AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA DIRI REMAJA

Karena masa remaja merupakan bentuk peralihan menurut anak-anak menuju kedewasaan, masa remaja disebut menjadi sebuah masa yang penuh dengan rintangan serta gejolak-gejolak, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan berdasarkan orang tua mengenai keadaan masa remaja tadi ternyata mampu mengakibatkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja menggunakan lingkungannya. 

Narkoba misalnya yg telah disebutkan di atas merupakan bahan berbahaya yang bisa menghambat sistem organ serta daya pikir logis manusia. Mereka lalu betindak bukan lagi atas dasar rasionalisme, tapi telah dikuasai sang zat-zat yang terkandung dalam narkoba. Jika narkoba digunakan terus menerus, maka ini akan mengakibatkan apa yang dianggap dengan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan ini menyebabkan rusaknya sistem saraf serta mengalami banyak sekali gangguan fisik serta psikologis.

Dampak penyalahgunaan narkoba dalam seseorang sangat tergantung dalam jenis narkoba yg dipakai, kepribadian pemakai serta situasi atau kondisi pemakai. Secara generik, pengaruh kecanduan narkoba bisa terlihat dalam fisik, psikis maupun sosial seorang.


Berikut imbas penyalahgunaan narkoba :

1)  Bagi Dirinya Sendiri


a.  Dampak Fisik
  • Mengganggu sistem kerja jantung serta pembuluh darah (kardiovaskuler) misalnya: infeksi akut dalam otot-otot jantung, dan mengalami gangguan pada sistem peredaran darah.
  • Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal pada remaja (mudah lupa, sulit konsentrasi).
  • Mengalami gangguan/timbul penyakit pada kulit (dermatologis) misalnya : penanahan (abses), alergi.
  • Mengalami gangguan dalam paru-paru (pulmoner) misalnya: tertekannya fungsi pernapasan, kesulitan dalam bernafas, serta pengerasan jaringan dalam paru-paru.
  • Sering mengalami sakit ketua, mual serta muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan kesulitan tidur (insomnia).
  • Mengalami impak negatif dalam kesehatan reproduksi dimana pemakai mengalami gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  • Dampak terhadap kesehatan reproduksi dalam remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, serta amenorhoe (tidak haid).
  • Bagi pengguna narkoba melalui jarum injeksi, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya merupakan tertular penyakit misalnya hepatitis B, C, serta HIV yang hingga ketika ini belum ada obatnya.
  • Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal saat terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh buat menerimanya. Over takaran mampu mengakibatkan kematian.
  • Gangguan dalam sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan, kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

b.  Dampak Psikis
  • Lamban Kerja, ceroboh kerja, sering teganggu dan gelisah.
  • Hilang agama diri, apathis, sering berkhayal, penuh curiga.
  • Agitatif, menjadi ganas, dan berperilaku brutal.
  • Sulit konsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
  • Cenderung menyakiti diri sendiri, tidak kondusif bahkan bunuh diri.
  • Sopan santun hilang, tidak lagi peduli menggunakan orang lain, jadi orang asosial.

2)  Bagi Keluarga

Suasana nyaman dan ketentraman terganggu. Keluarga galau lantaran barang-barang berharga pada rumah hilang. Anak berbohong, mencuri, menipu, bersikap kasar, acuh tak acuh menggunakan urusan keluarga, tidak bertanggung jawab, hidup semaunya, dan asosial.

Orang tua merasa memalukan dengan rakyat serta tetangganya, lantaran memiliki anak seorang pecandu. Mereka juga merasa bersalah, tetapi juga murung serta murka . Perilaku orang tua pula ikut berubah, sebagai akibatnya fungsi famili sebagai terganggu. Mereka berusaha menutupi perbuatan anak, agar nir diketahui oleh orang luar. Orang tua jua putus harapan. Masa depan anak tidak kentara, anak putus sekolah atau menganggur, lantaran mereka dimuntahkan adari sekolah atau pekerjaan. Strees semakin tinggi, kehidupan ekonomi morat-marit nir karuan, famili bukan hanya harus menanggung beban sosial, akan tetapi juga beban ekonomi.

3)  Bagi Sekolah

Narkoba Mengganggu disiplin serta motivasi yg sangat krusial bagi proses belajar. Siswa penyalahguna mengganggu suasana belajar-mengajar. Prestasi menurun drastis, penyalahgun acapkali membolos lebih akbar daripada siswa lain. Penyalahgunaan narkoba herbi kejahatan serta konduite asosial lain yang mengganggu suasana tertib serta kondusif, perusakan barang milik sekolah dan meningkatnya perkelahian antar murid. Mereka pula menciptkan iklim acuh tak acuh serta tidak menghormati apalagi sopan santun dalam pihak lain (ketua sekolah, pengajar, karyawan). Banyak diantara mereka sebagai pengedar atau mencuri barang milik sahabat atau karyawan sekolah.

4)  Bagi Masyarakat, Bangsa, dan Negara

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin hubungan antara pengedar atau bandar serta korban sehigga tercipta pasar gelap. Oleh karenanya, sekali pasar terbentuk, sulit buat memutus mata rantai peredarannya.

Masyarakat yang rawan menggunakan narkoba tidak mempunyai daya tahan, sebagai akibatnya transedental pembangunan terancam. Negara menderita kerugian, lantaran masyarakatnya nir produktif serta taraf kejahatan meningkat, belum lagi sarana serta prasarana yg harus disediakan, disamping itu Mengganggu generasi penerus bangsa.

5)  Akibat Lain Berkaitan Dengan Pemakaian Narkoba

Makin tinggi dosis narkoba yang dipakai serta makin usang pemakaiannya, makin hebat gejala sakitnya. Sakaw merupakan gejala putus zat lantaran pemakaian putaw (heroin). Gejala sakit lantaran putus putaw dalam biasanya berlangsung sampai 4-5 hari stelah pemakaian dihentikan. Akan tetapi, dalam beberapa jenis zat lain dapat berlangsung berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Itulah natara lain yg mengakibatkan pecandu narkoba nir bisa menghentikan pemakaiannya. Ia perlu permanen mempertahankan keadaan keadaan  normal dengan tetap memakai narkoba, sebab diluar pemakaian narkoba dia menjadi ’sakit’ atau ’nir normal’.

Toleransi merupakan keadaan ketika dosis yg sama tidak lagi berpengaruh seperti penggunaannya sebelumnya. Akibatnya, perlu jumlah yg semakin akbar, sehingga dia dapat sebagai overdosi serta mangkat . Akibat lain, dia mencoba aneka macam macam jenis narkoba, agar diperoleh impak yang diinginkanya, menggunakan resiko kerusakan organ-organ tubuh makin besar , serta resiko kematian lantaran impak zat yang menguatkan imbas zat yang lainya.

Menyangkal (denial) merupakan gejala lain ketergantungan. Menyangkal adalah menolak mengakui adanya kasus. Gejala ketergantungan merupakan tetyap melanjutkan kegiatan kecanduannya, walau mengetahui efek butuknya. Pecandu berkata bahwa dia bisa mengentikan pengunaan narkoba setiap ketika dia menginginkanya, namun dalam kenyataannya dia nir mampu. Ia menyangkal keadaannya yang ketergantungan, meskipun dampak pemakaian narkoba tampak kentara bagi dirinya serta orang lain.

Pecandu menyangkal menggunakan berbohong mengenai kecanduannya, menyembunyikan suplai dan penyimpanan narkobanya, serta muncul pada muka generik seolah-olah tidak bermasalah dan normal. Mereka sangat dikuasai oleh narkoba serta terus menggunakan narkoba, meski dihukum, diperingati serta dinasehati. Mereka menyalahkan orang lain untuk persoalan mereka, mengasihani dii sendiri, dan mencoba mengendalikan atau memanipulasi orang lain. Mereka beralasan buat permanen memakai narkoba, menarik diri sendiri berdasarkan orang-orang yang mengasihi dan memperdulikannya, serta hayati tanpa tanggung jawab.

Masalah sebagai lebih gawat lagi apabila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS pada kalangan remaja. Hal ini sudah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yg sangat poly akibat penyalahgunaan narkoba serta merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama menggunakan kehilangan asal daya manusia bagi bangsa. Untuk karenanya marilah kita hentikan pemakian narkoba demi majunya negara ini.

Solusi Mengurangi Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja serta Solusi Penyembuhan Terhadap Remaja yg Terlanjur Menyalahgunakan Narkoba


Solusi Mengurangi Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja

Adapun dengan maraknya penyalahgunaan narikoba dikalangan remaja hal-hal yg dapat ditempuh buat mengurangi penyalagunaan narkoba dikalangan remaja merupakan :  
  1. Pemberian pengetahuan tentang narkoba semenjak usia dini dan dampak yg disebabkan baik dirumah maupun di sekolahan.
  2. Orang tua menanamkan nilai-nilai kepercayaan sehingga anak dengan sendirinya sanggup membedakan hal-hal yang baik dan yg jelek.
  3. Orang tua menaruh supervisi terhadap lingkungan dan pergaulan si anak.
  4. Pemerintah harus memperhatikan benar aparat-aparat penegak aturan seperti polisi, jaksa, hakim serta lain-lain agar nir mempermainkan perkara narkoba menggunakan memberi sanksi yg ringan pada bandar- bandar narkoba yang tertangkap.
  5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba supaya diperbesar baik berdasarkan APBN juga APBD.


Solusi Penyembuhan Terhadap Remaja yg Terlanjur Menyalahgunakan Narkoba.

Sekarang ini pemerintah sudah berusaha menaikkan upaya untuk memerangi narkoba, dengan menaikkan operasi-operasi terhadap pengedar narkoba dan pemakai pemakai narkoba. Para pengedar narkoba yang tertangkap tentu saja mereka diberikan sanksi yang berat, kemudian muncul pertanyaan apa solusi yg sempurna terhadap para remaja yg sudah terlanjur menggunakan narkoba apakah mereka akan dihukum misalnya halnya para pengedarnya. Berikut solusi yg bisa ditempuh terhadap para pengguna :
  1. Pengguna/ pecandu yg baru tertangkap 1 kali wajib ditolong dan dirawat, bukan dihukum. Kecanduan adalah penyakit kronis yg berlangsung progresif. Jika dibiarkan keadaannya akan bertambah tidak baik. Ia perlu dirawat oleh orang yang memahami perkara kecanduan. Namun bila pengguna/pecandu yg tertangkap berulang kali maka ia harus dihukum agar menjadi pelajaran baginya buat menumbuhkan perilaku jera.
  2. Peran orang tua disini sangat penting, orang tua tidak boleh menyalahkan anaknya lantaran telah menjadi pecandu karena hal itu hanya akan memperburuk keadaan. Orang tua harusnya memberikan dorongan moril supaya anak tidak merasa stress.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi seluruh kalangan pembaca, supaya lebih hati-hati dan mulai melakukan tindakan pencegahan supaya nir terjerumus dalam jurang narkoba yg dalam serta gelap. 

Salam hangat, deffendy+

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel