UNSURUNSUR DALAM CERITA DAERAH INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

Pada suatu cerita baik itu cerita rakyat, legenda maupun cerita anak, akan terkandung unsur-unsur didalamnya. Unsur-unsur cerita rakyat sendiri secara umun terbagi 2 yaitu unsur intrinsik dan unsur ektrinsik. Untuk lebih jelasnya kami akan membahas masing-masing unsur tadi secara lebih lengkap. Cerita wilayah dibuat oleh sejumlah unsur. Secara garis besar , unsur-unsur dalam cerita pendek, novel, ataupun bentuk prosa lainnya. Diatas telah dijelaskan bahwa unsur-unsur cerita daerah terbagi 2 yakni intrinsik serta ekstrinsik disetiap unsur-unsur tersebut terdiri atas bagian-bagian, Untuk mengetahui itu mari kita lihat pembahasan serta penjelasannya seperti yang terdapat dibawah ini.

Unsur-Unsur pada Cerita Daerah
a. Unsur Intrinsik adalah unsur yg inheren eksklusif pada isi cerita itu. Sebagaimana cerpen, unsur intrinsik mencakup tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa

b. Unsur ekstrinsik adalah unsur yg berada pada luar suatu cerita, namun berpengaruh dalam gaya ataupun isi cerita itu. Biasanya, yg termasuk ke dalam unsur ekstrinsik merupakan istiadat tata cara atau kebiasaan rakyat yang berlaku didaerahnya. Contohnya, tata cara norma dalam bertamu, mengobati orang yg sakit, menyambut kelahiran anak, ataupun pada pernikahan


Unsur-Unsur Instrinsik Dalam Cerita Rakyat
1. Tema
Tema merupakan inti persoalan yg sebagai dasar pada sebuah cerita. Oleh karenanya, agar mampu menerima tema dalam sebuah cerita, pembaca tentunya harus membaca cerita tersebut hingga terselesaikan. Tema dalam cerita masyarakat akan dikaitkan menggunakan pengalaman kehidupan. Biasanya tema cerita masyarakat mengandung elemen alam, insiden sejarah, kesaktian, yang kuasa, rahasia, hewan, dll.
2. Latar atau setting dalam cerita rakyat
  • Latar merupakan informasi mengenai saat, suasana, dan juga lokasi dimana cerita warga itu berlangsung.
  • Latar Lokasi atau Tempat. Latar lokasi merupakan informasi dalam cerita yg menjelaskan tempat cerita itu berlangsung. Sebagai Contoh latar lokasi cerita adalah pada kerajaan, pada desa, pada hutan, pada pantai, pada kahyangan, dll.
  • Latar Waktu. Latar saat merupakan saat terjadinya peristiwa pada dongeng, sebagai contoh pagi hari, dalam jaman dahulu kala, malam hari, tahun sekian, saat mentari terbenam dll.
  • Latar Suasana. Latar suasana merupakan keterangan yang menyebutkan suasana dalam insiden dalam dongeng berlangsung. Sebagai contoh latar suasana merupakan warga hidup damai serta sejahtera, rakyat hayati dalam ketakutan lantaran raja yang kejam, hutan menjadi ramai sesudah purbasari hidup disana, dll

3. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran dalam sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita warga dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, para dewa dll.
Menurut sifatnya penokohan dibagi tiga yaitu :
  • Tokoh primer (umumnya protagonis) merupakan tokoh yg menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan dalam sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal hingga akhir cerita. Pada biasanya, tokoh utama ditampilkan menjadi tokoh tokoh yang mempunyai sifat baik. Tetapi nir jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun.
  • Tokoh lawan (umumnya berlawanan). Berlawanan secara pengertian merupakan tokoh yg selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh berlawanan ditampilkan menjadi tokoh ”hitam”, yaitu tokoh yg bersifat dursila.
  • Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis adalah tokoh pendukung.

Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi 2 yaitu :
Secara pribadi yaitu watak tokoh mampu dikenali pembaca lantaran sudah dijelaskan sang pengarang
Seara tidak langsung yaitu tabiat tokoh sanggup dikenali pembaca dengan membuat kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laris, penampilan, lingkungan hayati, dan pelaku lain
4. Alur
Merupakan runtutan insiden dalam sebuah cerita masyarakat. Biasanya cerita masyarakat meliputi 5 rangkaian peristiwa yaitu ketika pengenalan (pembukaan) , saat pengembangan, saat pertentangan (perseteruan), waktu peleraian (rekonsiliasi), serta tahap terakhir adalah waktu penyelesaian. Secara umum alur dibagi sebagai 3 jenis yaitu:
  • Alur maju
  • Alur mundur
  • Alur campuran

5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau menggunakan istilah lain menurut sudut mana penulis memandang cerita tersebut. Sudut pandangan mempunyai pernanan yg sangat krusial terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara generik dibagi dua yaitu
  • Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang bisa menjadi tokoh utama juga tokoh tambahan pada cerita
  • Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada pada luar cerita serta nir terlibat secara langsung pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam cerita dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “beliau, mereka”.

6. Amanat atau pesan moral
merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita dan ingin disampaikan agar pembaca mendapatkan pelajaran menurut cerita tersebut.
7. Majas (Gaya Bahasa)
Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat
Unsur ekstrinsik adalah seluruh faktor luar yg menghipnotis penciptaan sebuah tulisan ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik merupakan milik subjektif seseorang penulis yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta.
Unsur-unsur ekstrinsik pada cerita rakyat umumnya mencakup:
  • Budaya serta nilai-bilai yang dianut.
  • Tingkat pendidikan
  • Kondisi sosial di masyarakat
  • Agama dan keyakinan
  • Kondisi politik, ekonomi, aturan dll.

Demikian pembahasan sederhana mengenai Unsur pada Cerita Daerah semoga bermanfaat bagi kita seluruh.
(Sumber : Cerdas Berbahasa Indonesia, Hal :71, Penerbit :  Erlangga. 2006.jakarta, Penulis : Engkos Kosasih)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel