SEJARAH AWAL DI TEMUKANNNYA OMBAK BONO KAMPAR
Saturday, September 7, 2013
Edit
Sejarah Awal Di Temukannya Ombak Bono Kampar - BONO atau Gelombang Bono adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena disebabkan rendezvous arus pasang air bahari dengan arus sungai dari hulu menuju hilir. Peristiwa alam yg terbilang spesial serta menarik. Wisatawan bisa menyaksikannya pada waktu gelombang pasang datang. Gelombang pasang umumnya terjadi setiap lepas 10 ”20 pada perhitungan bulan Melayu (Arab), atau sang rakyat setempat sering dianggap bulan besar ” terjadi dalam saat bulan purnama. Pada waktu trend pasang mangkat (bulan kecil), Bono hampir tidak ada; kalaupun terdapat hanya sebatas riak mini pada loka dangkal.
Keunikan lainnya yang dapat disaksikan wisatawan adalah dalam ketika air laut masuk dan bertemu menggunakan genre sungai terjadilah gelombang menggunakan kecepatan tinggi disertai dentuman seperti bunyi guntur dan hembuasan angin yg kencang. Apabila trend pasang tinggi, gelombangnya bisa mencapai 4 hingga 6 meter menggunakan kecepatan sekitar 40 km per jam. Gelombang yang diklaim bono ini bergerak berdasarkan arah muara munuju hulu sungai hingga mencapai puluhan kilometer menurut muaranya.
Bagi warga pada wilayah Kuala kampar, Bono memang merupakan insiden yang telah nir asing lagi. Peristiwa alam ini sudah dikenal sejak usang serta telah begitu dekat dan akrab menggunakan kehidupan mereka. Bahkan, warga pada wilayah ini menduga Bono menjadi sahabat. Mereka tak jarang memanfaatkan Bono sebagai wahana adu ketangkasan bermain perahu pada atasnya. Memang permainan ini mempunyai risiko yg terlalu tinggi, lantaran bila salah perhitungan, bahtera yg dinaiki bisa dihempaskan Bono ke tebing sampai musnah.
Dahulu, permainan bahtera di atas Bono sang masyarakat Kuala Kampar sering dilakukan dengan upacara norma tertentu dan dilakukan dalam waktu pagi atau siang hari. Tetapi, saat ini permainan tadi sudah menjadi permainan biasa serta dapat dilakukan sesuka hati.
Video Terjadinya Ombak Bono Kampar, Riau
Proses Terjadinya Ombak Bono (Bono Wave)
Ombak Bono yg terjadi di Sungai Kampar terjadi umumnya pada ketika pasang naik terjadi di laut. Air pasang tadi lalu menju ke Sungai Kampar. Selanjutnya kecepatan berdasarkan arus di Sungai Kampar akan berbenturan menggunakan air pasang naik berdasarkan bahari sebagai akibatnya terjadilah gelombang yg dinamakan Bono Wave tersebut. Bono hanya akan terjadi jika air bahari pasang, semakin akbar air pasang yang terjadi di laut, maka kemungkinan Bono Wave yg terjadi akan semakin akbar juga. Faktor hujan yang akan menaikkan debit air sungai pula akan menghipnotis besarnya gelombang Bono yg terbentuk. Bisa dibayangkan jika syarat curah hujan tinggi serta air pasang di laut relatif besar , maka kondisi Bono Wave juga akan semakin lebih akbar lagi.
Sebelum terjadinya gelombang Bono, umumnya akan diawali dengan bunyi misalnya desingan, selanjutnya akan terdengar suara gemuruh air. Bunyi gemuruh tersebut semakin lama akan semakin keras dan timbul lah gelombang akbar yang dianggap dengan Bono Wave tersebut. Kecepatan menurut gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam. Ombak ini sanggup memasuki ke arah hulu sungai berkilo-kilo meter jauhnya. Biasanya sanggup mencapai jeda sekitar 60 km ke arah hulu dan akan berakhir pada wilayah Tanjung Pungai. Jumlah gelombang Bono tersebut cukup banyak dan beriringan. Terkadang di tepi sungai dan terkadang jua bisa terjadi pada tengah sungai. Bono yg terbesar umumnya akan terjadi saat ekspresi dominan penghujan datang, dimana debit air Sungai Kampar akan naik. Pada hitungan bulan biasanya akan terjadi di bulan November serta Desember.
Menurut warga sekitar, Bono umumnya akan terjadi dalam setiap lepas 10-20 bulan Melayu tahun Arab, atau yg biasa disebut penduduk menjadi ‘Bulan Besar’ ataupun ‘Bulan Purnama’. Sementara buat gelombang Bono yg besar umumnya akan terjadi dalam lepas 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yg terbentuk biasanya berwarna putih dan coklat, sesuai menggunakan warna air sungai. Bono pula akan terjadi dalam setiap ‘bulan mati’ atau akhir bulan serta awal bulan dari tahun Arab.
Sebenarnya kedalam sungai di kurang lebih terjadinya gelombang Bono tersebut tidak lah dalam. Hanya lebih kurang 1 hingga dua meter saja, dengan bagian-bagian alur tertentu yang memiliki kedalaman kurang lebih 10 hingga 15 meter sebagai loka lewatnya transportasi kapal. Akibat adanya Bono, alur tersebut seringkali berpindah-pindah. Sehingga buat kapal-kapal yang melewati wilayah ini wajib memakai orang yang mengetahui alur sungai, atau biasa dianggap menggunakan tekong.
Ombak Bono umumnya akan terjadi dalam muara sungai yg kondisnya lebar dan dangkal kemudian menyempit sehabis berada pada pada sungai. Bentuk berdasarkan muara sungai yang menguncup tadi menyerupai alfabet “V” atau corong. Selanjutnya akan didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal dampak terjadinya erosi alami. Pertemuan dua arus yakni arus sungai serta bahari pada lokasi ini akan mengakibatkan Bono Wave. Namun nir semua muara sungai yg berbentuk V dangkal akan bisa memicu terjadinya Tidal Bore. Lantaran hal lainnya jua ditentukan oleh adanya faktor tinggi pasang-surut air bahari.
Lokasi
Peristiwa alam yang disebut Bono ini terjadi di Perairan Kuala Kampar, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, Indonesia.
Akses
Peristiwa alam Bono terjadi di muara Sungai Kampar. Untuk mencapai daerah ini memang nir mudah, lantaran belum tersedia sarana jalan darat menuju ke sana. Satu-satunya jalur yg dapat ditempuh adalah melalui jalur sungai. Wisatawan yg hendak menyaksikan Bono dapat menggunakan tunggangan roda empat berdasarkan Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (Ibukota Kabupaten Pelalawan) yg berjarak sekitar 70 km. Setelah itu, dari Pangkalan Kerinci, wisatawan disarankan menyewa kapal cepat (speed boat) menuju Desa Pulau Muda dengan usang perjalanan kira-kira lima jam. Dari Desa Pulau Muda inilah wisatawan bisa menyaksikan kenyataan alam yg latif bernama Bono.
Referensi:
//www.riaudailyphoto.com/2011/11/wisata-alam-ombak-bono-sungai-kampar.html
//www.indonesiawonder.com/id/tour/wisata-alam/bono-gulungan-ombak-besar
//www.riaumagz.com/4179/terjadinya-ombak-bono-kampar/
Keunikan lainnya yang dapat disaksikan wisatawan adalah dalam ketika air laut masuk dan bertemu menggunakan genre sungai terjadilah gelombang menggunakan kecepatan tinggi disertai dentuman seperti bunyi guntur dan hembuasan angin yg kencang. Apabila trend pasang tinggi, gelombangnya bisa mencapai 4 hingga 6 meter menggunakan kecepatan sekitar 40 km per jam. Gelombang yang diklaim bono ini bergerak berdasarkan arah muara munuju hulu sungai hingga mencapai puluhan kilometer menurut muaranya.
Bagi warga pada wilayah Kuala kampar, Bono memang merupakan insiden yang telah nir asing lagi. Peristiwa alam ini sudah dikenal sejak usang serta telah begitu dekat dan akrab menggunakan kehidupan mereka. Bahkan, warga pada wilayah ini menduga Bono menjadi sahabat. Mereka tak jarang memanfaatkan Bono sebagai wahana adu ketangkasan bermain perahu pada atasnya. Memang permainan ini mempunyai risiko yg terlalu tinggi, lantaran bila salah perhitungan, bahtera yg dinaiki bisa dihempaskan Bono ke tebing sampai musnah.
Dahulu, permainan bahtera di atas Bono sang masyarakat Kuala Kampar sering dilakukan dengan upacara norma tertentu dan dilakukan dalam waktu pagi atau siang hari. Tetapi, saat ini permainan tadi sudah menjadi permainan biasa serta dapat dilakukan sesuka hati.
Video Terjadinya Ombak Bono Kampar, Riau
Proses Terjadinya Ombak Bono (Bono Wave)
Ombak Bono yg terjadi di Sungai Kampar terjadi umumnya pada ketika pasang naik terjadi di laut. Air pasang tadi lalu menju ke Sungai Kampar. Selanjutnya kecepatan berdasarkan arus di Sungai Kampar akan berbenturan menggunakan air pasang naik berdasarkan bahari sebagai akibatnya terjadilah gelombang yg dinamakan Bono Wave tersebut. Bono hanya akan terjadi jika air bahari pasang, semakin akbar air pasang yang terjadi di laut, maka kemungkinan Bono Wave yg terjadi akan semakin akbar juga. Faktor hujan yang akan menaikkan debit air sungai pula akan menghipnotis besarnya gelombang Bono yg terbentuk. Bisa dibayangkan jika syarat curah hujan tinggi serta air pasang di laut relatif besar , maka kondisi Bono Wave juga akan semakin lebih akbar lagi.
Sebelum terjadinya gelombang Bono, umumnya akan diawali dengan bunyi misalnya desingan, selanjutnya akan terdengar suara gemuruh air. Bunyi gemuruh tersebut semakin lama akan semakin keras dan timbul lah gelombang akbar yang dianggap dengan Bono Wave tersebut. Kecepatan menurut gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam. Ombak ini sanggup memasuki ke arah hulu sungai berkilo-kilo meter jauhnya. Biasanya sanggup mencapai jeda sekitar 60 km ke arah hulu dan akan berakhir pada wilayah Tanjung Pungai. Jumlah gelombang Bono tersebut cukup banyak dan beriringan. Terkadang di tepi sungai dan terkadang jua bisa terjadi pada tengah sungai. Bono yg terbesar umumnya akan terjadi saat ekspresi dominan penghujan datang, dimana debit air Sungai Kampar akan naik. Pada hitungan bulan biasanya akan terjadi di bulan November serta Desember.
Menurut warga sekitar, Bono umumnya akan terjadi dalam setiap lepas 10-20 bulan Melayu tahun Arab, atau yg biasa disebut penduduk menjadi ‘Bulan Besar’ ataupun ‘Bulan Purnama’. Sementara buat gelombang Bono yg besar umumnya akan terjadi dalam lepas 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yg terbentuk biasanya berwarna putih dan coklat, sesuai menggunakan warna air sungai. Bono pula akan terjadi dalam setiap ‘bulan mati’ atau akhir bulan serta awal bulan dari tahun Arab.
Sebenarnya kedalam sungai di kurang lebih terjadinya gelombang Bono tersebut tidak lah dalam. Hanya lebih kurang 1 hingga dua meter saja, dengan bagian-bagian alur tertentu yang memiliki kedalaman kurang lebih 10 hingga 15 meter sebagai loka lewatnya transportasi kapal. Akibat adanya Bono, alur tersebut seringkali berpindah-pindah. Sehingga buat kapal-kapal yang melewati wilayah ini wajib memakai orang yang mengetahui alur sungai, atau biasa dianggap menggunakan tekong.
Ombak Bono umumnya akan terjadi dalam muara sungai yg kondisnya lebar dan dangkal kemudian menyempit sehabis berada pada pada sungai. Bentuk berdasarkan muara sungai yang menguncup tadi menyerupai alfabet “V” atau corong. Selanjutnya akan didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal dampak terjadinya erosi alami. Pertemuan dua arus yakni arus sungai serta bahari pada lokasi ini akan mengakibatkan Bono Wave. Namun nir semua muara sungai yg berbentuk V dangkal akan bisa memicu terjadinya Tidal Bore. Lantaran hal lainnya jua ditentukan oleh adanya faktor tinggi pasang-surut air bahari.
Lokasi
Peristiwa alam yang disebut Bono ini terjadi di Perairan Kuala Kampar, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, Indonesia.
Akses
Peristiwa alam Bono terjadi di muara Sungai Kampar. Untuk mencapai daerah ini memang nir mudah, lantaran belum tersedia sarana jalan darat menuju ke sana. Satu-satunya jalur yg dapat ditempuh adalah melalui jalur sungai. Wisatawan yg hendak menyaksikan Bono dapat menggunakan tunggangan roda empat berdasarkan Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (Ibukota Kabupaten Pelalawan) yg berjarak sekitar 70 km. Setelah itu, dari Pangkalan Kerinci, wisatawan disarankan menyewa kapal cepat (speed boat) menuju Desa Pulau Muda dengan usang perjalanan kira-kira lima jam. Dari Desa Pulau Muda inilah wisatawan bisa menyaksikan kenyataan alam yg latif bernama Bono.
Referensi:
//www.riaudailyphoto.com/2011/11/wisata-alam-ombak-bono-sungai-kampar.html
//www.indonesiawonder.com/id/tour/wisata-alam/bono-gulungan-ombak-besar
//www.riaumagz.com/4179/terjadinya-ombak-bono-kampar/