PROSES REPRODUKSI GANGGANG ALGA SECARA ASEKSUAL DAN SEKSUAL

Ganggang bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Terdapat ganggang hanya sanggup bereproduksi secara aseksual. Seperti Euglena, yang dapat melakukan pembelahan biner. Ada pula ganggang yang bisa bereproduksi secara aseksual dan seksual, misalnya Spirogyra. Spirogya bereproduksi secara aseksual menggunakan fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya serta bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Namun, terdapat juga ganggang (alga) yg bereproduksi baik menggunakan aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan secara metagenesis. Arti metagenesis merupakan pergiliran keturunan antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora), seperti laminari dan Ulva. 

A. Proses Reproduksi Aseksual Ganggang (Alga) 

Reproduksi aseksual ganggang (alga)
Reproduksi aseksual dalam ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi serta pembentukan spora vegetatif. Proses reproduksi aseksual adalah sebagai berikut... 
1. Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler, seperti Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang barah). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali menggunakan pembelahan inti, diikuti menurut pembelahan sitoplasma. Dari satu sel induk yang dihasilkan ke 2 sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru. 
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh ganggang. Bagian tubuh yg terlepas di tubuh induk tumbuh sebagai ganggang baru. Fragmentasi yang dalam ganggang multiseluler berbentuk filamen serta talus. Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis, dan Laminaria.  
3. Pembentukan Spora Vegetatif 
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang membuat zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif terjadi jika syarat lingkungan mendukung serta jumlah kuliner mencukupi. Hal tersebut bisa terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun yg multiseluler. Contohnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria

Contoh Siklus Hidup Chalmydomonas
1. Chlamydomonas dewasa yang berflagela dan berkromosan haploid (n). 
2. Di tahap reproduksi aseksual dimulai menggunakan menghilangnya flagela, selanjutnya terjadi pembelahan secara mitosis yang berlangsung sebesar 2 kali atau lebih sebagai akibatnya membentuk sel anak yg berjumlah 4 atau lebih. 
3. Sel-sel anak membangun dinding sel serta flagela yang menjadi zoospora. Jika dinding sel induk pecah, maka keluarlah zoospora yang bisa berenang. Zoospora lalu tumbuh sebagai Chlamydomonas yang baru berhaploid (n). 
4. Apabila persediaan makanan berkurang atau lingkungannya kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yg diawali dengan pembetukan gamet haploid (n) menggunakan pembelahan mitosis secara berulang kali. Gamet kemudian dilepaskan berdasarkan sel induk. 
5. Terjadi singami antara gamet yg tidak sama jenis ((+) serta (-)) dengan membentuk zigot diploid (2n). 
6. Zigot kemudian membangun selubung yg bertenaga dan resisten yg diklaim menggunakan zigospora. 
7. Zigospora (2n) kemudian mengelami pembelahan yg terjadi secara miosis menggunakan menghasilkan empat individu baru yg haploid (n). 

B. Proses Reproduksi Seksual dalam Ganggang (Alga)

Reproduksi seksual ganggang (alga)
Reproduksi seksual pada ganggang (alga) dapat terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami. Proses reproduksi seksual pada ganggang merupakan menjadi berikut...
1. Konjugasi
Konjugasi merupakan proses saling berlekatannya 2 individu yg tidak sinkron jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) serta pula kariogami (peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang. Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut... 
  • Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yg berbeda jenis menggunakan saling berdekatan 
  • Sel-sel yg akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan adalah jembatan konjugasi. 
  • Protoplasma sel yg satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-). 
  • Terjadi plasmogami, diikuti menggunakan kariogami 
  • Konjugasi membentuk zigospora yg berdiploid (2n). 
  • Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n). 
  • Dari 4 sel haploid yg kemudian didapatkan, umumnya hanya masih ada satu yg dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru. 
2. Singami
Singami (isogami) merupakan peleburan antara dua sel gamet yang sama dengan bentuk serta ukurannya, tetapi tidak sama jenisnya ((+) dan (-)), yang kemudian diikuti menggunakan terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yg melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva. 
3. Anisogami
Anisogami merupakan peleburan antara sel gamet yang berukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami bisa berupa oogami, yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil berdasarkan fertilisasi adalah zigot. Contoh ganggang yg melakukan oogami adalah Laminaria. 

Demikianlah artikel singkat mengenai Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Aseksual dan Seksual. Semoga mampu bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. 

Pustaka :
Irnaningtyas. 2013. Biologi buat Sekolah Menengah Atas/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 190-192.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel