SEJARAH AWAL ADANYA ALAT MUSIK SALUANG SUMBAR
Tuesday, November 26, 2013
Edit
Sejarah Awal Adanya Alat Musik Saluang Sumbar -Saluang merupakan indera musik tradisional yg asal berdasarkan Minang kabau sumatera barat .saluang itu sendiri dari dari istilah sa-lu-ang yang berarti seruas, lantaran saluang instrument yg terbuat berdasarkan bambu maka berarti seruas bambu atau talang.
Alat ini termasuk menurut golongan alat musik suling, akan tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang menggunakan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain menurut talang merupakan wadah buat menciptakan lamang (lemang), keliru satu makanan tradisional Minangkabau.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati menggunakan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini merupakan dapat memainkan saluang menggunakan meniup serta menarik napas bersamaan, sebagai akibatnya peniup saluang bisa memainkan indera musik itu menurut awal berdasarkan akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yg terus menerus. Teknik ini dinamakan jua sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau membuatkan cara meniup saluang, sebagai akibatnya masing-masing nagari mempunyai ciri khas tersendiri. Contoh menurut ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan serta Pauah. Ciri spesial Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan sang pemula, dan umumnya nada Singgalang ini dimainkan dalam awal lagu. Sedangkan, karakteristik spesial yang paling sedih bunyinya merupakan Ratok Solok berdasarkan wilayah Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang bermanfaat buat menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi berdasarkan mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang insan...... dan seterusnya
Referensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Saluang
//dekonstruksi.blog.com/2011/10/05/saluang-salah -satu-kesenian-minangkabau-yang-unik/
Alat ini termasuk menurut golongan alat musik suling, akan tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang menggunakan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain menurut talang merupakan wadah buat menciptakan lamang (lemang), keliru satu makanan tradisional Minangkabau.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati menggunakan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini merupakan dapat memainkan saluang menggunakan meniup serta menarik napas bersamaan, sebagai akibatnya peniup saluang bisa memainkan indera musik itu menurut awal berdasarkan akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yg terus menerus. Teknik ini dinamakan jua sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau membuatkan cara meniup saluang, sebagai akibatnya masing-masing nagari mempunyai ciri khas tersendiri. Contoh menurut ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan serta Pauah. Ciri spesial Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan sang pemula, dan umumnya nada Singgalang ini dimainkan dalam awal lagu. Sedangkan, karakteristik spesial yang paling sedih bunyinya merupakan Ratok Solok berdasarkan wilayah Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang bermanfaat buat menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi berdasarkan mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang insan...... dan seterusnya
Referensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Saluang
//dekonstruksi.blog.com/2011/10/05/saluang-salah -satu-kesenian-minangkabau-yang-unik/