SEJARAH ASAL MULA ADANYA PEMBALUT WANITA SOFTEX DI DUNIA

Sejarah Asal Mula Adanya Pembalut Wanita (Softex) Di Dunia - Pembalut Wanita (Softex) adalah sebuah perlengkapan wanita yang digunakan ketika datang bulan tiba. Berikut ini merupakan berasal usul pembalut perempuan yg sudah poly dipakai sang para perempuan pujaan pria.

Hingga abad ke - 10 (Mesir Kuno):
Pembalut yg dalam saat itu masih terbuat dari daun papyrus yg dilembutkan serta bentuknya seperti tampon. Lalu berkembang pada Yunani antik menggunakan memakai bahan kapas halus serta dan dibungkus kayu mini .

Berbagai macam bahan yang digunakan buat pembalut wanita misalnya rumput kemarau , wol, kapas, kain bekas, maupun serat sayuran. Lalu dimasukan kedalam kantong serta pemakaiannya diselipkan di antara ke 2 kaki.

Tahun 1867:
Ditemukan menstrual cup (mangkuk menstruasi). Mangkuk ini diletakan kedalam kantong kain yg dihubungkan dengan belt yang diikat di pinggang. Pada saat itu, wanita nir menggunakan apa-apa dibalik roknya, sehingga apabila sedang menstruasi, mereka menggunakan pembalut tersebut.

Di tahun ini juga, bahan berdasarkan mangkuk menstruasi tersebut diganti bahannya sebagai bahan karet yg memungkinkan dapat menampung darah haid, kemudian terus mengalir melalui selang menuju ke kantong penampungan yang digunakan diluar badan. Tetapi, yang memakai menstrual cup hanya orang-orang eksklusif saja. Orang miskin masih menggunkan kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berulang kali, karena mereka nir mampu membeli menstrual cup.

Tahun 1914 - 1918:
Saat perang dunia pertama, cikal bakal disposable pads (pembalut kini ini) ditemukan. Seorang perawat Perang Dunia pertama, ketika itu mereka menyadari bahwa pembalut yang mereka pakai buat membalut luka tentara ternyata mampu mereka pakai waktu tiba bulan; haid atau menstruasi.

Tahun 1920:
Kotex, menjadi merk pertama pembalut perempuan mulai dipasarkan di Amerika, sebagai hasil inovasi dari perang dunia pertama.

Tahun 1960-an:
Cikal bakal penemuan pembalut wanita mulai dilakukan. Pembalut wanita yang menggunakan belt mulai digantikan menggunakan pembalut perempuan yang memakai lem. Lem tadi berfungsi buat menunda dalam bagian bawah celana dalam. Bahannya pun diganti, yg awalnya memakai bahan wood fiber dan cotton fiber, sampai bahan-bahan lainnya misalnya jel.

Tahun 1980-an:
Pembalut perempuan yang bersabuk lenyap berdasarkan pasaran digantikan pembalut berperekat/lem. Sejalan menggunakan perkembangan ergonomika, desain pembalut jua ikut berkembang dari tahun 1980-an.

Tahun 1990-an:
Semakin berkembangnya kreatifitas rancangan pembalut wanita. Dulu, pembalut tebalnya mampu sampai dua sentimeter dan karena bahan penyerapnya kurang efektif, acapkali bocor. Untuk mengatasinya, aneka macam variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap, mengurangi ketebalan menggunakan menggunakan bahan eksklusif dan sebagainya. Desain pembalut yg tadinya cuma persegi dibuat menjadi lebih berlekuk-liku, jenis pembalut pun jadi majemuk. Meskipun pembalut sekali gunakan telah banyak dipakai, pembalut menurut kain (tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar rabat-rabat kain yg disumpalkan). Wanita di zaman ini lebih memilih pembalut yang memakai kain menggunakan alasan ketenangan, kesehatan, impak lingkungan, dan lebih murah lantaran memungkinkan buat dicuci.

Tahun 2000-an:
Variasi dari pembalut perempuan semakin berkembang pada pasaran. Pembalut perempuan dirancang tidak saja berfungsi sebagai penampung darah kotor, akan tetapi dibuat agar mempunyai fungsi kesehatan bagi organ intim perempuan itu. Penggunaan bahan standar pula semakin selektif menggunakan memunculkan pembalut wanita yang bertajuk pembalut perempuan berbahan herbal, pembalut-pembalut wanita berbahan herbal mulai poly tersebar hingga sekarang. Salah satu pembalut wanita yang berkomposisi herbal yg diklaim pembalut wanita paling kondusif merupakan Pembalut Wanita Hibis. Pembalut wanita Hibis dievaluasi sangat lengkap perijinannya sampai standar kualitas produksinya.

Sumber:
//pembaluthibis3.blogspot.com/2010/09/berasal-usul-pembalut-wanita.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel