SEJARAH MENGAPA UMAT AGAMA KRISTEN BERIBADAH PADA HARI MINGGU

Sejarah Mengapa Umat Agama Kristen Beribadah Pada Hari Minggu - Mungkin sebagian orang niscaya banyak yang penasaran mengapa di pada Agama Kristen beribadah dalam hari minggu sedangkan umat Agama Islam melakukan ibadah setiap hari sholat 5 waktu yaitu Maghrib, Isya, Subuh, Dzuhur dan Ashar.
Mengapa orang Kristen ke gereja hari Minggu itu yg sebagai indikasi tanya besar ?
Orang Kristen beribadah pada hari Minggu, yaitu hari pertama berdasarkan sepekan. Kebiasaan ini sudah terjadi semenjak gereja di Perjanjian Baru. Karakteristik ibadah Kristen poly menyerap unsur yang terdapat di ritus Yudaisme, meskipun terdapat jua beberapa kekhasan. Kekhasan itu khususnya berdasarkan dalam insiden-insiden akbar pada kehidupan Kristus. “Kalender Kristen” dengan demikian sangatlah Christ-centered.
Ada perkara di sini. Jika Yesus berdasarkan Nazaret itu adalah Mesias, penggenap nubuat Perjanjian Lama, maka mengapa para pengikut-Nya tidak mematuhi aturan ke-4, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”? Mengapa mereka beribadah pada hari pertama, bukan hari ketujuh, misalnya yang diperintahkan Tuhan di pada loh aturan Taurat-Nya? Bukankah Yesus pun rajin beribadah pada sinagoga tiap-tiap Sabat? Ia sendiri bersabda, satu titik pun berdasarkan Taurat tidak akan dihapuskan sebelum semuanya tergenapi (lih Mat. Lima:18) , kemudian apa pembenaran bahwa ibadah Kristen dilakukan pada hari Minggu? Penting buat disimak pula, bahwa para rasul—yg nota bene merupakan orang-orang Yahudi—mereka pun permanen setia melakukan ibadah dalam hari Sabat. Tak satu pun pada antara mereka yg memerintahkan buat menyucikan hari Sabat, bukan?
Inilah inti protes yang dilancarkan oleh para pengikut Gereja Adven Hari Ketujuh. Ditengarai oleh perdebatan sengit mengenai hari ibadah dalam tahun 200-an M., maka pada tahun 300-an M., Gereja Katolik Roma meresmikan hari Minggu menjadi hari ibadah. Mereka malahan menyangka, bahwa pengubahan hari buat umat beribadah itu merupakan logika bulus dari Katolik Roma dan imperium Roma, melalui persidangan yg diratifikasi sang Kaisar Konstantinus. Klop sudah. Gereja berkolaborasi dengan negara, sehingga benarlah perkataan cuius regio, ius religio. Siapa yang menjadi raja, dialah yang berhak menentukan kepercayaan . Gereja, menurut tahun 538 – 1890, telah mengkhianati iman yang murni, yang diperintahkan sendiri oleh Yahweh.
Maka, bagaimanakah kita tahu alasan buat beribadah pada Tuhan Allah dalam hari pertama? Apakah kita sudah dijerumuskan? Apakah kita telah dibelokkan menuju sebuah iman yang asing menurut kebenaran Alkitab?
Kembali ke Alkitab
Adalah sahih, bahwa di PB, nir terdapat perintah buat menaati hari pertama itu sebagai hari ibadah untuk umat Kristen. Dalam pada itu, hari pertama di satu pekan itu diindikasikan sudah sebagai ketika bagi jemaat buat menyembah Tuhan, menjadi ganti hari Sabat Yahudi.
Pada hari pertama dalam minggu itu, waktu kami berkumpul buat memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara menggunakan saudara-saudara di situ, karena dia bermaksud buat berangkat dalam keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. (Kis. 20:7)

Orang Adven Hari Ketujuh menafsirkan ayat ini demikian. Orang Kristen dapat melakukan Perjamuan Kudus di luar hari ibadah (Sabat), menggunakan dasar seperti yang dikatakan pada Kis. Dua:41-47

Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti serta berdoa. (ay. 42b)

Dengan bertekun serta menggunakan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti pada tempat tinggal masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira serta dengan lapang dada hati. (ay. 46)

Ada tanda, jika pada Bait Allah pada Yerusalem, mereka melakukan ibadah, namun bila di rumah-rumah jemaat, mereka mengadakan komplotan buat memecahkan roti Perjamuan Kudus. Harus diingat, perkataan “mereka berkumpul tiap-tiap hari” hanya dituliskan di sini. Pada bagian yang berparalel, yaitu 4:32-35, tidak disebutkan lagi bahwa mereka mengadakan persekutuan tiap-tiap hari. Tetapi hal yg meleset dari pengamatan kaum Adven adalah, bahwa mereka berkumpul tiap-tiap hari pada Bait Allah. Bukan setiap hari Sabat atau hari tertentu! Jika demikian, bukankah seharusnya orang Kristen pun mengikuti teladan gereja mula-mula ini?

Lebih-lebih, di dalam Kisah Para Rasul, kita melihat ada insiden-peristiwa yg tidak melulu wajib dapat diulangi. Peristiwa Pentakosta, contohnya. Roh Allah hanya sekali dicurahkan (Kis. Dua:1-40). Mengenai hari buat beribadah, disebutkan di 20:7 bahwa jemaat telah mengadakan persekutuan dalam hari pertama. Hendaklah kita camkan baik-baik, tidak dikatakan lagi bahwa Paulus tiap-tiap hari berkumpul buat memecahkan roti bersama jemaat! Hari pertama, telah sebagai hari beribadah buat orang Kristen.
Perhatikan jua kutipan ayat di bawah ini,
Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu, hendaklah kamu masing-masing—sesuai menggunakan apa yang kamu peroleh—menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, bila saya datang (1Kor. 16:dua)

Paulus menasihati jemaat Korintus yang melimpah dengan beragam karunia serta berkat, buat menyisihkan kepunyaan buat dikumpulkan pada hari pertama. Mengapa hari pertama? Sebab dalam hari itu, jemaat mengadakan persekutuan.

Pertanyaan, mengapa terjadi pegeseran dari hari Sabat ke hari Minggu? Dari penyelidikan sederhana Alkitab di atas, kita sudah mendapatkan indikasi adanya pergeseran, jauh sebelum Katolik Roma mengganti hari ibadah orang Israel. Tetapi marilah kita pulang melacak karena berdasarkan Alkitab.

Memang benar, para rasul, termasuk Paulus, selalu hadir dalam ibadah Sabat pada sinagoga (mis. Kis. 13:14, 42, 44). Akan namun sedini itu pula, tantangan tiba pada para rasul. Paulus serta Barnabas dianiaya dan diusir dari Antiokhia (ay. 50). Selanjutnya, orang-orang Yahudi menolak pemberitaan mereka dan menghasut orang-orang yg tidak mengenal Allah (bukan orang Yahudi). Akhirnya ke 2 pihak bersekongkol untuk menyiksa serta melempari kedua rasul dengan batu. Mereka berdua pindah ke Listra, akan tetapi orang-orang Yahudi menurut Antiokhia serta Ikonium serasa tidak puas dengan serangan mereka, mereka berbagi efek ke Listra (14:19). Mereka melempari Paulus sampai sekarat.
Memang sahih, para rasul serta jemaat mula-mula rajin beribadah pada hari Sabat. Kendati begitu, mereka menghadapi tantangan ekstrenal, yaitu dari orang-orang Yahudi yg sangat membenci mereka. Mereka diusir berdasarkan rumah ibadah. Dapat kita pastikan, itulah yg terjadi juga terhadap jemaat. Di Kis. 8:1b bahkan sudah dijabarkan, bahwa mulai terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem, sebagai akibatnya mereka harus terserak ke luar Yerusalem.
Kita bisa saksikan, bukan kebencian orang Kristen terhadap orang Yahudi, kebalikannya, orang Yahudilah yang sangat membenci keberadaan orang Kristen. Mereka pun melarang orang-orang Kristen untuk “mengopi” ritus ibadah mereka; termasuk perkumpulan pada sinagoga yg diadakan tiap-tiap hari Sabat. Orang Kristen nir menerima loka di tempat tinggal ibadah Yahudi.
Itulah sebabnya, mengapa orang Kristen kemudian mengusung ibadah mereka pada hari Minggu. Mereka mengadopsi sebagian besar unsur ritual Yudaisme, namun melihatnya berdasarkan cara pandang Kristologi.
Istilah “Hari Tuhan” (Yun. Kuriakē hēmēra; Ing. The Lord’s Day; Por. Domingo) paling gamblang ditemukan pada Wahyu 1:10. Di PL, kata “hari TUHAN” (Ibr. Yôm YHWH), menunjuk kepada hari penghakiman akhir yg nir berpihak. Tetapi kata ini dapat juga berarti hari seremoni bertakhtanya Yahweh dalam perayaan tahun baru. Selain mengadopsi pemahaman ekstaologis (akhir zaman) pada atas (mis. 2 Ptr. 3:1-13). Di tulisan-tulisan awal umat Kristen, “hari Tuhan” mengindikasikan hari Minggu, hari pertama di tiap pekan.
Referensi:
//nindyosasongko.blogspot.com/2008/11/mengapa-orang-kristen-beribadah-pada.html
//www.jawaban.com/index.php/mobile/lembaga/lebih jelasnya/id_news/060731133849.html
//tau-sejarah.blogspot.com/2013/03/sejarah-mengapa-umat-kristen-beribadah.html
//id.answers.yahoo.com/question/index?Qid=20100930060842AAE8Apk

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel