ARTIKEL PENDIDIKAN GURU SEBAGAI KONTROL SISWA


GURU SEBAGAI KONTROL SISWA
(Sumber: Film Freedom Writers)
Etika merupakan ilmu tentangapa yang baik serta apa yg buruk serta tentanghak dan kewajiban moral atau akhlak KamusBesar Bahasa Indonesia. ( Solomon 1984:2) Kemudian etika diartikan juga sebagai studitentang cara penerapan hal yg baik bagi hidup insan yang mencakup duaaspek:
1.disiplinilmu yang menyelidiki nilai-nilai serta pembenarannya.
2.nilai-nilaihidup nyata dan hukum tingkah laku manusia yg menopang nilai-nilai tadi.
Berbicara etika maka berbicara moral juga, serta moral tentu berkaitandengan pendidikan, hampir seluruh aspek kehidupan berkaitan menggunakan pendidikan, karenailmu dalam pendidikan meliputi semua aspek, seluruhdisiplin ilmu bisa dipelajari dalam dunia pendidikan.
Selanjutnya, banyakahlimendefinisikan mengenai pendidikan, galat satu nya adalahKi Hajar Dewantara yg pada juluki sebagaibapak pendidikan Indonesia, dia mengartikan bahwa pendidikan merupakan dayaupaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter)pikiran (intelek) serta pisik anak. Kemudian, pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)pendidikan diartikan menjadi proses pembelajaran bagiindividu untuk mencapai pengetahuan serta pemahaman yg lebih tinggi mengenaiobyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formalyang mengakibatkan individu memiliki pola pikir dan perilaku sinkron denganpendidikan yang telah diperolehnya.
Jadipendidikan adalah suatu proses belajar yg pada lakukan sang individu sebagaiupaya buat memajukan budi pekerti, intelektual serta psikis anak. Selanjutnyadalam
UU RI No. Dua tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1)pendidikan artinya usaha sadar buat menyiapkan peserta didik melalui kegiatanbimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang,serta selanjutnya di artikan jua pendidikan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 (BabI, ps 1, ayat ) bahwa pendidikan adalah bisnis sadar dan bersiklus untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya buat mempunyai kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilanyang dibutuhkan dirinya, warga , bangsa serta negara.
Setelah kita menegtahui pengertian pendidikan, kitasemua sebagai guru juga calon pengajar seyogyanya wajib paham tentang pengertianpendidik, supaya kita tidak keliru ataupun galat pada mendidik siswa. Guruadalah seseorang pendidik, makaberhasiltidaknya suatu proses pendidikan adalah tanggungjawab menurut oleh pengajar. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidik menuntun segalakekuatan kodrat anak sebagai insan sebagai anggota masyarakat supaya mancapaikeselamatan serta kebahagiaan yg setinggi-tingginya.
definisipendidik dalam UU RI No. 20 tahun 2003: Bab XI, pasal 39 ayat 1: bahwa pendidikmerupakan energi profesional yg bertugas merencanakan dan melaksanakan prosespembelajaran, menilai output pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pembinaan,serta melakukan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, terutama bagipendidik dalam perguruan tinggi
Jadidapat diambil benang merah dari definisi diatas mengenai pendidik, pendidikadalah tenaga penuntun kodrat anak menjadi anggota rakyat, serta pendidikadalah energi professional yg bertugas membimbing dan melaksanakanpembelajaran atau menggunakan istilah lain guru merupakan tenaga pendidik.
Jikasebelumnya dijelaskan mengenai guru sebagai pendidik, maka ada murid sebagaipeserta didik yg wajib kita pahami pula. Selanjutnyadalam UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1ayat 4) dijelaskan bahwa peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusahamengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yg tersedia padajalur, jenjang serta jenis pendidikan eksklusif.
Adapendidikan, pendidik serta siswa, maka ada jua tujuan pendidikan tujuan pendidikan :
  1. Memberikan arah aktivitas pendidikan
  2. Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh aktivitas pendidikan
Lingkunganpendidikan adalah semua kondisi yang dengan cara itu mempengaruhi tingkah laku ,pertumbuhan serta perkembangan manusia
Lingkunganpendidikan pada dasarnya adalah latar loka berlangsungnya pendidikan.lingkungan meliputi segala material dan stimuli di pada serta di luar diriindividu, bersifat fisiologis, psikologis, atau ssosiokultural.
Dalamrealitanya etika atau moral merupakan kebutuhan utama dalam peradaban masyarakatsosial karena wacana kenyamanan berkomunikasi, belajar, dll adalah bagian darietika. Berkaitan menggunakan pengajar sebagai energi pendidik dan sebagai kontrol siswa,aku menanggapi sebuah film yang berkaitan dengan etika dan profesi pengajar sertaperan pengajar menjadi energi pendidik,filmtersebutberjudul freedom writers, danberikut synopsis atau cerita singkat tentang film freedom writers:
Film Freedom Writers diadopsi menurut bukuharian murid-anak didik pada suatu sekolah yang berada pada ruang 203 Woodrow Wilson H.slong Beach, California, Amerika Serikat. Freedem Writers adalah film yang diangkatdari kisah nyata perjuangan seorang pengajar pada daerah New Port Beach, AmerikaSerikat. Erin Gruwell, seorang wanita idealisberpendidikan tinggi, tiba ke Woodrow Wilson High School menjadi pengajar BahasaInggris kelas rendah buat kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargengrasial dalam kelas. Siswa-siswanya dari dari pelbagai daerah yang tentunyaberbeda-beda ras, rona kulit, dsb. Siswa-anak didik tersebut sang para guru divonis menjadi anak didik yg nakal, anarkis, serta nir bisa pada atur . Bukan tanpaalasan, murid-siswa tersebut merupakan para gangster, pengedar narkoba, dsb.padahal waktu itu (tahun 1992-1994), pertarungan primer yang dihadapi oleh Erinadalah para siswanya yg berkubu-kubu dan sensitive menggunakan perkelahian, merekaberkumpul menggunakan ras nya masing, perbedaan ras sanagt terasa mereka yangberkulit putih menggunakan kaumnya, begitu pula menggunakan yg berkulit hitam berkumpuldengan sukunya pula. Terdapat beberapa ras dalam satu kelas yang saling berusahamenyerang ataupun mempertahankan diri, wilayah, dsb.
Disaat yang bersamaan pula sedang terjadikonflik rasisme di Amerika. Dan konflikitu ternyata hingga terbawa dalam kelas juga, sampai walaupun di kelas, mereka nir belajar sebagaimana mestinya. Erinsebagai guru iamerasa panggilan jiwanyauntuk meredam perseteruan siswanya di kelas selain itu Erin memiliki misi sangatmulia, yaitu ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalahyang bahkan guru yg lebih berpengalaman pun enggan mengajar mereka. Namunternyata kenyataan tidak sama sepertiyang dipikirkan Erin. Di hari pertamanya ia mengajar, dia baru menyadari bahwaperang antargeng yg terjadi di kota tadi pula terbawa hingga ke dalamkelas. Siswanya pada kelas duduk berkelompok berdasarkan ras dan kaumnya masing-masing. Tak ada seorang pun yg maududuk di grup ras yg tidak sinkron.
Merekasangat sensitive menggunakan perkelahian bahkan kesalahpahaman mini yang terjadi didalam kelas mampu memicu perkelahian antarras.
Erin mencoba menaklukkan murid-muridnyadengan meminta mereka menulis surat dan semacam kitab harian. Di kitab harian itu,mereka boleh menulis apa pun yang mereka inginkan, rasakan, serta alami. Cara initernyata berhasil. Buku-buku harian berdasarkan para anak didik-muridnya setiap harikembali pada Erin menggunakan goresan pena mereka mengenai apa yang mereka alami danmereka pikirkan setiap hari.
Daribuku-buku harian itu, Erin paham bahwa dia harus membuat para muridnya sadarbahwa perang antargeng yang mereka alami bukanlah segalanya pada global. Melaluicara mengajarnya yg unik, dia berusaha membuat para muridnya sadar bahwadengan pendidikan mereka akan mampu mencapai kehidupan yg lebih baik.
Usahanya Erin buat melakukan misi nyamendidik murid-muridnya secara baik ternyata tidak didukung oleh rekan-rekan pengajar yg laindan pihak sekolah, tetapi Erin terusmaju. Bahkan, dia rela mengorbankan saat luangnya buat bekerja sambilan demimembeli buku-kitab bacaan yg bergunabagi para muridnya. Hasilnya, semangat belajar anak didik-muridnya kembalimuncul. Akhirnya, poly berdasarkan murid-anak didik pada kelas Erin Gruwell yg menjadiorang pertama dari famili mereka yg melanjutkan pendidikan ke perguruantinggi. Buku harian yang mereka tulis diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul‘The Freedom Writers Diary’.
Menariknya dalam film ini pula menceritakanbagaimana proses pendidikan apihak sekolah yg sudah mendapat otonomi sekolahterintegrasi nir menjalankan sistem pendidikan multikultural ini, namun Erintetap menjalankannya dengan dukungan berdasarkan pihak-pihak lain. Erin menggunakanbeberapa metode salahsatu metodenya yaitu, permainan garis serta kunjungan kemuseum adalah pelatihan yang diberikan Erin kepada murid-muridnya supaya lebihsadar budaya (kultur), dengan menganalisis kultur yang ditentukan faktor historis,sosial, dan politik sehingga membentuk pandangan mereka mengenai kultur danetnis.
Erin merasa kelimpungan karena diharipertamanya mengajar tak ada satupun siswanya yang antusisas, semua sibbukdengan geng ras nya masing-masing, mengobrol, rebut dll.dalam kelas itu Erin menjadi pengajar sangat dihiraukan dan tk di anggap sama sekali apalagi dihormai, tetapi dengan semangatan kegigihan Erin, ia permanen bersemangat buat mencari solusi berdasarkan permasalahanini, sampai beberapa metode beliau terapkan dalam siswanya, seperti menulis diarydan perubahan tempat duduk, permainan garis.
Sampai dalam suatu hari, ketika adaprovokasi rasis pada dalam kelas tersebut lagi, sang pengajar sahih-sahih telah bosandengan tingkahlaku para siswanya. Sang gurumenyatakan bahwa mereka (siswanya) belum terdapat apa-apanya. Gangster, ras, yangmereka bela meninggal-matian, belum terdapat apa-apanya dibandingkan menggunakan Holocaust,waktu dalam Perang Dunia ke-2 Nazi Jerman membantai habis-habisan kaum Yahudidi Eropa. Di waktu sedikit menjelaskan itulah, sang guru bisa mulai sedikitmenarik perhatian (hati) para siswanya. Diputarkanlah video tentang PerangDunia ke-dua Nazi Jerman membantai habis-habisan kaum Yahudi di Eropa itu.
Dengan berbagai cara yg dilakukan padasiswanya, akhirnya siswanya mulai salingterbuka (terbukti menggunakan mereka mau menulis), menumpahkan segala keluh-kesah,sang guru mengajak mereka berjalan-jalan ke luar kota buat mencari tahu apaitu Holocaust. Arsip-file goresan pena, foto, presentasi multimedia, menggugahperasaan para siswanya. Setelah itu, selain masih meneruskan tulisan mereka,mereka jua diberi bacaan baru, The Diary of Anne Frank. Sekedar untukmembandingkan kisah hidup mereka (para anak didik) menggunakan Anne Frank (seseorang anakperempuan Yahudi yg terpaksa bersembunyi menurut kejaran Nazi Jerman).
Perlahan-lahansiswa yg tadinya sangat rasis anarkis ‘tidak mau hormat’ itu terbuka hatinya danmenyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini merupakan galat.
Dalammisisnya mendidik rintangan yang dihadapi Erin bukanlah melulu karena siswanya,tapi tengah semangatnya Erin beliau mnegalami perseteruan dengan suaminya ia dilemmakarena suaminya yang seharusnya memebri semnagat dan dukungan padanya malahmennayakan apakah Erin menentukan muridnya ataukah dia suaminya.tetapi atas segala kgigihan dan usahanya Erinberhasil membuka pikiran murid-siswanya dan berhasil mendidik mereka menjadisisiwa yg baik serta lulus denganbaik jua.
Menanggapifilm tadi terdapat banyak hal yg harus kita pelajari sebagai tenagapendidik dalam mendiidk siswa, misalnya abgaimana caranya menyikapi sisiwa, metodeyang dipakai dll.
Adapunmetode yg dipakai merupakan metode pengkondisian kelas, dengan acra itu sangguru berhasil serta mengurangi pertarungan rasis yang terjadi antara ras kulit hitamsebagai kaum minoritas yg dianggap rendah sang ras kulit bening.

Acuan Pustaka:
Buku pengantar pendidikankarya Prof. Dr. Umar Tirtarahardja serta Drs. S. L. La Sulo
KamusBesar Bahasa Indonesia
UURI No. Dua tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1
UURI No.20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat
UURI No. 20 tahun 2003: Bab XI, pasal 39 ayat 1
UURI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4)








Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel