MAKALAH PRAGMATIK PRAANGGAPAN IMPLIKATUR DAN ENTAILMEN


BABI
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Bahasa merupakan hal yang tidakpernah terlepas berdasarkan peradaban komunikasi insan sebagai makhluk sosial,hampir seluruh kegiatan memakai bahasa, sinkron kegunaannya bahasa menjadi alatkomunikasi yg bersifat arbitreratau manasuka maka bahasa merupakan hal yang menyatu dengan manusia sebagai zoon politicon serta warga bahasa. Dalamilmu bahasa kita mengenal kata linguistic yg kita artikan sebagai ilmubahasa yang membahasa seluk beluk bahasa, pada pada linguistic masih ada beberapacabang ilmu pada antaranya Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Pragmatik danSemantik, meskipun sama-sama cabang berdasarkan ilmu linguistic tetapi menurut lima cabangilmu bahasa tadi memiliki fungsi serta ranah pembahasan yg berbedaFonologi, Morfologi, Sintaksis, yg membahasa struktur bahasa menurut dalambahasaitu sendiri, sedangkan dalamSemantik serta Pragmatik hampir mempunyai kecenderungan atau dapat dikatakan hal yangserupa, semantic membahas makna secara refrensial sedangkan Pragmatik melihatmakna berdasarkan segi konteks yg berlangsung.
Pragmatikdalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan berkenaan menggunakan syarat-kondisi yangmengakibatkan harmonis tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. KemudianPragmatik diartikan oleh (Nababan,1987:2) Pragmatik artinya kajian mengenai kemampuan pemakai bahasa mengaitkankalimat-kalimat dengan konteks-konteks yg sesuai bagi kalimat-kalimat itu.
Dari pengertian pragmatic tadi,dapat diambil kesimpulan bahwa pragmatic adalah salahsatu cabang ilmu bahasayang menitikberatkan dalam hal yang berkenaan pantas atau sesuai tidaknyakonteks penggunaan bahasa pada tuturan atau komunikasi.
Dalam pragmatik terdapat poly sub-sub bagian pembahasan, seperti yangakan dibahas dalam makalah ini yakni menegnai praanggapan, implikatur, danentailment.



B.rumusanMasalah
Dalammakalah ini masih ada beberapa rumusan perkara antara lain merupakan:
a.Apapengertian dan karakteristik berdasarkan praanggapan?
b.Apapengertian implikatur?
c.Apapengertian entailment?

C.tujuan
a.Mengetahuipengertian dan karakteristik berdasarkan praanggapan serta contohnya?
b.Mengetahuidan karakteristik dari implikatur serta contohnya?
c.Mengetahuidan karakteristik drai entailment serta contohnya?















BAB II
PEMBAHASAN

2.1Praanggapan
Praanggapan (presuposisi) berasaldari kata to pre-suppose, yang dalam bahasa Inggris berarti tosuppose beforehand (menduga sebelumnya), pada arti sebelum pembicara ataupenulis mengujarkan sesuatu dia telah mempunyai dugaan sebelumnya tentang kawanbicara atau hal yg dibicarakan. Kemudian George Yule (2006:43) menyatakanbahwa praanggapan atau presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan olehpenutur sebagai peristiwa sebelum membentuk suatu tuturan. Yang memilikipresuposisi merupakan penutur bukan kalimat. Dapat ditarik makna baru daripraanggapan yaitu suatu arti pada praduga pada berbahasa atau maksud yangdipahami sang versus celoteh sebelum sebuah kalimat diucapkan.
Sebuahtuturan bisa dikatakan mempresuposisikan atau mempraanggapkan tuturan lainnya,apabila ketidakbenaran tuturan yg dipraanggapkan itu mengakibatkan kebenaranatau ketidak benaran tuturan tidak dapat dikatakan sama sekali . Tutran yangberbunyi Mahasiswi tercantik dikelas itupandai sekali, mempraanggapkan atau mempresuposisikan adanya seorangmahasiswi yang berparas sahih-sahih cantik di dalam kelas eksklusif.apabilapada kenyataannya memang adamahasiswi yg berparas sangat cantik dikelas itu maka tuturan diatas dapatdinilai benar atau salahnya. Tapi sebaliknya didalam kelas itu nir adamahasiswi yg berparas manis maka tuturan tersebut tidak dapat ditentukanbenar atau salanya sama sekali perhatikan jua tuturan yang berbunyi, Kalaukamu telah sampa Jakartatolong akudiberi berita jangan sampai lupa! Aku tidak ada dirumah karena bukan hari libur.Tuturan diatas nir semata-mata dimaksudkan buat memberi memahami sang mitratutur, bahwa dia harus melakukan sesuatu misalnya yang dimaksudkan didalam tuturantersebut, melainkan berdasarkan pada itu, masih ada suatu hal yg implisit dan harusdilakukan. Misalnya saja, tindakan mencari alamat kantor atau menemukan nomortelpon berdasarkan si penutur. Contoh lainnya adalah tuturan, buku serpih-serpihmasalah kebahasa Indonesiaan itu sangat laris ditoko-toko buku pada Yogyakarta.kalimat tersebut mempraanggapkan bahwa memang terdapat buku yang berjudul ituditoko-toko buku wilayah Yogyakarta. Maka bila memang demikian adanya, makakebenaran berdasarkan kata depan yang dipraanggapkan atau yg dipresuposisikantersebut bisa dipertanggungjawabkan. Sebaliknya jika tidak terdapat kitab tadi,kebenaran kata depan yang dipraanggapkan itu nir bisa dipertanggungjawabkan.

2.1.1Ciri Praanggapan
           Ciri praanggapan yg mendasar adalah sifat keajegan di bawah penyangkalan(Yule,   2006:45). Hal ini mempunyai maksud bahwa praanggapan(presuposisi) suatu pernyataan akan permanen ajeg (permanen benar) walaupun kalimatitu dijadikan kalimat negatif atau dinegasikan. Sebagai model perhatikanbeberapa kalimat berikut :
(1) a:  “Gitar Andi itu baru”.
      b: “Gitar Anditidak baru”.

Kalimat(b) adalah bentuk negatif menurut kaliamt (1a). Praanggapan dalam kalimat (1a) merupakan Andi memiliki gitar. Dalam kalimat(b), ternyata praanggapan itu tidak berubah meski kalimat (b) mengandungpenyangkalan tehadap kalimat (1a), yaitu mempunyai praanggapan yg sama bahwa Andimempunyai gitar.

Wijana(dikutip, 2009:64) menyatakan bahwa sebuah kalimat dinyatakan mempresuposisikankalimat yang lain bila ketidakbenaran kalimat yg kedua (kalimat yangdiprosuposisikan) menyebabkan kalimat pertama (kalimat yangmemprosuposisikan) tidak dapat dikatakan sahih atau galat. Untuk memperjelaspernyataan tersebut perhatikan contoh berikut.
(2)a.“Istripejabat itu manis sekali”.
      b. “Pejabat itu mempunyai istri”.

Kalimat(b) adalah praanggapan (presuposisi) dari kalimat (2a). Kalimat tadi bisa dinyatakanbenar atau salahnya bila pejabat tersebut memiliki istri. Tetapi, bilaberkebalikan dengan kenyataan yang ada (pejabat tadi nir mempunyaiistri), kalimat tersebut nir bisa dipengaruhi kebenarannya.

2.2Implikatur
Didalamperaturan yang sesungguhnya, si penutur dan kawan kata bisa secara lancarberkomunikasi karena mereka berdua mempunyai semacam kecenderungan dalam latarbelakang pengetahuan tentang sesuatu yg dipertuturkan itu. Pula, diantarapenutur serta kawan tutur terdapat semacam kontrak percakaan yg nir tertulis,bahwa apa yg sedang dipertuturkan itu sudah saling dimengerti serta salingdipahami. Grice (1995) pada artikelnya yang berjudul “Logic and Conversation” menyatakan bahwa sebuah tuturan dapatmengimplikasikan proposisi yg bukan bagian berdasarkan tuturan tersebut. Proposisiyang diimplikasikan semacam itu dianggap implikaturpercakapan. Tuturan yg berbunyi Bapak tiba, jangan menangis! Tidaksemata-mata dimaksudkan buat memberitahukan bahwa oleh ayah sudah datang daribepergian. Penutur bermaksud memperingatkan mitra kata, bahwa oleh ayah yangbiasanya bersikap keras dan tak jarang kali berperilaku keam itu akan melakukansesuatu terhadapnya jika dia masih terus menangis ketika beliau datangnantinya.dengan perkataan lain, tuturanyang demikian itu mengimplikasikan bahwa sang ayah adalah orang yg keras dankejam, serta tak jarang berongsang serta emosi besar pada anaknya yg menangis.didalam implikatur, interaksi antara tuturan yang sesungguhnya menggunakan maksudtertentu yg nir dituturkan bersifat tidak mutlak (unnecessary consequence). Jadi dalam sosok imlikatur, hubunganproposisi menggunakan tuturan-tuturan yang mengimplikasikan itu nir bersifatmutlak harus ada. Dengan nir adanya hubungan maknawi yg secara nyata danbersifat absolut antara sebuah tuturan menggunakan sesuatu yang diimplikasikannyaitu, maka sangat dimungkinkan bahwa sebuah tuturan akan mempunyai implikaturmakna yg beragam serta mampu tidak terbatas jumlahnya. Makna inferensiuntuk bisa tahu maksud tuturan yang sesungguhnya itu harus berdasarkan padakonteks situasi ungkap yang mewadahi munculnya tuturan tersebut, danpertimbangannya wajib benar-sahih cermat dan teliti.

2.3Entailment
Jikadalam implikatur, interaksi antara tuturan yg sesungguhnya dengan maksudtertentu yg nir dituturkan bersfat nir absolut, sedangkan pada dalamentailment hubungan itu harus bersifat mutlak atau sebagai keharusan. Tuturanyang berbunyi Eli hamil muda,mengindikaskan bhwa wanita yang bernama Eliitu telah pernah berafiliasi badan, sebagai akibatnya beliau kini pada keadaan hamilmuda. Tuturan yg berbunyi Iyan anak desa yg rajin itu menjadi dokter,menerangkan bahwa anak yang berasal dari desa itu pernah mengenyam pendidikan diuniversitas tertentu pada sebuah fakultas kedokteran. Dengan demkian jelasbahwa interaksi antara tuturan menggunakan maksud tuturan pada entailment/sosokikutan itu bersfat mutlak dan harus ada.
BABIII
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dapatdiambil konklusi bahwapragmatic adalah salahsatu cabang ilmu bahasa yg menitikberatkan pada halyang berkenaan pantas atau sesuai tidaknya konteks penggunaan bahasa dalamtuturan atau komunikasi.
Dalam pragmatik terdapat poly sub-sub bagian pembahasan, seperti yangakan dibahas dalam makalah ini yakni menegnai praanggapan, implikatur, danentailment.



DAFTARPUSTAKA

Kamus Brsar Bahasa Indonesia
Dase ErwinJuansah.2012.Pengantar Pragmatik.progranStudi DIKSATRASIA.fkip. UNTIRTA. Serang
RahardiKunjana.2003. Berkenalan menggunakan IlmuBahasa Pragmatik. DIOMA. Malang.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel