah makalah mengenai "Konsep Puisi," jejak evolusi berdasarkan apa yg sebenarnya dua konsep puisi. Tatarkiewicz menampakan bahwa kata tadi diterapkan dalam dua hal yg berbeda, sebagai penyair Paul Valéry mengamati, "pada titik eksklusif menemukan persatuan. Puisi merupakan seni dari bahasa. Tapi puisi pula mempunyai arti yang lebih umum yg sulit buat menentukan karena kurang determinate: puisi mengekspresikan suatu keadaan pikiran tertentu. "
Referensi:
//amplopmerahmuda.blogspot.com/2011/02/sejarah-munculnya-puisi.html
//www.kataberita.com/puisi/puisi.htm

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel