PENGERTIAN UMUM ANGIN JATUH KERING ATAU FOHN
Friday, November 18, 2016
Edit
Secara umm pengertian angin merupakan salah satu unsur yang dapat menghipnotis syarat iklim serta cuaca. Angin adalah konvoi udara yang disebabkan adanya disparitas tekanan udara.
Proses terjadinya angin merupakan udara yang tertekan akan berkiprah berdasarkan daerah menggunakan tekanan udara tinggi ke wilayah menggunakan tekanan yang lebih rendah buat mengisi ruang. Udara yang dingin memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan udara yang lebih panas atau bersuhu lebih tinggi. Masih ingatkah kamu alat yang digunakan buat mengukur tekanan udara? Tekanan udara yang dipengaruhi suatu kondisi eksklusif di suatu kawasan mengakibatkan adanya angin lokal.
Angin yang mengandung udara lembab bertiup ke arah pegunungan, angin naik mengikuti lereng serta setiap naik 100 m mengalami penurunan suhu sekitar 0,6°C. Pada saat udara bergerak naik, uap air yg dikandungnya mengalami proses kondensasi atau pengembunan sehingga terjadi hujan pada lereng yang dilalui sang angin tersebut.
Selanjutnya, angin terus berkiprah melewati zenit pegunungan serta menuruni lereng di sebelahnya dengan nir lagi membawa uap air. Angin ini bersifat kering. Pada ketika angin yang kemarau tersebut menuruni lereng, suhu udara bertambah 1°C setiap turun 100 m sehingga suhunya menjadi tinggi (panas). Angin yg turun ini dianggap angin fohn yg bersifat kemarau dan panas.
Angin fohn ini merugikan bagi petani lantaran sifatnya Mengganggu tumbuhan serta permukiman pada lereng gunung yg dilaluinya. Contoh angin fohn, antara lain angin bohorok pada lereng Bukit Barisan, angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Cirebon, angin berubu di Lompo Batang, danangin wambraw di Papua
Angin terjun merupakan massa udara yang berkecimpung menaiki lereng dan mencapai zenit gunung untuk kemudian turun ke lereng sebelahnya menggunakan cepat. Sebagian besar suhu angin terjun tinggi dan sifatnya kering.
Angin Terjun
Pada suatu lereng (contohnya lereng A), massa udara didorong naik sehingga makin tinggi berkiprah berdasarkan bagian atas suhunya makin rendah, bahkan sampai terbentuk awan yang mencapai titik kondensasi dan mengakibatkan hujan (pesipitasi). Sampai di puncak massa udara sudah sebagai kering dan wajib turun melewati lereng sebelahnya (contohnya lereng B). Pada saat turun massa udara kering tadi mengalami kenaikan suhu sehingga makin tinggi. Di lereng ini angin turun akan menyerap uap air yang ada disekitarnya sehingga mengakibatkan lereng B sebagai daerah yg kemarau serta dianggap daerah bayangan hujan.
Angin terjun mula-mula dikenal pada wilayah Pengunungan Alpina Utara. Oleh karenanya, diklaim juga Fohn sinkron dengan nama wilayah itu. Di Indonesia angin jensi ini poly ditemukan sebagai angin lokal yg di beberapa wilayah menjadi perusak tanaman pertanian.
Ada juga angin jatuh yg dingin terjadi di beberapa daerah, misalnya angin mistral pada Pantai Laut Tengah serta di Prancis selatan yang berembus melalui lembah sungai Rhone. Angin ini bersifat dingin lantaran lereng yang dilaluinya rendah sehingga dalam saat turun suhunya masih rendah. Menurut Sudjiran (1975) ini diogolongkan angin Bora, yaitu angin yg masih ada di Pantai Andriatik yg berasal dari Plato Balkan (Serbia dan Montonegro)
Angin Terjun/ angin jatuh yaitu angin yang bertiup ke arah puncak gunung akan berkurang suhunya. Setiap naik 100 m suhu homogen-rata turun 0,5 derajat C. Karena terjadi kondensasi dan titik-titik air sudah jenuh, maka pada lereng tersebut turun hujan. Angin yg bertiup hingga ke pucuk sudah tidak mengandung uap air lagi dan bersifat kering. Angin yang kemarau ini lalu turun melalui lereng di sebelahnya. Setiap turun 100 m suhu udara naik 1 derajat C. Angin kemarau yg turun ini diklaim angin terjun atau angin jatuh. Angin terjun terdiri menurut dua macam sebagai berikut:
Angin jatuh yg sifatnya kemarau dan panas. Angin jatuh ini tidak mengandung uap air (kemarau) dan suhunya lebih tinggi (panas) dari suhu wilayah yang didatangi. Angin ini disebut angin Fohn. Angin jatuh sifatnya kering dan panas pada tiap-tiap wilayah di Indonesia diberi nama bhineka berdasarkan bahasa wilayah setempat, seperti berikut ini:
- Angin bahorok pada lembah bahorok, Sumatra Utara.
- Angin kumbang pada Tegal, Jawa Tengah dan cirebon, Jawa Barat.
- Angin gending pada Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
- Angin brubu pada Makasar, Sulawesi Selatan.
- Angin wambrau pada Pulau Biak, Papua.
- Angin Jatuh yg sifatnya Kering serta Dingin