BEBERAPA HAL SEBAIKNYA ANDA TAHU DALAM TES PENERIMAAN PEGAWAI


Setelah sekian banyak aku memposting mengenai bagaimana persiapan mental dalam menghadapi wawancara kerja, kali ini saya akan memberikan warta menjadi tambahan agar lebih mempertinggi agama diri Anda, baik secara ekspresi maupun secara tertulis. Tentu tidak terdapat istilah terlambat buat memposting warta ini juga mencobanya bukan?

Beberapa Hal Sebaiknya Anda Tahu Dalam Menghadapi Tes Penerimaan Kerja




1.  Menjawab pertanyaan secara lisan

Perusahaan mencari calon pegawai yg sanggup dan mumpuni pada halnya melakukan pekerjaaannya menggunakan baik, bukan mencari orang yg tidak kompeten apalagi orang yg bermasalah. Yang dimaksud dengan mampu dan mumpuni pada hal ini merupakan bisa melakukan suatu pekerjaan yang sesuai menggunakan ekspetasi serta target perusahaan. Maka di sini yg krusial perlu Anda ketahui adalah Anda sebagai calon pekerja haruslah berusaha menyakinkan mereka bahwa Anda sanggup melakukannya. Yakinkanlah pada mereka bahwa Anda merupakan orang sempurna yg diperlukan sang perusahaan. 

Maka pada hal ini misalnya yg telah saya sampaikan berulang-ulang, maka Anda harus pintar untuk memperlihatkan kelebihan Anda, misalnya perilaku antusias, menekankan kekuatan serta prestasi, ditambah dengan aktualisasi diri yg positif misalnya ketenangan pada menghadapi sesuatu (sesuatu sanggup diartikan sebagai keadaan dimana tidak sesuai menggunakan asa kita atau nir sinkron menggunakan apa yg kita rencanakan). Dengan demikian, Anda mampu menyakinkan perusahaan bahwa Anda merupakan orang yang tangguh dalam menghadapi beberapa perkara maupun kasus yang menghalangi Anda.

Bagaimana Anda sanggup memperlihatkan hal pada atas? Anda sanggup menunjukkan hal ini kala Anda menghadapi tes wawancara kerja. Biasanya pewawancara akan menanyakan mengenai tindakan Anda jika suatu saat pada pada perusahaan terjadi masalah yg tidak diinginkan. Maka jawablah pertanyaan tadi menggunakan jawaban yg menyakinkan bahwa Anda adalah orang yg benar-sahih sanggup diandalkan.

Sebaiknya pada tes, Anda nir terburu-buru pada menjawab pertanyaan berdasarkan pewawancara. Cobalah buat mendengarkan menggunakan seksama apa yang dikatakan sang pewawancara sampai terselesaikan. Biasanya mereka akan mengajukan pertanyaan yang gampang, misalnya misalnya "Coba ceritakan syarat famili Anda?" atau misalnya yg berkaitan dengan perusahaan "Menurut Anda, bagaimana eksistensi perusahaan ini?". Jawaban buat pertanyaan misalnya ini adalah nisbi artinya tidak ada jawaban sahih atau keliru, karena kebenarannya hanya Anda sendiri yg memahami.

Pelamar yg usianya belia atau orang yg pertama kali memasuki global kerja akan diberi evaluasi khusus yg lain berdasarkan yg telah pengalaman kerja. Contohnya artinya soal penampilan dan sikap, termasuk pada dalamnya artinya pakaian rapi, memiliki kemauan buat belajar, perilaku berfokus terhadap pekerjaan, serta hormat terhadap atasan atau petugas wawancara. Apabila Anda sudah pengalaman, maka cukup tunjukkan Anda bisa bersikap fleksibel dan menerima keadaan dengan sepenuh hati, bersikaplah biasa dan jangan hiperbola. Karena apabila Anda nantinya akan dihadapkan pada hal yang baru, maka lebih baik Anda berterus jelas, karena kejujuran akan menjadi nilai yg relatif krusial buat menerima Anda

2.  Ketika Anda Mengajukan Pertanyaan


Ketika proses wawancara kerja tengah berlangsung, umumnya Anda akan diberi kesempatan buat mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini mampu saja Anda nir memilliki atau belum persiapan membuat sebuah pertanyaan. Tetapi jawaban "tidak" usahakan Anda hindari, karena nantinya akan memberikan kesan bahwa Anda tidak tertarik dengan perusahaan dan pekerjaan yg akan Anda lamar. Jika memang Anda nir mempunyai pertanyaan, maka lebih baik bila Anda mengungkapkan bahwa informasi yang disampaikan usdah meliputi seluruh hal sebagai akibatnya nir perlu nir terdapat satu pun yg kurang jelasNamun apabila Anda bisa mengajukan pertanyaan, akan lebih baik, lantaran akan menampakan Anda telah memberitahuakn perhatian.
Namun, saat menaruh suatu pertanyaan, Anda juga wajib memperhatikan pertanyaan Anda. Seperti calon pegawwai lainnya, rata-homogen yang ditanyakan adalah tentang berapa jumlah gaji, tunjangan, fasilitas, serta hari libur, jangan hanya berkutat dalam masalah itu-itu saja karena bila hal itu Anda lontarkan maka akan mengesankan bahawa Anda lebih mengutamakan gaji serta bersikap maalas. Memang nir dipungkiri bahwa honor adalah galat satu faktor utama kita bekerja, namun perlu kita ketahui bahwa perusahaan jua tentu ingin memiliki seseorang pegawai yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan serta loyal, bukan orang yang mementingkan gaji dan hari libur.
Jika Anda diberi kesempatan buat bertanya, ajukanlah pertanyaan yg belum disingggung sang pewawancara pada ketika wawancara, seperti misalnya :
  1. Mengapa posisi yang Anda lamar kosong?
  2. Apakah posisi yang lowong itu sudah ditawarkan pada staf lain?
Model pertanyaan seperti pada atas memang perlu, karena umumnya kedua hal pada atas jarang disbutkan oleh pewawancara saat interview. Setelah pertanyaan di atas telah dijawab dan sekiranya Anda telah mengerti, Anda mampu bertanya tentang pembinaan (training) yg diberikan perusahaan. Atau bisa jua Anda bertanya seperti :
  1. Kapan saya diizinkan buat mulai bekerja?
  2. Kapan dan bagaimana aku bisa menerima berita lebih lanjut?
Bilamana sudah nir adda yg ditanyakan lagi, maka wawancara akan berakhir. Kumpulkan seluruh berkas yang Anda baawa sebelumnya, dan ingat nir perlu terburu-buru, kemudian keluar berdasarkan ruangan dengan sopan. Jabatlah tangan pewawancara dan ucapkan terima kasih.

3.  Mengikuti Tes Kualifikasi


Proses penerimaan pelamar bisa melalui promosi terlebih dahulu atau mampu jua dilaksanakan pada bentuk seleksi. Bila perusahaan yg Anda lamar adalah perusahaan (maaf) kecil, tes dilakukan dalam rangka mendapatkan pegawai dengan keahlian spesifik, atau yang sudah berpengalaman dibidangnya. Walaupun semisal Anda telah memiliki kualifikasi yang diperlukan perusahaan, adda kemungkinan jua Anda akan diminta mengikuti tes praktik tentang keeahlian spesifik yang Anda miliki, misalnya :
  1. Mengoperasikan personal komputer menggunakan program eksklusif;
  2. Mengetik menggunakan cepat dan sahih;
  3. Menata rambut;
  4. Memperbaiki mesin yg rusak.
Para pegawai yg sudah lolos praktik akadikenai status magang, namun sebelumnya masih akan dites lebih dahulu atas keahlian mereka serta pengatahuan teknik secara generik. Adapun tes teknik tersebut antara lain : tes menggunakan bolpoin dan kertas, tes talenta serta tes khusus. Tes dengan kertas ddan bolpoin ini merupakan tes buat mengukur kemampuan dasar Anda, seperti kemampuan bahasa (meliputi tes penulisan, kosakata dan diksi), tes kemampuan berhitung dasar yg meliputi penjumalahan, pengurangan, perkalian, pembagian ataupun pengurutan angka-angka serta mencoba menganalisa nomor . Tes-tes semacam ini digunakan perusahaan buat mengukur pemahaman serta interpretasi Anda tentang informaasi atau kasus yg ada pada pada perusahaan melalui beberpa simulasi masalah.

4.  Resume yg Menjual Prestasi


Ketika mendengar kata resume, bagi yang belum berpengalaman di dalam global kerja, akan beranggapan menjadi sebuah kompendium atau sanggup dikatakan contekan ketika tes tertulis. Namun, bukan itu, resume yang dimaksud disini merupakan resume yang berupa tambahan berkas yang ada pada pada surat lamaran Anda. Tambahan ini lebih rinci menurut daftar riwayat hayati, contohnya resume berisi gambaran Anda mengenai prestasi, bakat, keterampilan yg relevan, dan kegiatan dan keberhasilan Andda. Anda mampu menyertakan fotocopi piagam bila pernah berprestasi pada bidang tertentu.

Tujuan resume sebenarnya adalah menyebutkan secara rinci serta detail mengenai prestasi Anda sehingga sanggup membantu Anda pada proses seleksi. Artinya pada menciptakan resume haruslah dibuat sebaik mungkin. Bagaimana cara menciptakan resume yang baik? Ada 3 macam resume yang mampu digunakan menjadi bahan surat keterangan Anda :

(a)  Resume Kronologis

Resume yang memuat kompendium riwayat pendidikan dan pekerjaan secara kronologis disertai keterangan waktu (lepas). Contoh : 
  • Tahun 2013-kini Bekerja pada PT Maju Raya, Jabatan Marketing 
  • Tahun 2009-2013 Universitas Ahmad Dahlan Jurusan Ilmu Ekonomi
  • Tahun 2006-2009 SMA N 1 Yogyakarta
  • Tahun 2003-2006 Sekolah Menengah pertama N 5 Yogyakarta
(b)  Resume Fungsional

Resume yang lebih menekankan dalam titik sentra perhatian pada ruang lingkup kompetensi
Contoh : Menguasai AutoCad, Web Design, berpengalaman dalam hal hitung-hitungan

(c)  Resume Target

Resume yg mendeskripsikan kemampuan Anda pada pekerjaan secara khusus.
Contoh : Saya berpengalaman menjadi marketing selama 2 tahun, saya telah menguasai pangsa pasar yang sama dengan yg sedang dijalankan perusahaan, aku biasa bekerja menggunakan sistem sasaran, dan bisa bekerja dalam satu tim.


Akhirnya sebagai epilog, bahwasanya menurut beberapa point yg sudah saya paparkan pada atas, lebih baik jangan kita anggap itu dilaksanakan satu-satu, tidak, beberapa hal yg ungkapkan merupakan suatu hal kesatuan yg utuh dimana semua point tersebut sangat berperan pada membantu kesuksesan Anda dalam menghadapi tes penerimaan energi kerja.
Baca Juga :
Semoga artikel ini bermanfaat bagi seluruh khalayak pembaca, apabila dirasa berguna silahkan share pada semua yg membutuhkan.

def+

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel